⭐ Pembaca yang baik tahu cara menghargai ⭐
•
•
Happy Reading
2 - Kepulangan
Prancis 05.56 AM 📍
Saat ini, Alena dan Ael menuruni anak tangga beriringan menuju meja makan. Disana sudah terlihat Afra dan Reta yang sedang menunggu mereka.
"Good morning." sapa Alena dan Ael bersamaan. Sambil mendudukan bokong mereka ditempat masing-masing.
"Good morning twins."
"Mau makan apa kalian?" tanya Reta sambil mengoleskan roti milik suaminya, Afra.
"Lena, roti aja," balas Alena. Gadis itu menyimpan ponselnya yang sedari tadi ia pegang.
Ael mengedarkan pandangan ke seluruh meja makan. "Kalau Ael mau nasi goreng aja." matanya berbinar melihat itu.
Setelah itu meja makan hening, semua sibuk memakan makanan masing-masing. Sampai suara dari gesekan antara kursi dengan lantai mengambil perhatian.
Alena bangkit dari duduknya. "Lena udah Mom, mau keatas dulu ganti baju." ucapnya dan berlalu pergi.
"Ael juga." sahut Ael cepat. Meninggalkan Afra dan Reta yang menggelengkan kepala, dasar twins batin mereka.
*******
"Baju gue emang segini banyaknya, ya?" tanya Alena kepada dirinya seraya mengedarkan pandangan keseluruh walk in closet miliknya.
-Si Alena Emang suka yang Aesthetic gitu Cr:pinterest
Alena tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin, perfect batinnya. "Si Ael udah belum si? kok gak nyamperin ke sini?" tanya Alena pelan.
Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi suara pintu terbuka, sontak Alena memalingkan pandangan ke arah tersebut, terlihat seorang cowok berjalan ke arahnya.
"Widihh, kakak gw cantik banget dah."
puji Ael menggoda.
Alena mengibaskan rambut hingga mengenai wajah Ael. "YOIIII,"
Ael yang melihat itupun tersenyum kecut. "Sombong euw," gumamnya.
"Lo ngatain gue sombong HAH?!" garang Alena yang ternyata mendengar perkataan Adiknya itu.
Ael langsung gelagapan. Matanya bergerak cemas. "Gak, maksud gue, sini koper lo, gue bawain!"
Segera Ael mengambil koper yang terletak di samping lemari dan menyeretnya keluar dengan cepat. meninggalkan Alena yang cengo dan menggelengkan kepala.
*******
° Bandara Charles De Gaulle ° 📍
"Aaaaa, Mommy sama Daddy jaga diri baik-baik ya disini, jangan lupa jaga kesehatan juga!" rengek Alena, menggoyangkan tangan Afra dan Reta. Ael yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Selalu begini pikirnya.
Afra menghela nafas, perlahan pria itu melepaskan pegangan Alena. "Astaga, iya sayang."
Reta mengelus puncak kepala Alena. "Yaudah sana. Nanti kalo udah sampai di Indonesia, jangan lupa kabarin ya."
"Mom, Dad. Kita pergi dulu ya." ucap Ael yang sudah jengah. Mereka menyalimi Afra dan Reta.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Afra dan Reta pergi dari bandara, setelah melihat penerbangan pesawat anaknya.
*******
° Bandara Soekarno Hatta ° 📍
"Apapun yang terjadi, ini semua harus berakhir." lirih Alena saat pesawat sudah berhenti.
Ael memasangkan earphone ke Alena. "Pake earphone lo kak, banyak fans di luar."
Alena terkekeh. "Dasar Pd banget lo," Dan benar saja. setelah mereka ke luar dari pesawat, terdengar sorak-sorakan.
Baik pujian maupun hinaan.
"Omooo cantik banget dia."
"Demi apa tuh cowok AAAAAA."
"Engga sia-sia gue nganter nyokap ke bandara."
"Bangsat tuh cewek bidadari woyyy, gue mimisan."
"Eh, tisu mana tisu. Itu ada yang mimisan."
"Oh bidadari jatuh dari surga ke hadapanku eaaaaaa🎶"
"Ganteng sini yuk."
"Mereka pacaran? kalo iya, gila couple goals banget."
"Cantik no hp nya berapa? sini Aa simpan."
"Suami gue tuh."
"Gue mau ke wc! Gak kuat gue liat beginian."
"Anjir masa depan gue"
"Halu lo pada, tuh cowok jodoh gue woy."
"Dih, oplas aja bangga tuh cewek."
"Anjir, gue remahan rengginang kalo disandingkan sama mereka."
"Misi gue mau mundur."
Ucapan mereka bagaikan angin lalu bagi Alena dan Ael, mereka berjalan dengan santai menuju parkiran. Disana terlihat mobil jemputan mereka, tanpa menunggu lama mobil tersebut berjalan membelah kerumunan kota. Beberapa menit kemudian, sampailah mereka di sebuah rumah besar. Tempat yang mereka tinggali dulunya.
Alena memandang lekat pintu didepanya. "Im back,"
Sedangkan Ael? dia langsung masuk begitu saja, karena sudah mengeluh capek. Alena membuka perlahan pintu tersebut. Pandangannya menyapu seluruh isi rumah.
Masih sama batinnya.
"Non lena?" seseorang memanggil nama Alena, sontak dia menoleh ke arah tersebut. Seorang wanita paruh baya yang terlihat sudah berumur kisaran kepala empat itu berjalan mendekatinya.
"Haii, Ini Bi Inah kan ya?" jawab Alena memastikan.
Bi Inah memeluk erat Alena. "Iya Non."
"Non lena teh apa kabar?" Bi Inah melepaskan pelukan.
"Alhamdulilah baik, Bi Inah juga gimana kabar nya?"
"Bibi mah gini - gini aja Non, kangen Bibi teh. Yasudah lebih baik Non istirahat. Pasti capek kan?" tanya Bi Inah.
Alena mengangguk. "Iya Bi, aku ke kamar dulu."
*******
Saat ini Alena sedang merebahkan dirinya diatas kasur queen size. Mengambil ponselnya diatas nakas lalu menelpon Afra.
"Assalamualaikum Dad."
"Waalaikumsalam, kalian udah sampai kan? gimana ada halangan dalam perjalanan kamu? vasilitas disana masih lengkap kan? Kamu bai--"
Ucapan Afra dipotong Alena. "Omg Dad, satu-satu dong. Lena sama Ael udah sampai, semuanya aman terkendali Dad."
"Ohh, syukurlah. Ael mana?"
"Biasalah pasti tidur tuh anak, ya kan In?" bukan Alena yang menjawab melainkan Reta.
Alena tertawa kecil. "Iya Dad. Ael lagi tidur."
"Dad, Lena sama Ael udah didaftarin sekolahkan?"
"Udah kok, Daddy juga bilang kalo kalian harus sekelas."
"Lah kok bisa Dad?"
Terdengar kekehan di seberang sana. "Kan kalian sekolah di sekolahan kakek, masa lupa si kamu"
Alena tertawa kecil. "Yaudah Dad. Aku mau tidur dulu, bye."
"Bye sayang."
Tut tut tut
Panggilan terputus. Ditaruhnya kembali hp tersebut, dan beristirahat sambil memejamkan matanya untuk menghilangkan penat saat di perjalanan.
A/n :
SANTAI SAJA BESTYY
Tinggalkan vote hahwhw