3 SOMETHING ABOUT LOVE

By diviana90

112K 14.5K 962

(Cerita sudah lengkap, silahkan follow untuk membaca) ⚠️ WARNING!!!!! 21+ ⚠️ (Cerita ini merupakan CERITA DE... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
⚠️ Bab 19 ⚠️
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 28
Bab 29
Bab 30
END
DITA X RAGA STORY

Bab 27

2.2K 368 27
By diviana90

Sebelum lanjut, tap VOTE dulu ya ...

*****


"Argaaa!" panggil Maggie saat ia membuka matanya. Ia menatap sekeliling ruangan namun tidak menemukan sosok Arga, suaminya yang sudah beberapa hari ini selalu ada di sisinya. "Arga!" sebutnya lagi, berharap ada jawaban dan kehadiran Arga di sekitarnya. Namun nihil, Arga tidak ada dalam jarak pandangnya.

Pintu ruangan terbuka, Maggie melihatnya penuh harap, namun bukan. Yang masuk ke dalam kamarnya bukan Arga, melainkan Nara. Ia masuk ke dalam ruangan Maggie sambil tersenyum. "Baru bangun?" tanya Nara berjalan menghampiri Maggie, "Kenapa? Muka lo kok panik gitu? Ada yang sakit?"

"Arga, Arga kemana? Dia ninggalin gue? Dia pergi ke Naura?" Maggie melontarkan pertanyaan bertubi-tubi pada Nara yang kini mencoba menenangkan Maggie.

"Shtts!! Apaan sih, kok pikirannya kaya gitu? Arga gue suruh pulang dulu, kasian dia masa gak ganti baju? Biarin dia istirahat dulu, sampai dia balik gue yang temenin lo di sini," jelas Nara seraya mengusap bahu Maggie pelan. "Pikiran lo jangan kemana-mana sih, laki lo cuma balik ke rumah buat istirahat sebentar, selama lo di sini kan dia nemenin lo terus," tambahnya lagi. "Lagian, kenapa lo gak mau pulang? Dokter kan udah ngebolehin lo pulang, ini malah pengen perpanjang masa inap?"

Maggie terdiam sejenak, ia teringat dengan obrolannya bersama dokter ketika Arga sedang keluar mengurus administrasi. Maggie mengatakan kalau perutnya sakit, kepalanya pusing, dan berbagai macam alasan lain yang membuatnya secara tidak langsung memaksa dokter untuk memperpanjang masa rawat inapnya seraya melakukan pemeriksaan menyeluruh untuknya. Padahal kalau dipikir-pikir, Maggie masuk UGD hanya karena ia mengiris tangannya, dan semua itu tak ada hubungannya dengan organ tubuhnya yang lain.

Sumpah. Maggie sendiri tak menyangka dengan apa yang sudah ia lakukan.

Wanita itu tersenyum miring, ekspresinya berubah sendu lalu ia menatap Nara, menunjukkan luka yang dalam di balik matanya hingga pada akhirnya tangis itu pecah. Maggie menangis dan membuat Nara kebingungan. "Gie, Gie, lo kenapa? Kenapa? Ada yang sakit? Kenapa? Cerita coba sama gue?" tanya Nara.

Maggie menggelengkan kepalanya seraya tersenyum pedih, namun isakannya malah terdengar lebih keras. Maggie tak bisa menahannya lagi sekarang.

"Maggie. Kalo lo gak cerita, gue Cuma bisa liatin lo nangis doang tanpa tau masalah apa yang sebenernya lo hadapin. Gie, tenangin diri lo dulu ya," pesan Nara mencoba menyadarkan Maggie yang terus menangis. "Lo minum dulu, tenangin diri lo baru lo cerita ke gue pelan-pelan" ucapnya seraya memberikan air mineral.

Maggie meneguknya sedikit, ia meremas selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Perlahan tangisnya mereda, Maggie merubah posisi duduknya dan Nara kini duduk di samping ranjang sambil menggenggam tangan Maggie kuat. "Atur nafas lo dulu Gie,"

"Gue takut Ra, gue takut. Gue takut Arga pergi ninggalin gue dan pilih Naura" kata-kata itu akhirnya keluar dari mulut Maggie. "Setidaknya kalau gue masih ada di sini, ada alasan gue buat tahan Arga biar gak kemana-mana. Lo yakin kan kalo Arga Cuma pulang ke rumah? Bukan ke Naura?" tanya Maggie lagi memastikan.

Nara mengusap tangan Maggie, "Lo kenapa jadi overthinking gini sih? Dengerin gue, gue di sini jadi saksi kalo Arga sama sekali gak kemana-mana saat lo tidur sekalipun. Bahkan waktu dia kesini pertama kali, gue tampar dia buat sadarin kelakuan busuknya itu. Apa perlu gue datengin si Naura dan nyeret dia kesini buat minta maaf sama lo biar lo tenang?" tawar Nara.

"Gue gak bisa Nara, gue gak bisa kehilangan Arga. Arga itu punya gue!"

Nara menghela nafasnya, "Gie, coba lo ceritain sama gue kenapa Arga bisa selingkuh sama Naura? Apa yang sebenernya terjadi sama rumah tangga lo, Gie? Kita udah temenan lama, lo bisa percaya sama gue. Biar gue bisa bantu Gie, gue gak tega liat lo kaya gini."

Maggie menghela napas. Ia menatap Nara, "Jujur ... Ini bukan sepenuhnya salah Arga kok, ini salah gue juga yang ngebiarin hal ini normal di rumah tangga gue," kata Maggie, "Lo masih mau temenan sama gue nggak ya, kalo lo tau cerita ini?" tanya Maggie memastikan, Nara mengerutkan keningnya, namun pada akhirnya ia mengangguk pertanda setuju.

"Apapun yang terjadi, gue tetap menjadi temen lo," kata Nara dengan penuh keyakinan.

Maggie mengangguk dan berterima kasih kemudian berkata, "Gue sama Arga Open Relationship Nara."

Nara mengerjapkan matanya. Apa? Apa kata Maggie?

"Tapi ini semua karena gue nggak mau diselingkuhin Arga, gue nggak mau Arga ninggalin gue," dalihnya.

Bola mata Nara membesar saat mendengar pengakuan Maggie akan hubungan rumah tangganya. "Tunggu sebentar, ini gue gak salah denger kan? Lo sama Arga selama ini ngebebasin orang lain buat masuk secara terbuka di antara kalian? termasuk sex?" tanya Nara tak percaya.

Maggie mengangguk, bibirnya tersungging, sebuah senyuman miris muncul di sana, "Hubungan gue sama Arga itu udah lebih dari sepuluh tahun. Gue takut kalo tiba-tiba Arga selingkuh di belakang gue atau bahkan ninggalin gue. Jadi kita bikin kesepakatan—lebih tepatnya gue ajuin kesepakatan sama Arga. Kita bebas main sama siapapun, bahkan bertiga sekalipun asal masing-masing tahu siapa pasangannya. Dan satu lagi, syarat penting yang mungkin udah Arga lupain sekarang. Jangan pake hati," jelasnya.

"GILA!! GILA!! SAKIT JIWA LO BERDUA!" umpat Nara melepaskan genggaman tangannya dan kini mengusap wajahnya tak percaya dengan ucapan Maggie barusan. "Sumpah ya Gie, kemarin gue emosi banget sampe nampar si Arga taunya lo juga sama aja! Ketakutan lo ini gak beralasan Gie, ketakutan yang gak ada bukti dan berdasarkan apapun! Liat hasilnya, sekarang laki lo malah main hati beneran sama cewek lain!"

"Gue gak tau bakal kaya gini, kita udah perjanjian kalo gak akan pake hati!! Kalo udah kaya gini gue mesti gimana Ra? Setiap gue liat Arga berangkat kerja, hati gue was-was! Pikiran gue selalu negatif. Otak gue traveling kemana-mana bayangin kalo Arga selingkuh di belakang gue. Open relationship ini satu-satunya cara supaya gue tenang, gue tau Arga main sama siapa dan gue bisa ngebuktiin ke Arga kalo gue ini masih banyak yang mau! Dan rasa percaya diri gue balik lagi"

"SETAN AJA KETAWA GIE LIAT PANDANGAN HIDUP LO KAYA GINI!!" Nara menggeleng-gelengkan kepala, ia tidak tau harus mengeluarkan ekspresi seperti apa lagi. "Aduh ... ampun! gue gak ngerti lagi Gie. Tapi yang kaya gini gak bisa dibiarin Gie, mental lo bisa keganggu dan makin parah nantinya!"

****

Tiga landasan yang seharusnya ada dalam hubungan rumah tangga, Cinta, Setia dan Percaya. Maggie dan Arga memang sudah sejak lama tak memilikinya. Maggie yang rasa percayanya sudah hilang pada Arga dan Arga yang rasa cintanya kini sudah terbagi pada wanita lain. Setia? Sungguh keduanya sudah tidak pantas lagi menerima kata itu dalam rumah tangganya.

Ibarat bangunan, saat ini mereka sudah hancur atau malah harus dihancurkan dan kembali dibangun oleh bahan yang lebih kokoh lagi. Apa itu hal mudah? Membangun cinta, kesetiaan dan rasa percaya yang bahkan puluhan tahun saja bisa rusak.

"Gie, gue udah hubungin dokter buat lo konsultasi hari Sabtu depan. Gue jamin rahasia lo aman, untuk soal ini jangan dulu lo ceritain ke Arga ya. Gue harap dokter ini cocok sama loe. Jadi gimana? Besok lo udah mau pulang kan? Lo stop dulu buat negatif thinking sama Arga ya, fokus sama kepulihan diri lo ini. Apa gak kasian sama tubuh lo ini? Tubuh lo yang seharusnya lo sayangin lebih dulu!" pesan Nara lagi.

Maggie merentangan tangannya, membuat Nara berhamburan kedalam pelukan Maggie saat ini. "Thanks ya Ra, gue gak tau harus cerita sama siapa lagi. Please temenin gue terus ya, gue butuh support banget"

Nara mengusap punggung Maggie sambil terus memeluknya, "Gie, seandainya gue tau masalah ini dari dulu ... gue pasti bakal terus ada buat loe. Maafin gue ya Gie, gue tau ini terlambat" jawab Nara membuat air mata Maggie menetes lagi.

Pintu ruangan dibuka, terlihat Arga yang baru datang melihat Maggie dan Nara yang tengah berpelukan. "Loh, ada apa ini?" tanya Arga menaikan sebelah alisnya.

Mereka melepaskan pelukannya, lalu Maggie tersenyum kearah Arga. "Kamu ninggalin aku tadi pagi?"

Arga berjalan menghampiri ranjang Maggie, "Nara yang suruh aku pulang dulu."

"Iya gue yang suruh Arga, kan gue udah bilang Maggie! Please deh jangan dibahas mulu, sekarang laki lo udah ada di sini. Gue balik ya? Lo baik-baik ya" pamit Nara mencium pipi kanan dan kiri Maggie.

"Gue anterin ke depan Ra," ujar Arga menemani Nara keluar dari ruangan. "Thanks ya Ra udah mau nemenin Maggie, gue bisa istirahat bentar di rumah jadinya"

"Sama-sama, oh iya Ga, gue minta maaf ya kalo waktu itu gue emosi banget sampe nampar lo," ujar Nara merasa tak enak setelah tau kejadian yang sebenarnya.

Arga tersenyum kecil, "Gue juga kalo di posisi lo dan panik bakalan lakuin hal yang sama, hati-hati ya ... sekali lagi thanks ya Ra."

Nara tersenyum, "Please. Jagain Maggie ya," katanya.

Arga tersenyum, "Pasti," jawabnya.



To Be Continue

****

Continue Reading

You'll Also Like

339K 12.1K 53
[COMPLETE]✔️ R21+ Yerin adalah seorang gadis SMA yang serba berkekurangan, dia berusaha berjuang untuk bertahan hidup, tapi pertemuannya bersama Baek...
3.6M 331K 54
Expectation: hot shot lawyer with winning rate 100%, happily married, before 30 Reality: average winning rate and recently divorce before 30 Hidup Ty...
4.1K 800 18
Kiano tak tahu harus berbuat apa lagi saat kekasihnya tiba-tiba tanpa alasan yang jelas memutus pernikahan secara sepihak, padahal pernikahan mereka...
51.4K 2.4K 12
wia yang ditolak saat hari pertama bertemu dengan orang yang dijodohkan dengannya, mau tidak mau menempuh segala cara agar dia bisa menikah dengan la...