Black Heart ✔️

By yusrianiputri

46.2K 2.6K 70

Ashmita Caturvedi harus menerima kenyataan yang pahit saat sadar atas apa yang terjadi saat upacara pernikaha... More

Prakata
Perkenalan Tokoh
Part 1. Ashmita Caturvedi
Part 2. The Dreams
Part 3. Fun Fair
Part 4. Who Is He?!
Part 5. Someone Comes
Part 6. Confused & Answer
Part 7. Maholtra's Family
Part 8. H - 2 Holi
Part 9. Holi Hai
Part 10. H-1 Engagement
Part 11. Engagement
Part 12. Mehndi
Part 13. Haldi
Part 14. Wedding
Part 15. Leave
Part 16. Maholtra's Mansion
Part 17. Surprise
Part 18. The Truth
Part. 19 Broken Heart
Part 20. Nightmare
Part 21. Nightmare 2
Part 22. Is There Something?
Part 23. Why?
Part 24. Broken
Part 25. Strange
Part 26. More
Part 27. Jealous
Part 28. Shock
Part 29. Plans
Part 30. First Gift
Part 31. Bad News
Part 32. Feelings
Part 33. Take Times
Part 35. Secret Plan
Part 36. Gone Now
Part 37. Choice
Part 38. Judge
Part 39. All Time Ago
Part 40. Together
Penutup

Part 34. Get Worst

490 47 1
By yusrianiputri

***

"HEI!!! DASAR PEREMPUAN TIDAK TAHU MALU!!! KELUAR KAMU!!"

"YA!!! JANGAN BERSEMBUNYI DI BALIK TEMBOK MANSION ITU!!!"

"DASAR WANITA TIDAK BERMORAL!! MEMPERMALUKAN TRADISI SAJA!!!"

"APAKAH KAU BERLINDUNG DI BALIK KELIMA SUAMIMU ITU?!!"

Suara riuh terus saja terdengar dari arah pagar depan dari mansion Keluarga Maholtra itu di sana. Sedangkan di dalam mansion, Ashmita dan Bibi Taani terlihat ketakutan di sana. Mereka berdua bahkan saat ini sama-sama terdiam di area ruang tamu. Sedangkan kelima suami Ashmita dan juga Nenek Arshia itu belum juga datang kembali ke mansion.

"Bibi... Apa yang harus kita lakukan sekarang? Semua orang terlihat sangat marah dan para penjaga mungkin tidak akan bisa menahan amarah mereka lebih lama lagi.." ucap Ashmita di sana dengan linangan air mata di kedua matanya itu.

"Aku sama sekali tidak tahu Ashmita. Entah apa yang membuat mereka begitu marah... Ini semua salah ibu, seandainya saja dia tidak menjebakmu dalam pernikahan ini. Maka semuanya akan tetap baik-baik saja." jawab Bibi Taani dengan kesal dan khawatir sekaligus.

Ashmita seketika saja terdiam. Dia merasa sedih, karena semua masyarakat menganggap dialah yang bersalah. Padahal bukan. Dia tidak melakukan apa pun untuk menjalin hubungan palsu bersama dengan kelima orang bersaudara itu. Lalu karena merasa tidak tahan lagi, Ashmita dengan segera saja berlari ke arah kamarnya dan mengambil pistolnya. Dia menyembunyikan pistol itu ke dalam kain saree yang dia pakai itu tepat di dekat pinggangnya. Lalu Ashmita kembali berlari keluar menuju pintu depan. Melihat hal itu seketika saja Bibi Taani merasa sangatlah panik.

"Ashmita!! Ashmita!! Apa yang akan kamu lakukan?!! Kembali!!! Jangan keluar, Ashmita!!!" teriak Bibi Taani yang terus saja memanggil nama Ashmita.

Tapi Ashmita sama sekali tidak mendengarkannya dan terus saja berlari keluar mendekat ke arah pagar mansion Keluarga Maholtra itu. Ashmita bisa melihat dengan jelas betapa banyaknya orang di depan pagar itu sekarang. Semua orang meneriaki dirinya dan mengatakan banyak hal yang buruk tentang dirinya. Tapi Ashmita mencoba untuk mengendalikan dirinya. Dia tidak bersalah. Jadi untuk apa merasa takut dan gentar melihat mereka semua.

"APA YANG KALIAN INGINKAN?!! AKU TIDAK BERSALAH!!! AKU DIJEBAK DALAM PERNIKAHAN INI. TOLONG KALIAN MENGERTI AKAN HAL ITU.." teriak Ashmita membalas lontaran ucapan-ucapan mereka yang ada di sana itu.

"JANGAN BERLAGAK LUGU!!! KAMI TAHU MAKSUDMU!! MENJADI ISTRI DARI LIMA ORANG SEKALIGUS ADALAH HAL YANG TIDAK BERMORAL!! APAKAH KELUARGAMU TIDAK MENGAJARIMU TENTANG MORAL?!!!"

"AKU SEMAKIN YAKIN JIKA DIA MENIKAHI KELIMA PRIA ITU UNTUK MENDAPATKAN HARTANYA SAJA!!!"

"MASIH MUDA DAN TERLIHAT LUGU, TAPI DIA MALAH MEMILIH MENJADI ISTRI DARI LIMA ORANG SEKALIGUS, TERLEBIH LAGI MEREKA ADALAH SAUDARA KANDUNG!!"

Ashmita sama sekali kehilangan kekuatannya untuk berbicara sekarang. Dia hanya terdiam dengan linangan air mata yang semakin deras mengalir di wajahnya itu. Tubuhnya terasa gemetar dan kedua kakinya yang terasa lemas. Tapi Ashmita terus mencoba untuk bertahan. Kedua telinganya bahkan mulai berdengung dan Ashmita semakin kehilangan fokus. Hingga dia bahkan sama sekali tidak menyadari bahwa orang-orang yang ada di sana mulai mengambil benda-benda yang mereka bawa dan bersiap melemparinya.

Bruk

Buku berukuran cukup tebal mengenai tepat bagian dahi Ashmita dan membuatnya sedikit oleng dengan kesakitan di wajahnya. Lalu yang lainnya mencoba melemparinya dengan mangalsutra dan bubuk sindoor. Sehingga membuat beberapa bagian tubuh Ashmita lecet karena terkena sabetan dari mangalsutra yang mereka semua lemparkan. Dan bubuk sindoor yang mengotori wajah dan pakaiannya di sana itu juga.

"KAU HARUSNYA MENGERTI MORAL!! DASAR PEREMPUAN TIDAK BERMORAL!!!"

Dengan teriakan yang keras sekali lagi di sana itu, beberapa orang mulai mengangkat batu dan kerikil yang mereka temukan di sekitar mereka itu di sana dan bersiap untuk melempar. Ashmita yang hanya terdiam merasakan sakit di sekujur tubuhnya, kini hanya merasa pasrah. Sedangkan Bibi Taani, dia sama sekali tidak punya keberanian untuk mendekat tepat ke arah Ashmita di sana dan hanya terus saja menangis di sana itu. Saat lemparan itu mulai melayang, Ashmita seketika saja mulai merasakan tubuhnya di peluk dengan erat dan membuatnya merasa lega. Setidaknya ada yang mencoba untuk memberikan bantuan kepadanya.

Tapi ketika Ashmita mulai mendongakkan kepalanya, dia merasa terkejut karena ternyata yang sesang memeluknya di sana adalah Varun. Lagi-lagi, Varun membantunya. Ashmita sendiri bisa melihat bahwa Varun sedang mengernyitkan dahinya merasa sakit di bagian punggungnya itu sekarang. Bahkan Varun sampai-sampai memejamkan kedua matanya di sana. Dan Ashmita juga masih bisa mendengarkan bahwa keempat suaminya yang lain berusaha untuk menghentikan orang-orang yang marah itu dan mengusir mereka semua dari sana.

"Ayo, Kak Varun, Ashmita, kita masuk ke dalam sekarang..." ucap Vinay dengan tergesa-gesa menarik mereka berdua untuk bisa berlari masuk ke dalam mansion itu lagi.

"Bibi Taani, tolong buatkan obat oles untuk luka Kak Varun. Dan bawakan obat medis untuk membersihkan lukanya juga! Cepat, Bi!!" teriak Vinay saat mereka sudah hampir masuk ke dalam mansion itu.

Bibi Taani yang mendengarkan hal itu seketika saja menjawab dengan menggunakan anggukan kepala di sana dan masuk dengan cepat ke area dapur untuk mengambil obat medis dan membuat obat oles untuk luka yang dialami oleh Varun. Sedangkan Varun, Ashmita dan Vinay yang sudah masuk ke dalam mansion itu seketika saja menghela napas mereka dengan lega. Ashmita sendiri seketika saja menjauhkan dirinya dari Varun dan Vinay, lalu memilih untuk duduk di dekat tembok ruang tamu itu. Dia menatap kosong dan melamun. Sedangkan Varun dibantu duduk oleh Vinay. Tak lama Bibi Taani datang dan membantu Varun untuk mengobati luka-luka yang dia alami itu. Disusul juga dengan kedatangan Prem, Akash, Rohit dan Nenek Arshia yang datang bersamaan dengan wajah yang penuh khawatir di sana itu.

"Varun... Cucuku, astaga... Kenapa bisa jadi begini?!" tanya Nenek Arshia dengan nada suaranya yang terdengar cemas.

"Tidak apa-apa, Nenek. Ini hanya luka kecil saja. Jadi tidak masalah..." gumam Varun menjawab dengan menahan rasa sakit di luka yang ada di bagian punggungnya yang sedang dibersihkan dan diberi obat.

Nenek Arshia seketika saja duduk di atas sofa tepat di samping Varun, sedangkan Prem, Akash, Vinay dan Rohit tetap berdiri di sana. Masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Sedangkan Ashmita, dia tetap saja terdiam, meski dia bisa merasakan ada darah yang mengalir tepat di bagian dahinya. Wajahnya sudah penuh dengan air mata dan sindoor. Tapi Ashmita tetap terlihat kosong. Hingga secara tiba-tiba saja, dia mulai berdiri di sana dan mengambil pistolnya, serta mengarahkan pistol itu tepat ke arah Nenek Arshia. Membuat semua orang terkejut dan menatap tidak percaya di sana itu.

"Ashmita, apa yang kamu lakukan?" Prem bertanya terkejut.

"Ashmita, jangan lakukan hal apa pun. Jangan berani-berani!!" teriak Vinay dan Rohit secara bersamaan.

Sedangkan Akash dan Varun sama sekali tidak bisa berbicara apa pun, kecuali masih saja terkejut dengan keberanian yang dimiliki oleh Ashmita itu.

"Aku tidak akan berhenti sedikit pun sekarang." ucap Ashmita di sana sambil mulai mengaktifkan pistol itu di sana, mempersiapkan peluru yang ada di dalamnya.

Klik

"SEMUA INI TERJADI KARENA DENDAM KONYOLMU ITU, NENEK ARSHIA!!! SEANDAINYA SAJA KAMU DAN KALIAN SEMUA TIDAK MENJEBAKKU DENGAN PERNIKAHAN PALSU BERSAMA DENGAN KELIMA CUCUMU ITU MAKA SEMUA INI TIDAK AKAN PERNAH TERJADI!!!" Ashmita berteriak kehilangan kendalinya.

"KATAKAN KEPADAKU SEKARANG, APA TUJUANMU SEBENARNYA!!! KATAKAN KEPADAKU SEMUANYA ATAU AKAN KU BUNUH KALIAN SEMUA!!! KATAKAN!!!"

"Aku tidak akan mengatakan apa pun kepadamu." jawab Nenek Arshia di sana dengan angkuhnya itu.

Dor

Pistol itu menembak lurus tepat ke arah samping telinga Nenek Arshia, yang bahkan seketika saja membuat luka gores di sana. Semua orang semakin terkejut dengan kemampuan Ashmita dalam menembak. "Apakah kamu pikir aku akan terpengaruh sekarang? Apa kamu pikir aku hanya gadis yang lemah? Aku bisa membunuh kalian semua dengan tanganku. Jadi, cepat katakan kepadaku!!! Katakan!!"

Saat Nenek Arshia akan mengatakan sesuatu, seketika saja Bibi Taani melangkah dan menjatuhkan dirinya tepat di hadapan Nenek Arshia, ibunya itu. "Ibu, sudah cukup sekarang. Tolong, jangan lakukan lagi. Semuanya sudah terasa cukup sekarang. Ku mohon, menyerahlah sekarang. Jika tidak sekarang, semua akan terlambat, ibu... Aku mohon. Hidup kita semua sudah sama-sama hancur selama bertahun-tahun. Aku dan kelima cucu ibu bertahan selama ini hanya untuk ibu. Kami semua hancur, meski begitu kami tetap bertahan. Aku tidak pernah meminta apa pun kepada ibu, tapi kali ini aku memohon padamu. Tolong bebaskan kami semua dari dendammu, ibu... Jadi, ku mohon ibu... Aku mohon..." pinta Bibi Taani di sana yang seketika saja membuat Nebek Arshia mulai menangis.

Semuanya terdiam, tapi Ashmita tetap mengacungkan pistol itu ke arah Nenek Arshia. Dia tidak bergeming. Lalu Nenek Arshia semakin terlihat bersedih. "Aku tidak pernah menyangka bahwa kamu akan melakukan ini, Taani. Kamu adalah kelemahan ibu..." gumam Nenek Arshia di sela-sela tangisnya di sana itu.

Lalu tak lama Nenek Arshia menatap lurus ke arah Ashmita. "Aku melakukan semua ini karena aku punya dendam kepada Kakekmu."

"A-apa... Apa maksudmu?"

"Hampir selama tiga puluh tahun yang lalu, aku dan Kakekmu menjalin hubungan. Kami berpacaran. Suatu hari, karena kami memiliki perbedaan sosial, membuat kami harus memutuskan hubungan dan menikah dengan orang yang telah dijodohkan orang tua kami. Selama bertahun-tahun, hidupku bahagia bersama Rama. Dan aku mulai melupakan kakekmu. Hingga suatu hari, aku mendengar bahwa ada konflik di gedung lama perjamuan. Saat itu aku tidak tahu jika suamiku, anakku dan suaminya berada di sana. Hingga aku memutuskan untuk melihatnya sendiri. Dan disanalah aku melihat bahwa Rama-suamiku tewas bersimbah darah akibat luka tembakan di jantungnya. Selain itu juga aku melihat bahwa putri pertamaku-Pooja dan suaminya Pratik, sudah tewas bersimbah darah dengan saling bergandengan tangan. Dan Kakekmu berdiri di dekat mereka dengan pistol di tangan kanannya."

Bruk

Nenek Arshia berhenti berbicara seketika saat melihat Ashmita secara tanpa sadar menjatuhkan pistol yang ada di tangannya itu tepat ke atas lantai. Wajah Ashmita terlihat sangatlah pucat dan kedua matanya terlihat tidak fokus di sana.

"Kakekmu yang sudah membunuh suami, anakku dan juga menantuku, Ashmita. Anakku memiliki lima orang anak yang masih perlu kasih sayang mereka, dan Kakekmu! Kakekmu merenggut itu semua dari kami di sini." lanjut Nenek Arshia dengan nada suaranya yang terdengar keras.

Ashmita kehilangan keseimbangan, hingga hampir terjatuh. Dia melangkah mundur beberapa langkah. Dan menatap ke arah sekelilingnya, bergantian menatap Prem, Varun, Akash, Vinay, Rohit, Nenek Arshia dan juga Bibi Taani. Dan mereka semua juga menatapnya dengan pandangan kesedihan dan hancur, serta perasaan yang sama sekali tidak bisa dicerna oleh pikiran Ashmita saat ini. "Tidak... Tidak... Itu... Itu pasti tidak mungkin. Kakekku, tidak akan pernah membunuh orang lain. Tidak..." Ashmita bergumam.

"Itulah kebenarannya Ashmita. Aku ingin membalaskan dendamku, atas kematian suami, anak dan menantuku, kepada dirimu. Dengan begitu, Kakekmu juga akan merasakan rasa sakit saat melihat cucu kesayangannya tersakiti. Kakekmu harus membayar atas apa yang sudah dia lakukan kepada kami semua, Ashmita."

Continue Reading

You'll Also Like

166K 8.9K 27
ELYANA PUTRI seorang gadis yang berumur 18 tahun, mempunyai sifat absurd, sedikit barbar, percaya diri dan kocak. bagaimana jadinya jika ELYANA nyas...
245K 7.4K 28
HARAP BIJAK MEMBACA Menceritakan tentang wanita yang bernama Amara Riona yang berusia 20tahun yang harus masuk novel yang di buat sahabatnya sendiri...
384K 29.9K 30
Menyesal karena sudah berani mengkhianati suaminya dan menyebabkan anaknya depresi. Deluna, mati dengan melemparkan dirinya ke jurang. Dirinya juga b...
807K 56.3K 26
Follow dulu sebelum baca 😖 Seorang gadis meninggal di saat menjalani operasi kanker dan transmigrasi kedalam sebuah novel yang berjudul "kill my hus...