Aaa udah end makasih semua yang udah baca cerita ini sampai akhir dan udah ngasih vote ke sini
Sumpah bahagia banget aku masih bisa bikin cerita ini sampai akhir
Btw setelah capter ini akan ada chapter tambahan yaitu epilog dimana semua kisah mereka telah berakhir
Dan juga aku minta maaf kalau misalnya di cerita ini aku ada buat salah atau kata kata yang tidak meng enakan
Sekali lagi terima kasih
Happy reading^^
***
"ohok ohok"
"Ohok ohok"
Sejak tadi sore ketika sanha dan haechan makan,keduanya merasa tenggorokan mereka gatal
Membuat mereka terus batuk,jaemin yang melihat teman nya seperti itu merasa khawatir
Apalagi haechan,dia batuk kayak orang kejebak di kebakaran,bengek.
"Nih minum air anget"Eric ngasih dua gelas berisi air anget ke haechan sama sanha
"Ohok gw ohok ga mau air anget ohok"kata haechan
Eric berdecak,"CK biar enakan bego jangan ngeyel deh dibilangin"
"Iya Chan bener kata Eric"timpal jaemin
Haechan yang merasa dirinya kalah bacotan dari Eric pun segera menghabiskan air tersebut
Cklek
Pintu rumah terbuka,tampaklah Siwon yang baru saja pulang entah darimana
"Kalian udah makan?"tanya Siwon
Mereka mengangguk,"bagus deh kalo dah makan HM nak"
"Iya pak?"jaemin yang denger Siwon manggil mereka pun menjawab
"Bapak boleh ngomong sebentar sama kalian?"
Alis mereka semua berkerut tanda mereka ingin tau apa yang ingin dikatakan Siwon
"Ngomong aja pak sini"Eric nepuk tempat duduk yang masih kosong
Siwon tersenyum kecut,rasanya dia tidak ikhlas jika persahabatan mereka bubar hanya karena kematian mereka
Mereka semua telah mati hanya jaemin yang hidup disini,apakah Siwon harus bersedih karena mereka?tidak itu adalah kehendak Tuhan dan Siwon harus menerimanya
Menarik napas panjang,Siwon pun mulai memberanikan diri untuk membicarakan hal ini
"Sebenarnya..."
***
Shotaro sedang duduk di taman belakang rumah nya,sendirian.
Tes
Secara tidak sadar air mata shotaro kembali menetes,entah sudah yang keberapa kali,mengingat bahwa kedua teman nya telah pergi ke sisi Tuhan membuat hati shotaro berdenyut sakit
Ya shotaro tau tentang sanha yang meninggal,dia tidak sengaja mendengar perkataan yuta waktu sunwoo nelpon
Dan tepat setelah mematikan telpon yuta langsung pergi ke rumah sakit dan shotaro berpura pura tidur agar yuta tidak tau kalau dia mendengar kata ayahnya yang menyatakan sanha meninggal dunia
"Mamah shotaro butuh mamah"kata shotaro pelan
"Hiks"
"Tuhan kenapa engkau mengambil orang yang berharga bagi hamba?apa engkau marah kepada hamba sampai engkau mengambil kedua sahabat hamba?"
Shotaro remas dada dia yang terasa sangat sesak
Sebegitu hancur hidupnya saat dua orang yang sudah dianggap sebagai saudara pergi meninggalkan nya
"Setelah ini siapa tuhan?apa Eric akan kau ambil juga dari ku?atau jaemin?aku tau saat ini kau sedang menguji kesabaran ku tapi kesabaran ku sudah habis dan aku kalah"
Tak
Tak
Tak
Suara orang berjalan terdengar di telinga shotaro,membuat kepala yang tadinya tertunduk langsung menegak
"Junkyu?"
Junkyu tersenyum simpul,mendekati diri pada shotaro lantas Junkyu memilih duduk di sebelah shotaro yang kebetulan kosong
"Hai ro apa kabar?"tanya Junkyu basa basi
"Lu bisa liat sendiri keadaan gw gimana tanpa gw jawab lu pasti tau kyu"
Lagi lagi Junkyu tersenyum membuat shotaro merasa heran
"Lu kenapa sih kyu jangan bikin gw takut deh"
"Emang kenapa sama gw?"tanya Junkyu tapi mulutnya masih tersenyum
"Itu lu senyum terus daritadi sawan lu hah?"
"Hehe gapapa kok cuma pengen senyum aja daritadi"
Merasa takut melihat Junkyu,shotaro pun milih untuk masuk ke dalam mau ngambil Yasin buat bacain Junkyu takut Junkyu kesurupan
"PAPAH JUNKYU KESURUPAN AAAAA"teriak shotaro sambil berlari menyusul sang papah yang ga tau lagi ngapain di dalem
Setelah shotaro masuk barulah disitu senyuman Junkyu memudar,tatapan nya menyendu
"Maafin gw ro gw ga bisa jagain temen kita,gw udah ngebiarin jihoon gitu aja tanpa ngasih tau yang sebenarnya"
***
"Ini mau kerumah taro woo?"tanya jihoon
Sunwoo mengangguk tangan yang satu dia pakai untuk menyetir dan satu lagi Megang handphone,ngechat Junkyu.
"Iya jengukin dia gw nanya Junkyu katanya dia udah dirumah taro"
"Kenapa ga bareng aja?"
"Ya kan dia mau mastiin ada taro ga dirumah kalo kita bareng kesana terus shotaro lagi berobat kan ga lucu kita udah nyampe malah ga ada orang nya"
Setelahnya diantara sunwoo dan jihoon tidak ada yang berbicara sampe mereka tiba di kediaman shotaro
"SHOTARO MAIN YUUUUUU"teriak sunwoo pas buka pintu rumah shotaro
"AAAAAAAAAA"
Ngedenger teriakan shotaro dari arah dapur,lantas sunwoo dan jihoon langsung berlari ke sana
"Shotaro?"
"JUNKYU JAUH JAUH LU DARI GW,IH GW TAKUUUUT"shotaro memukul Junkyu menggunakan sapu ijuk yang ada di dapur
Bugh
Bugh
Bugh
"WAHAI SETAN KELUARLAH DARI TUBUH TEMAN SAYA ATAU SAYA SEMBUR KAMU PAKE AER GOT"
"ARKK SHOTARO AKU INGIN MEMAKAN MU"Junkyu pura pura kesurupan, sebenarnya dia sakit dipukul begitu
Tapi dia mau bikin shotaro biar ga sedih,jadi ya begitu deh
"Astaghfirullah lu pada ngapain ha?"tanya sunwoo sambil mengambil sapu dari tangan shotaro
"Dia"jari shotaro dia tunjukkan ke Junkyu,"dia kesurupan setan nakal woo"lanjut shotaro lagi
Sunwoo menatap Junkyu,yang ditatap mengedipkan sebelah matanya
Sunwoo yang mengerti pun langsung berpura pura,"ohhh iyaaa dia kesurupan bentar gw keluarin dulu setan nya"
Sunwoo ngambil air di gelas terus dia minum,tapi sebelum airnya dia telan sunwoo langsung sembur tuh air ke muka Junkyu
Byurr
"Keluar kau setan jangan bikin temen gw takut hush hush"
"Ahkkk panasssssss"kata Junkyu berpura pura meraung kesakitan
Shotaro yang melihat itu tertawa puas,"hahaha sukurin tuh setan nakal!siapa suruh masukin tubuh temen gw ha? kesakitan kan lu akhirnya hahahhahahahaha"
Junkyu,jihoon dan sunwoo yang melihat shotaro tertawa merasa senang,sudah lama sekali mereka tidak melihat shotaro yang ketawa bebas kayak gini
"Hahahaha Junkyu mukanya basah hahahaha"
"HAHAHAHHAHA"mereka pun tertawa bersama
Melupakan kejadian pahit yang mereka dapat kemarin
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang merhatiin mereka dari tangga
"Papah harap kalian semua bisa kayak gini terus ya nak,amiin"gumam yuta
***
Doyoung baru saja pulang dari kantor,dia ingin menjenguk jaemin sebentar habis itu pulang
Cklek
membuka pintu ruangan jaemin,doyoung pun duduk di samping tempat tidur jaemin
"Halo anak ayah apa kabar?"
Doyoung Elus tangan jaemin yang terasa sangat lembut,"kamu kangen ayah ga nak?soalnya ayah kangen banget sama kamu Cepet sembuh ya?"
Di tempat Siwon jaemin yang baru saja mendengar perkataan Siwon mendadak terdiam
Haechan,sanha dan Eric pun juga mereka kaget plus sedih atas yang Siwon katakan pada mereka semua
"Jadi kita dah mati Chan kita udah ga ada"pandangan sanha terasa kosong saat mengatakan itu
Jaemin menatap ketiga teman nya sedih,dia rentangkan kedua tangan nya meminta mereka mendekat
"Sebelum gw pergi gw pengen meluk kalian yang terakhir kali"
Eric sudah tidak kuat untuk tidak menangis,"hiks jaemin"
Grep
Grep
Grep
Ketiganya saling memeluk badan jaemin dengan sangat sangat erat
"Hiks sanha Eric haechan kalian baik baik disini yaaaaa jaga diri kalian insya Allah di masa depan nanti kita bakal ketemu lagi"
"Jaemin udah saat nya kamu balik"kata Siwon
Jaemin menggeleng keras,"GA PAK SAYA PENGEN SEMUA TEMAN SAYA IKUT"
"Ga bisa jaemin disini hanya kamu yang hidup mereka semua udah ga ada dan bentar lagi mereka juga bakal pergi ke alam nya"
"ga mau saya ga mau pak"
Siwon lirik ke tiga teman jaemin meminta bantuan mereka
Haechan menangangguk dia angkat tubuh jaemin seperti karung beras lalu mereka bertiga mengantarkan jaemin ke pintu alam sadar
Yang letaknya ada di pojok desa
"LEPASIN GW HAECHAN GW GA MAUUUU PEERGIIII"teriak jaemin
Haechan tak menggubris perkataan jaemin dia tetap melanjutkan jalan nya bersama sanha dan Eric yang sudah menangis
"Maafin kita ya min selama kita hidup kita selalu bikin lu marah marah"kata sanha
Jaemin menggeleng dengan air mata yang mengalir deras
"Kalian ga pernah salah Dimata gw,kalian temen terbaik gw plis kalian harus ikut"
"Gw sama haechan udah di kubur min kita emang udah takdirnya mati jadi lu harus ikhlas"
Tepat setelah sanha mengatakan itu mereka semua telah sampai di pintu perbatasan
Haechan turunin jaemin lalu dia pegang pundak jaemin erat
"Dengerin gw min"
Jaemin pun yang ditatap oleh haechan langsung terdiam menunggu Haechan berbicara
"Lu masuk kesana dan lu jalanin kehidupan lu seperti biasa lu jangan mikirin kita dan terakhir hiks"haechan menangis begitupun yang lain
"Salamin sama semua orang termasuk Daddy gw dan teman kita yang lain kalo kita bakal bahagia Disini lu ga perlu khawatir"
"MAKSUD LU APA?GA CHAN GW MAU KITA PULANG SEKARANG AYO CHAN AYO"jaemin tarik tangan haechan tapi disaat itu juga tubuh haechan terpental
"Haechan!"sanha dengan cepat membantu haechan berdiri
Eric mendorong tubuh jaemin sebelum jaemin kembali bertindak
"ERIC JANGAN RIC JANGAAAN ERIC"
"Maapin kita min"
Swius
Bagaikan di telan bumi,tubuh jaemin menghilang di balik pintu perbatasan
"JAEMIIIIIIIIN HIKS"haechan memeluk tubuh sanha kencang
"Hiks hiks"sanha ikut menangis sambil meluk Haechan
Eric menatap kosong pintu yang tertutup itu,"selamat tinggal jaemin"
***
"Eungh"Merasa ada suara doyoung pun terbangun
"Jaemin?!!!!"doyoung terkejut kala melihat jaemin mulai membuka matanya
Kring
Kring
Kring
Doyoung pencet tombol untuk memanggil dokter,dan tak lama dari situ dokter pun datang dengan tergesa
"Ada apa pak?"
"Jaemin sadar dokkk!!!!"
Segera dokter tersebut memeriksa tubuh jaemin yang masih sangat lemas
Beberapa menit,dokter berbalik menatap doyoung sembari tersenyum
"Allhamdulilah nak jaemin sudah sembuh dari koma sekarang dia lagi pingsan karena saya kasih obat bius dia harus banyak istirahat jika nanti dia bangun tolong panggilkan saya kembali"
Doyoung menatap dokternya haru,"makasih dok makasih"ucap doyoung lalu memeluk dokter tersebut
"Sama sama sekarang saya–"
"Permisi dokter saya ingin memberi tahu Pasien atas nama son Eric Kumara jantung nya mendadak tidak berdetak"
***END***
Nantikan cerita ku yang selanjutnya ☺️
Jangan lupa vote and Komen kalau bisa follow
👇👇👇Pencet makasih!!!