Cinta Yang Takkan Terganti
" QALISHA mana ? " Tanya Azreen . Lepas saja selesai melawat kubur Datin Medina terus saja dia datang kesini . Dia risau kan adiknya itu . Masuk saja wad yang menempatkan Rayyan terus dia mencari adiknya . Namun tiada ! Rayyan juga hilang entah kemana . Dia bertanya kepada doktor , namun doktor sendiri tidak tahu . Dia risau ! Ya Allah .
Tidak lama selepas itu , datang pula kawan - kawan Qalisha dan sepupu Rayyan . Mereka juga turut terkejut apabila diberitahu bahawa Rayyan dan Qalisha hilang . Mereka semua mula berkumpul di ruang sofa yang berada di dalam wad ini . Masing - masing runsing . Tidak tahu nak buat apa ! Azreen tidak senang duduk jadinya . Ke hulu , ke hilir dia berjalan . Nak report polis ? Belum 24 jam lagi . Nak pergi cari ? Tidak tahu kemana Rayyan dan Qalisha pergi . Tiada langsung petunjuk . Haih , pening .
" Kitaorang langsung tak tahu kemana Qalisha pergi . Dia tak contact pun " Kata Hana . Wajah nya berkerut risau . Risau dengan keadaan sahabatnya itu . Dah lah mengandung , lepastu menghilang entah kemana . Buat hal betul mak buyung ni .
" Ikmal , kita tak leh buat report sekarang ke ? " Tanya Harith yang juga berada disitu . Wajah Ikmal dipandang berharap walaupun sudah tahu apa jawapan yang akan diterima nanti .
" Tak boleh . Baru je beberapa jam diaorang hilang . Kita kena tunggu 24 jam jugak " Kata Ikmal serba salah . Dia pun risau bila memikir kan Rayyan dan Qalisha . Tapi nak buat macam mana , memang begitu syarat nya .
Semua yang situ mengeluh lemah . " Takkan tak leh ejah kot ? Kau kan inspektor " kata Ariq pula . Ikmal menggeleng kan kepalanya . Senyuman serba salah diberi . Bukan apa , dia taknak gunakan pangkat yang dia ada untuk kepentingan sendiri . Itu salah . Nampak tak bertanggujawab dan nampak berat sebelah . Orang lain punya lah kena tunggu 24 jam , takkan keluarga dia beberapa jam pun dah boleh cari kan . Tak adil macam tu .
Semakin kuat mereka mengeluh . Dah tak tahu nak buat apa dah . Takkan mereka nak goyang kaki je ?
Azreen mula bangun . " Hah ! Aku tak kira , aku nak pergi cari adik juga . Aku tak boleh tahan lagi ! " Kata Azreen . Terkejut mereka semua . Hoho biar betul ? Nak cari kat mana ?
" Kau biar betul , long ? Nak cari kat mana ? Kau tahu ke ? Kau ada petunjuk ? " Tanya Ariq bertubi - tubi . Kalau Along nya tahu , dia pun nak pergi cari juga ! Hatinya bagai bergolek - golek dilanggar kereta saja rasanya . Tak senang duduk . Risau !
Azreen melihat Ariq . " Entah , aku tak tahu nak cari kat mana " Kata Azreen selamba . Ternganga Ariq dengan jawapan Azreen . Apa benda ni ? Punya lah dia semangat nak pergi cari , ingat kan ada lah petunjuk , atau tau tempat kat mana - mana tapi hampeh ! Kurang cerdik juga ye abang dia ni . Ariq tersenyum pasrah .
" Tapi ! Aku tak kisah , satu KL ni pun aku sanggup ronda ! Aku tetap nak cari adik ! " Tekad Azreen . Tanpa berlengah terus saja dia berlalu pergi dari situ . Ariq yang melihat menggelabah bangun ikut Azreen . Kurang asam punya abang . Tinggal aku kat belakang !
Yang lain hanya melihat sebelum memandang antara satu sama lain . Mereka mengangkat bahu dan turut bangun . Nak pergi cari juga !
Ikmal dan Delisha yang tanpa sedar bertentang mata . Lama mereka begitu sebelum Harith menarik kasar lengan Ikmal untuk bangun . Harith buat buat muka toyel . Masa macam ni pun nak ber fall in love bagai . Aku hempuk nanti baru tahu .
Delisha yang sedar mula menunduk malu . Hehe hensem lah abang Ikmal tu . Malu kita sebab bertentang mata tadi . Hoho . Hana menjeling man mata nya menyampah . Kawan siapa ni yang gedik sangat ni ? Masa genting macam ni pun nak bergedik . Ada yang tak lama hidup ni . Tanpa kata terus Hana menarik tangan Delisha kasar dan berlalu pergi dari situ . Dia nak pergi cair Qalisha ! Satu dunia pun dia sanggup !
" AAA...AWAK "
" Iya sayang , aku ni "
Orang itu tersenyum manis melihat wajah cantik itu . Tak pernah tak cantik . Betul - betul buat kan jantung nya berdegup kencang . I'm fall in love again , again and again .
" Dah sedar ? Lama nya sayang tidur " Kata orang itu . Kaki nya melangkah untuk mendekati Qalisha namun dia terhenti apabila Qalisha menjauh darinya . Berkerut kening nya .
" Sayang , kenapa ni ? Takkan kau dah tak kenal aku ? " Tanya orang itu . Mata Qalisha dipandang . Qalisha hanya mendiam kan diri . Dia tak mampu bersuara . Bagai kan suara nya tersekat di kerongkong . Matanya masih membulat . Terkejut . Apa yang jadi sebenarnya ni ? Kenapa dia berada di sini ? Macam mana ?
" Kita kat mana ? " Tanya Qalisha . Keadaan di luar dilihat melalui pintu kaca balkoni itu . Hutan saja , langsung tak ada bangunan . Dia melihat orang itu kembali . Orang itu tersenyum manis memandang nya.
" Kita ada kat rumah kita . Sayang suka tak ? " Tanya orang itu teruja . Orang itu melihat sekeliling bilik itu . Hanya simple saja . Belum sempat lagi dia mahu mengubah suai bilik ini . Bilik khas untuk pujaan hatinya .
" Ru...rumah kita ? Awak merepek apa ? " Tanya Qalisha tidak faham dengan apa yang dilontar kan oleh orang itu . Orang itu memandang Qalisha kembali .
" Iya lah rumah kita . Rumah kita dengan anak - anak kita nanti . Aku dah lama beli rumah ni . Khas untuk kau " Kata orang itu lagi . Semakin berkerut dahi Qalisha . Langsung dia tidak mengerti apa yang orang itu cakapkan . Rumah kita ? Dia dah hilang ingatan ke ?
" Awak cakap apa ni ? Apa tak kena dengan awak ni ? " Tanya Qalisha lagi . Orang itu mula memandang wajah Qalisha geram .
" Takkan tak faham lagi ? Ini . Rumah . Kita ! Rumah kita berdua ! " Marah orang itu pada Qalisha . Terangkat bahu Qalisha . Wajah orang itu dipandang takut . Mata nya mula berair . Dia tak pernah kena marah macam ni . Kenapa dia sesuka hati memarahinya ?
" Aaa...awak , kenapa nak marah ? Sa...saya cakap be...benda betul , Emran " Kata Qalisha pada Emran . Iya , orang itu adalah Emran . Raut wajah Emran mula bertukar lembut saat suara Qalisha kedengaran di telinganya . Suara itu seperti ingin menangis . Wajah Qalisha dipandang .
" Sa...sayang , aku minta maaf . Aku tak sengaja marah kau " Kata Emran sayu . Kaki nya menampak ke depan ingin mendekati Qalisha kembali . Tapi Qalisha menjauh . Namun itu tidak mematah kan niatnya ingin mendekati Qalisha . Sampai saja di depan Qalisha , bahu Qalisha dipegang .
" Sayang , aku minta maaf ye ? Aku tak sengaja " Kata Emran lagi . Pipi Qalisha dia ingin pegang namun laju saja Qalisha berpaling . Tidak mahu Emran menyentuh nya sesuka hati . Hanya Rayyan yang boleh menyentuh nya . Hanya suami nya .
Emran mengetap kuat gigi nya saat Qalisha berbuat begitu . " Kenapa kau alih kan wajah kau ? " Tanya Emran geram . Qalisha yang masih mengadap lain itu dipandang .
" Awak bukan mahram saya . Awak tak boleh sesuka hati sentuh saya . Hanya keluarga saya saja yang boleh sentuh . Termasuk suami saya , Rayyan " Kata Qalisha . Langsung tak berpaling melihat Emran .
Raut wajah Emran mula bertukar garang apabila mendengar nama yang paling dia benci terkeluar dari mulut pujaan hatinya . Tanpa aba - aba terus dia menampar wajah Qalisha . Terjelepuk jatuh Qalisha apabila menerima tamparan itu .
" Aku benci bila kau sebut nama jantan tu ! Aku tak suka ! Aku benci ! " Tengking Emran kuat . Qalisha yang sudah terduduk di atas lantai itu memegang pipi nya yang terasa kebas itu . Air mata nya perlahan mengalir dari hujung matanya . Dia memandang ke atas , melihat Emran yang seperti tidak tentu arah itu . Ke hulu , ke hilir Emran berjalan . Kukunya digigit kuat . Tidak puas dengan itu , rambut nya juga di serabai kan kusut .
" Arghhhh ! Aku benci ! Kau faham tak ?! " Tanya Emran pada Qalisha . Matanya tajam memandang Qalisha . Melihat Qalisha yang tidak bersuara itu membuat kan dia laju berjalan ke arah Qalisha . Dia bercangkung di depan Qalisha dan rahang Qalisha dipegang kuat . Berkerut dahinya Qalisha menahan sakit . Wajah Qalisha di dongakkan memandang nya .
" Bila aku tanya , jawab . Bukan nya jadi bisu ! " Marah Emran . Semakin banyak air mata Qalisha keluar . Sakit . Qalisha menganggukkan kepalanya .
" Apa angguk - angguk ? Tak ada suara ke ? " Tanya Emran lagi . Bergetar bibir Qalisha ingin bersuara .
" Faa...faham " Kata Qalisha perlahan . Emran tersenyum puas apabila dapat mendengar suara Qalisha . Rahang Qalisha dilepas kasar . Dia mula berdiri .
" Kau duduk je dalam bilik ni . Jangan nak pandai - pandai keluar " Pesan Emran pada Qalisha . Kakinya mula menampak pergi dari situ . Pintu dibuka . Tapi kakinya terhenti apabila berada di depan pintu . Kepala dipusing kan memandang Qalisha .
" Nanti aku suruh maid bawakan kau makanan . Aku tak nak orang aku cinta jatuh sakit nanti . Dan jangan pernah rancang nak lari dari aku . Tempat ni jauh dari bandar . Kau takkan sempat ke jalan besar , aku dah jumpa kau dulu " Kata Emran . Setelah itu dia mula menutup pintu dan dikunci dari luar .
Terhembur tangisannya disitu . Ya Allah , dugaan apakah ini ?
Perut nya yang kempis itu dipegang . Anaknya . Nasib baik tak jadi apa - apa masa dia jatuh tadi . Kalau tak , tak tahu lah dia nak kata apa . Perut itu diusap . Penguat nya masa ini . Tak kisah lah berapa lama dia perlu berada disini , dia akan kuat untuk anak nya . Dia yakin ramai yang sedang cari dirinya sekarang .
" Rayyan , i miss you "
PENUTUP hoodie di kepala dibetul kan . Dia berjalan di jalan yang kosong ini . Kiri dan kanannya hanya diliputi hutan sahaja . Bunyi - bunyian serangga yang berada di dalam hutan itu membuatkan setiap langkah tidak sunyi .
Dari tadi lagi dia berjalan di jalan ini . Tapi satu rumah pun dia tidak jumpa . Heh memang lah tak jumpa kalau dan hutan kan . Bodoh juga ye diri nya . Belajar saja sampai ke luar negara tapi benda macam ni pun tak boleh fikir . Haih otak - otak .
Dia menyanyi kecil untuk menghilangkan bosannya . Keadaan sekeliling diperhati olehnya . Takut - takut dia berjumpa dengan binatang buas . Naya je kena makan . Tak sempat nak tengok isteri dia .
Haih , cakap pasal isteri . Rindu pula dia pada isterinya . Huwaaaaa nak balik . Nak jumpa isterinya . Nak tidur dengan isterinya . Hiks , mengsedih nya ya Allah . Ku sendu ~ semakin sendu ~
Mata nya yang dari tadi melihat sekeliling mula terhenti pada satu cahaya yang berada tidak jauh darinya . Laju kakinya melangkah ke arah itu . Pokok besar yang berada berdekatan itu dituju . Mata nya naik melihat cahaya itu . Rumah !
Aik , pelik bin ajaib . Ada rumah dalam hutan ni ? Woo , mesti mafia ni . Bahaya , bahaya . Ada yang kena tembak nanti . Sia - sia dia hidup . Nak balik jumpa bini dulu !
Belum sempat kakinya ingin melangkah pergi , terdengar satu suara dari rumah itu . Terus terhenti kakinya . Badannya dipusing kan kembali . Berkerut kening nya saat suara lelaki dan perempuan bercakap kedengaran . Mungkin bertengkar ? Tapi , suara perempuan itu macam pernah dengar . Dia menajam kan lagi daya pendengarannya . Berkerut kening nya ingin mendengar lebih jelas apa yang di bual kan oleh dua suara itu . Apabila dia dapat mendengar lebih jelas suara perempuan itu , membulat matanya . Dia kenal pemilik suara itu !
Kedengaran bunyi seperti tamparan membuatkan dia laju mengangkat wajahnya . Dia melihat rumah itu tajam . Dia tak salah dengarkan ? Bunyi tamparan ? Huh ? Dia mengetap kuat gigi nya . Tangan di kepal menjadi penumbuk .
" Babi ! "
Bunyi esak tangis perempuan itu membuatkan dia memejam erat matanya . Tak lama selepas itu , dia mendengar bunyi suara perempuan itu menjerit sakit . Terus terbuka matanya . Apa yang jadi ? Semakin kuat dia kepal penumbuknya . Tidak lama selepas itu , suara - suara itu tidak lagi kedengaran . Namun matanya masih tunak memandang rumah itu . Dia ingin ke rumah tu namun dia keseorangan . Dia tidak tahu berapa ramai yang berjaga dalam rumah itu . Dia mendengus geram sebelum berlalu pergi dari situ .
" Aku akan datang balik nanti ! "
" NAH , makan makanan kau " Kata Emran pada Qalisha . Dia mengambil tempat di sofa single . Qalisha yang duduk di sofa berdua itu dipandang . Qalisha hanya memandang makanan itu . Tiada niat ingin menerimanya . Tangan di main kan antara satu sama lain . Bibir bawah digigit . Dia nak tanya something tapi takut Emran akan marah .
Ternaik kening Emran melihat Qalisha yang tidak menyentuh bungkusan makanan yang dibawanya itu . " Kenapa tak makan ? Nak aku suapkan ke ? " Tanya Emran tenang . Lagak nya seperti dia tidak buat salah . Seperti orang hilang ingatan . Tak ingat kah dia apa yang dia buat pada Qalisha ?
" Err, sa...saya nak ta...tanya something , boleh ? " Tanya Qalisha perlahan . Wajah Emran dipandang takut . Emran tergelak kecil . Sejak bila pandai minta izin bila nak bertanya ni . Senyuman terukir di wajahnya .
" Tanya lah , apa dia ? " Izin Emran pada Qalisha . Qalisha hanya tersenyum nipis . Nampaknya mood Emran baik hari ni . Harap lah pertanyaan nya tidak buat Emran bertukar singa . Takut .
" Err , macam ma...mana saya boleh aa...ada kat sini ? " Tanya Qalisha . Wajah Emran dipandang . Meminta jawapan yang jujur . Emran tersenyum lebar mendengar akan pertanyaan itu.
" Kau betul nak tahu ? " Tanya Emran meminta kepastian . Qalisha laju mengangguk kan kepalanya .
" Okey cerita dia senang je . Aku culik kau " Kata Emran bersahaja . Wajah Qalisha dipandang lembut . Tidak puas melihat wajah itu .
Membulat mata Qalisha . Culik ? Maknanya apa yang dia teka selama beberapa hari kat sini , betul lah ? Dia kena culik ?
" Tapi...kenapa awak culik saya ? " Tanya Qalisha pelik . Wajah polosnya mula kelihatan . Terkebil - kebil dirinya memandang Emran . Emran tersenyum sinis .
" Sebab aku nak kau ada dengan aku . Always with me "
Qalisha memandang Emran tak percaya . " Tapi nanti keluarga saya risau " Kata Qalisha perlahan . Wajah di tunduk . Dia tahu mesti keluarga nya sedang mencari nya sekarang ini . Sudah beberapa hari dia berada disini .
" Jangan risau , keluarga kau akan okey lah nanti " Kata Emran bersahaja . Wajah Qalisha dipandang tanpa riak bersalah sedikit pun . Qalisha mengemam kan bibir nya . Tidak tahu nak balas apa , takut kalau dia tersalah cakap , Emran akan mengamuk . Takut anaknya kena tempias itu . Emran masih lagi tidak tahu akan kandungannya . Kalau Emran tahu apa agaknya Emran akan buat ? Bunuh anak ini ? Suruh dia gugur kan ke ? Ya Allah takut nya bila bayangkan . Semoga sentiasa dilindungi Allah ye anak syurga .
Emran mula berdiri . Seluar ditepuk - tepuk menghilang kan debu . " Aku keluar dulu . Kau makan tu jangan tak makan . Kalau aku tengok tak luak pun nasi kau , siap kau " Ugut Emran . Laju Qalisha mengangguk kan kepalanya .
" Baik awak " Kata Qalisha . Kalau tidak menyahut , dia kena marah nanti . Dia dah hafal perangai Emran selama beberapa hari ni . Lelaki ini pantang kalau ada yang tidak mendengar kata nya , berlawan katanya , tidak menyahut dan paling pantang kalau sebut nama suaminya Rayyan .
Sudah sedarkah suaminya itu dari koma ? Siapa yang uruskan Rayyan sekarang ni ? Hm .
Bunyi pintu di tutup membuatkan Qalisha mengangkat wajah nya . Nafas lega dihembus . Keluar pun . Nak mati rasanya dengan atmosfera yang tak menentu tadi .
ya Allah Emran jantan durjana 😭 aku bunuh kang ! HAHAHAAHHA .
jangan lupa vote ! thank you 🤍 .