.
.
.
.
.
"Mama!! Aku mau boneka kelinci punya Y/n!!!" Teriak Yaya
Y/n yang sedang memegang boneka kelincinya segera memeluknya dengan erat
"Y/n sayang.. Berikan bonekamu pada kakakmu ya.. Nanti Mama belikan yang baru"
Y/n menggelengkan kepalanya pelan
"Kau tidak boleh seperti itu Y/n!! Aku kakakmu! Kau harus berbagi padaku!" Teriak Yaya
"Sayang.. Berikan pada kakakmu ya.. Nanti Mama belikan yang baru yang lebih bagus, Y/n kan anak baik"
Y/n tetap menggelengkan kepalanya
Yaya yang sudah kesal langsung mendorong Y/n kasar hingga terjatuh
Brukkk!!
"Yaya!! Apa yang kau lakukan?!!" Teriak Diana, Mama mereka.
"Kemarikan bonekanya!!" Sahut Yaya lalu mengambil boneka kelinci itu dari pelukan Y/n
"Mulai sekarang boneka ini adalah milikku!! Ayo Mama kita main bersama!" Sahut Yaya lalu menarik tangan Diana meninggalkan Y/n sendiri
Y/n yang melihat boneka kesayangannya diambil hanya menundukkan wajahnya sedih, ia pun berdiri lalu pergi keluar dari rumahnya
Di Taman~
Y/n kini sedang duduk disebuah ayunan sambil menggoyangkan kedua kaki kecilnya
"Hay!" Sapa seorang laki laki seumurannya
Y/n mendongakkan wajahnya menatap laki laki didepannya
"Aku Solar! Salam kenal! Kamu siapa?"
Y/n terdiam lalu ia hanya menggelengkan kepalanya pelan
"Kenapa kamu menggelengkan kepala? Aku menanyakan namamu"
Y/n menundukkan wajahnya
"Y/n!! Ternyata kau disini sayang? Mama mencari mu!" Sahut Diana lalu memeluk Y/n
"Halo Tante! Namaku Solar!"
"Ah.. Ini temanmu sayang? Halo Solar"
"Tante! Kenapa dia tidak berbicara? Padahal tadi aku menanyakan namanya"
"Ah.. Itu.. Anak tante tidak bisa berbicara.. Dia bisu"
"Eh??"
"Tante kenalkan aja ya.. Namanya Y/n, dia anak yang pendiam dan manis, Solar mau kan berteman dengan Y/n?"
"Tentu aja Solar mau!! Dia cantik seperti peri! Solar suka! Solar akan menjaganya Tante!!"
"Haha.. Makasih Solar.. Y/n pasti sangat senang memiliki teman baik sepertimu.. Ah kalau begitu tante sama Y/n pamit pulang dulu ya udah sore, Solar juga pulang ya"
"Iya Tante!! Hati hati!! Y/n besok kesini lagi ya!"
Y/n terdiam lalu menganggukkan kepalanya pelan
"Sampai besok peri cantik!!" Sahut Solar lalu berlari pergi dari sana
"Apakah kau senang memiliki teman sepertinya sayang?"
Y/n menganggukkan kepalanya
~
Keesokan harinya•
"Halo peri cantik!"
Y/n menanggapinya dengan tersenyum malu
"Wahhh.. Kalo tersenyum jauh lebih cantik dan manis!! Solar tambah suka!! "
Y/n menundukkan wajahnya malu membuat rambut panjangnya menutupi wajah manisnya
"Jangan menunduk!" Sahut Solar sambil memegang kedua pipi Y/n
Y/n mengernyitkan dahinya bingung
"Rambutmu menutupi wajah manisnya Y/n, Solar jadi tidak bisa melihat" Rengek Solar
Mendengar itu kedua pipi Y/n menjadi merah merona dan itu terlihat sangat menggemaskan
"Waaaa!! Peri cantik sangat menggemaskan dengan wajah merahnya!! Solar jadi tambah tambah tambah suka!!!" Sahut Solar lalu memeluk erat Y/n dengan gemas
Sedangkan Y/n hanya bisa diam sambil memejamkan kedua matanya malu
~
"Ahahahaha!! Mulut Y/n penuh dengan eskrim hahaha!!" Tawa Solar
Y/n menggembungkan kedua pipinya kesal lalu mencolek eskrim miliknya dan menempelkannya pada hidung Solar
"Eh?!!"
Y/n pun tertawa tanpa suara saat melihat hidung Solar terkena eskrim miliknya
Sedangkan Solar terdiam terpesona melihat wajah Y/n yang sedang tertawa
'Cantik'
Y/n menghentikan tawanya saat melihat Solar terbengong sambil menatap wajahnya, Ia pun melambaikan tangannya didepan wajah Solar
"Eh?!!" Sahut Solar tersadar
Y/n menatap Solar dengan raut kebingungan
"Haha.. Solar gapapa Y/n.. Tadi Solar hanya terpesona aja melihat Y/n tertawa, Kau tau Y/n, Kau sangaaattt cantik dan manis bersamaan saat tertawa! Solar jadi tambah tambah tambah suka sama Peri cantiknya Solar hehe"
Mendengar itu Y/n menutup wajahnya dengan kedua tangannya tidak ingin memperlihatkan wajahnya yang memerah pada Solar
"Ehh?? Kenapa ditutup?? Solar jadi ga bisa lihat wajah Y/n yang cantik!! Bukaa Y/n!!!" Rengek Solar sambil mencoba menarik kedua tangan Y/n dari wajahnya
Y/n pun sontak berdiri dan berlari kecil memasuki rumahnya
"Hahahaha!! Y/n kenapa lari?? Malu ya?? Hahaha!! Solar jadi pengen cium Y/n deh Hahaha!!" Tawa Solar sambil meledek Y/n
~
"Mama!! Kenapa anak sepertinya mempunyai teman?!!" Teriak Yaya
"Yaya.. Kamu jangan seperti itu, harusnya kan kamu senang akhirnya adikmu mempunyai teman"
"Huh! Anak bisu sepertinya itu tidak pantas memiliki teman! Dia pantasnya sendirian saja! Buat apa memiliki teman, dia saja tidak bisa diajak bicara! Membosankan!" Sinis Yaya
"Yaya!"
"Heh! Y/n! Aku perintahkan kau untuk menjauhi teman priamu itu ya! Jangan bermain lagi dengannya!!" Titah Yaya pada Y/n
Mendengar itu sontak Y/n menggelengkan kepala tidak terima
"Kau tidak mau menuruti ku?!! Kau berani pada kakakmu hah?!!" Bentak Yaya
"Yaya! Ada apa denganmu! Biarkan saja Y/n berteman dengannya! Kau tidak boleh melarangnya!" Sahut Diana
"Mama! Aku begini untuk kebaikan Y/n! Coba mama pikir, Mana ada yang betah berteman dengan anak bisu sepertinya! Paling juga 1-2 minggu sudah bosan dan akan mencampakkannya! Aku begini karna aku tidak mau Y/n sedih!" Bela Yaya
"Tapi Solar terlihat senang bermain dengan Y/n, lagipula Solar bukan anak seperti itu, dia anak yang baik dan bersemangat sangat cocok dengan Y/n yang pendiam"
"Cih! Terserah Mama! Pokoknya Y/n harus menjauhinya!! Kau dengarkan Y/n?!!"
Y/n tetap menggelengkan kepalanya, Melihat itu Yaya menjadi kesal lalu dengan cepat ia mendorong tubuh Y/n dengan kasar membuat Y/n terjatuh dan dadanya mengenai ujung meja
"YAYA!! APA YANG KAU LAKUKAN!!!" Teriak Diana lalu berjongkok disamping Y/n yang kini sudah tergeletak dilantai tidak sadarkan diri
"Huh! Aku hanya kesal padanya! Jangan berlebihan Mah!" Sahut Yaya
"Ayo kita bawa kerumah sakit!"
"Yayaya.."
~
Seminggu kemudian~
"Hah.. Kenapa Y/n tidak menemuiku lagi ya? Apa dia masih ngambek? Hihihi.. Membayangkan wajahnya yang sedang cemberut itu sangat menggemaskan.." Sahut Solar yang kini sedang duduk disebuah ayunan
"Aku merindukan Peri cantikku.." Lirih Solar
"Solar.."
"Eh?!! Tante!!?"
Diana tersenyum saat Solar memanggilnya
"Tante ada disini? Y/n nya mana? Solar sangat merindukannya.."
Mendengar itu raut wajah Diana menjadi sendu
"Tante? Tante kenapa? Y/n nya mana tante?! Solar mau main sama Y/n lagi"
Diana menyodorkan sebuah amplop pada Solar
"Ini apa Tante? Solar ga butuh uang, Solar orang kaya"
"Ambillah, ini surat dari Y/n untukmu"
"Dari Y/n?? Memangnya Y/n kemana tante?" Tanya Solar
"Kau akan tau setelah membacanya.. Kalau begitu tante pamit ya" Sahut Diana lalu pergi neninggalkan Solar
"Surat untukku? Dari Y/n? Coba ku baca deh" Sahutnya lalu membuka surat nya dan mulai membacanya
Hai Solar
Hm.. Aku bingung harus menulis apa hehe..
Kau tau, Kau adalah teman yang pertama untukku, kau harus bangga untuk itu!
Solar terkekeh pelan membaca isi surat itu, lalu ia pun melanjutkan membaca isi suratnya
Dan hm.. Aku sangat senang mempunyai teman sepertimu, kau selalu membuatku tertawa dan merasa dicintai, aku benar benar bahagia, kau tau.
'Aku juga bahagia mempunyai teman manis sepertimu, Y/n' Batin Solar
Kau selalu ada untukku, kau sudah menyinari hari-hariku tidak lagi seperti dulu, kau tidak membiarkanku menyendiri lagi, melindungiku disaat aku di ganggu oleh anak anak lain, intinya aku sangat berterimakasih padamu,Solar.
Kupikir.. Kita akan terus bersama sampai besar nanti, ternyata aku salah hehe.. Aku hanya bisa melihatmu bertumbuh besar di atas sana.
Sampai sini aja ya aku nulisnya, jantungku terasa sakit lagi hehe.
Aku bahagia mempunyai teman sepertimu Solar, Setelah ini jangan mencariku ya, jika surat ini sudah dibaca olehmu berarti aku sudah bahagia bersama papa di atas sana, jangan jahil pada anak lain ya! Cukup aku saja yang kau jahili hehe.. Terimakasih sudah mau berteman denganku yang bisu ini^^
Aku menyayangimu, Solar, Teman pertamaku sekaligus terakhir.
Dari: Peri Cantikmu
"Hiks.. Hiks.." Isak Solar
Ia memeluk surat itu dengan air mata yang terus mengalir dikedua pipinya
"Hiks.. Aku.. Aku juga sangat menyayangimu.. Y/n.. Hiks.. Terimakasih sudah mau berteman denganku.. Aku.. Tidak akan pernah melupakanmu.. Aku berjanji.."
20 tahun kemudian~
"Hei! Aku tidak habis pikir denganmu"
"Hm?"
"Yah.. Sekarang kau sudah berumur 27 tahun, kau sudah menjadi CEO sukses, tapi kenapa kau belum menikah?"
"Tidak tertarik"
"Ck! Setidaknya berkencanlah dengan perempuan yang membuatmu tertarik!"
"Tidak ada tuh"
"Ish! Kau mau disebut perjaka tua?"
"Tidak buruk"
"Bukankah seorang model yang kini sedang naik daun tertarik padamu? Dia kan terus mendekatimu terus, siapa ya namanya? Hm.. Ah iya! Yaya! Kau tidak mau berkencan dengannya?! Dia cantik loh"
"Aku tidak peduli, mau dia model, dokter atau gelandangan pun aku tetap tidak akan tertarik padanya"
"Dasar! Apa alasanmu tidak pernah tertarik pada perempuan?"
"Tidak ada.."
"Jangan berbohong! Katakan saja"
"Hah.. Hanya saja.. Aku belum bisa melupakannya.."
"Melupakan siapa? Kau sudah pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan? Siapa? Siapa? Beritahu aku!!"
"Dia.. Peri yang sangat cantik dan manis.." Lirihnya
"Cih! Peri? Menghalu ternyata, sudahlah aku pamit! Istriku akan memarahiku jika aku telat pulang"
"Hm"
"Jangan lama lama menjomblo! Nanti sudah keriput tidak ada yang mau denganmu hahahaha!!"
Brakk!!
"Bagaimana bisa aku menjalin hubungan dengan perempuan lain sedangkan dirimu selalu berada dihatiku?" Lirihnya
"Aku mencintaimu... Y/n"
End•
Yo~
Yaya nya jangan di maki maki ya gaess kasian lohh kan Ay yang buat awokwok
Jan lupa VoteMent gaes~
SeeU~❤