ONLY MINE (TERBIT)

Da urgirlxixi_

630K 40K 3.6K

revisi dalam bentuk novel- terbit di teori kata publishing open po 15 maret - 24 maret 2024 Don't copy my st... Altro

Prolog
Sekolah baru
Kantin
Altra
Basecamp
Instagram
Berangkat bareng
Heboh
Debaran
Basket
Khawatir
Rumah
Feeling
Khawatir 2
Perhatian kecil
Visual
Girls time
Batra or Altra
Baper
Rooftop
10 days
Pernyataan
Salting
Rumah galang
Bu bos Altra
Treat like a princess
Marah?
Kok manja?
Danger
Sayang
Keciduk
Licik
With u
Secret Echa
Galang baper
Winner
Kamu
Moodboster
Diculik?
She's Mine!
holi-yay¹
holi-yay²
Holi-yay³
Ada apa?
Jelas beda
Rusuh
Persiapan
Ruang dance
Crafty
Ada apa 2
Fav smile
Love story
Ulang tahun sekolah
That's my girl
Sea
Inget posisi cantik
accident
Start game?
Pertempuran
Clear and success
jeoulsy
Teka teki
Renggang?
Kesalahan
Hurt
Kenyataan
Back home?
Lose
Rapuh
Yang sebenarnya
Pembalasan
Come back
Falling deeper
School
365 days
Extra part
Info
spoiler
info lagi
terbit

Will never

5.4K 342 20
Da urgirlxixi_

Jumat, November 2018.

Pagi ini hujan turun lumayan lebat membasahi kota Jakarta, sebagian orang lebih memilih kembali dirumah karena cuaca nya yang lumayan dingin namun ada juga yang tetap menerobos hujan demi pergi bekerja.

Di halte bus ada sepasang kekasih sedang menunggu hujan reda, Echa dan Galang sama-sama diam menikmati suara hujan yang begitu merdu ditelinganya. Gadis itu merapatkan tubuhnya pada Galang mencari kehangatan.

"Lama-lama dingin tau,"

Galang memeluk tubuh gadis itu dari samping sambil mengusap bahunya, "Pulang aja gimana?"

"Mau pulang juga sama aja ujan sayang," ucap Echa.

"Yaudah kalo gitu tunggu," jawabnya seraya mengusap rambut Echa.

"Tapi ntar telat,"

Galang menggeleng, "Gak akan dimarahin."

"Ih gatau tempat banget pacaran disini," cibir salah satu orang pelan yang baru saja datang untuk berteduh.

"Sirik aja lo," sahut temennya tak enakan menatap Echa dan Galang.

"Kenapa sih?" tanya Echa menatap Galang.

Cowok itu mengangkat bahu acuh, "Biarin anggep aja ngga ada orang."

Salah satu teman yang tadi langsung tertawa lalu menabok pelan bahunya, "Mampus lo bukan orang."

"Untung ganteng, tapi cewenya kaya masih smp."

Teman disebelah nya melotot, "Mulutnya dijaga bisa gak? gue yang malu anying."

"Lah suka-suka gue, eh de masih smp belajar aja dulu yang bener gausa pacaran" tegur nya.

"Seragam nya sma heh," bisik temannya.

"Masa sih? tapi kaya masih smp kecil banget badan nya,"

Teman disebelah nya hanya pasrah dengan mulutnya cewek yang sedang julid itu.

"Saya Sma mba," jawab Echa sopan.

"Masa sih? loncat kelas ya?"

Galang menatapnya itu dengan tajam membuat cewek itu meneguk ludah.

"Apa?" tanya Galang dingin.

Cewek itu menggeleng cepat, "Er anter gue ke toilet yuk." tanpa persetujuan temannya, ia langsung menarik tangan itu dan pergi.

"Lah kabur? muka kamu serem kaya nya," ledek Echa.

"Biarin," Galang melepas jaket Altra lalu disampirkan pada bahu Echa.

"Kita telat banget tau lang, harusnya bawa mobil aja tadi"

"Mendung belum tentu hujan,"

Echa berdecak, "Iya juga."

"Neng jas hujan neng, payungnya murah cuma limapuluh ribu aja"

Tiba-tiba wanita paruh baya menghampiri mereka dengan membawa 1 kardus berisi jas hujan serta lengannya yang terdapat beberapa payung.

"Jas hujan berapa bu?" tanya Echa.

"Sepuluh ribu aja neng,"

Echa menatap Galang meminta pendapatnya, lelaki itu mengangguk lalu mengeluarkan uang dari dompet senilai 50 rupiah.

"Jas hujan satu aja bu, kembalinya ambil aja" ucap Galang.

"Jangan mas ini kebanyakan uang pas aja," jawab ibu itu.

"Ngga papa ambil aja bu,"

"Makasih ya mas, ini jas hujan nya" ibu itu memberi jas hujan plastik berwarna putih pada Galang.

"Kok satu doang? kamu gak pake?"

Galang menggeleng, "Kamu aja."

"Yaudah ibu permisi ya makasih mas dek,"

"Iya bu," setelah ibu itu pergi menyisakan mereka berdua dihalte, Galang membuka jas hujan itu lalu memakainya pada tubuh Echa.

"Terus kamu gimana?"

"Ada jaket"

"Tapi nanti--"

"Bawel,"

Bibir Echa mengerucut sebal, ia berdecak ketika Galang tertawa pelan.

"Lucu,"

Gadis itu melirik sebentar lalu menatap objek lain seraya melipat bibirnya, Galang tersenyum tipis. Ia menyelipkan kupluk jas hujan plastik itu pada belakang daun telinga Echa, sial pacarnya sangat menggemaskan saat ini. Bagaimana tidak gemas? Echa terlihat seperti anak kecil yang lucu dan imut memakai jas hujan itu.

Galang buru-buru mengambil ponselnya lalu membuka ikon kamera, "Sayang liat sini."

"Hm?"

"Senyum," Echa menurut lalu tersenyum lebar menampilkan giginya.

Cekrek


"Liat dong," seru Echa.

"Gemes banget," ucap Galang greget.

"Aku kaya anak kecil," sahut Echa.

"Ngga papa yang penting lucu,"

Echa tertawa, "Yaudah sekarang berangkat aja."

Galang mengangguk ia memakai jaket tebal kebanggaan Altra lalu memakai helmnya, tak lupa memasangnya dikepala Echa. Setelah siap cowok itu menancap gasnya dengan kecepatan sedang menuju sekolah.

"Dingin banget pak bos," teriak Echa agar terdengar Galang.

Tanpa bicara lagi Galang memasukkan kedua tangan Echa pada saku jaketnya agar memeluk dengan erat.

Pintu gerbang SMA Galaksi masih terbuka lebar, Galang dan Echa memasuki kawasan sekolah yang masih ramai murid-murid berkeliaran terutama bagian parkiran. Ternyata murid yang lain juga baru pada sampai.

Echa turun dari motor langsung membuka helmnya diikuti dengan Galang lalu menyerahkannya pada cowok itu, gadis itu menggosok gosok kedua tangannya sesekali meniup agar hangat.

"Ih gemes banget si Echa, gue yang cewek aja suka liatnya apalagi cowok ya" ucap cewek yang baru melintas didepan mereka berdua.

Echa menyengir polos, "Makasih."

"Lucu banget pengen gue karungin," ceplos cowok dari kejauhan dan Galang mendengarnya sedikit, ia langsung menatap cowok itu tajam.

"Lepas jas hujannya," ucap Galang datar.

"Nanti aja dikelas, ini masih gerimis ayo buruan"

"Lepas."

"Ih jarak parkiran ke kelas jauh sayang,"

"Pake jaket," Galang membuka jaketnya lalu mengangkat diatas kepala.

"Ih emang kenapa sih?"

"Lepas cepet," ucap Galang tak sabaran ia melihat ada beberapa anak Altra diujung sana. Kali ini ia tidak mau mengalah pada Echa, biarkan saja gadis itu ngambek daripada orang lain memuji pacarnya terang-terangan melihat kegemasan Echa memakai jas hujan.

Echa memasang puppy eyes-nya berharap cowok itu mengalah, Galang tetap dengan pendiriannya ia menggeleng tegas lalu menatap Echa tajam.

"Mau lepas sendiri apa aku yang lepasin?" tanya Galang dingin.

"Ck, iya iya dasar pemaksa."

"Hm love you too,"

"Dih,"

Galang terkekeh melihat wajah sangar Echa, bukan takut tapi terlihat gemas berkali lipat. Tangannya terulur mencubit pipi chuuby itu pelan tapi langsung ditepis oleh gadis itu.

"Gausah megang-megang," sinis Echa.

Gadis itu mencopot jas hujan nya dengan kasar dan buru-buru lalu menyerahkannya pada Galang.

Cowok itu tersenyum puas ia memasukkan jas hujan pada tasnya lalu merangkul Echa dan mengadahkan jaket itu diatas kepala, Galang diam tidak berjalan membuat Echa menatap cowok itu. Mereka beradu pandang sebentar lalu tiba-tiba Galang berbisik ditelinga nya.

"Sekarang aku pelit,"

"Aku gak rela mereka semua ngeliat kamu versi lucu tadi... will never sayang."

0o0

"Heh jencek,"

"Anying," umpat Ragil tak terima.

Rehan menyengir, "Kantin yok!"

"Yok lah," sahut Varo.

"Gaboleh bolos!"

Varo menoleh menatap Lea, "Gak bolos yang."

"Ngga! sini aja" titah Lea.

"Aaa ayangg," rengek Varo.

"Huekk jijik ro," balas Ragil.

"Berisik."

Semua menoleh pada Galang yang sedang mengelus rambut Echa, gadis itu tertidur pulas diatas meja.

"Jangan berisik," ucap Rehan tanpa suara.

"Apa?" tanya Lea.

"Jangan berisik," ulang Rehan tanpa suara hanya gerakan mulut saja.

"Hah?"

"JANGAN BERISIK LEA ASTAGA! JENCEK LO" teriak Rehan kesal.

"Heh apa-apaan lo," sahut Varo tak terima pacarnya dimarahi.

"Jangan berisik bego," ucap Dera.

"Udah tau," ucap mereka semua kompak.

Echa menggeliat pelan membuat Galang menatap mereka semua tajam, cowok itu mengelus pipi echa agar tenang kembali.

"Fuck you!" umpat Galang.

"Maap pak bos,"

"Keluar,"

Varo, Ragil, dan Rehan menurut agar tidak kena omel Galang lagi. Mereka keluar kelas diikuti Lea dan Chika kecuali Dera yang sama tertidur seperti Echa. Murid-murid yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Echa terusik dengan tangan Galang yang mengusap-usap pipinya, matanya terbuka perlahan lalu menatap cowok didepannya.

"Tidur lagi," ucap Galang.

Gadis itu menggeleng seraya menguap kecil, "Laper."

"Mau makan apa?"

"Mm kamu mau makan apa?"

"Kamu,"

Echa melotot, "Heh kanibal ya."

"Pfftt," Galang terkekeh, "Mana ada."

Echa menopang dagu seraya menatap cowok itu, "Tiba-tiba pengen recheese."

"Jangan yang pedes!"

"Mie?"

"Gak!"

"Spagheti?"

"Gak Echa!"

"Baso lava?"

"Gak!"

"Samyang?"

"Gak!"

"Sayang?"

"Gak-- eh," Galang memasang muka kaget yang natural, ia menatap gadis itu yang puas sekali menjahilinya.

"Oh gitu?"

"Ck mulai berani ya?" sungut Galang.

Echa menyengir, "Yaudah aku mau nasi goreng seafood."

Cowok itu mengangguk lalu berdiri dan mengajak Echa ke kantin tak lupa tangan besarnya menggengam tangan mungil Echa.

"Galang!"

Sang pemilik nama berdecak melihat orang yang memanggilnya barusan.

"Kamu mau ke kantin?"

"Ngapain sih bel?" tanya Echa jengah.

Bella melirik sinis lalu menatap Galang dengan senyum lebar, "Ayo lang gue traktir."

"Gak perlu," jawab Galang datar.

"Lo kira cowok gue gapunya duit?"

"Apaan sih gausah sok asik lo,"

Echa berdecih, "Ada juga lo yang sok asik sama hubungan gue."

"Dih siapa--"

Galang langsung menarik tangan Echa meninggalkan Bella sendirian, emosi nya sedikit muncul karena itu.

"Gausah diladenin," ketus Galang.

Echa mendengus, "Sebel juga lama-lama."

Galang langsung mendudukkan Echa di meja Altra dan meja itu terdapat Varo, dan yang lain berkumpul.

"Tunggu sini," cowok itu berlari kecil menuju stan nasi goreng.

"Kenapa muka lo kusut Cha?" tanya Lea.

"Lama-lama kesel juga sama Bella," ketus Echa.

"Lah baru tau tu nenek lampir ngeselin?" sahut Chika.

"Dari dulu kali Cha," sahut Ragil.

"Hai guys!"

Hening.

"Kok gue dateng pada diem?"

Seorang gadis duduk disalah satu bangku kosong membuat mereka refleks jaga jarak.

"Irham pesenin gue baso dong," ucapnya dengan centil.

"Apaan sih," ketus Irham.

"Ih kok lo gitu sih? waktu gue pacaran sama Galang lo mau,"

Sudah tau pasti siapa orang itu kan?

"Gausah sok akrab Nis, lo bukan siapa-siapa lagi disini" ucap Varo.

"Tau nih," tambah Kevan.

"Gue sebagai mantan Galang mau dia balik lagi sama gue," ucapnya dengan keras membuat beberapa murid mendengar pembicaraan mereka.

Galang mendelik mendengar namanya disebut-sebut, ia berdecak melihat siapa orang itu. Lagi-lagi lalat pengganggu kedua datang.

"Pfft gatau malu banget nih cewek," ledek Chika.

"Urat malunya udah putus beb," tambah Lea lalu tertawa bersama.

Nisa menatap sinis, "Support girl-nya mana?"

Lea berdecih, "Ogah gue support lo sama Galang."

"Bisa-bisa Galang salah arah balik sama lo lagi," ucap Chika.

Ragil mengangguk setuju, "Bener banget sayang."

"Echa Galang mana?" tanya Nisa lembut.

Gadis itu mengangkat bahu acuh.

"Gue nanya baik-baik anjing."

"Ck mulutnya gak pantes buat cewe gue," ucap Galang yang baru datang dengan sepiring nasi goreng.

"M-maaf lang,"

"Sana pergi, kehadiran lo sama sekali gak ada yang peduli disini." hardik Kevan.

Nisa menatap Galang sendu, "Lang aku minta maaf buat yang lalu... kita perbaiki lagi ya"

"Dih lawak lo," balas Rehan remeh.

"Kita? gak liat Echa sekarang siapa?" tanya Varo.

Echa diam memperhatikan Nisa.

"Nyesel kan lo?" ledek Rehan tersenyum remeh.






to be continue

HAIII SMWAA MFF YA BARU UP SIBUK NICH SOALNYA HAHA, JANGAN LUPA VOTE SM KOMEN NYA YAAA!!!

LAFFF DEH BUAT KALIAN SMUA, THANK FOR 160K🖤🤩

SPAM KOMEN YAA, SEE U

Continua a leggere

Ti piacerà anche

1.9M 92K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
140K 3K 54
[ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kisah seorang ketua geng motor dan penakluk nya, gadis sederhana namun memiliki banyak cara untuk membuat laki-laki...
2M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
58.6K 1.5K 89
Hai! Hai! Hai! Lanjut buat squelnya ARESSA nih... Judulnya 'ALLENA' Allena Leonagara anak bungsu dari Ares dan Lano. Lena berjalan keluar kelasnya...