Cicatrize ✔️

By chocokiiim

53K 6.1K 1K

Dia hadir dan memperbaiki semuanya, menjadikanku sosok tangguh yang lebih baik. Dia datang dengan cinta, dan... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43 - Fin
Epilog
Bonus Chapter - 1
Bonus Chapter - 2

Chapter 10

1.2K 153 6
By chocokiiim

"Mohon tahan tembakannya. Saat ini Naruto dan yang lainnya sedang ada di bulan."

"Apa?"

Tubuh Gaara tersentak sejenak. Ia tak memikirkan apapun selain kata 'yang lainnya' yang sebelumnya disebutkan oleh Hokage. Jika itu adalah tim dengan Naruto, maka rekan tim yang lain adalah-

"Mengapa mereka bisa ada di sana?"

Kakashi menjawab pertanyaan Mei dengan ringkas. Ternyata, putri bungsu Hyuga diculik oleh seseorang bermarga Otsutsuki. Meski ia sudah mengetahui permasalahan secara garis besar, ia tetap tidak tenang karena keberadaan seorang gadis saat ini. Namun ia tak mungkin menanyakan hal itu. Ia tidak berhak mengetahui apapun mengenai misi dari desa lain yang tidak berhubungan dengannya. Ia tidak bisa bertindak lancang kepada Hokage karena rasa penasarannya.

Sempat terjadi perdebatan kecil antara Raikage dan Hokage. Gaara diam-diam mengepalkan tangannya, berusaha untuk tetap terlihat tenang meski perasaannya tengah berkecamuk. Pemuda berambut merah itu menghela napas kemudian buka suara. "Raikage-dono."

"Ada apa?"

"Mohon berikan waktu satu jam lagi."

Gaara terus berusaha bernegosiasi bersama dengan Kakashi. Akhirnya setelah beberapa saat, Raikage mau tak mau menuruti permintaan merka setelah Mizukage dan Tsucikage setuju akan hal itu. Ia memberi waktu satu jam ke depan sebelum menembakkan meriam chakra dari Kumogakure. Ketiga Kage meninggalkan video dapat mereka masing-masing sementara Kakashi dan Gaara masih berada di tempat mereka.

"Sakura itu gadis yang kuat, Gaara. Kau tidak perlu mencemaskan dirinya."

Pemuda berambut merah itu tersentak kecil, tak menduga jika Kakashi tau apa yang tengah ia pikirkan sekarang.

"Aa," jawab Gaara seadanya. Sejujurnya ia sendiri pun tidak tau untuk menjawab apa lagi selain itu. Kakashi tersenyum di balik maskernya. Ia pun bangkit dari duduknya kemudian kembali mengawasi situasi dari luar.

Ya, kuharap itu benar adanya.

***

Gaara mengetuk kakinya di lantai dengan tak sabaran. Saat ini ia tengah berada di atap gedung Kazekage guna mengawasi para shinobi yang tengah berusaha menghancurkan meteor sebelum mendarat ke Sunagakure. Sesekali ia ikut andil dalam menahan serangan meteor tersebut meski pikirannya sedikit tidak fokus.

Apa benar Sakura baik-baik saja?

Gaara menghela napas pelan. Ia kembali menatap ke bulan yang terlihat aneh, dimana warnanya semakin menguning dan terdapat bayangan di belakangnya. Gaara membulatkan mata, tak paham dengan apa yang terjadi saat ini.

"Apa yang terjadi?"

"Kazekage-sama, kami menerima laporan dari Konohagakure," ujar seorang gadis berkacamata di belakangnya.

"Katakan."

"Bulannya kini terbelah. Kita harus bertindak sebelum separuh bagian bulan tersebut menghantam bumi."

Pernyataan dari gadis itu sontak membuat Gaara membalikkan badan, menatapnya dengan tak percaya. Meski demikian, ia tetap harus berpikir jernih. Tentu saja ia tak bisa mengambil keputusan sendiri sementara kage lain memutuskan untuk menyetujui permintaan Kakashi sebelumnya.

"Berapa waktu yang tersisa?"

"Sepuluh menit," jawab Kankuro dengan cepat. Gaara mengangguk singkat lalu berkata, "Kita tunggu arahan dari Hokage."

Sejujurnya, hati Gaara sangat risau sekarang. Ternyata ini adalah jawaban dari suratnya yang tak terbalaskan sejak dua belas hari yang lalu. Ia sempat berpikir jika Sakura merasa aneh dengan suratnya sehingga tak mau membalasnya. Namun ternyata hal itu terjawab sekarang. Ternyata Sakura belum menerima suratnya lantaran tengah menjalankan misi di tempat yang jauh.

Ya, lagipula siapa yang bisa menyangka jika gadis itu kini berada di bulan?

"Tenanglah, kita akan selamat. Jangan gelisah begitu," hibur Temari yang sedari tadi berada di sisinya. Gaara menghela napas panjang. Ia melihat satu meteor terjatuh ke arah mereka kemudian langsung mengangkat satu tangannya, membuat perlindungan yang besar dari pasir untuk menghadang pergerakannya.

"Sakura ada di bulan."

"Benarkah?"

Temari dan Kankuro membulatkan mata, terkejut mendengar hal itu.

Gaara menangguk sejenak. Ia pun menutupi meteor yang telah mendarat dengan mulut di atas pasirnya dengan pasir lain guna meredam ledakannya. Setelah urusannya beres, ia memhela napas lalu mengusap keringat di dahinya.

"Rokudaime bilang jika Sakura akan baik-baik saja. Itu artinya, dia satu tim dengan Naruto yang saat ini ada di bulan."

Temari dan Kankuro pun terdiam. Mereka tidak bisa berkomentar lebih karena sejujurnya mereka sendiri heran kenapa Sakura dan Naruto bisa sampai ke bulan sana. Namun sepertinya, mempertanyakan hal tersebut bukanlah hal yang tepat. Saat ini ada dua buah meteor yang terjun ke arah mereka. Para shinobi lain langsung mengambil alih. Temari menghalau pergerakan meteor itu dengan fuuton, kemudian diselesaikan oleh shinobi lain dengan suiton.

Kankuro pergi dari hadapan Gaara guna bergabung dengan shinobi lain. Ia tidak bisa mengandalkan teknik kugutsu untuk mengatasi masalah ini. Kemungkinan ia hanya bisa memperlambat laju meteor sebelum mendarat atau mengubah arah jatuhnya. Oleh karenanya, ia membutuhkan kombinasi justu lain untuk menghancurkan meteor itu.

"Gaara!"

Pemuda itu mengangguk singkat. Ia mengulurkan tangan kemudian membentuk pasir-pasir di bawah sana menjadi lonjong. Kankuro beserta pengguna kugutsu lain segera menaiki pasir tersebut sementara Gaara mengatur posisi pasir terbangnya di belakang meteor. Kankuro dan yang lainnya melemparkan benang chakra, menahan meteor tersebut sekuat tenaga lalu dihancurkan oleh shinobi yang ahli dalam taijutsu.

Usaha mereka membuahkan hasil. Meteor tersebut hancur berkeping-keping. Shinobi pengguna elemen fuuton segera meniupkan angin agar pecahan meteor tidak mengenai mereka. Namun sayangnya, salah satu kepingan tersebut mengenai Temari yang untung saja langsung dihalangi oleh pasir Gaara.

"Kalian ini mau membakar tubuhku atau bagaimana, hah?!"

"S-sumimasen, Temari-sama!"

"Kazekage-sama!"

Gaara menoleh ke asal suara. Ketika mendapati gadis berkacamata itu lagi, ia berkata, "Katakan."

"Ha'i. Saat ini, bulan telah sepenuhnya berhenti. Keadaannya sudah menyatu kembali ke posisi semula."

"Apa?"

Sementara di Konohagakure, Itami tersentak ketika menyadari satu tanda yang tergambar di permukaan bulan. Ia menoleh ke samping lalu berseru, "Mereka berhasil!"

"Souka," jawab Kakashi. Ia dengan reflek melihat telapak tangannya dan benar saja, jam tersebut telah berhenti berputar.

"Kabar baik bagi seluruh dunia. Bulan telah berhenti. Ini semua berkat mereka berlima. Shikamaru, Sakura, Sai, Hinata, dan Naruto. Masa depan bumi sudah aman."

Siaran langsung yang dibawakan oleh Ino membuat para kage menghela napas lega, tak terkecuali Gaara. Ia tersenyum tipis kemudian menatap bulan kembali. Semilir angin terlewat sejuk pun menerbangkan anak rambutnya. Pemuda itu memejamkan mata, merasakan sensasi dingin menusuk kulit wajahnya tanpa melunturkan senyumannya.

Kau telah menyelamatkanku sekali lagi, Sakura. Terima kasih.

*
*
*

Tbc.

Wokeh, chapter 10 updated!

Alhamdulillah udah pas 5 chapter nih yang aku up nguhehe. Semoga kalian suka yaakk💕

Jangan lupa vote dan komen nya yaa ayangie, karena satu vote dan komentar kalian adalah semangat aku buat lanjut nulis. Thank you so much umumu😍😍

Salam

Ilaa💜

Continue Reading

You'll Also Like

551K 44.3K 79
(JUST FANFICTION)❗ Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahir...
29.2K 761 43
This story follows a kunoichi who is aiming to become the Hokage. Sarada and her classmates are going on a field trip to the Village of the Mist! But...
1.9M 83.4K 127
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
13.8K 1.2K 28
It's the year 2153. The world has fallen into a state of monarchy. Every country has a king and queen. And every country wants to increase their tie...