π‘πžπ¬π­πšπ«π­π’π§π  𝐚 π‘πžοΏ½...

By MonMonicaF

50K 4.1K 449

[ REVISI ] "Tidak masalah jika kau melupakanku, aku bersyukur kau ada di sisiku" "Ayo.. kita berteman baik Ku... More

1. The Beginning
2. Accident
3. Riku's Decision
4. Stay at Ainana dorm?!
5. Today's Story
6. Riku Teach or Be Taught?
7. Tenn's Decision
8. Remaining Time Limit
9. Stroll 🀍
10. With Tenn 😳
11. Riku Is Sick 😭
12. Response Letter βœ‰ (Flashback #1)
13. Disappointed... 😒 (Flashback #2)
14. I'm sorry for being a lousy twin brother... (flashback #3)
15. Riku's Dark Side❗ (Flashback #4)
16. Gomen Tenn-nii... 🀍
17. Leave you 'Again'...πŸ’”
19. Resignation Letter
20. Nightmare
21. Spoiled Riku Moment ☺
22. NOT FINE...
23. Riku's Confession
24. Happiness Ends In Sadness... πŸ’”πŸ˜­
25. We Are Twins!
26. The Result Of A Hope...
27. With Love ❀
28. Riku Disappeared...
29. Temporary Formation [Idolish7 --> Idolish6]
30. Four Years Latter 🎸
31. The Star Comeback
32. Heartwarming Meeting
33. Restarting A Relationship βš˜πŸ’« - END -

18. Will Never Leave You

1.3K 130 37
By MonMonicaF

Alasan aku pergi? Pikir saja sendiri, kau saja membenciku, buat apa aku mengurusimu lagi. Jangan harap aku akan kembali.


Begitulah balasan yang diberikan Tenn setelah Riku menunggu cukup lama.

Riku melemparkan ponsel ke sembarang arah dan ia menggigit ujung bibir bawah. 'Ah benar juga...'

Riku menghela nafas dan menampilkan senyum di wajah, namun di dalam senyum terbesit rasa sedih.

'Aku kan sempat berpikir untuk balas dendam dan juga mengabaikan Tenn-nii waktu itu....'

'Ini salahku sendiri karena bersikap seperti itu'

Restarting a Relationship
.
.
.
▪︎°•▪︎☆▪︎•°▪︎
.
.
.

Setahun kemudian...

Di stasiun TV terlihat Riku sedang bercakap cakap dengan 2 orang yang sudah satu tahun cuti dari dunia hiburan.

Dua orang itu adalah Gaku dan Ryuu, yang rencananya akan mulai bekerja lagi meski tidak menyanyi di atas panggung. Gaku mengambil syuting drama dan Ryuu menjadi model dari suatu produk minuman.

"Nanase kau banyak berubah ya, itu bagus" Puji Gaku.

"Hahaha... Arigato, umurku sudah bertambah jadi tidak bagus jika sikapku kekanak kanakan terus" Balas Riku.

"Riku-kun sekarang sudah lebih dewasa dan menjadi orang yang kuat" Puji Ryuu.

"Oh ya Nanase! Aku tidak menyangka kau berbakat dalam akting! Drama yang kita mainkan pasti sukses besar!" Sahut Gaku bersemangat.

"Aku jadi tidak sabar menunggu film nya!" Ryuu~

"Riku-kun" Panggil seseorang yang merupakan manager Mezzo.

Riku menolehkan kepala ke sumber suara lantas kembali menatap 2 member Trigger "Ja~ aku pergi dulu..." Pamit Riku.

Setelah berpamitan 2 member Trigger kembali ke ruang tunggu sedangkan Riku bersama Banri pergi menuju tempat selanjutnya.

🌺🌹

Di asrama Ainana

Seperti biasa Tamaki sedang memakan pudding, Yamato duduk di sofa sambil nyemil, Nagi yang nontonin Cocona, Iori yang duduk dan mengatur jadwal Idolish7 kedepan, Sogo yang sedang menyapu di lorong lorong kamar, dan Mitsuki yang sedang membuat makan malam. Di siang hari kebetulan jadwal keenam orang itu kosong, mereka mulai akan sibuk di soreh hari.

*Ting tong (Anggap aja suara bell asrama)

Bell asrama berbunyi menandakan ada tamu yang datang, Nagi berjalan dan melihat siapa tamu yang datang.

"Ouh..."

"Em, siapa yang datang Nagi?" Tanya Mitsuki menghampiri Nagi dengan mengenakan celemek dan membawa sendok sayur.

"Hah?!!"

"Siapa yang datang?" Tanya Iori ikut mendekat.

"!!"

"Ouhh... Dorm kita kedatangan singer from Amerika desu!" Ucap Nagi.

"Kenapa kau kesini?" Tanya Mitsuki sedikit marah mengingat Tenn pergi meninggalkan Riku tanpa kabar.

"Riku ada?" Tanyanya mengabaikan pertanyaan yang dilontarkan oleh Mitsuki.

.
.

Kini Riku sedang dalam perjalanan menuju asrama, dia pulang sendiri tanpa diantar karena managernya sibuk dengan pekerjaan member lain.

Riku menghembuskan nafas ke udara sehingga menciptakan asap putih di langit yang bewarna jingga.

'Musim dingin sebentar lagi berakhir...'

Riku memasukkan kedua tangan ke dalam saku mantelnya 'Sudah setahun tidak bertemu ya...'

'Aku merindukanmu Tenn-nii...'

Riku yang awalnya berjalan santai sedikit mempercepat langkah karena merasakan angin dingin yang berhembus "Dinginnn"

Beberapa menit berlalu... Riku telah sampai di asrama. Riku membuka pintu dengan bersenandung kecil dan ia menoleh ke seisi ruangan.

"Sepi.... Oh iya... Yang lain ada pekerjaan sampai malam.." Monolog Riku.

Melanjutkan senandungnya Riku berjalan menuju pantry untuk mengambil air hangat dari dispenser.

Selesai minum Riku menaruh gelas di atas meja dan melihat isi panci yang berisi masakan Mitsuki "Uwahh... Kelihatan enak! Hmm... Nanti saja deh... Aku kenyang" Monolog Riku.

"Aduuhh capeekk..." Gerutu Riku berjalan ke kamarnya.

Riku berada di depan kamarnya dan hendak memegang gagang pintu untuk membuka. Namun saat hendak membuka, pintu kamar Riku sudah dibuka terlebih dulu dari dalam kamarnya.

Pintu dibuka dari dalam dan tak lama terlihat seorang laki laki bersurai merah muda yang membukanya.

"...." Mata Riku dan lelaki itu saling memandang satu sama lain.

"Huwaaa ada setaannn!!!" Jerit Riku

Lelaki yang tidak lain adalah Kujo Tenn mencubit pipi Riku "Aku ini manusia! Dan lagi bagaimana bisa kau menyebutku setan?!"

"Ilusi? Mataku bermasalah ya?"

"A-aww... I-itaii!!" Ucap Riku karena pipinya dicubit oleh Tenn sedikit keras.

Tenn mendengus kecil dan melepas cubitannya dari pipi Riku. "Aku bermimpi?" Riku~

"Apa perlu kucubit seperti tadi" Tenn~

"Enggak!!!" Tolak Riku sedikit mundur dan memegangi kedua pipinya agar tidak dicubit lagi.

"..."

Riku mengerjapkan mata beberapakali barangkali dia salah lihat, tapi ternyata tidak, yang dilihat Riku asli, dan bukan mimpi.

Tenn menampilkan senyum dan dalam hati ia merasa senang dan lega karena dia bisa kembali melihat Riku setelah setahun lamanya. Riku berjalan mendekat dan menaruh kedua telapak tangannya menuju pipi Tenn.

"Tenn-nii..."

"Lama tidak bertemu... Riku" Ujar Tenn memegang tangan Riku yang menempel di pipinya.

"Maaf aku pergi tanpa-"

Riku langsung memeluk Tenn dengan erat membuat Tenn sedikit kehilangan keseimbangan.

"Astaga kau mengagetkanku! Aku hampir saja jatuh..." Omel Tenn.

"Hehehe... Aku kangen Tenn-nii" Ucap Riku membenamkan wajahnya.

Tenn tersenyum kecil dan hendak mengelus kepala Riku namun tindakannya terhenti saat Riku mengatakan sesuatu.

".... Bukankah Tenn-nii bilang tidak ingin mengurusku? Dan tidak akan kembali..." Ujar Riku melepas pelukannya dari Tenn.

"... Apa maksutmu?"

"eh? Tenn-nii tidak tau? Lalu pesan yang terkirim itu apa?" Jawab Riku lebih ke bertanya.

"Pesan?... Ah apa itu waktu kau menelfonku setiap jam dan mengirimiku pesan?" Tanya Tenn yang diangguki oleh Riku.

"Kujo-san menyita ponselku, jadi mungkin saja..." Jawab Tenn menggantung kalimatnya.

Meski Tenn memutus perkataannya Riku sudah mengerti apa kelanjutannya "Ah pantas saja.... Kukira Tenn-nii yang membalas...."

"Apa Riku menungguku? Bukankah sepertinya kau ingin menjauhiku agar aku melupakanmu..." Ujar Tenn.

Riku memikirkan apa yang awalnya ia inginkan yakni agar Tenn tidak mengingatnya maka Riku harus menjauh "... Ah.... Etto.... Aduhh gatauuu, ini gara gara Tenn-nii sihh" Balas Riku mengacak surainya kasar.

"Aduhh gimana teruss" Gumam Riku berbalik badan membelakangi Tenn.

Tenn tertawa kecil melihat tingkah Riku yang sedang kebingungan. Mendengar suara tawa Riku sontak berbalik badan ke arah Tenn kembali "Eh? Tenn-nii tertawa?"

"Riku tidak usah memikirkan hal hal yang bisa membuatku bahagia. Jangan mencoba untuk menghindariku dan membohongiku seperti dulu, aku tidak suka itu!"

"Maaf..." Ucap Riku menundukkan kepala.

Tenn maju mendekatkan diri pada adiknya dan mengelus pucuk kepala Riku "Aku sudah cukup bahkan lebih bahagia jika Riku ada di dekatku"

"Tenn-nii..."

Riku mengangkat kepala memperlihatkan wajahnya dihiasi oleh air mata yang menetes "Tidak akan meninggalkanku lagi kan?" Tanya Riku.

"..."

Tenn kembali mengulas senyum tulus di wajahnya dan menghapus bekas air mata di pipi Riku "Kau masih cengeng seperti dulu"

"Aku berjanji..."

Tenn mentautkan jari jemarinya dengan milik Riku dan menempelkan dahinya pada dahi Riku.

"Tidak akan meninggalkanmu untuk kedua kalinya"

Riku merasa terharu dan kini wajahnya dihiasi oleh senyum "Terimakasih Tenn-nii"

🌺🌹

"Sudah kubilang jangan mandi terlalu lama, terlebih di musim dingin begini!" Omel Tenn melihat Riku yang penyakit asmanya kambuh akibat kedinginan.

Tenn membalutkan selimut pada tubuh Riku yang bergetar karena merasa dingin. Sementara Riku hanya diam untuk mengatur nafas dan menggosok kedua tangannya.

"Dasar bodoh!"

"hehehe" Riku hanya membalas dengan tawa, Riku sudah terbiasa dikatain bodoh oleh Tenn.

"Oh iya.... Kujo-san gimana? Apa tidak masalah Tenn-nii pulang ke Jepang?" Tanya Riku mengingat itu.

"... Kujo-san meninggal"

"..."

Riku mengerjapkan mata beberapa kali mendengar jawaban Tenn "... Apaaaa?!!!!"

"Kujo-san kecelakaan"

"... Ha? Lalu.... Gimana dengan balas budiku?"

"Sudah lunas. Dengan hasil kerjaku bertahun tahun seharusnya sudah sama dengan biaya yang dikeluarkan Kujo-san untuk pengobatanmu" Jawab Tenn tanpa menunjukkan ekspresi, ya... Memang begitu sih sifatnya Tenn...

"..." Riku tidak tau harus merespon bagaimana jadi ia memilih tidak berkata apapun.

"Aku tidak lagi terkekang impian Kujo-san untuk menjadi Zero. Karena aku Tenn bukan Zero" Ujar Tenn.

"Syukurlah...." Balas Riku tersenyum lega dan menaruh kepalanya di atas bahu Tenn.

"..."

"Dan juga aku tidak perlu lagi menjauhimu dan mengatakan hal kejam lagi padamu"

Senyuman terhias di wajah, Tenn menyandarkan kepalanya di atas kepala Riku yang tersandar di bahunya.

"Aku bisa terus berada di dekatmu, merawatmu seperti dulu dan menyayangimu dengan sepenuh hati"

"Tanpa ada batasan atau kekangan lagi..."

"Aku bisa bebas bertindak sebagai kakak kembarmu"

"Nanase Riku"

.
.

Omake!

*Klotak

"Sshhtt! Diam Tama!"

"Ossan suaramu terlalu keras!"

"Rikkun sama Tenten imutt"

"Ouhhh cutee desu!"

"Minna-san tolong jangan berisik!"

"Minna tenanglah... Nanti mereka terbangun"

"Sedang apa kalian di sana? Seperti penguntit saja"

"Hwaa ternyata Tenten bangun"

-To be Continue-

Continue Reading

You'll Also Like

3.8K 402 15
Sebuah undangan pekerjaan membawa mereka pada petualangan tak terlupakan Apa yang akan terjadi pada mereka? Langsung baca saja . . . Maafkan jika sif...
542K 9.2K 18
suka suka saya.
703K 11.9K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
452K 41.2K 93
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.