Cinta Yang Takkan Terganti
SUASANA di dalam wad itu sedikit ceria dari sebelum ini . Sebelum ini hanya ada Qalisha yang menangis menunggu suaminya sedar namun hari ini ahli keluarga yang lain datang melawat . Bersama makanan dan juga sembang gajah terbang menceriakan wad itu . Qalisha tersenyum nipis . Wajah Rayyan dipandang nya sebelum wajah itu diusap lembut .
" Abang , hari ni semua orang datang melawat abang . Wad yang dulu sunyi nampak ceria . Abang suka tak ? Sayang suka tau , tak ada lah abang keseorangan . Abang boleh dengar gelak tawa kitaorang untuk merubat rindu . Diaorang pun ada cerita macam - macam , kelakar sangat " Cerita Qalisha teruja . Senyuman nya menjadi sedikit lebar . Tangan yang mengusap wajah Rayyan diturunkan memegang tangan Rayyan . Diusap tangan itu lembut . Dicium tangan itu penuh kasih sayang .
" Ehem , Qalisha "
Panggilan seseorang membuat kan dia mengangkat kan kepalanya . Mata nya tertunak pada wajah seorang lelaki nampak agak tampan itu yang berdiri di hujung katil Rayyan .
" Ikmal " Kata Qalisha perlahan . Senyuman nipis diberikan pada lelaki yang bernama Ikmal itu . Ikmal Syamil , sepupu kepada Rayyan . Sepupu paling rapat . Dia pun tak pernah tahu Rayyan ada sepupu rapat . Nasib baik lelaki you all , kalau perempuan ni dah lama mati agaknya aku bunuh . Hahaha . Ikmal juga seorang inspektor dan semestinya dia yang ambil alih dalam kes Rayyan ini . Banyak yang dia tahu melalui Ikmal sahaja .
" Kau okay ? Nampak sedih je ? " Tanya Ikmal prihatin . Katil Rayyan dia labuhkan duduk nya . Wajah Rayyan dipandang . Tersenyum kelat dia ukir . Sakit . Itu yang dia boleh katakan . Sakit melihat sepupu nya terlantar sakit di hospital ini . Ditambahkan lagi dengan koma . Orang kata koma itu berbahaya sebab kita akan ada di sempadan antara alam hidup dan alam mati . Dan kemungkinan untuk hidup tipis .
" Saya okay , cuma saya tengok awak yang macam tak okay " Kata Qalisha . Wajah Ikmal dipandang . Nampak diraut wajah itu bahawa Ikmal sedih . Namun tak pernah ditunjukkan pada orang sahaja .
Ikmal memandang wajah Qalisha . Senyuman nipis diukir . " Siapa saja okay tengok kawan sepermainan , kawan buat hal dan sepupu rapat terlantar sakit macam ni "
Mata memandang wajah Rayyan kembali . Qalisha turut buat begitu . Tangan Rayyan yang berada di genggaman nya diusap memberi kekuatan dalam diam kepada Rayyan .
" Bila kau nak bangun Rayyan ? Dah lebih seminggu kau tak sedar kan diri . Kau tak kesian kan isteri dengan bakal anak kau ke ? " Tanya Ikmal pada Rayyan yang membisu itu .
" Ke kau nak aku kahwin dengan bini kau ? " Tersentak Qalisha saat pertanyaan itu terkeluar dari mulut Ikmal . Membulat matanya melihat Ikmal . Ya Allah apa yang di mengarut ni ?
Ikmal tersenyum manis . " Aku okay je Rayyan kalau kau izinkan . Qalisha pun lawa apa , sesuai dengan aku yang hesmes ni . Anak kau jangan risau , aku akan jaga dan sayang dia macam anak aku sendiri " Sambung Ikmal lagi . Tertawa kecil dia saat terpandang wajah tak percaya Qalisha . Matanya dikenyitkan . Semakin meluas mata Qalisha . Ya Allah , sepupu Rayyan ada penyakit barah otak ni . Dah tak betul ke ? Ada ke patut dia minta izin suami aku nak kahwin dengan aku ? Nampak macam nak suami aku mati je ni ? Heh !
Semakin galak Ikmal tertawa . Terhibur dengan Qalisha . Terhibur juga dengan apa dia kata kan tadi . Tapi bab cantik tu dia tak tipu . Qalisha memang cantik patut lah sepupu dia ni tak pernah putus asa untuk bersama dengan Qalisha kembali . Cantik , manis je orang nya .
Qalisha menggelengkan kepalanya . Dia tahu Ikmal bergurau . Walaupun tak sampai satu hari melepak bersama namun dia dah hafal perangai Ikmal ni . Kuat mengusik , kepala masuk air , macam - macam lah . Sampai dia pening nak melayan . Boleh pula tadi Ikmal pergi mengusik seorang pakcik ni . Pak cik tu tak tahu jalan , and then Ikmal beritahu arah , tengok - tengok sampai ke tandas perempuan ! Kesian pakcik tu kena cop gatal . Ikmal pula tak habis ; habis ketawa . Tak rasa bersalah langsung . Haih .
" Heh Ikmal , saya ada nak cakap something dengan awak . Boleh ? " Tanya Qalisha meminta izin . Wajah Ikmal dipandang . Ikmal mengalihkan pandangan nya kepada Qalisha . Kening dijongketkan .
" Nak cakap apa ? "
" Kita cakap kat luar boleh ? Cafe bawah hospital ni ? "
Ikmal mengangguk kan kepalanya . Boleh juga tu . Dia pun rasa anak minum air sekarang ni . Dia turun dari katil . Begitu juga Qalisha , dia bangun dari duduk nya . Kakinya melangkah dekat sedikit ke arah Rayyan . Kepala ditundukkan sedikit ke arah telinga Rayyan .
" Sayang pergi cafe kejap , nanti sayang datang balik . Assalamualaikum , my Mikael " Ucap Qalisha sambil tersenyum manis . Kepala diangkat kembali . Wajah Ikmal dipandang dan dia menganggukkan kepalanya . Ikmal tersenyum . Qalisha memandang ke arah ahli keluarga nya .
" Mama , Sha nak turun bawah kejap dengan Ikmal " Kata Qalisha . Datin v . Tanda dia izinkan . Dia percaya kan Ikmal . Tak mungkin Ikmal akan buat bukan - bukan pada anaknya . Semestinya Ikmal akan menjaga anaknya . Dia percaya .
Qalisha tersenyum terus dia keluar dari bilik wad itu diikuti dengan Ikmal di belakang .
Tanpa sedar oleh mereka air mata Rayyan mengalir keluar dari hujung matanya yang tertutup itu . Jarinya juga sedikit bergerak sebelum jari itu kembali kaku seperti biasa .
QALISHA menghirup air yang berada di dalam gelas nya . Keadaan sedari tadi lagi sunyi . Langsung tak ada yang mulakan bicara dulu antara mereka berdua . Ikmal pula sibuk menghirup sambil melihat sekeliling . Qalisha memandang wajah Ikmal . Perlu ke dia beritahu ? Atau diam kan diri dulu ? Nanti sampai bila - bila lah kes ni tak selesai kan . Ini semua untuk suaminya juga . Qalisha menarik nafasnya dan hembus perlahan . Wajah Ikmal dipandang lagi .
" Ikmal " panggil Qalisha . Ikmal yang sedang memerhatikan seseorang budak bermain di taman mengalih kan pandangan nya kepada Qalisha saat namanya disebut . Kening dijongketkan .
" Saya nak cakap something ni " Kata Qalisha lagi . Wajah Ikmal ditatap serious . Ikmal yang mendengar terus meletakkan gelas miliknya ke atas meja . Kerusi ditarik kan ke dalam meja sedikit .
" Apa yang kau nak cakap ? Macam serious je ? " Tanya Ikmal . Wajah nya juga sudah bertukar serious apabila wajah Qalisha serious . Dia tahu ni bukan masa bermain - main .
" Saya nak cakap pasal kes Rayyan ni "
Terus menegak Ikmal . Matanya tunak memandang wajah Qalisha .
" Kenapa ? Kau ada petunjuk ke ? " Tanya Ikmal tak sabar . Qalisha menggigit bibir nya . Hm perlu ke dia beritahu sekarang ? Ikmal setia menunggu akan balasan wanita di hadapannya ini . Qalisha memandang wajah Ikmal yang berharap itu . Tanpa sedar dia mengeluh . Dia perlu ke juga beritahu .
" Saya tahu siapa dalang disebalik langgar lari ni " Kata Qalisha jujur . Membulat mata Ikmal . Tak disangka Qalisha boleh dapat tahu dulu dari dia yang polis ni . Hebat betul !
" Siapa Sha ? Beritahu aku , cepat " Gesa Ikmal . Tak senang duduk dibuat nya . Dia nak tahu siapa dan kenapa buat Rayyan macam tu ?
" Iye kejap lah . Hm dalang disebalik semua ini adalah..." Qalisha menggantungkan ayat nya . Matanya terpejam mengambil kekuatan dan keberanian untuk menyuarakan benda yang benar . Detak jantung nya berdegup kencang . Berdebar !
Mata dibuka kembali . Wajah Ikmal yang masih tunak ke arahnya sedikit sebanyak memberi dia keberanian untuk bersuara .
" Emran . Emran Iskandar "
Dengar saja nama itu , Ikmal tergamam , terkejut , terkaku dan semua ter lah . Tak disangka ! Orang yang plan semua ini adalah suspek utama nya . Ya Allah . Dia cuba nak tangkap dan bukti kan Emran bersalah namun satu habuk pun tak menunjukkan Emran yang buat . Sungguh teliti sekali Emran buat kerja sampai kan polis pun tak dapat cari bukti .
" Macam mana kau tahu ? Kau yakin ? " Tanya Ikmal lagi . Hairan macam mana Qalisha boleh tahu ? Takkan Emran beritahu kot . Gila !
Qalisha tersenyum . Kejadian 5 hari lepas mula berputar kembali di dalam kotak fikirannya .
Katrina yang sedang duduk di taman hospital tu dekati . Dia keluar dari wad sekejap sebab tak selesa berdua dengan Emran . Jadi dia keluar nak ambil angin tapi nampak pulak Katrina yang sedang duduk di taman itu .
" Kat " Sapa Qalisha lembut . Senyuman diberikan kepada Katrina . Katrina tersentak dan laju kepala dipusing kan ke sebelah . Figura Qalisha menyapa retina matanya .
" Boleh aku duduk ? " Tanya Qalisha lagi . Katrina mengangguk kan kepalanya sambil diri dikesot ke arah tepi sedikit , memberi ruang untuk Qalisha duduk .
" Kenapa duduk kat sini ? Kenapa tak masuk dalam wad ? " Tanya Qalisha bila tiada tanda - tanda Katrina mahu memulakan perbualan dengan nya . Tepi wajah Katrina dipandang . Katrina melihat ke arah Qalisha . Lama dia merenung Qalisha . Qalisha masih lagi senyum .
" Tak ada apa . Saja duduk melepak kat sini " Balas Katrina setelah lama dia mendiamkan diri . Qalisha mengangguk kan kepalanya . Matanya dihala kan ke depan . Budak - budak berumur 4 hingga 7 tahun sibuk bermain di taman di pandang suka . Begitu kah anaknya nanti ? Bermain dengan kawan - kawan . Saling mengejar , bersuka ria dan selalu ceria . Yang paling penting hensem macam papa dia . Ahaks .
Katrina yang perasan Qalisha asyik melihat budak - budak itu terdetik ingin bertanya sesuatu .
" Kau mengandung ke Qalisha ? "
Kepala nya menoleh ke arah Katrina . Wajah Katrina dipandang . " Macam mana kau tahu ? "
Katrina tersenyum . " Sebab kau ralit sangat tengok budak - budak tu . Biasanya orang yang mengandung lah akan teruja tengok budak - budak sebab fikir kan anak sendiri bila besar "
Siapa saja tak perasan . Qalisha terlalu asyik melihat permandangan itu . Seperti melihat anak nya sendiri .
Qalisha tersenyum manis . Budak - budak tadi dipandang kembali . Katrina yang melihat Qalisha membisu tahu lah dia jawapannya .
" Jaga kandungan kau Sha " Nasihat Katrina . Qalisha hanya membisu . Dah biasa dapat pesanan macam tu .
" Sha... " Panggil Katrina perlahan . Qalisha mengjongketkan keningnya .
" Aku nak minta maaf dengan apa yang jadi . Aku tahu salah aku . Aku minta maaf sangat - sangat " Kata Katrina sayu . Sungguh dia berasa berdosa dengan Qalisha . Dengan apa yang dia buat dan apa yang terjadi lagi , buatkan dia semakin rasa bersalah . Mampukah Qalisha memaafkan nya ?
Tersentak Katrina saat tangannya terasa digenggam . Matanya melirik ke arah tangannya sebelum melihat Qalisha kembali . Qalisha tersenyum sambil menggelengkan kepalanya .
" Bukan salah kau , Kat . Dah takdir macam tu kita tak boleh nak halang . Allah dan aturkan segalanya . Mungkin ada hikmah dengan semua yang terjadi ni . Kau tak salah " Kata Qalisha lembut . Tangan Katrina diulus lembut .
Mata Katrina mula memerah menahan air mata nya . Tak dia sangka Qalisha sebaik ini . Terlalu baik . Dengan senangnya maafkan orang yang dah buat taik dengannya . Dengan senang maafkan dirinya . Tak perlu dia kata kan lagi , patut lah ramai yang menyayangi Qalisha . Dia seperti cahaya yang membawa beribu kebahagiaan dalam hidup mereka yang lain . Kegelapan yang menyelubungi hidup selama ini seperti hilang dibawa angin setelah hadirnya insan bernama Ariana Qalisha .
Terus di peluk Qalisha sekuatnya . Teresak - esak dia menangis dalam pelukan Qalisha .
" Aaa...aku minta ma...maaf . Min...minta maaf " Ulang Katrina berulang kali . Qalisha menepuk lembut belakang badan Katrina . Menenangkan gadis itu . Setelah puas dia gemburkan tangis nya , pelukan dileraikan . Air mata nya tersisa di wajahnya dilap menggunakan tisu yang berada di dalam handbag miliknya .
" Dah jangan lah nangis . Dah buruk dah muka tuu " Kata Qalisha sengaja mahu mengusik Katrina . Dah lama dia tak bergurau dengan kawan dia yang sorang ni . Katrina ketawa kecil .
Wajah Qalisha dipandang sebelum tangan Qalisha dia ambil dan genggam . Terbaik kening Qalisha dengan perilaku Katrina . Nak minta maaf lagi ke ?
" Sha , aku ada benda nak beritahu kau ni . Penting sangat " Kata Katrina . Wajahnya mula berubah serious . Qalisha mengerutkan dahinya .
" Apa ? Cakap lah "
" Aku harap sangat kau tak marah atau benci aku . Aku beritahu ni pun sebab kau . Demi kau dengan Rayyan " Kata Katrina lagi . Semakin berkerut kening Qalisha .
" Apa dia ? Beritahu lah , jangan buat aku macam ni " Gesa Qalisha . Wajah Katrina dipandang .
" Sebenarnya kan , Emran ... " Ayat nya tergantung . Bibir nya digigit . Betul ke apa yang dia buat ? Macam mana kalau Emran tahu ? Lepas tu dia pukul aku lagi ? Wajah Qalisha dipandang . Tapi ini semua untuk Qalisha . Demi orang sekeliling nya juga . Demi keselamatan mereka semua . Qalisha masih lagi setia menunggu apa yang Katrina ingin katakan .
" Emran , dia dalang disebalik kes langgar lari Rayyan " Ujar Katrina senafas . Lega . Itu yang dia dapat katakan dengan perasaannya sekarang . Akhirnya , dia jujur juga dengan Qalisha .
Qalisha terkaku . Matanya memandang Katrina tidak percaya . Ya Allah .
" Betul ke ? Kau tak tipu kan ? " Tanya Qalisha ingin kepastian . Katrina menganggukkan kepalanya .
" Betul , aku tak tipu , Sha . Buat apa aku tipu benda penting macam ni ? "
Qalisha terdiam . Tak dia sangka , semua yang terjadi pada suaminya disebabkan oleh orang yang dekat dengannya . Bekas kekasih nya sendiri ! Ya Allah .
Perlahan air mata nya gugur . Katrina pula yang membawa Qalisha ke dalam pelukan nya . Diusap lembut belakang Qalisha . Kata - kata semangat dan maaf menyusur keluar dari mulut Katrina .
" Macam itu lah ceritanya " Kata Qalisha apabila cerita nya mula tamat . Ikmal menganggukkan kepalanya . Faham dengan cerita yang di sampai kan oleh Qalisha . Dan dia percaya .
Takkan lah kawan Qalisha ingin menipu kan . Ini soal hidup dan mati seseorang . Tak boleh buat main dengan semua ini . Sekarang sudah jelas siapa pelakunya . Hanya perlu ada bukti sahaja untuk menangkap pesalah nya . Dan dia akan cari bukti itu sampai ke lubang cacing !
wah Katrina dah beritahu Qalisha ! agak - agak apa jadi lepas ni ?
jangan lupa vote ! thank you 🤍 .