ALFAREZI KAVINDRA (END)

bussyarotunasfia tarafından

263K 20.5K 11.2K

Alfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh deng... Daha Fazla

_ALFAREZI KAVINDRA 📍01_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍02_
_ALFAREZI KAVINDRA📍03_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍04_
_ALFAREZI KAVINDRA📍05_
_ALFAREZI KAVINDRA📍06_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 07_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 08_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍09_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 10_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 11_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍12_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍13_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 14_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 15_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 16_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 17_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 18_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 19_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 20_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 21_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 22_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 23_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 24_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 25_
info
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 26_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 27_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 28_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 29_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 30_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 31_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 32_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 33_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 34_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 36_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 37_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 38_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 39_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 40_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 41_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 42_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 43_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 44_
pendapat
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 45_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 46_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 47_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 48_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 49_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 50_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 51_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 52_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 53_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 54_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 55_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 56_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 57_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 58_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 59_
_ALFAREZI KAVINDRA 📍 60_
terimakasih ❤️
cerita baru🙊

_ALFAREZI KAVINDRA 📍 35_

3.1K 281 260
bussyarotunasfia tarafından

*****

🌼

ALFAREZI KAVINDRA

🌼

Ketemu sama Alfa lagi
Tenang Alfa juga seneng kok kalo ketemu kalian
Pesen Alfa cuman satu "tinggalin jejak dulu kalau udah mampir"

🌼

Kritik ya prend kalau banyak typo atau salah penulisan
Nanti fii benahi setelah end

🌼

*****

HAPPY READING ‼️

🌼🌼🌼

Dilain tempat, keempat gadis berjalan beriringan. Tentu saja tujuannya adalah kantin.

"Kak Alfa kemana ya?" tanya Aleen kepada sahabatnya.

Astrid menengok kesamping dimana Aleen berjalan, memutar bola matanya malas "Lo tanya kita, terus kita mau tanya siapa Alieen?"

"Ck... Jangan panggil gue dengan sebutan makhluk luar angkasa bangke," kesal Aleen.

"Hahahaha.... Bagus tau Leen," Amanda tertawa melihat Aleen kesal.

"Terserah Lo berdua deh," Aleen langsung berjalan mendahului Astrid dan Amanda.

"Anjir Alieen bisa marah juga," ucap Amanda menatap punggung Aleen yang sudah menjauh.

"Udah deh, yuk kita kejar aja kasian noh berjalan sendirian." ajak Astrid sembari terkekeh.

Akhirnya Astrid dan Amanda mempercepat langkahnya, hingga tak lama mereka sudah berada di samping kanan kiri Aleen.

"Ngapa Lo berdua ngikutin gue?" Aleen melirik ke duanya sacara bergantian.

"Ya 'kan emang ini jalan arah kantin dari kelas kita Leen." jawab Astrid malas.

"Iya juga ya, bego." tukas Aleen.

"Lo yang bego anjir," ucap Astrid dan Amanda bersamaan. Setelah itu mereka semua tertawa.

Membuat banyak pasang mata menatapnya, apa lagi yang terang-terangan menatap Aleen dengan memuja. Sangat cantik jika Aleen tertawa, apa lagi tersenyum. Beuhh bikin meleleh.

Namun tiba-tiba seseorang menghadangnya. Orang tersebut menatap Aleen dengan tajam. Tentu saja Aleen juga menatap balik orang itu tak kalah Tajam. Siapapun yang melihatnya akan bergidik ngeri. Seperti bukan Aleen yang periang dan perusuh jika sudah menatap tajam layaknya elang ingin menerkam mangsanya.

"Minggir," ucap Aleen dingin.

"Lo denger Aleen bilang minggir gak sih?" tanya Astrid kesal dengan orang itu karena tak menyingkir juga dari hadapan Aleen.

"Gue gak akan minggir sebelum gue bilang sesuatu sama sahabat Lo yang sok cantik ini," ucap Angel menunjuk wajah Aleen. Ya, orang yang menghadang Aleen adalah Angel sang nenek lampir.

"Cepetan ngomong, gak ada waktu gue." tukas Aleen.

"Sabar elah, buru-buru amat sih. Gak mau bersenang-senang dulu sebelum gak bisa merasakan?" Angel menatap Aleen remeh.

Kerutan di dahi Aleen terlihat sangat jelas, apa maksud dari perkataan Angel barusan? Pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan terlitas di pikirannya saat ini.

"Maksud Lo?" tanya Aleen bingung. Bahkan Astrid dan Amanda juga bingung apa maksudnya.

Angel tertawa "maksud gue buat aja hari ini bahagia sebelum besok Lo gak bisa ngerasain,"

"Langsung ke intinya gak usah belibet gitu bilangnya," ucap Aleen serius.

"Hahaha.... Serius banget sih Lo. Aileen Nathania nama yang bagus tapi gue gak suka." ucap Angel di selingi tawa.

"Anjing cepet bego, gak tau orang lapar apa!" seru Astrid karena sudah tidak sabar.

"Cepet ngomong atau gue pergi," ancam Aleen menatap Angel dengan wajah datar.

"Oke-oke gue bilang sekarang," final Angel. Melangkah mendekati Aleen "buat aja hari ini hari yang bahagia menurut Lo, sebelum nyawa Lo hilang." bisiknya.

Mata Aleen menatap lurus dengan tajam, tangannya mengepal. Ingin rasanya ia menghabisi Angel sekarang juga.

"Babay Aleen,. Semoga bahagia hahaha..." ucap Angel melenggang pergi.

"Sialan." umpatnya dalam hati.

"Nenek lampir bilang apa Leen?" tanya Amanda.

Aleen memejamkan matanya sejenak "dia bilang gue harus bahagia hari ini sebelum nyawa gue menghilang," jelasnya.

Hal itu spontan membuat Astrid dan Amanda emosi. Tangan mereka mengepal, mereka tak akan terima jika sahabatnya diusik.

"Anjing emang tu cewe!" umpat Astrid.

"Bener-bener gila, gua yakin dia ngerencanain sesuatu Leen." ucap Amanda menebak.

"Gue juga mikir gitu Leen, lebih baik Lo hati-hati deh." sambung Astrid.

Aleen mengela nafas "iya, gue gak bakal kenapa-kenapa kok." ucapnya tersenyum.

"Udah deh ayo ke kantin sebelum masuk," lanjutnya.

"Ya udah deh, ayo." ucap Amanda dan diangguki oleh Astrid.

Mereka melanjutkan jalannya yang tertunda barusan. Tentu saja mereka harus menahan lapar sejenak.

"Eh itu kak Alfa, kesana yuk." ajak Aleen saat tiba di pintu kantung dan melihat keberadaan Alfa dan kedua sahabatnya.

"Yuk lah, jugaan cuman tempat kak Alfa yang masih ada tempatnya. Yang lain udah penuh semua," ucap Astrid.

Aleen dan Amanda mengangguk. Hingga saat ini mereka sudah berada di depan ketiga cowo yang sedang duduk tanpa memakan apapun karena belum ada makanan di mejanya.

"Loh kak, kok gak ada yang makan?" tanya Aleen menaikkan sebelah alisnya.

"Nunggu kalian lah, mana bisa bos besar makan tanpa kekasihnya." ucap Kenzo mengkerucutkan bibirnya.

Pasalnya ia sangat lapar, namun saat akan memesan makanan di larang oleh Alfa. Hasilnya tidak jadi. Tentu saja itu karena menunggu ketida gadis yang sudah di hadapannya ini.

"Maaf kak, soalnya tadi ada adegan tidak diinginkan." ucap Amanda.

"Duduk dulu," suruh Daniel. Ketiga gadis itu mengangguk lalu duduk di hadapan mereka bertiga. Dimana Aleen di hadapan Alfa, Astrid di hadapan Daniel dan Amanda di hadapan Kenzo.

"Emang adegan apa Trid?" tanya Daniel.

Aleen menginjak kaki Astrid agar tidak menceritakan kejadian di koridor tadi. Namun sepertinya tidak di pedulikan oleh si empunya, terbukti Astrid hanya meringis saja dan melanjawab pertanyaan Daniel.

Ia hanya tidak ingin membuat orang lain khawatir terutama Alfa, kekasihnya. Ia tak itu terjadi.

"Gini kak, tadi waktu kita jalan mau kekantin kita di hadang sama Angel." jawab Astrid.

Alfa spontan menatap Astrid, lalu menatap Aleen seperti meminta penjelasan apa yang terjadi. Aleen tau itu.

Menghela nafas berat "iya, kita di hadang Angel. Dia kaya dendam sama gue," jelas Aleen.

"Dendam apa Leen? Emang dia bilang apa?" tanya Kenzo penasaran.

"Dia bilang kalau gue besok gak bakal bisa ngerasain bahagia, dia nyuruh gue sekarang buat merasakan bahagia. Gue gak tau kenapa Angel benci banget sama gue." ucap Aleen menunduk. Ia tak habis pikir dengan Angel, kakak kelasnya.

Mata Alfa memerah menahan amarah, tangannya mengepal hingga terlihat jelas buku-buku jarinya dan ahangnya mengeras. Berdiri secara spontan membuat mereka terkejut. Kenzo dan Daniel tau, bahwa Alfa tidak akan terima siapapun itu yang berani mengusik gadisnya.

"Diana Angel?" tanya Alfa dingin, wajahnya datar seperti dinding berjalan.

"Udah kak gak usah di cari, aku gak papa kok." ucap Aleen menenangkan.

Kini Aleen sudah berdiri di samping Alfa, mengelus lengan cowo itu. Entah kenapa jika bersama Aleen, emosinya selalu bisa di kendalikan. Buktinya saat ini Alfa sudah duduk di bangkunya.

Menarik tangan Aleen hingga gadis itu duduk di pangkuannya. Membuat semua yang ada di sana menjerit histeris.

"AAAAA GILAA, ALFA SWEET BANGET!"

"MAU DONG JADI ALEEN."

"DUH DUNIA SEAKAN MILIK BERDUA."

"PANAS BANGET, KEUWUAN DI DEPAN MATA ANJIR."

"GILAA SUMPAH."

"GAK NYANGKA GUE.

Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan yang terlontar dari bibir mereka.

Berbeda dengan Aleen, gadis itu nampaknya menjadi cengo. Hanya diam, mata melotot. Ia terkejut sangat terkejut, jantungnya berdetak sangat kencang membuat dirinya sangat tidak baik-baik saja.

"Duduk disini jangan pergi," ucap Alfa.

"H-hah?" lamunan Aleen membuyar seketika. Ia sangat malu sekali. Pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus.

Kedua sahabatnya terkikik geli, melihat Aleen yang seperti menahan boker. Eh menahan malu maksudnya.

"Diem Lo!" tukas Aleen menatap Astrid dan Amanda tajam.

"Duh nampak KEUWUAN lagi." ucap Kenzo dengan berteriak saat berucap kata "keuwuan".

"Makana jangan jomblo," cibir Amanda.

"Kaya Lo gak jomblo juga," ucap Kenzo berdecih.

"Bacot." sarkas Amanda kesal.

Alfa memutar bola matanya malas "sana pergi, pesen makanan." suruhnya.

"Lo yang bayar 'kan?" tanya Daniel.

"Hmm," namun hanya deheman yang keluar dari bibir Alfa.

"Oke fix berarti di bayarin. Kalian mau pesen apa? Biar gue sama Kenzo yang pesen." tanya Daniel.

"Gue nasi goreng sama es teh," ucap Amanda.

"Gue mie ayam sama es teh," ucap Astrid.

"Gue sama kaya Amanda," ucap Aleen sembari berusaha untuk menyamankan posisi duduknya.

"Lo Al?" tanya Daniel, pasalnya Alfa hanya diam.

"Sama kaya Aleen," jawab Alfa.

"Oke, gue sama Kenzo pergi dulu." ucap Daniel setelah itu melenggang pergi memesan makanan ditemani Kenzo.

Astrid dan Amanda sibuk dengan ponselnya masing-masing saat ini. Aleen bergerak gelisah karena posisinya masih sama, berada di pangkuan Alfa.

"Jangan gerak," bisik Alfa tepat di telinga Aleen.

Membuat si empunya merinding "emang kenapa?"

"Kamu mau, yang di bawah sana bangun terus kamu tanggung jawab?" tanya Alfa sedikit mengggoda.

Mata Aleen melotot, pikirannya sudah traveling kemana saja. Benar-benar gila.

Ia langsung berdiri dan duduk di samping Alfa. Setidaknya dengan begini tidak akan membangunkan sesuatu di diri Alfa.

"Kenapa pindah?" tanya Alfa.

"Emmm anu itu kak, emm gak papa." jawab Aleen gelagapan, ingin bilang jujur tapi malu.

Alfa menggelengkan kepalanya "ya udah gak papa, dari pada bangunin yang di bawah 'kan?"

"Aww.." ringis Alfa saat Aleen mencubit perutnya.

"Mulutnya minta di tampol," ucap Aleen.

"Canda sayang," ucap Alfa mengacak gemas rambut Aleen.

"Jangan kemana-mana. Kalau mau pergi bilang, kalau ada apa-apa bilang." lanjutnya.

Aleen tau maksud dari kekasihnya ini, bahwa ia yakini kekasihnya tak mau jika dirinya kenapa-napa. Mengingat Angel yang ingin menyelakainya.

"Iya, siap bos." ucap Aleen sembari memberi hormat.

"Lucu banget sih, pacar siapa?" Alfa menyubit pipi Aleen gemas. Apapun tentang Aleen itu sangat menggemaskan baginya.

"Kak Alfa lah," sahut Astrid dan Amanda bersamaan.

Alfa dan Aleen menatap Astrid dan Amanda yang masih fokus dengan ponselnya. Namun telinganya ikut ngerumpi. Dasar dua bocah minta di tampol. Ganggu aja ya 'kan.

"Emang iya," ucap Aleen memeluk lengan Alfa dengan erat. Seperti takut kehilangan. Menyandarkan kepalanya di bahu Alfa, sangat nyaman.

Dalam wajah datar, Alfa sedikit menarik bibirnya membentuk senyum. Namun hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Karena sangat-sangat tidak terlihat. Senyumnya irit banget ya bund wkwk.

🌼🌼🌼

*****

🌼

Ah, Angel ganggu aja deh.
Kenapa harus ada penganggunya sih sebel deh.

🌼

Makasih ya udah mampir
Jangan lupa vote sama komen ya
See you next part 😘

🌼

Jangan lupa follow Ig fii
@bussyarotun
Back DM aja

🌼

*****

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

327K 19.6K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
571K 63.2K 25
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santriwatinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah...
1.2M 45.8K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
2.6M 143K 63
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...