Cinta Yang Takkan Terganti
TANGAN Rayyan diusap lembut . Jari jemari Rayyan juga di mainkan . Wajah lena milik Rayyan ditatap lembut . Senyuman kelat terukir di wajahnya . Dah seminggu Rayyan tak sedar kan diri . Dalam seminggu itu jugalah seleranya mati . Bila dia makan mesti makanan itu akan terkeluar balik . Haih , ini alahan ibu mengandung ke ?
Tangan yang tadi berada di atas katil kini turun ke perut kempis nya . Diusap lembut perutnya persis mengusap jasad anaknya .
" Anak mama , anak mama sihat kat dalam tu ? Selesa tak ? " Tanya Qalisha pada anaknya . Tersenyum manis dia . Matanya kembali naik menatap wajah suami .
" Abang , sayang dah mengandung . Sayang bawa anak abang dalam perut sayang . Bukti cinta kita . Mesti abang happy kan ? " Kata Qalisha pada suami nya . Tangannya langsung tidak beralih dari mengusap perut nya . Dia ingin memberi kasih sayang pada anaknya dari dalam rahim lagi , supaya anak nya tidak akan merasa dia keseorangan dalam perut ini . Dan semoga lahir dengan kasih sayang yang cukup .
" Abang kena bangun tau . Sian baby kita rindu papa dia . Papa tak rindu baby ke hm ? " Sambung Qalisha lagi . Namun hanya kesunyian yang menjawab pertanyaan nya . Dia tergelak kecil . Sudah biasa dengan keadaan ini . Dia bercakap , dia juga kadang - kadang yang jawab sendiri . Namun dia tidak kesah sebab dia tahu Rayyan dengar segala luahan dan percakapannya . Doktor pun ada beritahu yang pesakit koma dengar apa orang sekeliling bualkan cuma dia tak mampu nak menjawab . Doktor nasihat kan supaya sentiasa berbual dengan pasakit yang mengalami koma ini . Mungkin dengan mendengar suara tersayang mampu baginya semangat untuk sedar . Who's know right ?
" Sayang rindu abang " Luah Qalisha sayu . Kepala di letakkan di atas katil . Tangan Rayyan diambil dan digenggam rehat olehnya . Mata dipejam , menahan air mata yang ingin keluar . Dia tak mahu menangis di depan Rayyan . Nanti Rayyan risau . Dia tak nak buat suaminya risau tentangnya . Dia cuma nak suaminya sedar . Itu saja .
Bunyi ketukan di pintu wad membuatkan Qalisha membuka matanya kembali . Kepala diangkat dan dia memandang ke arah pintu . Berkerut keningnya . Siapa pulak yang datang melawat ni ? Tanpa buang masa dia terus bangun dan melangkah ke arah pintu . Pintu wad itu dibuka dan terpampar wajah 3 orang yang sangat dia kenalinya . Terus dia tersenyum nipis .
" Korang ! Masuk lah " Jemput Qalisha sopan . 3 orang tadi mula masuk ke dalam . Mereka mengambil tempat di ruang sofa yang berada di dalam wad itu . VIP kan ? Mesti lah mewah .
" Korang buat apa kat sini ? " Tanya Qalisha pada orang di hadapannya ini .
" Aikk , datang melawat pun tak boleh ke ? " Tanya Delisha kembali . Qalisha sudah tersengih .
" Bukan itu lah masuk aku . Korang ni datang tak bagitahu pun . Beritahu lah sepatah ke , ni tidak tiba - tiba datang " Kata Qalisha . Wajah 3 orang di depannya di jeling manja . Saja nak gurau - gurau .
Tergelak kecil mereka . " Ini faktor pembawa budak ke sampai benda macam ni pun kau membebel ? " Tanya Hana pula . Iya lah Qalisha ini mana pernah nya dia tanya macam - macam . Dia terima je kalau datang dengan tiba - tiba . Tapi , hari ni dipersoalkan pulak .
Memuncung Qalisha saat mendengar pertanyaan Hana . Wajah Hana dipandang geram . Mana ada membebel lah , orang cakap je . Hmph ! Dijeling wajah Hana tanpa bersalah . Tergelak Hana dengan telatah Qalisha . Manja betul mak buyung ni . Sensitif !
" Sha , kau sihat ? " Tanya Harith . Menghentikan percakapan 3 sahabat itu . Nanti ada yang gaduh kan , seorang suka mengusik , seorang suka mengejek dan mak buyung ni pulak hati tisu . Semakin tisu lah jawabnya kalau dah mengandung ni . Ada yang banjir wad ni dengan air mata Qalisha .
Qalisha tersenyum . " Sihat je lah . Macam ni lah aku hehe "
Harith mengangguk kan kepalanya . Bibirnya juga menguntum senyuman . Sekilas dia memandang ke arah katil , tempat dimana Rayyan berbaring . Mata nya memandang Qalisha kembali .
" Sha , Rayyan ada tunjuk perkembangan ? "
Qalisha yang mendengar soalan Harith tersenyum kelat . Kepala di gelengkan . Harith yang melihat tersenyum kelat juga .
" Sabar Sha , nanti Rayyan akan bangun . Aku percaya . Kau banyak kan berdoa eh " Kata Delisha . Tangan Qalisha diambil dan genggam . Hana yang melihat turut mengalihkan tempat duduk nya ke sebelah Qalisha . Bahu Qalisha dipeluk dari tepi dan digosok memberi semangat pada kawan baiknya ini . Harith hanya melihat . Tidak mahu terus bertanya mengenai Rayyan , takut Qalisha terluka .
" How's your baby ? Sihat tak ? " Tanya Delisha mengubah topik perbualan . Tidak mahu Qalisha terus bersedih . Takut nanti terjejas pada kandung dia .
Terus lebar senyuman Qalisha . Perutnya yang kempis itu di pegang . " Alhamdulillah sihat . Doktor cuma nasihat jangan buat kerja berat je " Terang Qalisha lagi . Kata - kata doktor yang dia temu janji masih lagi kukuh di ingatan . Nasihat - nasihat doktor itu juga tak dia lupa . Macam mana nak lupa kalau alongnya selalu mengingatkan nya . Siang malam diingat , sampai nak naik berdarah telinga dia mendengar bebelan Along nya . Macam dia pulak yang mengandung .
" Bagus lah kalau macam tu . Jaga kesihatan kau , permakanan kau pun . Jangan melatak sampai tak ingat dunia . Jangan buat kerja berat . Upah je maid suruh buat kerja rumah . Ingat anak kau dalam perut ni " Bebal Hana panjang . Wajah Qalisha dipandang . Melihat Qalisha buat tak tahu terus dia mencubit kuat lengan Qalisha . Mengadu sakit Qalisha . Lengannya yang dicubit itu diusap . Sakit woi !
Wajah Hana dipandang . Memuncung bibirnya . Ish , takkan lah kat sini pun dia kena membebel benda sama . Cukup lah kat rumah je . Dia dah tak sanggup . Dia dah besar okey , pandai lah jaga diri .
" Haaa muncung - muncung . Aku jahit bibir tu kan . Bila orang beri nasihat dengar . Jangan buat tak tahu je " sambung Hana lagi . Wajah Qalisha dipandangnya geram . Haih , nasib mengandung kalau tak dah lama kena dengan aku ni .
" Baby , dah lah tu . Kesian Qalisha dengar awak membebel . Telinga saya pun sakit dengar " Kata Harith pada tunangnya itu . Terus Hana menjeling tajam wajah Harith . Haaa ni sorang lagi , ada yang kena pelekung dengan aku kan . Diam - diam sudah lah .
" Diam . Jangan sampai saya merajuk dengan awak seminggu " Ugut Hana . Jari petunjuk ditunding kan betul - betul di hadapan wajah Harith .
Gulp !
Tertelan air liur Harith mendengar nya . " Heh ye ye saya diam . Awak jangan merajuk ye . Sayang saya kan ? " Pujuk Harith laju . Naya wei kalau merajuk betul - betul . Dia pernah kena tau , Hana merajuk dengan dia sampai 2 minggu . Langsung tak nak jumpa dia . Call tak angkat , whatsapp tak reply . Merajuk teruk woi . Naya , naya , dia juga yang mati merindu .
" Tahu takut . Erghhh ! "
Qalisha dan Delisha yang melihat tergelak . Adoi lah , serious lah Harith takut Hana ? Macam mana kalau dah kahwin nanti ? Mesti kena lebel takut bini . Buat malu je lah Harith ni . Nampak je kasar tapi dengan Hana macam kucing . Pijak semut pun tak mati . Macam - macam betul .
ada juga yang dapat buat Qalisha ceria kan ? hm sad ending or happy ending ? HAHAHAHAHAHHAHA .
jangan lupa vote ! thank you 🤍 .