BINTANGAILEEN✔️

By Authoraaa

7.8K 522 102

Menyatakan perasaan lewat tantangan di terima karena suatu alasan? Bagaimana perasaan mu jika kamu berada di... More

PROLOG
Bab 1 : TRUTH OR DARE?
Bab 2 : AILEEN DAN ARISHA?
Bab 3 : BUTA ARAH!
bab 4 : ALASAN BINTANG
Bab 5 : BINTANG VS GALEN
Bab 6 : RAHASIA BINTANG
Bab 8 : DI HUKUM
Bab 9 : MAKAN MALAM
Bab 10 : CEMBURU?
Bab 11 : TERTEMBAK!
Bab 12 : KOMA
Bab 13 : HARI TANPA AILEEN
Bab 14 : SADAR!
Bab 15 : ANCAMAN MASA LALU
Bab 16 : AKU KAMU?
Bab 17 : TEROR!
Bab 18 : PEMILIK GELANG
Bab 19 : KEMBALINYA ARISHA
Bab 20 : MISI UNTUK AILEEN.
Bab 21 : MALL
Bab 22 : PERTUNANGAN.
Bab 23 : PROBLEM
Bab 24 : BINTANG, KINARA, GALEN.
Bab 25 : TERNYATA HANYA BALAS BUDI
Bab 26 : KEJADIAN MASA LALU
Bab 27 : AKU PERGI
Bab 28 : SELAMAT BERJUANG BINTANG
Bab 29 : INI AKHIR DARI KITA?
Bab 30 End : AKHIR DAN LUKA.
BUKAN UPDATE

Bab 7 : PERMINTAAN BINTANG

244 15 0
By Authoraaa

Jangan lupa follow bestieeee!



Bab 7 : PERMINTAAN BINTANG

"Makanan datang," ucap Sheerin setelah menaruh makanan yang ia pesan bersama Zenia.

"Ai... Lo kenapa? Kayak sedang nyari orang gitu" kata Aluna lalu duduk di samping Elzura yang sedang memainkan ponselnya.

"Bintang...." jawab Aileen.

"Udah main cari cari nih ceritanya," goda Sheerin.

Aileen menatap Sheerin yang sedang memasang wajah yang menjengkelkan menurut Aileen.

"Gue mau balikin dasinya Bintang...."

"Kok bisa sama lo?" tanya Aluna

"Kemarin waktu berantem sama Galen dia iketin di rambut gue soalnya Galen ngambil ikat rambut gue," jelas Aileen.

Aluna meminum Es teh miliknya setelah itu ia mengaduknya.

"Gue ngerasa Bintang memang suka sama lo deh Ai... Bayangin yah waktu kaki lo luka Bintang rela ngelepas dasinya terus di iket di kaki lo, sekarang dasinya lagi dia iketin di rambut lo," ucap Aluna membuat mereka mengangguk kecuali Aileen yang hanya menatap mereka polos.

"Lo tau nggak waktu Bintang berantem sama Galen, Bintang ngomong lo gak boleh urai rambut lo kalau bukan di depan gue... Berasa nonton drakor," tambah Zenia membuat mereka memekik tertahan.

"Kemarin Aileen di anter pulang sama Bintang terus pelukan depan gerbang, lebih baper mana? " timpal Elzura membuat Aileen tersedak.

      Uhukkk..

"EL!!" mereka tertawa melihat Aileen yang kesal dengan wajah merahnya.

"Jujur sih, Aileen sama Bintang couple ter the best di sekolah kita" ucap Sheerin.

"Gak mungkin, Bintang suka orang lain," lirih Aileen membuat teman-temannya terkejut.

Sementara itu, Bintang yang baru masuk kantin bersama teman-temannya sambil tertawa membuat seisi kantin hening. Mereka semua terpana melihat Bintang tertawa, tidak seperti biasanya.

"Bintang ketawa bukannya ganteng malah creepy anjirrr!" ucap Zidan membuat senyum Bintang luntur.

"Maksud lo apa?" tanya Bintang dingin.

"Kan balik kan dinginnya, lo sih Dan!" ucap Zayan sembari menyiku pelan perut Zidan.

"Lah? Gue cuman jujur Anjing, Bintang gak pernah tertawa kayak gini makanya gue bilang Creepy takutnya kesurupan etang" Zidan membela diri.

"Ah, ngambek gue kalau gini mah!" kata Zidan lagi lalu berjalan meninggalkan teman-temannya.

Zidan berjalan dengan wajah kesalnya sampai dia tak sengaja bertabrakan dengan adik kelas.

"Sorry--- eh ada Tiara" Senyum Zidan kembali bangkit.

"Maaf kak, aku gak sengaja," ucap gadis bernama Tiara penuh sesal.

"Eh... Gue kok yang salah, gue yang gak lihat" ucap Zidan cepat sambil tersenyum meyakinkan.

"Ya udah... Aku ke temen aku dulu kak"

"Iya... Bye Tiaraaa!" Zidan melambaikan tangannya pada Tiara yang sama sekali tak menoleh padanya.

Ia kembali berbalik, Zidan langsung memegang dadanya saat mendapati Senja berada di belakangnya.

"Eh... Senjaa, apa kabar Senja?" tanya Zidan lembut.

"Baik kak.... " jawab Senja

Bintang, Vino, Desta, Rendra dan Zayan menatap Zidan yang mengeluarkan jurus tebar pesonanya itu.

"Hanya karma yang bisa buat dia sadar," gumam Zayan.

"Iba gue lihat Zidan kayak gitu" tambah Vino.

"Senja jangan dengerin Jidan, Buaya udara tuh!" teriak Zayan membuat seluruh atensi mengarah padanya.

"Kenapa?" tanya Zayan polos.

"Buaya udara apaan njeng?" tanya Vino kesal.

"Kan udah ada buaya darat Vin... Buaya udara juga dong biar sepaket," jawab Zayan santai.

Seketika hening, mereka semua mencerna jawaban Zayan bahkan penjual di kantin pun ikut terdiam.

"YA ALLAH, AMPUNI JIDAN YA ALLAH! DOSA APA JIDAN SAMPE PUNYA TEMEN KEK ZAYAN" teriak Zidan lelah membuat mereka tergelak sedangkan Senja terkejut karena teriakan Zidan.

"Zidan aja yang gak normal capek sama lo Zay" ucap Bintang lalu berjalan ke arah meja di mana biasa mereka makan.

Zidan melambai pada Senja lalu menghampiri teman-temannya. Baru saja ia akan duduk Bintang kembali bersuara.

"Pesan makan Dan"

"Perasaan kemarin gue deh Tang, giliran Zayan lagi lah" ucap Zidan

Bintang langsung mengeluarkan uang berwarna merah membuat Zidan langsung tersenyum.

"Nah kalau gini gue gak banyak bacot... Lo pada mau pesan apa nih?" tanya Zidan

"Halah... Giliran uang merah aja lo mata lo ikutan merah," ucap Zayan.

"Pesen kayak biasa aja Dan, buruan ke buru bunyi Bel," titah Desta membuat Zidan hormat lalu berjalan ke kedai bakso tempat biasa mereka beli.

Bintang terus menatap Aileen yang tengah tertawa bersama teman-temannya. Tanpa sengaja Aileen menoleh, alhasil mata mereka bertemu.

Aileen berdiri dan menghampiri meja Bintang, sementara Bintang terus menatap Aileen membuat Aileen jadi salting sendiri.

"Gue mau balikin dasi lo, makasih" ucap Aileen.

Bintang berdiri lalu menghadap Aileen.

"Pasangin," jawab Bintang singkat

"Gu-- gue?" gugup Aileen.

"Gak mungkin Desta yang masangin Aileen,"

"I... Iyaa,"

Aileen meneguk ludahnya, lalu mulai menyimpulkan dasi di leher Bintang setelah ia mengangkat kerah baju Bintang ke atas.

Bintang terus menatap Aileen yang sibuk dengan dasinya.

"Udah...." jawab Aileen.

Aileen berbalik, baru saja beberapa langko Bintang menarik tangannya dengan satu kali hentakan membuat Aileen mau tidak mau menabrak dada Bintang Aileen.

     Prangggg!

Aileen terkejut saat mendengar suara pecahan di belakangnya. Bahkan seisi kantin juga itu terkejut.

"Aileen!" ucap keempat temannya.

"Lo jalan pake mata dong! Kalau dia kena kuah panas gimana?!" bentak Bintang yang masih memeluk Aileen.

"Ma... Maaf kak," ucap lelaki itu takut.

Aileen menoleh, ia langsung membantu lelaki yang terjatuh itu untuk berdiri.

"Lo gak papa? Maaf gue yang gak lihat jalan," ujar Aileen.

"Nggak kak. aku yang salah,"

"Nggak, jelas jelas gue yang salah maafin gue... Lo pesan aja lagi gue yang bayarin," ucap Aileen membuat lelaki berkaca mata bulat itu menggeleng takut.

Aileen menatap Bintang yang sedang menatap tajam lelaki itu.

"Mata lo gue congkel bagus kayaknya," galak Aileen membuat Bintang langsung menormalkan ekspresinya sementara Zidan yang baru datang membawa makanan hampir saja tertawa.

"Lo gak usah takut sama dia... Nih " Aileen memberikan tissue pada lelaki itu sambil tersenyum.

"Makasih kak," lelaki itu pergi sambil tertunduk.

"Bukannya terima kasih udah di tolongin malah marah," sindir Bintang.

Anek yang duduk tidak jauh dari meja Bintang langsung bersuara.

"Halah cari sensasi doang, cari sensasi kayak orang kurang kasih sayang aja!"

"Gue gak kayak lo yang suka nyari sensasi,." balas Aileen dengan nada dingin.

Anel langsung menatap Aileen dengan tatapan julid.

"Bilang aja biar dapat perhatian Bintang iyakan? " ucap Anel lalu menghampiri Aileen dengan wajah angkuhnya.

"Kenapa emangnya? Bintang pacar gue jadi gak salah kalau gue dapet perhatiannya dia... Yang salah itu kalau lo yang nyari perhatian sama pacar orang, kayak kurang belaian aja...." kata Aileen penuh sindiran.

"Udah gak usah sok jagoan lo, gue lagi gak mau berantem sama orang kayak lo... Buang-buang tenaga sama waktu" Aileen pergi kembali ke mejanya bersama teman-temannya.

Anel menatap Aileen tidak percaya, selama ia bersekolah di SMA Cendrawasih baru Aileen yang berani padanya.

"Tang lo ngapain bengong di situ?" tanya Rendra saat melihat Bintang yang masih berdiri.

"Kayaknya Aileen lagi sensi deh," Zidan mengelus dagunya seakan mempunyai janggut.

"Ngambek kali gara-gara Bintang telat anterin dia balik kemarin" sahut Rendra

"Lo belum jelasin tentang Elzura?" tanya Desta dan Bintang menggeleng.

"Parah lo men!" seru Vino

"Diem lo! noh Sheerin ngambek sama lo" Bintang menunjuk Sheerin yang sedang menatap sinis pada Vino sedangkan Vino meneguk ludahnya.

"Tapi kayaknya bukan masalah itu Des" ucap Bintang sambil menatap Desta.

"Aileen bukan cewek biasa----"

"Lo kata dia Shiva?" serobot Zayan membuat Desta menatapnya tajam sedangkan Zidan langsung menutup mulut Zayan dengan tangan kirinya tangan satunya lagi ia gunakan untuk makan.

"Ngomong lagi gue goreng lo di penggorengan bude Jani" ancam Desta membuat Zayan mengangguk dengan tangan Zidan yang masih di mulutnya.

Desta kembali menatap Bintang, "dia pandai dalam menyembunyikan sesuatu Tang, dia bisa aja kelihatan baik baik aja di depan Elzura padahal aslinya di dalam hatinya itu gelisah Tang"

"Masa iya?"

"Tuh cewek kayaknya suka sama lo Tang" ucap Rendra lalu menyeruput kuah baksonya.


~Bintang Aileen~





Saat ini Bintang tengah menunggu Aileen di depan kelasnya. Waktu sekolah sudah usai hanya saja Aileen masih mengerjakan tugas kelompok bersama teman sekelasnya.

Bintang menoleh saat seseorang keluar dari kelas Aileen.

"Astaghfirullah, innalillahi!" Sheerin memegang dadanya saat melihat Bintang bersandar di dinding dekat pintu kelasnya.

"Ngagetin aja lo!"

"Lah yang suruh lo kaget siapa?" tanya Bintang membuat Sheerin kesal sedangkan Bintang terkekeh.

"Di tungguin Dylan lo di depan" ucap Bintang membuat Sheerin menatap malas Bintang.

"Nggak, gue lagi ngambek sama dia"

"Lah terus kalau lo ngambek sama dia lo pulang gimana? Jalan kaki?" tanya Bintang membuat Sheerin berfikir.

Bintang tau watak menyebalkan Sheerin, Vino selalu membawanya setiap mereka nongkrong makanya selain dekat dengan Elzura dia dekat dengan Sheerin, yah walaupun tak sedekat seperti Bintang dan teman-temannya.

"Lagian lo sih ngambeknya aneh, masa iya lo ngambekin Vino gara-gara mukanya bonyok? Lihat nih muka gue sama kayan Vino, Aileen gak marah tuh," oceh Bintang membuat Sheerin cengo.

Ada apa dengan Bintang, kenapa hari ini dia banyak omong? Biasanya dia akan sama dengan Desta

"Astaghfirullah, Bintang balik Bintang!" Sheerin menyatukan kedua telapak tangannya seperti sedang memohon maaf.

"Maksud lo?"

"Lo kayaknya kesurupan Bintang, Ya Allah balikin Bintang yang dingin seperti Desta si Batako Ya Allah, Bintang tidak cocok jika banyak bacot Ya Allah," ucap Sheerin sembari menirukan gaya orang sedang berdoa.

Aileen, Elzura, Zenia dan Aluna yang baru saja keluar terkejut melihat tingkah Sheerin yang seperti... Ah sudah lah.

"Kenapa di nih anak?" tanya Zenia

"YA ALLAH JABAH DOA HAMBA YA ALLAH!" Ucap Sheerin dengan nada keras.

"Kesurupan nih temen lo," ucap Bintang sambil menatap Sheerin aneh.

"Eh, lo bisa diem gak sih?" tanya Bintang dengan nada dinginnya membuat Sheerin terdiam sebentar.

"Ya Allah makasih udah balikin Bintang yang sebelas dua belas sama kulkas 2 pintu Ya Allah.... " ucap Sheerin lagi.

Sheerin menaruh tangannya di wajahnya setelah itu bergumam kata Amin.

"Doa gue di jabah sama Allah, akhirnya lo balik juga Bintang... Jangan kayam gitu lain kali Creepy soalnya, gue lebih suka gaya lo yang cool" cerocos Sheerin lalu meninggalkan Bintang dan teman-temannya.

"Gue duluan, mau ketemu Vino dulu"

Teman-temannya masih melongo melihat Sheerin yang makin menjauh.

"Mulai rada-rada tuh anak" ucap Aluna

"Temen gue gak sih?" tanya Zenia

"Kayaknya bukan deh," timpal Aileen membuat mereka terkekeh.

Bintang menarik tangan Aileen membuat sang empu terkejut.

"Pulang bareng gue," ucap Bintang

"Elzura gimana?" tanya Aileen, Bintang langsung menatap Elzura.

"Gue nelpon Arzan aja" jawab Elzura.

"Gak usah" Bintang menahan tangan Elzura yang berniat menelepon Arzan dan itu tak luput dari pandangan Aileen.

Bintang yang sadar langsung melepaskan tangannya dari tangan Elzura.

"Desta ada di depan, nanti dia yang bakal anterin lo balik" ucap Bintang lalu menarik Aileen untuk berjalan duluan.

Elzura, Aluna dan Zenia menyusul di belakang Bintang dan Aileen. Sampai di parkiran mereka melihat Sheerin yang sudah bergelayut manja di lengan Vino.

"Tadi ngambek sekarang manja manjaan" sindir Zenia.

"Sheerin Zaffira dan segala keanehannya" gumam Aluna sembari menggeleng.

Bintang memberikan helm pada Aileen. Setelah memakai helm Aileen naik ke motor Bintang dengan bantuan punggung tegap Bintang.

"Des lo anterin Zura yah," ucap Bintang dari balik helm full face yang sengaja ia buka kacanya agar suaranya terdenga.

"Heem" Desta memberikan Helm pada Elzura.

"Aluna, gue duluan yah supir gue udah ada tuh" Zenia melambaikan tangannya pada teman-temannya lalu berlari masuk ke dalam mobilnya.

"Una lo bareng gue aja, gua langsung balik kok," ajak Rendra.

Dengan senang hati Aluna menghampiri Rendra dan naik ke atas motor lelaki idamannya itu.

Bintang menekan klakson motornya, lalu ia mulai melajukan motornya keluar pekarangan sekolah dengan kecepatan sedang lalu di susul teman-temannya.

Bintang terus memperhatikan Aileen dari kaca spionnya. Entah angin dari mana, Bintang langsung menarik tangan Aileen agar melingkar di pinggangnya. Bintang menepuk-nepuk tangan Aileen saat mereka berada di lampu merah.

"Ciee... Aileen udah main pelukkan," goda Zayan yang berada di sebelahnya.

Lampu berganti menjadi hijau. Aileen menatap Bintang heran, teman-teman mereka belok sedangkan mereka terus.

"Kita mau kemana?" tanya Aileen.

"Taman," jawab Bintang.

Selang beberapa menit mereka sampai di taman yang di maksud Bintang, Aileen turun setelahnya ia memberikan Bintang helm yang ia gunakan.

"Sini duduk," titah Bintang membuat Aileen duduk di kursi taman tepat di dekat Bintang.

"Cerita," suruh Bintang membuat Aileen heran.

"Maksud lo?"

"Cerita apa yang buat lo jadi pendiam kayak gini, ada yang buat lo gelisah?" tanya Bintang namun Aileen tak merespon sama sekali.

"Masalah Elzura?" Aileen menoleh pada Bintang pertanyaan lelaki di sampingnya itu tepat sasaran.

"Gue bilang gitu biar Desta dan Zayan gak bertengkar, se takut-takutnya Zayan sama Desta dia lebih takut sama gue apa lagi kalau urusan cewek" jelas Bintang.

Entah kenapa tiba-tiba saja perasaan Aileen jadi lega saat mendengar penjelasan Bintang.

"Lo cemburu?" tanya Bintang

"Nggak, gue cuman kesal karena gue merasa di peralat," jawab Aileen jujur.

Bintang terkekeh sebentar membuat Aileen kembali menatapnya.

"Gue ngerasa aneh, gue gak pernah bayangin bisa terperangkap di dalam hubungan gak jelas kayak gini,"

"Sama gue juga" lirih Bintang.

"Aileen...." panggil Bintang

"Hm?"

"Gue boleh minta sesuatu sama lo?" tanya Bintang.

"Apa? Selagi gak aneh aneh dan gue sanggup, InsyaAllah gue kasih," Bintang sempat terpana dengan kata-kata Aileen.

"Jangan pernah jatuh cinta sama gue yah," jawab Bintang.

Aileen terdiam. Ia masih bingung dengan permintaan Bintang, jika ia melarang Aileen jatuh cinta padanya kenapa ia harus mempertahankan hubungan tidak jelas ini? Mengapa juga kemarin ia meminta untuk tidak pernah meninggalkannya.

Sekarang rasanya Aileen ingin menangis, ia merasa seperti ada yang meremas dadanya. Apakah ini yang namanya sakit hati dalam sebuah hubungan?

"InsyaAllah," hanya itu kata yang keluar dari bibir tipis Aileen.


~Bintang Aileen~




Zenia Zanuari, gadis berwajah imut itu saat ini sedang berusaha menahan tangisnya. Setelah mendapat dukungan dari Aileen agar memperjuangkan seorang Zayan Andara Ardianto, semuanya kembali pupus saat ia masuk ke dalam rumahnya.

Mungkin ini kabar baik untuk keluarganya tapi itu adalah kabar buruk untuknya.

"Mah, kenapa sih harus Zeze yang di jodohin mah? Kan ada kak Syifa mah?" lirih Zenia

"Maafin mama sayang ..."

"Ini ada apa sih mah? Jelasin sama Zeze mah?" pinta Zenia dengan air mata yang tergenang di pelupuk matanya.

"Kakak kamu hamil dengan pacarnya Ze, seharusnya Syifa menikah Dirga tapi kakak kamu malah memilih bersama dengan pacarnya," jelas Sarah, ibunya Zenia.

"Terus kenapa harus Zeze yang gantiin kak Syifa? Zeze masih sekolah mah," air mata Zenia luruh seketika membuat sarah tidak tega tapi ia juga tak tau harus berbuat apa.

"Kamu bakal tunangan dengan adiknya Dirga sayang, ini adalah wasiat kakek kamu sama kakeknya Dirga... Maaf mama gak bisa bantuin kamu sayang," ujar Sarah lalu mengecup dahi putrinya.

Kini Zenia dan keluarganya sudah sampai di restoran yang sudah di booking oleh kolega ayannya.

Zenia memperhatikan ayahnya yang terlihat bahagia menyapa temannya membuat Zenia semakin tidak tega untuk menolak perjodohan ini.

"Ini yang namanya Zenia? Cantik yah pah," puji wanita paruh baya di yang duduk di depan ibunya.

"Makasih tante, tante juga cantik," Zenia kembali memuji wanita itu.

"Maaf aku terlambat,"

Zenia membulatkan matanya saat melihat lelaki yang akan di jodohkan dengannya.

"Zidan?" tanya Zenia terkejut.

"Kalian saling kenal?" tanya Fariz, Ayahnya Zidan.

"Teman sekolah Zidan pa," jawab Zidan sambil duduk di kursi depan Zenia.

"Bagus kalau kalian udah saling kenal, perjodohan ini akan makin mudah," ucap Andar senang. Ayahnya Zenia.

"Zidan di jodohin sama Zenia? Pah--"

"Zidan kamu udah janji bakal nurut sama papa," ucap Fariz memotong perkataan Zidan.

Zidan menatap Ayahnya kesal, ia tidak akan menolak siapa saja gadis yang akan di jodohkan dengannya tapi ini Zenia, gadis yang menyukai sahabatnya sendiri.

"Pertunangannya akan di laksanakan minggu depan," ucap Fariz membuat Zidan melotot.

"Pah, itu gak kecepatan pa? Kasian Zenia masih sekolah pa," ucap Zidan tak terima

"Kalian baru tunangan Zidan belum menikah," ujar Anisa, ibunya.

Zidan memandang Zenia yang menunduk, ia sungguh tidak tega melihat Zenia yang terpaksa. Walaupun ia adalah seorang playboy tapi ia tidak bisa melihat jika seorang perempuan bersedih seperti Zenia.

"Gimana Zenia kamu mau kan?" tanya Andar

"Zen---"

"Iya pa, Zeze mau!" ucap Zenia memotong perkataan Zidan.




~Bintang Aileen~




Jangan lupa follow author yah
IG : @milkeyraa

Continue Reading

You'll Also Like

29.7K 2.3K 71
Eltazafer, begitu nama kumpulan cogan itu dikenal. Berisikan 6 cowok ganteng, siapa yang tidak ambyar saat berpapasan dengan mereka. Banyak yang bila...
1.1K 105 35
[Ditulis hingga tamat sebelum dipublish] Mungkin bisa disebut dengan sebuah karma. Sepan yang selalu membully Tiana, berbalik mencintainya. Kata ora...
389K 68.4K 41
Jay cuma kesepian yang butuh perhatian.
2.1K 1.1K 47
[FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] 𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓐𝓻𝓮𝓽𝓱𝓪 𝓭𝓪𝓷 𝓔𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓽𝓮𝓷𝓼𝓲 𝓴𝓮𝓬𝓲𝓵 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓫�...