Black Heart ✔️

By yusrianiputri

51.9K 2.7K 70

Ashmita Caturvedi harus menerima kenyataan yang pahit saat sadar atas apa yang terjadi saat upacara pernikaha... More

Prakata
Perkenalan Tokoh
Part 1. Ashmita Caturvedi
Part 2. The Dreams
Part 3. Fun Fair
Part 4. Who Is He?!
Part 5. Someone Comes
Part 6. Confused & Answer
Part 7. Maholtra's Family
Part 8. H - 2 Holi
Part 9. Holi Hai
Part 10. H-1 Engagement
Part 11. Engagement
Part 12. Mehndi
Part 13. Haldi
Part 14. Wedding
Part 15. Leave
Part 16. Maholtra's Mansion
Part 17. Surprise
Part 18. The Truth
Part. 19 Broken Heart
Part 20. Nightmare
Part 21. Nightmare 2
Part 22. Is There Something?
Part 23. Why?
Part 24. Broken
Part 25. Strange
Part 26. More
Part 27. Jealous
Part 28. Shock
Part 29. Plans
Part 30. First Gift
Part 31. Bad News
Part 32. Feelings
Part 33. Take Times
Part 34. Get Worst
Part 35. Secret Plan
Part 36. Gone Now
Part 38. Judge
Part 39. All Time Ago
Part 40. Together
Penutup

Part 37. Choice

612 49 0
By yusrianiputri

***

"Kakek?? Apa yang Kakek lakukan di sini?" tanya Ashmita saat menyadari bahwa yang ingin menemuinya sekarang di sana itu adalah Kakeknya.
Ashmita dan Varun pun berdiri dari posisi mereka. Dan Kakek Ashmita yang sudah semakin dekat dengan mereka. "Kakek, harus mengatakan semuanya kepada kamu, Ashmita." jawab Kakeknya memberitahu.

Varun pun seketika saja beranjak untuk bisa mengambil sebuah kursi dan menempatkannya tepat di belakang tubuh Kakek Ashmita itu. "Silahkan duduk, Kek.." gumam Varun.

"Terima kasih, Varun.."

Kakek Ashmita pun seketika saja mendudukkan tubuhnya di sana. Lalu Varun pun kembali mendekat ke arah Ashmita dan kembali membantunya untuk duduk tepat di atas ranjang. "Kakek ingin menceritakan semuanya, kepadamu Ashmita. Varun sudah ku beritahu semuanya."

Ashmita seketika saja menolehkan kepalanya tepat ke arah Varun yang duduk di sebelahnya itu. Varun membalas tatapan Ashmita dengan senyuman kecil dan anggukan kepalanya dengan perlahan. "Baiklah. Kalau begitu ceritakan semuanya, Kakek. Katakan kepadaku... Dan jangan ada sedikit pun yang di ubah atau dihilangkan."

Kakek Ashmita menganggukkan kepalanya, lalu menghela napasnya dengan perlahan. "Semua ini terjadi akibat pertengkaran. Waktu kejadian berdarah itu terjadi, suami Arshia mencoba untuk memaksakan kehendaknya kepada Nenekmu, Ashmita. Lelaki itu bahkan secara terang-terangan memaksa Nenekmu untuk mau melayani dan menjadi miliknya, serta meninggalkan aku. Nenekmu sudah berulang kali menolak. Hingga saat aku mendapatkan kabar dari Pooja-anak dari Arshia dan juga menantu lelakinya itu, bahwa Nenekmu di bawa paksa oleh suami Arshia, aku merasa tidak lagi tahan. Aku datang bersama mereka, tapi yang ku lihat adalah Nenekmu sudah bersimbah darah dengan pisau yang ada di tangan suami Arshia. Aku bahkan melihat sendiri bagaimana dia terus saja menghujami tubuh Nenekmu yang sudah tewas itu dengan pisau. Lalu karena marah aku berusaha untuk menembaknya, tapi meleset. Bahkan dia juga membawa pistol di kantong celAshmita, tapi dia sendiri yang mengenai tembakan itu ke arah Pooja dan suami Pooja. Saat itulah aku menembaknya. Tapi Arshia secara tiba-tiba saja datang dan salah paham sejak saat itu. Dia sama sekali tidak mau menerima fakta dimana suaminya sendiri sudah sering kali berselingkuh darinya. Dan kini malah menjadi lebih parah ketika mulai membalaskan dendam melalui dirimu, Ashmita. Kakek minta maaf karena tidak bisa menyelamatkan kamu saat itu. Sudah bertahun-tahun dan aku tidak pernah bertemu lagi dengan Arshia. Karena sebenarnya, nama aslinya sendiri bukanlah Arshia, tetapi Naina. Aku baru tahu dia mengganti namanya untuk menjalankan rencana ini."

Kakeknya menjelaskan dan juga menceritakan semua hal. Dan kini, Ashmita paham. Nenek Arshia yang terlalu mencintai suaminya itu hingga sama sekali tidak ingin melihat sedikit pun kesalahan dari suaminya. Dan semua ini adalah kesalahpahaman yang sangatlah fatal. Meski Kakeknya sudah mencoba untuk bisa meyakinkan Nenek Arshia, tapi tetap saja Nenek Arshia sama sekali tidak ingin mengubah apa pun dari keputusannya itu.

"Ashmita..." panggil Kakeknya yang seketika saja menyadarkan Ashmita dari lamunan sesaatnya itu di sana.

"Iya, Kakek??"

"Sekarang, setelah semuanya sudah aku ceritakan. Apa yang akan kamu lakukan Nak? Seluruh keluarga kita pun baru Kakek beritahu... Mereka juga kesal dan kecewa karena Kakek menyimpannya setelah bertahun-tahun. Tapi bayangan dari semua itu sama sekali tidak bisa di hapus olehku. Sangat sulit dan juga masih terlalu membekas. Kamu harus mulai mengambil keputusan, Ashmita." jawab Kakeknya menjelaskan.

"Keputusan???" Ashmita bergumam kebingungan di sana itu seketika saja.

"Iya, Ashmita. Keputusan tentang masa depanmu. Varun sudah ku beritahu... Kamu dan dia bisa berdiskusi bersama. Kakek harus kembali ke rumah." ucap Kakeknya yang seketika saja bangkit dari duduknya dan berjalan pergi.

"Biarkan aku mengantarmu, Kek." ucap Varun sambil berdiri di sana.

Tapi seketika saja dihentikan oleh Kakek Ashmita yang membalikkan badannya dan menahan Varun. Kakek Ashmita menampilkan senyuman lega di wajahnya. "Tidak perlu, Varun. Sekarang temani Ashmita dan berbicaralah." jawab Kakek Ashmita yang kembali melangkah pergi menjauh dari rumah Varun itu.

Varun seketika saja terdiam dan menatap kosong tepat ke arah punggung Kakek Ashmita yang mulai terlihat menjauh dan masuk kembali ke dalam mobilnya, lalu pergi. Sedangkan Ashmita, dia menatap dalam diam tepat ke arah Varun yang terlihat gelisah dan juga tidaklah tenang di sana itu sekarang.

"Varun, apa yang dimaksud Kakek tadi? Keputusan?? Apa... Apa yang dimaksud oleh Kakekku itu?? Kenapa dia bilang, dia sudah mengatakannya kepadamu? Dan meminta kita berbincang bersama??" tanya Ashmita dengan beruntun di sana itu.

Varun seketika saja membalikkan badannya dan kembali berjalan mendekat ke arah Ashmita, sambil duduk kembali tepat di sebelahnya itu. Varun dan Ashmita seketika saja saling bertatapan. "Maksud dari hal-hal yang sudah dikatakan oleh Kakekmu itu adalah inilah waktu yang tepat untuk bisa membuat suatu keputusan tentang kehidupanmu, Ashmita."

Varun menjeda ucapannya. "Kakekmu memberitahuku untuk bisa membicarakan hal ini kepada kamu. Aku tahu jika sejak awal, kamu tidak menyetujui semua ini. Aku selalu berusaha untuk bisa memberitahumu tentang hubungan pernikahan di antara kita semua, tapi aku selalu menahannya karena aku terikat janji dan sumpah kepada Nenek. Selain itu, aku juga mencintaimu, Ashmita. Itulah kenapa, aku bersikap dingin dan kasar kepadamu. Karena aku tidak ingin ada orang lain yang menyadari perasaanku yang sebenarnya kepadamu. Tolong maafkan aku."

Ashmita seketika saja mengedipkan kedua kelopak matanya di sana. "Itulah kenapa kamu mengatakan kepsda Akash, jika kita sudah melewati malam pertama bersama yang sesungguhnya..." gumamnya sambil mengingat semua yang terjadi di antara dirinya dan Akash waktu itu.

"Iya... Aku tidak ingin, mereka curiga jika aku sendiri juga sudah berkhianat terhadap kepercayaan Nenek. Sehingga aku sama sekali tidak tahu apa yang aku lakukan dan katakan pada saat itu." jawab Varun mengiyakan.

"Jadi... Sekarang, apa yang akan kita diskusikan bersama? Ucapan Kakek tadi, benar-benar membuatku merasa bingung sekarang..." tanya Ashmita sambil memejamkan sejenak kedua kelopak matanya di sana.

"Tunggu sebentar..." jawab Varun yang mulai beralih mengambil tas yang ada tepat di samping ranjang itu dan membukanya. Ashmita mengintip kegiatan Varun di sana itu. Lalu terlihat Varun mulai mengeluarkan beberapa berkas dari dalam tas itu dan menyerahkannya tepat ke arah Ashmita.

"Apa ini?" Ashmita menatap bingung ke arah berkas-berkas yang kini ada di tangannya itu sekarang.

"Itu adalah berkas-berkas yang berisi semua rencana Nenek terhadapmu. Di dalamnya ada keterangan yang lengkap. Dan juga ada surat kesepakatan di antara Nenek dan kami berlima. Kami juga menandatangani surat itu, sehingga bisa dibilang kami sendiri setuju untuk melakukan semua itu."

Ashmita mulai membuka satu per satu berkas-berkas itu di sana. "Lalu apa yang akan kita lakukan dengan berkas-berkas ini sekarang?"

Varun menatap Ashmita dengan kedua matanya yang terlihat sayu dan kelelahan. "Bukan kita, Ashmita. Tetapi hanya kamu." jawab Varun dengan nada suaranya yang terdengar bergumam.

Ashmita menatap Varun seketika saja. "Apa maksudmu?"

"Kakekmu memang benar. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk bisa menentukan masa depan dan kehidupanmu, Ashmita." Varun menjeda. "Ceraikan kami berlima dan laporkan kami bersama Nenek di kantor polisi dengan memberikan berkas-berkas itu sebagai barang bukti atas kejahatan penipuan atas dasar alasan balas dendam yang salah paham."

Ashmita seketika saja menjatuhkan berkas-berkas itu di sana. Kedua matanya mulai terlihat berlinang air mata. Wajahnya terlihat pucat. "Tapi, kamu bilang, jika kamu mencintaiku. Lalu bagaimana bisa aku menceraikan kamu juga??"

Varun seketika saja menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah Ashmita dan menampilkan senyuman yang menenangkan. "Ashmita.. Kita semua tahu bahwa cara kita menikah adalah hal yang salah dan keliru. Maka ceraikan kami. Dan jika suatu hari nanti kita bertemu, itu adalah waktu yang tepat untuk kita menikah dengan cara yang benar dan sah."

"Maka berjanjilah kepadaku, Varun. Bahwa setelah itu kita pasti akan bertemu lagi..."

Ashmita mengulurkan telapak tangan kanannya dan mengadah. Menatap ke arah Varun dengan penuh harap, meski wajahnya sendiri sudah basah akibat air mata. Varun menatap lurus ke dalam kedua mata Ashmita, sambil tersenyum haru dan menganggukkan kepalanya dengan perlahan. Lalu Varun pun mulai meletakkan telapak tangan kanannya itu tepat di atas telapak tangan kanan Ashmita.

"Aku berjanji, Ashmita."

Continue Reading

You'll Also Like

773K 69.5K 28
Dikhianati pria yang dicinta, Dijodohkan paksa mamanya, menjadi istri dari duda beranak satu, Rhea benci garis takdirnya. Keinginan Rhea sederhana, i...
1.1M 68.3K 49
Azelia, wanita yang mati mengenaskan, ia dibunuh oleh selingkuhan suaminya. Saat saat terakhir bukannya tatapan sedih yang diberikan suami dan anak a...
253K 16.4K 75
Nama ku yuvi mahasiswi keperawatan profesi ners semester akhir,tinggal dua bulan lagi menjelang ukom dan jika lulus maka aku bisa wisuda dan resmi ja...
11.9M 946K 59
Follow dulu sebelum baca ! Jangan jadi silent readers! (Terbit di Cloudbookspublishing, tersedia di toko buku online dan gramedia) "Pelajaran saya c...