π‘πžπ¬π­πšπ«π­π’π§π  𝐚 π‘πžοΏ½...

De MonMonicaF

50K 4.1K 449

[ REVISI ] "Tidak masalah jika kau melupakanku, aku bersyukur kau ada di sisiku" "Ayo.. kita berteman baik Ku... Mais

1. The Beginning
2. Accident
3. Riku's Decision
4. Stay at Ainana dorm?!
5. Today's Story
6. Riku Teach or Be Taught?
7. Tenn's Decision
8. Remaining Time Limit
9. Stroll 🀍
10. With Tenn 😳
11. Riku Is Sick 😭
12. Response Letter βœ‰ (Flashback #1)
13. Disappointed... 😒 (Flashback #2)
14. I'm sorry for being a lousy twin brother... (flashback #3)
15. Riku's Dark Side❗ (Flashback #4)
16. Gomen Tenn-nii... 🀍
17. Leave you 'Again'...πŸ’”
18. Will Never Leave You
19. Resignation Letter
20. Nightmare
21. Spoiled Riku Moment ☺
22. NOT FINE...
23. Riku's Confession
24. Happiness Ends In Sadness... πŸ’”πŸ˜­
25. We Are Twins!
27. With Love ❀
28. Riku Disappeared...
29. Temporary Formation [Idolish7 --> Idolish6]
30. Four Years Latter 🎸
31. The Star Comeback
32. Heartwarming Meeting
33. Restarting A Relationship βš˜πŸ’« - END -

26. The Result Of A Hope...

1.4K 124 17
De MonMonicaF


"Aku kakak kembarmu namaku adalah Tenn.... Nanase Tenn"

"dan kau Nanase Riku adik kembarku"

.
.
.
Restarting a Relationship

By: MonMonicaF
.
.
.

Di depan sebuah ruangan, ke-11 orang itu tengah menunggu di sana dengan perasaan tegang, cemas, sedih dan takut yang memenuhi. Beberapa orang terlihat menunggu dengan tenang, ada yang berdoa untuk sang center, ada yang sedang makan pudding untuk mengalihkan pikiran buruk dan sedih. Ada yang mondar mandir di depan pintu. Ada yang menggoyangkan kaki dan memainkan jari jemarinya sembari menunggu.

"Tenn kau tidak takut?" Tanya Gaku blak blakan.

Tenn yang posisinya duduk dan bersandar pada dinding dengan melipat kedua tangan menanggapi dengan tenang "Untuk apa takut? Karena dia pasti baik baik saja"

Ryuu menatap center Trigger dengan sendu "Tenn..."

"Jangan mengasihaniku, Ryuu. Dia sedang berjuang keras saat ini, jika aku takut siapa yang akan mendukungnya" Ucap Tenn.

"Kami mendukungnya, Idolish7 mendukung Nanase-san!" Sahut Iori

"Terserah" Jawabnya dengan senyuman kecil.

.
.

Waktu berjalan cukup lama bagi mereka yang menunggu hasil yang tidak pasti. Dengan kekhawatiran masing masing, tak terasa 2 jam berlalu.

Tak lama pintu dibuka dan sang dokter bersama perawat keluar dari sana dan kembali menutup pintu. Ekspresi dokter itu tidak bisa ditebak, entah apa yang akan dikatakan dokter.

"Berhasil kan" Ucap Tenn tidak ragu, dia mengatakannya dengan percaya diri dan seperti sudah tau.

Dan benar sesuai perkataan Tenn, dokter itu memgangguk namun sesudahnya raut wajah sedih diperlihatkan "Tenn-kun benar, tapi..."

Dokter itu menghela nafas dalam "Riku-kun sungguh hebat bisa bertahan. Operasi pengangkatan tumor dinyatakan berhasil, namun... Karena operasi ini, pasien Nanase Riku mengalami kerusakan otak"

"A-apa mak-maksutnya? Ja-jangan jangan..." Mitsuki menjadi takut setelah mendengarnya, ia berharap tidak mendengar kabar buruk.

Dokter itu menggeleng "Jangan khawatir, operasi berhasil, artinya Riku-kun selamat. Hanya saja..."

"Karena kerusakan otak yang terjadi, Riku-kun akan kehilangan sebagian memorinya. Atau lebih buruknya ia akan kehilangan seluruh memori dan tampak seperti boneka hidup"

"Fungsi syaraf dan anggota gerak tubuh itu didasari atas pikiran manusia. Memori juga tersimpan di dalamnya"

"Dan untuk penyakit tbc, saya akan membuat resep obatnya, dan pasien harus rutin meminum obat dan terapi" Jelas sang dokter.

"Meski begitu ini patut disyukuri karena dari kemungkinan kecil, Riku-kun berhasil melewati semuanya" Ujar dokter itu.

"Jadi begitu, terimakasih atas informasinya sensei" Balas Tenn membungkukan badan sebentar.

"Ini sudah jadi tugas saya. Saya akan terus memantau perkembangannya. Permisi, Saya pamit undur diri" Pamit dokter itu membungkukan badan.

Tak lama setelah dokter itu pergi, Tenn terhuyung dan hampir terjatuh jika tidak ditahan oleh Yamato dan Momo yang berada paling dekat dengannya.

Sebagian wajah Tenn tertutupi poni, selang beberapa saat Tenn mengangkat kepala dengan air mata yang telah mengalir keluar dan senyuman lega yang terukir.

"Syukurlah... Syukurlah Riku"

Momo menampilkan senyum juga namun air mata juga menetes "Iya syukurlah.... Yang terpenting Riku sekarang baik baik saja"

"Kujo syukurlah... Riku sekarang tidak akan merasa sakit lagi" Ucap Yamato.

Mitsuki mengusap air mata di pipinya "Riku syukurlaahhh"

"Watashi bisa watch Cocona with Riku again, yeayy!" Seru Nagi.

"Nagicchi kau nangis tuh" Tamaki~

"Tamaki-kun kau juga menangis" Sogo~

"Kalian terlalu khawatir" Ucap Iori memalingkan wajah untuk menyembunyikan raut mukanya.

"Eh? Bukannya Iori-kun tadi juga sempat nangis kan?" Balas Ryuu yang tadi melihat Iori menitikkan air mata meski sekilas.

"A-apa- ekhem" Iori~

"Yang dikatakan Ryunosuke-kun benar, tadi aku juga melihat Iori-kun menangis" Sahut Yuki.

"Tsundere mana mau ngaku dirinya tsundere" Gaku~

"Di-diam!" Iori~

"Hahaha..." Para Idol di sana akhirnya bisa merasa lega dan tertawa kecil melihat reaksi lucu dari Iori yang pipinya terlihat memerah karena malu.

🍁🍁

Lelaki yang merupakan member termuda di Idolish7 yakni Yotsuba Tamaki, kini duduk di kursi sebelah ranjang sembari bersenandung kecil. Sementara kelima member lain duduk di kursi lain dengan melaksanakan aktivitasnya masing masing.

Tamaki yang sedari tadi menunggu, merasa sedikit senang ketika ia melihat jari jemari Riku sedikit bergerak "Rikkun!" Panggilnya membuat seluruh atensi terfokus pada Riku.

Kelima orang yang awalnya duduk segera mengeremuni ranjang tempat center mereka terbaring.

Perlahan namun pasti mata Riku terbuka sedikit demi sedikit. Setelah terdiam sesaat ia menatap ke arah orang orang yang mengelilingi ranjang.

"Nanase-san bagaimana keadaanmu?" Tanya Iori.

Riku mengalihkan pandangan menatap Iori dengan tatapan kosong "Siapa?" Tanya Riku.

"Riku menatap kita tapi pandangannya seakan kosong" Ucap Mitsuki.

"Riku-kun apa kau tidak mengingat kami?" Tanya Sogo dengan nada lembut.

Riku menggeleng kecil sebagai balasan dari pertanyaan Sogo.

"Kalau begitu kami akan memperkenalkan diri, ingat nama kami ya...." Ujar Yamato.

"Aku Izumi Iori, ingat namaku dengan baik Nanase-san" Ucap Iori memperkenalkan diri.

"Leader Idolish7, Nikaido Yamato" Ucap Yamato berkacak pinggang dengan senyuman di wajahnya.

"Aku Izumi Mitsuki! Cepat sembuh ya, nanti kubuatin omurice kesukaanmu" Ucap Mitsuki menunjuk dirinya untuk mengenalkan diri.

"Yotsuba Tamaki, aku suka pudding... Rikkun adalah teman yang berharga" Ucap Tamaki dengan senyum lebar.

"Osaka Sogo desu, kalau ada apa apa jangan sungkan memberitauku" Ucap Sogo ramah.

"Watashi Rokuya Nagi desu! From negeri nan jauh di utara" Ucap Nagi.

"Kami- iee..."

"Kita adalah Idolish7!" Ucap keenam orang itu serempak.

"I...dolish7...?"

"Iya benar... Kita bertujuh biasa bernyanyi bersama di atas panggung. Kita mewujudkan mimpi bersama!" Ucap Mitsuki menampilkan senyum.

"Kau ingat namamu?" Tanya Iori.

"..." Riku terdiam sejenak. "Nanase.... Riku...." Jawabnya.

"Riku i'm hanya ingin tau apa kau mengingat waktu bersama kami?" Tanya Nagi.

"..." Riku terlihat bengong, saat ini ia benar benar bingung dengan keadaan. Tatapan matanya juga kosong. Lantas ia menjawab dengan menggelengkan kepala.

".... Kujo-san... Kujo Tenn apa kau mengingatnya?" Tanya Sogo.

Sekali lagi Riku menggeleng sebagai balasan "..."

Sogo menoleh kepada Yamato dan Mitsuki. Seakan mengerti apa yang dimaksut Sogo, Yamato mengangguk kecil.

"Riku, kami akan menceritakan kisah singkat tentang kita, Idolish7 dan tentang dirimu sebagai center... Tolong dengarkan" Ujar Yamato.

.
.

Waktu berlalu dan tanpa disadari 2 jam pun berlalu begitu saja, tepat sekali Yamato dan lainnya sudah selesai menceritakan perjuangan Idolish7, dan menjelaskan segala hal.

"Apa tidak masalah kita menceritakan banyak hal, padahal Nanase-san baru sadar?" Iori~

"2 jam berlalu... Tidak kusangka selama ini" Sogo~

Yamato melihat jam tangannya "Iya... Apa Trigger masih belum selesai ya?"

"Seharusnya belum, tapi katanya Kujo akan segera datang setelah selesai kan" Balas Mitsuki.

"....Kujo?" Sahut Riku bertanya.

"Riku, you akan tau saat Kujoshi coming desu" Balas Nagi.

"Tenten sudah datang" Ucap Tamaki menunjuk ke arah Tenn yang mengenakan masker sebagai penyamaran.

Tenn berjalan masuk dan melepas masker yang dipakainya. "Jadi apa yang akan kau lakukan Kujo? Riku sejauh ini hanya tau namanya saja" Ucap Yamato.

"Kami tidak memberi informasi apapun tentang Kujo-san" Sogo~

"Kujo-san ingin mengatakan fakta atau tidak, itu terserah. Tapi kuharap jangan sampai itu malah membebani Nanase-san" Iori~

Beberapa orang menjauh dari dekat ranjang, membiarkan Tenn untuk mendekat dan melihat Riku yang dalam posisi duduk.

"Riku seperti itu dari tadi, dia hanya merespon atau berbicara saat kami tanya saja. Tatapannya juga seperti kosong" Jelas Mitsuki.

Tenn menarik nafas dalam dan menghembuskannya serta tatapan matanya tertuju pada Riku.

"Riku" Panggil Tenn supaya adiknya menatapnya. Meski reaksi Riku lambat, namun akhirnya ia menatap Tenn.

Saat Riku sudah menatapnya, Tenn menampilkan senyum yang tulus pada Riku, itu membuat keenam member Idolish7 terkejut melihat Tenn yang tersenyum. Karna Tenn hanya memperlihatkan senyum seperti itu saat di depan fans atau kamera.

"Aku..."

Tenn menghela nafas sebelum melanjutkan perkataannya "Namaku Nanase Tenn"

"?!" Idolish7 terlihat bingung dengan ucapan Tenn yang mengenalkan diri dengan marga Nanase bukannya Kujo.

"Aku kakak kembarmu namaku Tenn.... Nanase Tenn"

"dan kau Nanase Riku adik kembarku"

🌸🌸

2 minggu telah berlalu... Selama itu Idolish7 kadang member Trigger dan juga Re:vale bercerita tentang karir mereka. Sementara Tenn hanya mengatakan jika mereka saudara kembar. Selama 2 minggu, Riku menjalani terapi karena reaksi Riku yang lambat. Dan itu membuahkan hasil, setidaknya Riku tak lagi menatap kosong ke orang orang sekitar dan mau merespon perkataan orang.

"Mau jalan jalan di taman rumah sakit?" Tawar Tenn pada Riku yang sedari tadi hanya menatap ke jendela.

Riku menolehkan kepala menatap Tenn dan mengangguk kecil sebagai jawaban Iya.

Tenn mengajak Riku berjalan jalan keluar dari kamar agar Riku tidak bosan. Tenn membawa Riku dengan menggunakan kursi roda, karena Riku belum pulih seutuhnya.

Tenn mendorong kursi roda Riku dengan pelan sembari menikmati pemandangan dan suasana di pagi hari. Angin semilir berhembus melewati mereka.

"Riku... Apa kau merasa dingin?" Tanya Tenn dan beberapa saat kemudian mendapat gelengan dari Riku sebagai balasan.

Tenn melanjutkan jalan jalannya di sekitar taman rumah sakit dan berhenti di bawah sebuah pohon yang rindang.

Riku menolehkan kepala dan menatap Tenn cukup lama. "Ada apa Riku? Mau kembali?" Tanya Tenn.

Riku menggerakkan tanganya mengisyaratkan Tenn untuk menundukkan kepala. Saat Tenn menunduk tangan Riku mengambil daun kecil yang menyangkut di rambut Tenn.

"?" Tenn menatap Riku bingung karena ia disuruh sedikit menunduk dan akhirnya mengerti saat melihat tangan Riku mengambil daun dari rambutnya.

Tenn menjadi terkejut di saat Riku tertawa kecil dan menampilkan senyum yang selama ini tidak ditunjukkannya. Riku tersenyum manis saat menatap kakaknya.

Tanpa sadar air menetes keluar dari mata Tenn. "Ada apa?.... Kau.... Kenapa?" Tanya Riku dengan suara pelan dan putus putus.

Tenn menggeleng dan mengusap air yang keluar dari matanya "Aku bersyukur.... Karena Riku sudah mau tersenyum lagi"

Tenn sedikit membungkukan badan dan ia mengecup kening Riku.

Setelahnya Tenn berganti berjongkok di depan Riku dan menatap wajah adiknya itu.

"Kau tau Riku.... Aku sangat menyayangimu lebih dari apapun"

Tenn menggenggam tangan Riku "Aku menepati janjiku.... Sekarang dan seterusnya aku akan berada di dekatmu"

"Riku, adik kecil yang sangat kusayangi"

.
.
.

-To be Continue-

Continue lendo

VocΓͺ tambΓ©m vai gostar

712K 12K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
3.8K 402 15
Sebuah undangan pekerjaan membawa mereka pada petualangan tak terlupakan Apa yang akan terjadi pada mereka? Langsung baca saja . . . Maafkan jika sif...
12.4K 1.1K 10
rasanya sesak.... aku kesulitan untuk menarik nafas..... penyakitku ini membuatku tidak bisa bernafas.... rasanya Seperti tenggelam di dalam air...
8K 905 33
Padahal aku sudah berusaha...kenapa tenn nii ? apa aku terlalu merepotkan? cerita hanya fiksi sepenuhnya mengarang dan ada beberapa diambil dari anim...