[3] KIMcheees 3x✓

By Arrastory

162K 31.6K 6.5K

[KIMcheees Series] [3] Rumah tak lagi terasa ramai Justru kini teras sepi Tak ada Karaoke ala Hanbin, Bobby T... More

Prolog
Menguatkan Ingatan
Untuk Si Anak Ketiga
Keluarga Kecil Si Sulung
Party
Kakek & Tiga Cucunya
Cerita Cinta Anak Perempuan Satu-satunya
Si Bungsu Dan Para Teman Perempuannya
Kisah Mantan CEO Lambe
Keluarga Lain Haruto
Ruru
Panti Asuhan
Cucu Pertama dan Anak Terandom
Cerita Cinta Si Bungsu
Kapan Nikah?
HMM
Hari Lahir Si Anak Sulung
TV Baru
Golongan Manusia Bucin
Sidang Dadakan
dr. Kim Hanbin
Keluarga Hayi
Harapan yang Terkubur
Sweet Seventeen
Curhat Dooong
Buka Puasa
"Apa pendapat kamu tentang orang yang masih tinggal sama mertua?"
GIMANA CARA NGOMONGNYA?!
Dha's Clothing
Haruto Pernah Merasakannya
Malam Sebelum Lebaran
Lebaran Lagi Kitaaa
Tragedi Lamaran Jilid II
Princess-nya Heechul Cees
Demi Halal
The Ipar's
"... tau gak kenapa Dahyun gak cantik?"
Gabutnya Tuan Muda
Sehari Bersama Sultan
Anak Baru
Kim Donghyuk, S.H
SIRAM SAJA SUDAH!
ALHAMDULILLAH SAAAH!
Target Ngidam Baru
Duta LDR
Impersonate ala Heechul cees
Kado Antimainstream
Cemburu Ala Mereka
Huru Hara Ibu Hamil
Calon Anggota Tetap?
Pasukan Bunda
HBD y
Duo Bungsu
Duta Pariwisata
Jagoan Lagi
Hayi kapan?
Nama Anak
Rumah Yang Sepi
Si Bungsu
Bukan Satu-satunya
Circle Yang Sulit Ditembus
Harta, Tahta, Rangers Bungsu Bunda
"Bapak Lo Ulang Tahun"
7iKAN is Back
Tempat Ngungsi
Calon Penduduk Sementara Graper 2
Hayi dan Segala Tingkahnya
Little Lambe
Korban Ngidam
Nikah?
Makan-makan
Nggak Jadi Pindah😫
Princess Satu-Satunya
Takut Nikah
Insecure
Nyerah?
CINCIN
Panitai Acara
Datang Lebih Awal
Si Bayi Ajaib
Ritual Penyambutan Kim Hajoon
Pesta Bujang
Akhirnya Nikah Juga

Jadi Pengasuh

1.6K 377 51
By Arrastory

"AMPUN, AMPUN, AAA ...."

Tawa Dahyun langsung pecah saat melihat Jungkook yang berlari hingga ke halaman belakang rumah Bobby. Lelaki itu dikejar oleh Jisung, Jihan dan Dihan. Ketiganya membawa pistol-pistolan.

"Hyun, Hyuuun. Weeeh, aduh! Astaghfirullah." Jungkook masih terus menghindar dari pukulan pistol yang dipegang oleh tiga keponakan Dahyun itu.

Iya. Para penerus generasi Heechul cees ini paham bahwa pistol yang mereka pegang hanya mainan dan tentu tak bisa melukai Jungkook, kecuali pistolnya dipakai sebagai benda tumpul untuk memukuli kekasih aunty-nya.

Dahyun masih tetap tertawa. Ia sangat menyukai kekerasan yang dilakukan para ponakan. "Ayo, terus Jihan. Sampe Om Juki memar."

"Yang, Yaaaang, sumpah ini sakit bangeeet!" panggil Jungkook. Tubuhnya sudah meringkuk di atas rumput tamam dengan tangan melindungi kepala.

"Kasian sekali korban pengeroyokan ini," ucap Dahyun yang datang dengan ponsel merekam tingkah para ponakan. "Ini Om Jukinya kenapa?"

"Jahat!" jawab Jisung. "Main-mainan Jihan lusak! Juki jahat!"

"Ya, ya, ya. Obil Jian ucak!" sahut Jihan ikut berbicara ke depan kamera. Kemampuan berbicaranya semakin lancar.

Dahyun hanya manggut-manggut saja. Kameranya kini beralih kepada Dihan. "Kalo Kak Dihan, gimana kesaksian Kakak?"

"Ukul, ukul, ukul, Om Juk! Cung!" Dihan menjelaskan dengan gerakan tangan yang sesekali memukul udara. "Buk, bak, buk, buk, aduuuh!" lanjutnya dengan semangat.

"Ya, pemirsa seperti itu pengakuan dari tiga bocil yang melakukan kekerasan terhadap satu manusia jompo," ucap Dahyun ke depan kamera. Ia mendekat kepada Jungkook yang sudah berdiri. "Nah, mari kita wawancara korban tunggal dalam pengeroyokan ini--"

"Om JEKAAA!" Jisung dengan kencang berteriak. Ia langsung mengejar Jungkook yang menggendong Dahyun. "Ayo kita kejaaal!" perintah Jisung kepada dua adik sepupunya.

Rumah besar di blok A ini memang sudah rusuh sejak tadi siang. Jisung, Jihan dan Dihan dititipkan kepada Jungkook dan Dahyun, sedangkan para orang tua berada di rumah sakit. Sana mengalami pendarahan, padahal ini belum waktunya ia melahirkan.

Awalnya tiga kurcaci ini dipegang oleh Bobby. Namun, pria itu harus menghadiri sebuah meeting dengan kliennya dan memanggil Jungkook untuk menjaga keponakan serta anak-anaknya sembari menunggu Dahyun datang dari klinik.

"Kak, turunin, ih!" Dahyun memukul pundak Jungkook yang masih terus menggendongnya.

Jungkook masih tetap menggendong Dahyun, sedangkan para bocil sudah memukuli kakinya habis-habisan. "Eh, eh, eh, Jisuuung." Dengan cepat Jungkook menurunkan Dahyun. Keamanan celananya berada di tingkat siaga karena ditarik oleh Jisung.

"Kenapa?" tanya Dahyun.

"Celana aku ditarik Jisung," adu Jungkook yang sedang membenarkan tali celana. "Bahaya ini kalo burungnya terbang."

"Sinting!" omel Dahyun yang berjalan menuju dapur. Sudah waktunya para ponakan menikmati camilan sore.

"Sinting!" sahut Jihan yang ikut-ikutan.

"Sinting!" Dihan juga mengikuti perkataan kembarannya.

Mata Dahyun dan Jungkook langsung membulat. Nyawa mereka berada diujung tanduk jika para Mama mengetahui dua bocah itu mengucapkan kata-kata kasar.

"Kalo ditanya siapa yang ngomong kayak gitu, bilang Aunty Dahyun, okay?" Jungkook langsung mem-briefing para ponakan kekasihnya. "Siapa yang ngomong kayak gitu?"

"Aday," jawab Jihan dan Dihan kompak.

Luar biasa Jeong Jungkook ini. Tak mau menanggung kesalahan kekasihnya. Membiarkan Dahyun terkena omel para mama muda.

"Yaaang, aku aman, ya. Nanti yang kena omel kamuuu."

Dahyun berusaha menahan diri untuk tidak menebas kepala Jungkook. Ia takut para ponakannya mencotohkan kekerasan yang ia perbuat dan membuat nyawanya semakin terancam.

"Onty," panggil Jisung. "Aku mau banana."

Dahyun yang sedang mengupas buah naga langsung mengangguk. Ia mengambil pisang di meja makan, mengupasnya lalu memberikan kepada Jisung.

"Aday."

"Sebentar, ya." Sebuah senyuman penuh paksa Dahyun berikan kepada dua keponakan kembar yang sudah mendongak. Mereka juga menginginkan jatah buahnya. "Kak Jukiii!"

"Apa?"

"Pindahin Jihan, Dihan ke kursi duduk di ruang keluarga."

Jungkook langsung menuntun dua bocah kembar itu ke ruang keluarga. Membawa set meja dan kursi plastik yang selalu diduduki Jihan dan Dihan.

"Ini buat jagoannya Bubu, ini buat princess-nya Yayah." Dahyun memberikan mangkuk berisi buah untuk dua keponakannya. "Dan, ini buat Kakak Jisung."

Dahyun juga membawa sisa buah naga yang tidak dipotong, untuk ia dan Jungkook. "Kak," katanya menyuapkan buah ke mulut kekasihnya.

"Onty," panggil Jisung. Ia memberikan sendok buahnya kepada Dahyun. "Aaa ...." Mulut Jisung terbuka lebar. Batita itu tak mau kalah, ia minta disuapi oleh Dahyun.

"Aday, aaa ...." Jihan juga ikutan, begitupun dengan Dihan yang tak mau kalah.

"Gue kira saingannya cuma sama Si Tono, ternyata ada 3 kurcaci yang jauh lebih berbahaya," gumam Jungkook. "Mana bentar lagi jadi empat."

💃

"Kamu mandiin Jihan, terus Dihan sama Jisung sama aku? Nggak, ah!" tolak Jungkook. "Yang, mandiin kucing di rumah aja aku males."

"Ini udah sore, Kak. Teh Jisoo masih nemenin Mba Sana."

Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Haruto?" tanyanya. "Itu bocah pernah bikin story WhatsApp lagi mandi sama Jisung."

"Nggak ada, dia masih di sekolah."

"Aku takut mereka kepeleset," bela Jungkook. "Tau sendiri ponakan kamu itu nggak bisa diem."

"Ya, udah. Aku mandiin Jihan sama Dihan. Kakak mandiin Jisung," putus Dahyun. "Gimana?"

Satu jauh lebih baik daripada dua. Jungkook mengangguk setuju. "Okay. Aku mandiin Jisung di kamar mandi dapur. Mana baju sama alat perangnya?"

.
.
.

"Kakak, turun, Kak. Sini dulu." Tubuh Jungkook sudah benar-benar basah. Ia sedang membujuk Jisung yang naik ke pojok bathub. "Ayok bersihin dulu rambutnya. Om janji nggak akan perih."

"NO!"

Jungkook menghela napasnya. "Abis ini kita main sepeda," kata Jungkook. "Ayo dibersihin dulu kepalanya."

"Sepeda?"

"Iya. Kita pinjem sepedanya Dihan. Gimana?"

"Okaaa--"

"Pelan-pelan," ucap Jungkook panik. "Jangan lompat, sini pegangan sama Om Jungkook."

Tak jauh berbeda dengan kerusuhan di kamar mandi tamu. Dahyun juga kewalahan memandikan anak kembar Bobby dan Jisoo di kamar mandi kamar utama.

"Jagoan, aduh sini showernya Aunty pegang." Dahyun sudah basah kuyup karena siraman shower yang Dihan pegang. Belum lagi Jihan yang menyiratkan air di dalam bathtub. "Princess, sebentar dulu, ya."

Dengan cepat Dahyun memandikan Jihan dan Dihan. Tak peduli bajunya sudah benar-benar basah. Yang penting perkara mandi para keponakan sudah selesai.

Dahyun memakaikan handuk kepada Jihan dan Dihan. Ia segera mengeringkan tubuh para ponakannya dan membawa ke kamar ganti.

"Yang, Jisung bajunya yang mana?" tanya Jungkook yang sudah berada di kamar Jihan dan Dihan bersama Jisung. "Kamu basah banget." Jungkook yang awalnya menoleh ke arah Dahyun dengan cepat kembali berbalik.

"Pegangin mereka dulu, aku mau ganti baju." Tanpa beban Dahyun meninggalkan Jungkook dengan tiga ponakannya. Ia harus mengganti bajunya. Kaus yang ia pakai berwarna putih, warna yang berbahaya jika terkena air dan basah.

"Om Juki!"

Jungkook sudah seperti hilang arah. Ia menggaruk kepalanya. Matanya menatap kosong pada tiga bocah yang sedang berlarian di tempat tidur besar.

"Pantesan Tante gue ogah nikah," gumam Jungkook. "Punya anak ribet banget anjir!" Jungkook langsung mengambil bedak, minyak telon dan beberapa perkakas milik Jihan dan Dihan.

"Om Juki ayok. Kita sepedah sepedah!"

"Iya, ayo. Kakak pake baju dulu," balas Jungkook. Ia terlalu lelah mengejar Jisung yang sudah menjadikan tempat tidur adik sepupunya sebagai trampolin.

"Kak, kok masih pada pake anduk?" protea Dahyun yang sudah mengganti pakaiannya dengan baju milik Jisoo. "Kids, sini pake baju dulu."

Tak ada yang mendengarkan perkataan Dahyun. Jisung, Jihan dan Dihan masih terus berlarian. "Cung, nooo!"

"Jihan up!"

"Cung up!"

"Sekarang aku tau kenapa Somi waktu kecil dititipin di rumah eyang," gumam Jungkook dan dijawab anggukkan Dahyun.

Wajah kusam, rambu acak-acakan, serta baju Jungkook juga basah. Sepasang kekasih itu sudah seperti manusia hilang arah.

💃

"Sumpah, Yang. Ini baru dari siang sampe sore." Jungkook sudah tepar di karpet ruang keluarga. Para bocil sedang anteng karena menonton Upin dan Ipin. "Dua botak yang biasa bikin aku semangat aja ini nggak berguna. Capek banget!"

Dahyun mengusap-usap kepala Jungkook. Perempuan itu duduk bersandar pada sofa yang diduduki oleh tiga keponakannya.

"Kok bisa emak-emak yang punya anak banyak masih sempet upload Instagram story?" gumam Jungkook. "Aku napas aja lupa."

"Harusnya dari tadi kita puterin upin-ipin, Kak." Dahyun masih terus mengusap surai Jungkook. "Jiwa Hanbin Empire-nya masih ada ternyata."

Sisa hari Dahyun dan Jungkook dihabiskan dengan mengisi energi sembari menunggu manusia lain yang bisa bertukar tugas untuk menjaga para ponakan. Jungkook sudah mengganti bajunya, meminjam kaos Bobby untuk dipakai.

"June bisa-bisanya dia nyanyi treaka-treak," gumam Jungkook yang mendengar sayup-sayup suara Junhoe yang bernyanyi. Posisi tidurnya sudah berubah. Pahan Dahyun ia jadikan bantal. "Coba disuruh jagain ini tiga kurcaci, langsung kerasukan pasti."

"Pantesan waktu itu Haruto udah kayak mau bunuh diri," sahut Dahyun. "Ini kita berdua jagain tiga bocil. Dia waktu itu sendiri ngasuh 5 manusia."

"Kalo aku jadi Haruto, udah pasti bunuh diri." Jungkook mulai memejamkan matanya. "Semoga aja Bang Wonu nggak ada rencana nikah dalam waktu dekat."

"Lah, yang dinikahinya aja belum keliatan."

"Bagus, deh."

Dahyun tertawa kecil. "Anggap aja latihan, Kak."

"Bukan latihan, ini jatohnya bikin trauma, Yang," sahut Jungkook cepat. "Baru bibit Kim Jinhwan sama Kim Bobby. Nggak kebayang kalo A Mbin juga nyumbang."

"Ya, jangan dibayangin," balas Dahyun. "Nanti malah bikin trauam."

"By the way, Yang." Jungkook merubah posisinya menjadi duduk. "Kita nanti anaknya satu aja ya," ucap Jungkook. "Diliat dari history leluhur kamu yang kalo ngidam ke para adik. Agak bahaya kalo anak kita tingkahnya kayak Haruto."

Dahyun melirik sinis kepada Jungkook. "Selesain dulu skripsi kamu!" sewot Dahyun. "Bisa-bisanya ngomongin anak, tapi setiap disuruh revisi kerjanya malah kabur!"

Tbc

Yang minta DaKi couple.
Mereka lagi simulasi, nih.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 62.4K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
4.3K 684 26
[AU lokal, on going] "yang minum loveade ini, bakal fall in love sama gue, hehe." Umaira Jian disclaimer « ateez×viviz, seonghwa × umji « theboyz×viv...
2.4K 133 7
" Rumah itu gak selalu bentuk bangunan, bisa aja bentuknya orang orang dongo, bucin, banyak omong, bawel, galak, kayak di kelas Ips 2" 2004z universe
22.8K 2K 34
Menceritakan tentang penghuni kosan Abi, yang penuh dengan karakter berbeda-beda, mereka mencoba saling akrab. Di warnai dengan unsur romansa remaja...