Beheader Of Girls || Psikopat...

By wittelily

5.2K 2.5K 3.7K

Seorang psikopat yang tidak percaya adanya Tuhan, dia membunuh wanita hanya untuk mencari keberadaan yang mah... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34_END

Chapter 27

79 36 97
By wittelily

Karena memiliki waktu luang di tengah-tengah penyelidikannya, Aric dan Brian memutuskan untuk datang ke apartemen Denzel, melakukan party ala kadarnya disana.

Aaron juga datang, tapi sayangnya Hugo tidak datang, ia enggan menginjakan kakinya lagi di apartemen Denzel. Ya, pria dingin itu sudah mengetahui segalanya. Baginya apartemen Denzel penuh akan dosa.

Denzel sudah menyiapkan segalanya. Mulai dari minuman, makanan ringan, sup daging dan fast food. Dirinya juga telah menyiapkan PlayStation untuk nanti mereka mainkan bersama.

Dan sekarang ke empat pria tampan itu sedang berada di meja makan, tengah makan bersama.

"Semalam aku ingin mentraktir kalian burger, tapi kalian menolak. Jadi aku beli burger di toko yang sama sebagai gantinya, kalian harus mencobanya! Burger di toko itu paling enak se California!" Ucap Denzel sambil menawarkan burger pada Aric dan Brian.

"Aku pikir kamu akan berkata jika burger itu paling enak sedunia, tapi ternyata se California. Hahaha..." Aaron.

Mendengar perkataan Aaron, Denzel lantas menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal seraya berkata "Mau bagaimana lagi? Hehe..."

"Jangan banyak bicara! Ayo cepat makan, setelah ini kita harus main game!" Kata Brian yang menyuruh teman-temannya agar mempercepat sesi makan bersama, karena ia tak sabar untuk bermain game.

Aric menghirup uap panas yang berasal dari panci sup.

"Baunya enak sekali!" Ujarnya kemudian.

"Hei, Aric! Kamu harus mencoba burgernya dulu sebelum kamu memakan sup itu!" Suruh Denzel yang melarang Aric memakan sup itu. Entah mengapa Denzel sangat ingin Aric memakan burger yang di belinya terlebih dahulu ketimbang memakan sup buatannya.

"Ah tidak! Aku ingin sup itu!" Pinta Aric, memaksa.

Karena Aric terus merengek meminta sup itu, mau tak mau Denzel akhirnya memberikannya pada Aric.

Aric terus melahap semangkuk sup buatan Denzel, tampaknya detektif itu benar-benar menyukainya.

"Hei, ini sangat enak! Kalian harus mencobanya!" Puji Aric.

Melihat rekannya begitu lahap saat menyantap sup tersebut, Aaron dan Brian segera menyiuk sup itu dan segera mencicipinya.

"Benar! Ini sangat enak! Kamu pintar memasak rupanya!" Puji Brian setelah mencicipi sup buatan Denzel.

"Ayahku yang mengajarkan, dia lebih ahli memasak dariku," kata Denzel.

"Itu benar, paman Charles sangat ahli memasak," ucap Aaron, membenarkan.

"Oh iya, bagaimana penyelidikan kalian? Ada kemajuan?" Tanya Denzel pada kedua detektif tersebut.

"Tentu saja, tinggal beberapa langkah lagi maka kami akan segera menangkap psikopat itu!" Jawab Brian.

"Caranya?" Tanya Denzel lagi. Tampaknya Denzel benar-benar ingin tau proses penyelidikan Aric dan Brian. Jika dirinya sudah mengetahuinya, maka ia harus memperbaiki kesalahannya agar polisi tidak bisa menangkapnya.

"Lihat saja nanti!" Aric.

Semuanya fokus menyantap sup buatan Denzel. Terkecuali si pembuat sup itu sendiri, Denzel terus menatap Aric dengan tajam tanpa sepengetahuan Aric maupun Brian dan Aaron, karena mereka sibuk menyantap sup, sehingga tidak menyadarinya.

"Dasar sialan!" Umpat Denzel di benaknya.


















🔪☠️☠️🔪


















Keesokan harinya.

Denzel kini berada di kafe, sebelumnya ia dan Aaron mengerjakan tugas kuliah bersama disana. Karena tugas telah selesai, Aaron lantas segera pulang dan meninggalkan Denzel disana.

Pria psikopat itu membereskan laptop dan buku-bukunya yang berada di atas meja, kemudian ia masukan ke dalam ranselnya.

Setelah itu Denzel berjalan hendak keluar dari kafe untuk pulang ke apartemennya.

Baru saja pria itu melewati pintu keluar, tiba-tiba saja tubuhnya tertabrak oleh seorang wanita.

Bahu Denzel sedikit terhempas karenanya. Wanita tersebut lalu meminta maaf pada Denzel, "maafkan aku tu-" Wanita itu menghentikan kalimatnya setelah ia dan Denzel bertatapan.

Setelah melihat wajah wanita itu, sontak saja Denzel tersenyum miring. "Lea?" Tanyanya.

Ya, wanita itu adalah Lea. Yang dulu pernah menduakan Denzel dan Hugo.

Tatapan Lea kini berubah, mengekspresikan jika dirinya merasa takut sekaligus marah pada pria di hadapannya itu.

"Sudah lama tidak bertemu, akhirnya aku bisa bertemu lagi denganmu, jalang!" Ucap Denzel yang lalu terkekeh.

"Jaga ucapan mu, dasar psiko gila!"

"Bukankah aku benar? Kamu itu seorang jalang!?"

"Tutup mulutmu! Aku menjadi jalang hanya karenamu, kamu menjebak ku, sialan! Dulu kita bertemu di klub malam, saat itu aku sedang mabuk berat. Dan kamu... Sengaja membawaku ke sebuah hotel! Kamu melakukan hubungan intim denganku saat aku tak sadarkan diri, kamu merekamnya dan mengancam akan menyebarkan vidioku jika aku tak menuruti perintahmu untuk menjadi wanita ranjangmu! Karena kamu, hubunganku dan Hugo berakhir!" Ucap Lea sambil menunjuk wajah Denzel dengan rasa amarahnya yang membara.

Bukannya merasa bersalah, Denzel justru tertawa renyah. "Dasar jalang! Bukankah kamu menikmatinya juga? Kamu wanita yang munafik, seharusnya aku memenggal kepalamu!"

"Enyahlah, psiko gila!" Marah Lea yang semakin menatap Denzel dengan tajam, seakan-akan wanita itu ingin melenyapkan nyawa pria di hadapannya.

"Kamu persis seperti ayahmu!" Lanjut Lea.

"Apa?" Tanya Denzel yang heran dengan perkataan Lea.

Wanita di hadapannya itu kemudian menunjukan luka di lehernya, "lihat ini, bajingan! Ayahmu mendatangiku, memperdalam luka yang kau buat di leherku dan dia mengancam akan membunuhku jika aku tak mencabut tuntutanku padamu! Ayahmu juga mengambil darahku dan memasukannya ke dalam botol kecil. Ayah dan anak sama-sama seorang psiko, sungguh mengerikan!"

"Apa yang kamu bicarakan?" Tanya Denzel lagi yang tak percaya dengan ucapan Lea. Ia berpikir bagaimana bisa ayah angkatnya melakukan itu, setahunya, Charles adalah orang yang baik. Dan pekerjaannya adalah tentara, pastinya Charles tak mungkin melakukan itu.

"Enyahlah dari hadapanku!" Pinta Lea sambil mendorong bahu Denzel. Kemudian wanita itu meninggalkan Denzel dan masuk ke dalam kafe.
















🔪☠️☠️🔪




















Saat ini Denzel berada di apartemen Hugo. Mereka tengah mendiskusikan tentang kasus pembunuhan ayahnya Hugo.

Denzel terus memegangi kepalanya, meremas rambutnya dengan kuat agar otaknya dapat berpikir dengan jernih. Sedari tadi ia terus mengucapkan kata, "kelinci... Darah... Lea... Kelinci... Jalan Cascandel woods... Kelinci... Ayah... Lea...."

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Hugo yang heran dengan sikap Denzel.

Bukannya menjawab pertanyaan Hugo, psikopat itu malah terus mengucapkan kata itu berulang kali. "Ayah... Darah... Lea.... Kelinci... Cascandel woods... Ayah..."

"Bajingan! Apa yang kamu pikirkan?!" Bentak Hugo yang kini merasa kesal.

"Jangan-jangan? Tidak! Tak mungkin! Tidak! Itu tak benar, apa yang aku pikirkan?! TIDAK! TIDAK!" Tingkah Denzel semakin aneh, ia terus mengucapkan kata tidak sambil terus memukul kepalanya dengan kuat.






Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 485K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
36.6K 2.7K 30
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...
S E L E C T E D By mongmong09

Mystery / Thriller

330K 17.4K 32
Tentang obsesi seorang pria misterius terhadap seorang gadis yang menolongnya. ---------------------------------------------------- Raina Karlova, se...
KANAGARA [END] By isma_rh

Mystery / Thriller

7.6M 552K 93
[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, me...