aduh gak nyangka aku tu udah sampe di part 41 aja
so sebelum baca, vote komen dulu seperti biasanya
kasih emoji untuk cerita boon Argala
🎶play song Fallin-Why Don't We🎶
happy reading semua, semoga terhibur dengan Argala
~~~
Arga sedang memainkan ponselnya di sofa ruang utama markas Asveragos. Tentu saja tidak hanya Arga yang ada di sana, anak-anak Asveragos lainnya ada juga di sana. Seperti biasanya Jordan memutar lagu dangdutnya di playlists spotify menggunakan spiker miliknya untuk di markas, ia menyambung spiker itu dengan bluetooth ponselnya.
Akibat suara dangdut yang menggelegar itu membuat kepala Arga pusing, apalagi dangdut punya getaran yang sangat berbeda dari janis lagu-lagu lainya. Arga meletakkan ponselnya di meja, meremas rambutnya untuk menahan sakit kepala yang sangat menyakitkan itu.
Regan melihat Arga dengan tatapan prihatin. Ia tau yang Arga butuhkan sekarang, Aurora. Tanpa ragu Regan menghubungi Aurora lewat pesan line.
regananggara
lo bisa ke markas asveragos sekarang?
regananggara
temenin arga, dia lagi sakit
reginaaurora
serious? emang boleh? kasian arga
regananggara
boleh
reginaaurora
okeyy
read
Regan menutup ponselnya. Hari ini Arga belum sama sekali meminum obat karena tadi Aurora tidak bertemu dengan Arga di kantin, jika bukan Aurora yang menyuruh Arga meminum obat, Arga tak akan mau meminum obatnya.
Seorang gadis cantik datang dengan outfit simplenya. Mata cewek itu langsung tertuju pada Arga yang sedang kesakitan. Cewek itu adalah Aurora, Aurora mendekti Arga dengan perlahan.
"Kamu pasti minum obat hari ini, ayo minum obatnya," ucap Aurora mengambil obat yang ada di saku jaket Arga yang sedang tidak Arga kenakan.
"Belum makan juga Ror," sahut Grandy. Arga dari tadi tidak ingin makan apapun, bukan ia sedang puasa, namun selera makanya hilang.
"Kamu beneran belum makan? Di markas ada apa aja? Ada makanan gak?" tanya Aurora kepada Arga, lalu cewek itu bertanya kepada Regan.
"Ini dangdutnya bisa dimatiin gak si? Pentes Arga pusing jadinya," kata Aurora lalu ia menatap sekeliling markas itu, melihat Jordan yang tengah bergoyang asik bersama Trols dan Davin. Aurora tanpa aba-aba dan tanpa diketahui keberadaannya oleh Jordan, Davin, dan Trols, langsung mematikan spiker itu.
"Eh siapa yang matikan?" ujar Jordan berhenti dari goyangnya. Ia membalikan badannya, malihat Auroralah yang telah mematikan spiker itu.
"Jangan berisik! Arga lagi pusing, dangdut lo kegedean!" seru Aurora lalu cewek itu lalu ia kembali mendekat dengan Arga yang masih kesakitan di tempat.
"Regan ada gak makanan di sini? Gue gak bawa apa-apa ke sini, soalnya gue gak tau Arga belum makan," ucap Aurora pada Regan yang dari tadi hanya diam saja, berbicara jika penting saja.
"Adanya cuma mie," balas Regan sejujurnya. Memang benar di markas ini hanya tersedia mie instan saja, itu karena anggota Asveragos sangat menyukai mie instan, karena bisa dimakan dengan cepat dan tidak perlu ribet.
"Arga gak boleh makan mie, ga sehat. Arga aku ke minimarket dulu ya, beli roti aja buat kamu. Bentar ya," sahut Aurora berdiri dari duduknya. Namun di saat cewek itu sudah membelakangi Arga, Arga malah menarik tangannya cewek itu membuat sang empu terhuyung ke belakang.
"Jordan aja yang beli. Lo sini aja," larang Arga, Aurora lalu mengangguk dan kembali duduk di samping Arga. Perlakuan Arga terhadapnya membuat Aurora sangat senang, sudah hampir seminggu Arga bersifat seperti ini terhadap Aurora, bisa dibilang manja, namun kata-katanya masih saja singkat.
Karena acara dangdut Jordan, Davin, dan Trols terjeda karena Aurora mematikan spiker itu, mereka bertiga melanjutkan mabarnya dengan bermain mobile legend di bawah, bersama Alister, Reval, Vandra, dan Grandy.
"Double kill."
"Triple kill."
"Anjir baru aja gue mau maniac, lo bunuh gue Jor!" kesal Reval karena baru saja ia ingin mencapat puncak kemenangan level empatnya, namun Jordan telah mengalahkannya terlebih dahulu.
"Grandy bangsat lo bego! Lo nyerang tiba-tiba dari semak dang, deh kan kalah gue," celetuk Jordan karena ia sedang menaklukkan benteng sang lawan, namun di semak-semak ada Grandy yang tak ia ketahui keberadaannya di sana, hal itu membuat Grandy berkesempatan untuk mengalahkan tim lawan.
"Salah lo lah, siapa suruh lo longor di game. Udah longor di real, longor di game pula tu, mana ada sejarah Layla longor," sahut Grandy mengejek Jordan karena Jordan menembak benteng lawan dengan tembakan lama, hanya sekali lima detik ia tembak, padahal jika hironya Layla, benteng itu pasti sudah runtuh dari tadi.
"Jordan," panggil Aurora membuat orang yang nerasa menoleh, semuanya merasa jadi Jordan.
"Gue anjir bukan kalian!" seru Jordan lalu orang lain yang ada di bawah melanjutkan permainannya. "Kenapa cantik? Kangen Abwang ya sayang?" tanya Jordan genit kepada Aurora, itu membuat Aurora menggidik geli. Arga mendenger jelas perkataan Jordan lalu cowok itu menatap Jordan sinis, meski Aurora bukan milik Arga sekarang, namun telinga cowok itu sangat terganggu ketika Aurora digoda seperti tadi.
"Beliin roti ke minimarket, buat Arga. Ini duitnya," balas Aurora memberikan uang lembar sebesar lima puluh ribu, namun Jordan tidak menerima uang itu disebabkan ia sangat malas untuk pergi ke minimarket sekarang, apalagi cuaca panas, matahari terik, pulusi udara, sangat membuat kulit menjadi tidak cerah.
"Gamau gue, banyak debu, ntar wajah tampan gue kotor lagi," tolak Jordan mengelus lembut pipinya, seperti iklan-iklan krim wajah yang ada di TV.
"Ihh, lo kayak cewek aja sii Jor, gue tadi ke sini panas-panas juga, tapi gue gak selebay lo, cepet dong Jor, kasian Arga," kata Aurora membuat Jordan berdecak.
"Ck, sini duitnya. Ganggu gue aja lo Ga, mentang-mentang kepala kebentur, terus sifat berubah, terus suruh gue yang pergi, Aurora disuruh tinggal, alasannya pasti pingin ngebucin!" omel Jordan sebal, ia mengomel sambil mengambil jaketnya, juga mencari kunci motornya yang entah di mana ia letak tadi.
Sebelum Jordan pergi ia mengecas terlebih dahulu ponselnya karena batrai ponsel cowok itu hanya tersisa 11 persen. Cowok itu lalu menegaskan jika tidak ada yang boleh mencabut cas itu, karena biasanya saat ia mengecas terus ia tak ada di tampat, selalu saja ada yang usil untuk mencabut cas itu.
"GUE SEDANG NGECAS! AWAS KALIAN CABUT, GUE CABUT JUGA RAMBUT KALIAN! TERUTAMA LO TROLS!" tegas Jordan menunjuk Trols yang sangat sering mencabut cas Jordan karena waktu habis batrai ponsel mereka selalu saja bersama, jadi mereka akan berebutan untuk masalah itu. peringantan mencabut rambut orang yang mencabut cas Jordan itu hanyalah untuk Trols, karena hanya cowok itu yang sangat sayang dengan rambutnya.
☠ ☠ ☠
hai hai haii
awww gimana ya perasaan Arga?
kata kata buat Arga?
mau lanjut enggakk?
ARGALA ︎︎☠︎︎
follow ig boon @raarahmaaa_ & @goresanlembarfiza
follow pinterest @inifizaaa
follow tiktok @inifizaasss
follow twitter @inifizaaa
follow juga ig mereka-︎︎☠︎︎
@argalaravendra
@angkasamahendraaa
@regananggaraa
@davin.cutebanget
@jordangantengelahh
@trolself
@grandyniyee
@asveragos
@reginaauroraa
@sellavanesha
@lettaanastasya
@grizellakiara
@gevianjonathan
@gentanugrahaa
@arnoldalexanderr
@aryaravendraaa
@vesyayang
ini Arga
ini Trols
okeyyy see youu babayy
1090 kata