Restarting a Relationship
By: MonMonicaF
.
.
.
▪︎☆▪︎
.
.
.
Musim panas, musim semi, musim gugur dan musim dingin telah berlalu hingga tanpa disadari 4 tahun telah berlalu. Tokyo, salah satu kota di Jepang, mengalami beberapa perubahan seiring waktu berjalan.
Di dunia hiburan Idol yang menempati papan teratas tentu saja Re:vale, tapi tanpa disangka Trigger juga berada di posisi yang sama dengan Re:vale. Kedua grup itu berkompetisi di BoW sudah sekitar 4 kali. Namun entah karena kebetulan atau bukan, selama 4 kali itu. Re:vale dan Trigger saling bergantian siapa yang menang. Misalnya jika tahun ini Re:vale maka tahun berikutnya Trigger yang menang. Sehingga pada akhirnya kedua grup itu sama sama berada di papan atas.
Sementar Idolish7? Masih hiatus dan tidak tau kapan akan kembali lagi di dunia hiburan.
Lalu Idolish6? Sayang sekali... Mereka mendapat banyak cobaan dan juga masalah hingga mereka mengalami kemunduran drastis. Mereka tak lagi bisa menyanyi di panggung luas yang dipenuhi penggemar. Tidak ada lagi pekerjaan yang sepadat sebelumnya.
Meski begitu, meski Idolish6 berada di ambang kehancuran. Mereka tidak menyerah, karena mereka sudah bertekad dan berjanji akan melindungi tempat Riku pulang. Apapun yang menimpa Idolish6, mereka menjalaninya dengan tulus. Berharap jika sang center akan segera kembali. Berharap mendengar suara sang center dan melihat senyum cerahnya.
Bukan dari foto ataupun internet, tapi melihat secara langsung! Sosok center yang dirindukan oleh semua orang.
Entah dia ada dimana sekarang, apa yang dilakukannya, bagaimana kabarnya, mengapa tidak ada kabar sekalipun, apa dia sehat, apa dia....masih ada di dunia ini.
Pikiran seperti itu terus terlintas di benak seorang pemuda yang kini genap berusia 25 tahun. Dengan tinggi, postur tubuh dan gaya khasnya yang masih sama.
Selama 4 tahun ini, dia sama sekali tidak mendapat kabar dari adiknya. Mencoba dihubungi pun percuma, karena panggilan tidak pernah terhubung. Dia hanya berharap bisa bertemu adiknya kembali. Seorang yang paling ia sayang dan paling ia rindukan
•°☀°•
Di depan sebuah gedung tinggi sebuah mobil terpakir di depan dengan sang manager yang menunggu di dalam sementara kedua orang yang merupakan member Trigger menunggu kedatangan centernya yang sedang bicara dengan Yaotome Sousuke.
*Tap tap
Atensi dari seorang bernama Gaku dan Ryuu teralihkan pada centernya yang berjalan mendekat ke arah mereka.
Gaku yang sedari tadi melipat tangan, kini melambaikan satu tangan pada center Trigger "Yo Tenn, kau lama sekali"
"Ke-kenapa wajahmu seperti itu? Apa sachou memarahimu?" Tanya Ryuu khawatir.
Tenn berjalan menghampiri kedua rekannya dengan sorot mata tajam yang terlihat serta dirinya yang tidak tersenyum. Benar benar khas Kujo Tenn -- yang kini marganya telah berganti menjadi -- Nanase Tenn.
"Tenn kan memang seperti itu setiap hari, Ryuu" jawab Gaku membalas pertanyaan Ryuu.
"Jangan buang waktu dengan bicara yang tidak penting! Trigger memiliki konser outdoor, ayo pergi!" Titah Tenn memasuki mobil tanpa menunggu respon dari Gaku dan Ryuu.
"Dan masih suka seenaknya" Ucap Gaku mendengus kecil dengan kelakukan Tenn.
-Di dalam mobil Trigger-
"Tenn kau baru saja keluar dari rumah sakit kemarin, jangan memaksakan diri" Ujar Ryuu khawatir karena Tenn benar baru keluar dari rawat inapnya di rumah sakit.
"Tenang saja, aku baik baik saja. Penggemar lebih penting daripada kesehatanku" Balas Tenn dengan nada dingin.
"Tenn..."
"Apa ossan? Jangan membuang-buang suara dengan menanyakan sesuatu yang tidak berguna" Sahut Tenn yang kata katanya sangat tajam terlebih ia mengatakannya dengan nada dingin.
"Hei aku masih muda tau! Dasar bocah kurang ajar!" Omel Gaku namun Tenn mengabaikannya.
Daripada membuang waktu percuma dengan berdebat sama centernya, Gaku lebih memilih diam meski dirinya terus mengomel.
Gaku menghela nafas 'Dia kembali menutup hati, dia telah kembali menjadi orang yang dingin, cuek dan kurang ajar, meski sebelumnya memang sudah kurang ajar'
"Efek dari hilangnya center mereka bisa sampai seperti ini ya" Gumam Gaku.
"Idolish7- ie Idolish6, sayang sekali mereka berada di ujung tanduk saat ini. Mereka benar benar akan lenyap, jika sang center yang tidak diketahui keberadaannya tidak segera kembali" Sahut Anesagi yang masih fokus pada jalanan.
"Dia masih hidup atau tidak saja masih belum diketahui-" Omongan Gaku yang ceplas ceplos tanpa memikirkan keadaan langsung disela oleh Ryuu "Gaku!"
Gaku dan Ryuu sama sama melirik pada Tenn yang raut wajahnya masih sama seperti sebelumnya, datar dan tidak mempedulikan apapun di sekitarnya.
Ryuu menatap Tenn dengan wajah sendu 'Kuharap Riku-kun kembali, setidaknya memberi kabar bahwa ia baik baik saja'
.
.
"Iya, saya benar benar bersyukur bisa menjadi murid anda. Saya juga berterimakasih atas drama yang dipercayakan pada saya" E~
"Ohoho, aktor dan model berbakat sepertimu sangat langkah. Kau bisa menampilkan wajah imut atau dingin tergantung perannya. Kau benar benar berbakat"
"Haha, terimakasih atas pujiannya" E~
"Aku menantikan kau bermain peran bersama putraku. Aku juga menantikan untuk mendengar nyanyian merdumu"
"Kau anak dengan bakat yang hebat, kuharap kau mengutamakan kebahagianmu. Setelah ini temuilah teman temanmu"
"Kembalilah pada kakakmu"
"Erin"
"Iya, Terimakasih atas bimbingan dan dukungan anda selama 4 tahun ini. Saya sungguh beruntung bisa belajar dari anda. Saya tidak tau harus membalas budi seperti apa, sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak, Chiba Shizuo-san" E~
*Tuttt-
Lelaki itu menutup panggilan setelah selesai berbicara dengan orang yang memungutnya, atau bisa dibilang seseorang yang merawat dan mengajari. Orang yang dipangggil Chiba Shizuo mantan aktor dan ayah dari Nikaido Yamato.
Lelaki itu menatap pemandangan gedung tinggi melalui jendela dengan senyuman yang terukir indah dengan surai hitamnya serta kedua manik crimsonnya.
"Kita akan rilis, foto model, film drama dan album solo Erin-san di saat yang bersamaan. Tentu dengan identitas aslimu"
"Ini akan menggemparkan seluruh Amerika, bahkan Jepang"
"Kuharap iya, hehehe..." E~
"Kurasa ini akan jadi epic comeback" E~
•°☀°•
Konser outdoor yang telah ditunggu tunggu oleh para fans akhirnya dimulai. Seperti biasa Trigger membawakan penampilan yang sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun. Konser berlangsung selama 2 jam, dan berakhir dengan mulus tanpa gangguan.
.
.
"Oi Tenn mau kemana hah?!" Tanya Gaku
"Urusi saja hidupmu sendiri!" Balas Tenn.
Namun Ryuu memegang tangan Tenn "Ini sedang hujan Tenn, nanti kau sakit" Ucapnya khawatir.
"Aku tidak peduli!" Balasnya melepas tangan Ryuu yang memegang pergelangan tangannya. "Jangan coba ikuti aku!" Ujar Tenn dengan tatapan tajam.
"Tenn..."
"Hah..." Gaku menghela nafas dalam sembari memijat pelipisnya.
.
.
Di tengah hujan yang mulai menjadi deras, Tenn berjalan tanpa memakai payung sehingga kostum konser yang dipakainya menjadi basah, rambutnya juga basah kuyup. Dingin mulai terasa di kulitnya, namun meski begitu Tenn tetap berjalan di bawah rintikan air hujan dengan santai. Tak peduli dengan apa yang akan terjadi jika ia hujan hujanan, ia sudah tidak peduli dengan kesehatannya sendiri. Tenn benar benar sudah kacau, baik fisik maupun mental.
Alhasil Tenn kembali menutup diri dari teman temannya, kembali dengan sikapnya yang dingin dan cuek. Itu karena ia merasa kehilangan. Ia mengira jika adiknya pergi karena membencinya. Ia juga mengira terjadi sesuatu pada adik kecilnya. Tenn benar benar dipenuhi rasa bersalah dan menyesal. Demi menutupi keterpurukannya, Tenn membunuh perasaannya sendiri. Ia tak lagi tertawa dan menangis selama ini. Mungkin ia hanya akan menampilkan senyum meski palsu dihadapan fans dan penggemar.
Namun entah mengapa...
Sepertinya suasana ini mendukung Tenn untuk mengeluarkan perasaan yang dipendamnya selama 4 tahun. Bersamaan dengan hujan lebat, air menetes keluar dari mata Tenn.
Tenn berdiam di tempat dan mengangkat kepala menatap langit yang mendung. Merasakan dinginnya air hujan yang mengenai kulit wajahnya.
"Hujan ya"
Itulah kata kata yang diucapkan oleh Tenn. Ia terus menerus menatap ke langit dan berdiam diri merasakan air hujan yang dingin. Dia sudah tidak tau lagi harus bagaimana, Tenn seperti kehilangan semangat untuk hidup.
•°☀°•
Sementara di sebuah kamar di apartemen, seorang lelaki terus mondar mandir memutari kamarnya dengan perasaan yang aneh. Ia tidak bisa duduk tenang dan pikirannya entah kenapa terasa kacau.
Lelaki itu berhenti di depan cermin dan ia merasa terkejut melihat kedua matanya yang tiba tiba terasa panas dan menteskan air mata. Seketika perasaannya menjadi berantakan, hatinya terasa sedih dan sakit. Bahkan ia seperti merasa kedinginan padahal suhu ruangan hangat.
Lelaki itu menatap pantulan dirinya sendiri di cermin, ia memegang cermin di depannya "Aku merasa sedih... Ini terasa menyakitkan"
Lelaki itu menundukkan kepala dengan air mata yang masih menetes keluar "Begitu ya..."
'Tenn-nii ada apa denganmu? Kenapa kau menangis? Tenn-nii jangan merasa sedih...'
Ia kembali mengangkat kepala dan menatap cermin. Lantas lelaki itu menggunakan tangan kanannya untuk melepas wig yang dipakainya.
"Karena aku akan segera menemui Tenn-nii"
.
.
-To be Continue-