π‘πžπ¬π­πšπ«π­π’π§π  𝐚 π‘πžοΏ½...

By MonMonicaF

50K 4.1K 449

[ REVISI ] "Tidak masalah jika kau melupakanku, aku bersyukur kau ada di sisiku" "Ayo.. kita berteman baik Ku... More

1. The Beginning
2. Accident
3. Riku's Decision
4. Stay at Ainana dorm?!
5. Today's Story
6. Riku Teach or Be Taught?
7. Tenn's Decision
8. Remaining Time Limit
9. Stroll 🀍
10. With Tenn 😳
11. Riku Is Sick 😭
12. Response Letter βœ‰ (Flashback #1)
13. Disappointed... 😒 (Flashback #2)
14. I'm sorry for being a lousy twin brother... (flashback #3)
16. Gomen Tenn-nii... 🀍
17. Leave you 'Again'...πŸ’”
18. Will Never Leave You
19. Resignation Letter
20. Nightmare
21. Spoiled Riku Moment ☺
22. NOT FINE...
23. Riku's Confession
24. Happiness Ends In Sadness... πŸ’”πŸ˜­
25. We Are Twins!
26. The Result Of A Hope...
27. With Love ❀
28. Riku Disappeared...
29. Temporary Formation [Idolish7 --> Idolish6]
30. Four Years Latter 🎸
31. The Star Comeback
32. Heartwarming Meeting
33. Restarting A Relationship βš˜πŸ’« - END -

15. Riku's Dark Side❗ (Flashback #4)

1.2K 120 4
By MonMonicaF

Restarting a Relationship
.
.
.
■▪︎•《◇》•▪︎■
.
.
.

Kini Tenn dan Riku tengah sarapan sebelum berangkat latihan bersama untuk konser gabungan mendatang. Di dalam hanya terdengar suara detik jam memenuhi seisi ruangan.

"Apa artikel itu benar?" Tanya Tenn.

Riku melirik ke arah lain memghindari kontak mata dengan Tenn "Tidak"

"Ah begitu ya..."

"..."

🎬 🎬

Latihan dilakukan di tempat Idolish7 biasa berlatih koreografi bersama. Lagu yang ketiga grup idol itu bawakan adalah Hello Future World.

Riku berjalan berdua bersama Momo menuju ruang latihan "Arigato Momo-san"

"Ha'i! Momo-chan senang jika Riku menyukai usulnya, terlebih jika begini Riku tidak perlu memaksakan diri berbohong" Balas Momo.

Riku mengulas senyum tulus di wajahnya, meski begitu Momo merasa khawatir karena Riku terlihat pucat bila diamati dengan jelas.

"Aku tidak ingin menjadi beban..." Ujar Riku.

"Kau bukanlah beban, Tidak ada yang merasa terbebani justru Riku adalah cahaya bagiku, wajah imut Riku membuat Momo-chan bahagia, hehehe" Balas Momo.

"Hahaha... Arigato Momo-san"

Setelah semua anggota terkumpul latihan untuk konser gabungan pun dimulai. Namun tidak sampai 1 jam bahkan masih 30 menit berlalu Riku sudah terlihat tidak sanggup.

'... Ada apa dengan staminaku? Kemana semua energiku?' benak Riku mengatur nafas.

Sogo mendekati dan memegang pundak Riku "Riku istirahatlah sebentar"

"Ti- Baiklah.." Jawab Riku ingin menolak, namun jika menolak dia bisa saja tumbang dan itu malah menyusahkan yang lain.

Riku berjalan ke pojok ruangan dan duduk untuk kembali mengatur nafas sembari melihat latihan teman temannya 'Aku beban'

'Jika begini terus... Bagaimana aku bisa menggantikan Tenn-nii menjadi alat Kujo-san... '

'Kenapa semuanya tidak berjalan sesuai keinganku?...'

Riku menatap penampilan teman temannya dengan berbagai pikiran yang memenuhi otaknya.

'Tubuhku sangat lemah, apa bisa aku menggantikan Tenn-nii dengan tubuh lemah seperti ini?'

'Sebenarnya apa yang kuinginkan? Kenapa aku bersikeras ingin membuat Tenn-nii bahagia?'

'Tenn-nii sudah cukup bahagia bersama Trigger...'

'Kenapa aku berkeinginan membebaskannya?'

'Lagian Tenn-nii pergi juga sebagian karena keputusannya.. Untuk apa aku harus membalas utang budi? Aku kan adiknya... Memang kewajiban seorang kakak bekorban untuk adiknya'

'Kenapa aku menyiksa diriku sendiri seperti ini? Padahal tinggal hidup dengan nyaman di sisa waktuku....'

'Aku tidak perlu repot repot mengkhawatirkan apapun. Aku tidak perlu mengorbankan segalanya untuk Tenn-nii... Aku hanya adik... Adik tidak perlu melakukan apapun'

'Tidak usah merasa berhutang ataupun bersalah... Anggap saja ini perbuatan seorang kakak untuk adiknya, ini biasa...'

'Haha... Itu benar... Untuk apa aku menyiksa diri?'

'Cukup hidup bahagia tanpa mempedulikan apapun'

'Bernyanyi sepuasnya bersama Idolish7'

'Tidak perlu mengkhawatirkan kebahagiaan orang lain... Cukup fokus hanya pada diriku sendiri'

'Lagian Nanase Tenn sudah tidak ada... Dia Kujo bukan kakakku... Kenapa juga aku melalukan hal yang sia sia'

'Dia sudah meninggalkanku jadi aku harus membalas atas perbuatannya kan?'

"Rikkun!" Panggil Tamaki meneriaki nama Riku tiba tiba.

Mendengar panggilan dari Tamaki Riku tersadar dari lamunannya "A-ah ya?"

"Ada aura hitam di sekitar Rikkun..."

"Apa maksutnya Yotsuba-san?" Tanya Iori tak mengerti.

"Rikkun itu... Aku tidak tau gimana bilangnya... Tapi jangan terpengaruh pikiran buruk! Aura hitam itu semakin pekat!" Jawab Tamaki.

"..."

"Aku semakin tidak mengerti Yotsuba-san..." Ucap Iori tidak melihat apapun di dekat Riku.

"Riku-kun tadi tersenyum sebentar dengan tatapan mata yang kosong..." Sahut Sogo yang tadi sempat melihat Riku.

"Iya itu maksutku! Ada aura aneh juga... Senyum Rikkun terlihat seram... Nee Rikkun kau memikirkan apa tadi?" Tanya Tamaki.

Riku tidak bisa menjawab apapun, rasanya mulutnya tidak bisa terbuka untuk berkata kata.

"Ada apa Riku apa kau sakit?" Tanya Yamato khawatir.

"Apa perlu kita antar ke rumah sakit?" Tanya Gaku.

"Tidak aku baik baik saja" Ucap Riku tanpa menatap yang lain.

"Ayo kita lanjutkan"

"Eh apa kau sudah lebih baik Riku?" Tanya Momo.

Riku mengangguk dan menampilkan senyum kecil. "Ya itu benar" gumam Riku sekilas dengan pandangan kosong.

'Riku pikiranmu sudah benar benar kacau ya...'

🎬 🎬

"Kujo-san aku akan kembali ke asrama setelah konser selesai" Ucap Riku tanpa menoleh.

Tenn menatap langsung ke Riku yang saat ini tatapan matanya kosong bahkan tidak melihat ke Tenn sedikitpun "Iya"

'Dan pada akhirnya karenaku kau menjadi seperti itu... Aku tidak akan membiarkanmu menjadi jahat sepertiku...'

"Nanase-san kau orang yang baik, seterusnya tetaplah seperti itu" Ucap Tenn namun tidak pasti Riku mendengarkan.

Karena sedari tadi yang ada dipikiran Riku tetap sama yakni...

'Aku hanya perlu bahagia'

'Tidak perlu mencemaskan orang yang telah meninggalkanku'

'Apa perlu aku membalasnya? Karena ia membuatku seperti ini?'

🎐🎐

'Aku hanya perlu bahagia'

'Tidak perlu mencemaskan orang yang telah meninggalkanku'

'Apa perlu aku membalasnya? Karena ia membuatku seperti ini?'

*Plak

Tamparan keras langsung dilayangkan oleh Riku sendiri hingga sedikit meninggalkan bekas merah.

'Bisa bisanya aku berpikir jahat seperti itu.... Tidak boleh!'

'Jangan terpengaruh sisi jahat... Yang kulakukan ini sudah benar'

'Bagaimana bisa aku berpikir jahat pada Tenn-nii'

'Aku... Aku benar benar adik yang kurang ajar... Berpikir jahat pada kakak yang telah bekorban banyak untukku...'

Riku yang saat ini berada di kamar tempatnya tidur, kini sedang memeluk kedua lututnya sendiri. Tubuh Riku sedikit bergetar karena sejujurnya Riku takut dengan pikiran jahatnya sendiri yang ingin menyakiti Tenn.

"A-aku..."

Riku sudah tidak tau lagi harus bagaimana, pikirannya sudah benar benar kacau, Riku tak mampu berpikir lebih jauh lagi. Riku juga tak ingin pikiran jahat menguasai dirinya.

Air mulai menetes dari kedua mata awalnya pelan namun semakin lama air mata keluar dengan deras membasahi kedua pipi Riku.

Riku merasa tertekan dengan apa yang sempat ada di pikirannya, pikiran jahat untuk membalas dendam karena Tenn meninggalkannya, berpikir hal buruk mengenai Tenn.

Riku tidak menyangka karena bisa bisanya ia memikirkan hal jahat kepada kakak kembarnya sendiri. Kakak yang rela pergi meninggalkan keluarga demi biaya pengobatannya, kakak yang selalu memperhatikannya meski tindakannya kasar, Kakak yang selalu menjaga dan memgkhawatirkan dirinya. Riku mengacak surainya kasar, bisa bisanya dirinya berpikir jahat.

"Ba-bagaimana bisa... A-aku... Berpikir seperti itu.."

Riku menggelengkan kepala berusaha menyingkirkan pikiran buruk yang berada pada otaknya "Tidak boleh... Jangan memikirkan hal jahat"

"..."

"Aku tidak ingin menyakiti Tenn-nii..."

Riku meremas kuat lengan baju dan membenamkan wajahnya "Karena aku sangat menyayanginya"

"Tenn-nii adalah kakak kembar yang beharga bagiku"

Riku termenung dalam lamunannya kembali, namun air mata masih terus menetes.

'Aku juga menyayangimu, kau sangat beharga bagiku'

-To be Continue-

Continue Reading

You'll Also Like

454K 41.4K 93
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
1.8K 245 10
Terkadang... ...Nanase Riku tidak terlihat seperti Nanase Riku. Genre : Misteri, Horor, Comedy, Slice of Life, Angst WARNING : OVERPROTEKTIF Siblings...
75.2K 7.9K 74
"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dim...
12.4K 1.1K 10
rasanya sesak.... aku kesulitan untuk menarik nafas..... penyakitku ini membuatku tidak bisa bernafas.... rasanya Seperti tenggelam di dalam air...