Beheader Of Girls || Psikopat...

By wittelily

5.2K 2.5K 3.7K

Seorang psikopat yang tidak percaya adanya Tuhan, dia membunuh wanita hanya untuk mencari keberadaan yang mah... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34_END

Chapter 24

78 37 123
By wittelily

Pagi harinya.

Sejak malam anggota kepolisian terus melakukan penyelidikan tanpa istirahat. Anggota forensik juga terus mencari sempel sidik jari pembunuh itu di pabrik kayu, kedua tubuh korban serta benda yang di duga adalah barang bukti. Tapi tetap saja hasilnya nihil, tak di temukan jejak apapun si pembunuh itu.

Tampaknya psikopat tersebut benar-benar menghilangkan jejaknya dengan sangat pandai.

Brian dan Aric saat ini berada di dalam pabrik kayu, tempat yang mana menjadi saksi bisu pembunuhan itu berlangsung tadi malam.

Kedua detektif itu ikut mencari barang bukti, memotret lokasi kejadian dan hal lainnya yang layaknya di lakukan oleh seorang detektif. Hingga akhirnya kegiatan mereka terganggu oleh pak Kevin yang menelpon Brian dan menyuruh kedua detektif tersebut untuk segera pergi ke bukit di Cascandel woods.

Pak Kevin memberi tau jika ada seorang warga yang melapor jika mereka menemukan mayat di bukit tersebut.

Setelah menerima kabar, Aric dan Brian lalu pergi ke bukit itu dan menyerahkan penyelidikan di pabrik kayu kepada rekan mereka yang lain.
















°°°























Tak sedikit warga sekitar datang ke bukit itu untuk melihat mayat wanita tersebut. Sebelumnya juga anggota polisi yang lain sudah membentangkan garis polisi, guna menjaga mayat itu agar bukti yang ada tidak hilang.

Brian dan Aric kini berada di dalam garis polisi, menelaah kondisi mayat wanita itu.

Kondisi tubuh dengan kepala yang sudah terpenggal, garpu petani tertancap di atas perutnya, darah yang sudah mengering dan baunya sudah sedikit menyengat. Serta sejumlah uang terhambur di atas tubuhnya. Lalat juga mulai mengerumuni mayat wanita itu karena bau darah yang menyengat.

"Apa ini mayat yang di maksud psikopat itu?" Tanya Aric pada Brian.

"Kurasa," jawab Brian.

Aric terus mengamati bukit itu, mencari sebuah petunjuk. Dan fokusnya teralihkan oleh tetesan darah kering di tanah yang mengarah ke dalam hutan di bukit itu.

"Brian, coba lihat itu!" Suruhnya sambil menunjuk tetesan darah tersebut.

"Ayo kita ikuti!" Ucap Brian yang lalu berdiri.

Kedua detektif itu kemudian berjalan mengikuti tetesan darah tersebut. Mereka terus berjalan hingga berhenti di sebuah gundukan jerami, tak jauh dari tempat mayat tadi di temukan.

Di dekat tumpukan jerami yang acak-acakan itu, terdapat simpah darah yang sudah mengering.

"Aku rasa wanita itu di bunuh disini," tebak Aric.

"Saat Agatha di temukan, darah di tempat itu tidak terlalu banyak 'kan? Itu artinya... Agatha di bunuh di tempat yang berbeda?" Tanya Brian.

"Bisa jadi! Kita ambil saja sempel darah ini dan kembali," ucap Aric.

Brian lalu mencongkel sedikit darah kering di atas tanah tersebut, kemudian ia masukan ke dalam plastik klip yang nantinya akan mereka berikan pada ahli forensik untuk dicocokan dengan mayat wanita itu.



























🔪☠️☠️🔪





















Sudah empat hari setelah di temukannya dua mayat wanita di pabrik kayu.

Karena kejadian pembunuhan itu di tayangkan di papan iklan, membuat pekerjaan ahli forensik sedikit dimudahkan, karena kedua keluarga korban melapor jika korban adalah anggota keluarga mereka.

Dua wanita itu bernama Bella dan Dwynee, mahasiswa kampus Cascandel woods.

Begitu juga dengan mayat di bukit Cascandel, kakak laki-laki mayat itu melapor jika mayat tersebut adalah adiknya yang bernama Valerie.

Selama empat hari itu, anggota kepolisian terus melacak dan mencari mobil dengan plat 6LA80N15 lewat CCTV di jalanan Cascandel woods. Namun sayangnya mobil itu belum juga di temukan karena mobil tersebut selalu menghilang di tempat yang tidak terpantau CCTV.

Aric dan Brian terus berpikir dengan keras, bagaimana caranya agar mereka bisa menemukan siapa pemilik mobil dengan plat palsu tersebut.









°°°











Aric duduk di kursi kerjanya sambil menopang kepalanya, terus melamun, memikirkan tentang kasus pembunuhan berantai ini.

"Berhenti melamun, Aric!" Kata Brian sambil berjalan ke arah meja kerja Aric dengan membawa dua cup americano. Setelah tiba Brian pun memberikan satu cup americano yang di belinya di kafe kepada Aric.

Aric mengambil cup americano itu dari tangan Brian, "terimakasih," ucapnya yang lalu meminum americano tersebut.

"Brian, menurutmu... Mengapa psikopat itu menaburkan sejumlah uang di atas tubuh Valerie?" Tanya Aric.

"Entahlah. Mungkin saja psikopat itu bermaksud membayar Valerie?" Brian.

"Memangnya apa yang di jual Valerie kepada psikopat itu? Apa perlu kita bertanya pada kakaknya?" Aric.

Brian menghembuskan napasnya, "tidak perlu! Lagi pula dia tak akan tau, Valerie dan kakaknya tidak terlalu dekat 'bukan? Jadi dia tak akan tau pekerjaan adiknya dan kelakuan adiknya. Akan percuma jika kita bertanya pada kakaknya."

"Menurut data, Valerie tidak memiliki pekerjaan dan dia tinggal di sebuah apartemen. Dari mana dia bisa membayar uang sewa apartemen jika dia tak bekerja? Apa mungkin... Pekerjaannya ilegal?" Aric.

Brian terkekeh, "mungkin saja dia bekerja sebagai jalang? Ah sudahlah... Berhenti membahas wanita itu, lebih baik kita bahas bagaimana caranya agar kita dapat menemukan mobil dengan plat 6LA80N15!"

Setelah menghabiskan americano miliknya, Brian lalu berjalan ke arah tong sampah kecil, tak jauh dari meja kerja Aric. Sambil berjalan Brian pun berkata "sialnya mobil itu selalu menghilang di tempat yang tidak terpantau CCTV! Bajingan itu sepertinya mengganti plat mobilnya disana!"

Aric sontak menoleh ke arah Brian, "Hei! Apa katamu? Psikopat itu mengganti plat mobilnya saat ia berada di tempat yang tidak terpantau CCTV?"

"Iya, itu yang ku katakan barusan." Brian.

"Aku tau cara bagaimana kita bisa menemukan psikopat itu!" Aric.










🔪☠️☠️🔪










Karena bosan, Denzel memutuskan untuk ikut bersama Hugo, mencari penumpang taxi.

Kini kedua pria itu tengah berkeliling di jalanan Cascandel woods, berharap menemukan penumpang.

"Kenapa kamu mencari penumpang disini? Jalan ini sepi, Hugo! Bahkan kendaraan lain tak melintas di jalan ini!" Tanya Denzel pada sahabatnya itu.

Hugo hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Denzel. Dirinya terus fokus menyetir di jalan yang sangat sepi itu.

"Hugo, ada penumpang!" Ucap Denzel begitu melihat wanita berusia sekitar 37 tahun yang berdiri di pinggir jalan dan melambaikan tangannya, memberi isyarat jika dirinya ingin menaiki taxi.

Hugo lalu memberhentikan taxinya di depan wanita itu. Kemudian wanita tersebut segera masuk dan duduk di bangku belakang.

Selanjutnya, Hugo kembali melajukan mobilnya begitu penumpangnya sudah berada di dalam mobil.











°°°

















Wanita itu terus memperhatikan wajah Denzel dari kaca spion yang berada di dalam mobil.

"William? Apa itu kamu?" Tanya wanita tersebut pada Denzel.

Mendengar kata William, Denzel sontak membulatkan matanya. Kemudian dirinya berusaha agar tetap tenang, setelah itu Denzel menoleh ke belakang.

"Maaf, nyonya. Sepertinya anda salah orang," ucap Denzel sambil menunjukan senyumnya yang ramah.

"Riana!" Ucap Denzel di benaknya, begitu ia telah melihat wajah wanita itu, yang tak lain adalah Riana, ibunya!

Riana lalu mencondongkan tubuhnya ke depan, mendekat ke arah Denzel agar dirinya bisa memperhatikan Denzel lebih lekat.

"Tidak, aku yakin kamu putraku! William, ternyata kamu masih hidup? Ibu merindukanmu, nak! Apa kamu memiliki teman? Kamu tidak sendirian, kan? Kamu... Kamu tidak pernah menyakiti mahkluk hidup lagi, kan?"

Hugo mencoba menoleh ke arah Denzel dan Riana, Hugo amat bingung dengan situasi di dalam taxinya saat ini. Karena harus tetap fokus menyetir, Hugo lantas mengacuhkan keduanya.

"Apa maksud anda, nyonya? Ibuku sudah lama meninggal. Namaku bukan Willian tapi Denzel," jelas Denzel, berusaha meyakinkan Riana.

Riana terus mencondongkan tubuhnya ke depan sambil terus berusaha memegang pipi Denzel yang selalu di tepis oleh pemiliknya. "Kamu putraku, William!"

"Hugo, berhentilah!" Pinta Denzel.

Hugo lantas menepikan taxinya begitu sahabatnya meminta demikian.

Setelah itu Denzel segera keluar dari dalam mobil. Denzel lalu membuka pintu mobil belakang dan memaksa Riana untuk keluar dari dalam taxi.

"Aku bukan William, mengerti?!" Tegas Denzel sambil terus menarik tangan Riana, berusaha membuat wanita berusia 37 tahun itu keluar dari dalam taxi.

Riana terjatuh dari dalam mobil karena Denzel terus menariknya.

Melihat perlakuan kasar dari Denzel, membuat Hugo ikut turun dari taxi dan menghampiri keduanya.

Hugo lantas mendorong bahu Denzel begitu ia tiba di hadapan Denzel, "Apa yang kamu lakukan?!" Bentak Hugo.

Denzel memutar bola matanya jengah, lalu ia memaksa Hugo untuk kembali masuk ke dalam taxi, meminggalkan Riana.

"Kita pergi saja! Akan ku bayar kerugianmu!" Ucap Denzel pada Hugo.

Hugo terpaksa kembali masuk ke dalam taxi karena Denzel terus mendorongnya, memaksa agar Hugo masuk ke dalam mobil.

Mereka kemudian meninggalkan Riana yang masih duduk terjatuh.

"William! Hiks... Maafkan ibu, nak!"





🔪☠️☠️🔪




"Ah sialan!" Keluh Denzel.

Hugo melirik ke arah Denzel sinis, "seharusnya kamu tak se kasar itu padanya!"

"Tapi dia terus memanggilku William! Aku rasa dia gila!"

Hugo tiba-tiba menghentikan mobilnya. Kemudian ia menatap Denzel dengan tajam. "Bukankah itu benar?"

Denzel mengerutkan keningnya, bingung dengan pertanyaan Hugo.

"Kamu... Membunuh para wanita itu! Iya 'kan?!" Tanya Hugo dengan tatapan penuh amarah.


Tbc


Continue Reading

You'll Also Like

54.1K 5.7K 60
Apakah kalian pernah melihat, Pria bad boy dan si cewek indigo bertemu? Bayangkan bagaimana bandelnya si cowok yang selalu di pertemukan dengan cewek...
3.8K 618 55
Hidup bukanlah perkara yang mudah untuk di jalani oleh sebagian orang.Salah satunya,Valeria Chloe Etherlyn. Gadis toxic yang hidupnya sudah hancur se...
23.3K 931 95
✿ Fly High, X1! ✿ . ☛ Open request ☛ Tidak menerima request terjemahan ☛ Kalau ada koreksi kesalahan part bisa komentar part siapa yang benar ( ╹▽╹ )
28.5K 1.2K 48
Cerita ini aku repost dari alamat web : zoladiaries.blogspot.co.id