π‘πžπ¬π­πšπ«π­π’π§π  𝐚 π‘πžοΏ½...

Da MonMonicaF

50K 4.1K 449

[ REVISI ] "Tidak masalah jika kau melupakanku, aku bersyukur kau ada di sisiku" "Ayo.. kita berteman baik Ku... Altro

1. The Beginning
2. Accident
3. Riku's Decision
4. Stay at Ainana dorm?!
5. Today's Story
6. Riku Teach or Be Taught?
7. Tenn's Decision
9. Stroll 🀍
10. With Tenn 😳
11. Riku Is Sick 😭
12. Response Letter βœ‰ (Flashback #1)
13. Disappointed... 😒 (Flashback #2)
14. I'm sorry for being a lousy twin brother... (flashback #3)
15. Riku's Dark Side❗ (Flashback #4)
16. Gomen Tenn-nii... 🀍
17. Leave you 'Again'...πŸ’”
18. Will Never Leave You
19. Resignation Letter
20. Nightmare
21. Spoiled Riku Moment ☺
22. NOT FINE...
23. Riku's Confession
24. Happiness Ends In Sadness... πŸ’”πŸ˜­
25. We Are Twins!
26. The Result Of A Hope...
27. With Love ❀
28. Riku Disappeared...
29. Temporary Formation [Idolish7 --> Idolish6]
30. Four Years Latter 🎸
31. The Star Comeback
32. Heartwarming Meeting
33. Restarting A Relationship βš˜πŸ’« - END -

8. Remaining Time Limit

1.3K 119 5
Da MonMonicaF

Restarting a Relationship
.
.
.
°•☆•°
.
.
.

Di dalam mobil terdapat 1 orang yang terus menghela nafas dan mengeluh karena jalanan macet, sedangkan satu orang lainnya bersenandung kecil sembari mendengarkan instrumen lagu baru yang diciptakan oleh rekan sub-unitnya.

"Haaah..." Helaan kembali terdengar.

"Yuki lagu barumu benar benar bagussss!!! Tidak semua ciptaan Yuki itu memang yang terbaik!" Puji Momo.

Yuki menyandarkan kepala pada kaca mobil sembari mengamati pemandangan orang orang yang sedang berjalan. "Ya syukurlah kalau kau menyukainya Momo"

"Uhm! Lagunya sangat indah! Omong omong jalanan macet sekali" Momo~

"Sepertinya ada kecelakaan makannya jalanan menjadi macet" Jelas Rinto selaku manager Re:vale.

"Yuki kau lihat apa? Emang ada yang menarik dari rumah sakit?" Tanya Momo melihat Yuki yang setia mengamati gedung rumah sakit yang ada di seberang.

"Tidak sih hanya ada gedung yang di cat dominan putih dan lelaki yang mirip seperti Riku-kun" Jawab Yuki dengan nada malas.

"..."

Yuki mencerna apa yang baru dikatakannya dengan melihat sosok lelaki yang familiar baginya. "Itu memang Riku-kun!" Sahut Yuki sedikit kaget.

"Mana?"

Yuki menuding dari dalam mobil ke arah rumah sakit. "Ah... Itu memang Riku!" Momo~

"Benarkah? Untuk apa Riku-kun datang ke rumah sakit?" Tanya Rinto yang bertugas menyetir.

"Tidak tau mungkin pemeriksaan rutinnya" Jawab Momo menebak.

"Tapi Yamato-kun bilang kemarin Riku-kun pergi ke dokter untuk pemeriksaan" Yuki~

"Aku mau turun!" Sahut Momo.

"Eh Momo?!"

"Aku penasaran sama kouhaiku" Ucap Momo membuka pintu mobil dengan sudah memakai penyamaran.

"Aduh Momo tunggu aku!" Ucap Yuki ikut turun dan menyebrang di antara mobil mobil.

"Kalian-"

"Maaf Oka-chan kami nanti akan naik taksi aja!" Ucap Momo.

.
.

Hari ini Riku berangkat dari asrama menuju rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya serta berkonsultasi dengan dokter.

Riku berjalan melewati lorong yang dominan putih, melewati anak anak kecil yang dirawat di sana, melewati beberapa orang dan sampai pada ruangan dokter.

Riku= bold Dokter= No Bold

"Selamat datang Riku-kun"

"Maaf saya sedikit terlambat dari waktu perjanjian sensei"

"Tidak masalah, mari ikut saya"

...

"Jadi bagaimana sensei? Akhir akhir ini saya sering merasa sakit"

"Begini Riku-kun, sebelumnya saya ucapkan maaf"

"Penyakitmu bertambah parah seiring berjalannya waktu. Terlebih kau sering mengonsumsi obat obatan karena mengidap asma. Kusarankan jika bisa kurangi menggunakan obat obatan apapun"

"Tapi jika saya tidak meminumnya rasa sakit ini sangat menyiksa"

"Meski begitu kau tidak boleh kertergantungan terlebih terhadap obat penahan sakit. Semakin sering kau memakainya semakin besar dosisnya. Itu tidak baik untuk kesehatan"

"..."

"Lalu penyakit lain yang kau idap mulai menggeroti organ dalammu"

"Haah... Saya harus bagaimana sensei? Apa mungkin penyakit yang saya derita bisa disembuhkan?"

".... Saya minta maaf Riku-kun....."

"Penyakit ini belum ditemukan obatnya sama sekali. Sebelumnya ada beberapa orang yang juga mengidap ini, dan dokter menyarankan untuk operasi. Namun operasi ini kemungkinan berhasilnya hanya 30%. Jadi saya tidak terlalu menyarankan"

"Kira kira dengan gejala yang sudah mulai tampak ini...."

"Berapa lama lagi....."

"Sisa waktu hidup saya?"

"..."

"Kemungkinannya... Sekitar 2 tahun lagi"

"2 tahun....?..."

"Itu pun tidak terlalu pasti, jika kau memaksakan diri keadaanmu akan menjadi buruk. Jadi kau harus banyak istirahat, jangan terlalu kelelahan dan melakukan pekerjaan berat"

"Ha'i Arigato atas informasinya sensei"

"Untuk sekarang saya akan berikan obat yang kemarin. Tolong konsumsi sesuai takaran yang saya berikan"

"..."

"Sensei apa nama penyakit yang saya derita, lalu kira kira apa gejala lainnya?"

"Nama penyakit yang kau idap...."

-

Setelah konsultasi yang memakan waktu sekitar 1 jam lebih. Riku telah menerima persediaan obatnya dan berpamitan pada dokter, tak lupa berterimakasih.

Riku menghela nafas dalam melangkahkan kaki keluar dari ruangan. Saat berbalik badan matanya menangkan keberadaan senpai nya yang terlihat terkejut.

Sama halnya seperti Re:vale, Riku sendiri juga terkejut menyadari kehadiran kedua senpainya.

"Ah...."

"Etto... Yuki-san dan Momo-san mendengarnya?" Tanya Riku berdiri di tempatnya.

"..."

"Jika iya, tolong rahasiakan ini dari yang lain.. hehe..." Pinta Riku tersenyum kecil dan menggaruk pipinya.

Momo tidak bisa berkata apa apa, air matanya malah mengalir keluar.

Yuki yang sedikit syok mencoba untuk tenang
"Riku-kun... Sejak kapan...?"

"Sepertinya sejak sebelum orang tuaku meninggal... Aku sudah merasa sakit waktu itu" Jawab Riku menatap ubin lantai namun tetap berusaha tersenyum.

"Me-meninggal? Tunggu... Riku apa saja yang kau sembunyikan?! Penyakit?! Sisa waktu?! Semua ini... Sebenarnya apa yang terjadi Riku?!" Tanya Momo sedikit menaikkan nada bicara.

"Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi" Pinta Yuki.

Riku mengangkat kepala menatap kedua orang itu "Akan kujelaskan..."

Riku menghela nafas kembali dan senyuman yang terpasang mulai memudar.

"Namun sebagai gantinya, tolong rahasiakan ini dari teman temanku termasuk Tenn-nii"

🌙🌙

Waktu terus berjalan hingga tak terasa pagi berganti malam. Langit yang awalnya bewarna biru mudah kini menjadi biru tua dengan bulan sabit serta paparan bintang yang menghiasi.

Tak terasa sudah memasuki musim dingin, udara malam yang lebih dingin dari sebelumnya mulai terasa menembus kulit.

Namun meski begitu seorang lelaki dengan surai merah muda kini sedang menyusuri jalan, entah kenapa ia ingin berjalan jalan meski cuaca saat ini dingin.

Tenn menghela nafas sembari membenarkan syalnya yang sedikit lepas.

'Aku ingin mengingat semua yang kulupakan'

'Nanase Riku... Jika dia memang saudaraku...'

'...'

'Aku harus menemukan ingatanku bersamanya'

'Pasti ada suatu alasan, jika memang dia ternyata saudaraku.. Kenapa dia mengatakan kita hanya sebatas rekan bisnis?'

"Anak laki laki yang terlihat seumuran itu... Aku yakin itu adalah diriku dan Nanase-san"

'Andai saja Gaku dan Ryuu bisa menceritakannya semuanya'

"Entah kenapa aku merasa ragu jika dia benar benar saudaraku"

Tenn melanjutkan langkahnya, berjalan lurus ke depan. Ia memasukkan kedua tangannya yang mulai terasa membeku, ke dalam saku jaket.

'Karena kami tidak mirip satu sama lain'

Tenn mendongakkan kepala menatap langit berbintang 'Kurasa aku harus bertingkah layaknya orang bodoh sebentar lagi...'

❄❄

"Kujo kau darimana aja?" Tanya Yamato melihat Tenn baru kembali larut malam.

"Aku hanya jalan jalan" Jawabnya.

"Kujo.. udara sedang dingin di luar kau bisa sakit nanti" Omel Mitsuki layaknya seorang ibu.

Tanpa sadar Tenn memasang senyum kecil 'Orang orang ini benar benar baik dan cocok untuk menjaganya'

"Ah-"

"Hm? Ada apa Kujoshi?" Tanya Nagi.

"Apa- apa ada seseorang yang seperti ingin kalian jaga atau khawatirkan?" Tanya Tenn sedikit bingung ingin mengartikan apa yang ada di pikirannya.

"..."

"Rikkun" Jawab Tamaki menyebut nama satu orang.

"Nanase-san..?"

"Iya Kujo-san, kami semua ingin menjaga Nanase-san. Kami khawatir padanya, karena meski sudah dewasa sekalipun, dia masih seperti bocah bodoh yang sangat baik dan ceroboh" Jelas Iori.

"Where is Riku now?" Tanya Nagi.

"Rikkun nememin So-chan nonton film hantu di kamar" Jawab Tamaki.

"Akan kami beri petunjuk" Iori~

"Ichi kau yakin? Riku bisa saja marah jika kita memberitaunya" Ucap Yamato.

"Biarkan saja, lagian Mood Nanase-san itu cepat berubah" Iori~

Iori lantas menatap Tenn yang masih berdiri "Nanase-san tidak bisa menjalani hidup layaknya anak pada umumnya"

Ingatan yang muncul kapan hari kembali terlintas di benak Tenn. Pemandangan dirinya bersama anak lelaki berambut merah di rumah sakit.

'Nanase-san tidak bisa hidup dengan normal? Apa karena sakit?' pikir Tenn dalam hati.

"Kenapa berbelit belit tinggal katakan jika Rikkun itu punya-"

"Tama! Jangan katakan apapun! Biarkan Kujo mengingatnya sendiri!" Sela Yamato memutus kalimat Tamaki.

"Ganti topik... Nah Kujoshi apa kau mau ikut berlibur bersama we?" Tanya Nagi.

"Apa tidak masalah?" Tanya Tenn merasa sungkan.

"Gak masalah, ajak Gakkun dan Ryuu-aniki juga" Tamaki~

"Sekalian aja Re:vale juga!" Mitsuki~

"Woee siapa yang bayarin kalo semua diajak?!" Yamato~

"Ossan" Jawab Mitsuki menunjuk Yamato "Karena kulihat sepertinya Yamato-san cukup kaya, buktinya punya Black card"

"Oi Mitsu!!"

"Yosh! Kalo gitu kita ajak Momorin dan Yukirin juga, Yeayy jadi rame!!" Tamaki~

"Oi tunggu seben-"

"Kau baik dan dermawan sekali Nikaido Yamato" Tenn~

"Akan kububungi Gaku dan yang lain" Ucap Tenn mengeluarkan HP.

"Woi aku kan-"

"Terimakasih telah membayari tiket perjalan Trigger dan Re:vale, Nikaido-san" Iori~

"Woee aku ga bilang mau kann...." Ucap Yamato melas.

☕☕

Sesuai apa yang telah diputuskan Idolish7, Re:vale dan Trigger pergi ke Okinawa dengan tujuan untuk berlibur.

Di dalam pesawat---

Tamaki mengenakan penutup yang biasanya dipakai saat tidur, serta ia menggenggam erat tangan Sogo dan Iori yang berada di sebelahnya.

"Yostuba-saann!"

"A-agh... A-aku takut ke-ketinggian..." Ucapnya.

"Tenanglah Tamaki-kun ini tidak menakutkan" Balas Sogo menenangkan.

Sementara Yamato terlihat enggan duduk di sebelah seseorang "Sial kenapa aku harus duduk di sebelahmu"

"Oh.. Tenanglah Yamato-kun aku akan menghiburmu bila merasa bosan" Balas Yuki dengan senyum membuat Yamato merasa jyjyq.

Sedangkan Momo, Mitsuki, dan Nagi terlihat asik mengobrol bersama dengan santainya.

"Bersenang senang sebentar tak masalah kan... Aku capek harus bekerja tiap harinya" Ucap Gaku menyandarkan punggungnya.

"Iya, aku merasa lebih baik jika berlibur sebentar. Terlebih ini akan seru karena kita berangkat dengan semuanya" Balas Ryuu.

"Sepertinya tidur kedua orang itu sangat nyaman" Ujar Gaku tersenyum kecil saat melirik bangku sebelahnya.

Terlihat Riku dan Tenn tidur dengan saling bersandar

'Kawaiiii' batin Iori

"Kawai kan.." Ucap Momo tersenyum lembut melihat ke arah Riku dan Tenn, membuat Iori yang mengatakan hal sama dalam hati menjadi terkejut.

✈✈

Ke-12 Idol kini duduk bersantai di lobby hotel setelah perjalanan dari Tokyo menuju Okinawa.

"Kenapa ga ke pantai?" Tanya Tamaki

"Ini musim dingin Yotsuba-san, kau bisa membeku saat masuk ke dalam air" Jawab Iori.

"Udara hari ini saja sudah cukup dingin untuk onii-san" Ucap Yamato memeluk tubuhnya sendiri.

Sogo yang duduk di sebelah Riku memberikan teh hangat yang ia bawa dengan tremos.

"Riku-kun kau tidak kedinginan kan?" Tanya Sogo memastikan.

"Ketika keluar dari pesawat aku langsung dibaluti dengan jaket tebal berlapis lapis. Bukan dingin tapi malah terasa sumuk" Jawab Riku mengingat Iori dan Mitsuki yang sigap memakaikan jaket tebal saat pesawat sudah mendarat.

"Lagian ide mengajak liburan di saat begini?" Riku~

"Mee!!" Jawab Nagi menunjuk dirinya.

"Sekali sekali kita boleh kan istirahat dari pekerjaan" Sahut Mitsuki.

"Sudah nikmati saja liburan kita kali ini" Gaku~

"Kita bisa melepas stress dengan liburan" Ucap Yuki.

"Mau es krim" Ucap Tamaki tiba tiba.

"Es krim di cuaca dingin begini?" Momo~

"Lebih baik jangan, karena kau bisa terserang flu" Ingat Ryuu.

"Minna-san kalian bebas pergi kemanapun, asalkan jangan sampai tersesat" Ucap Iori sembari melirik Riku.

"Apa?! Aku bukan anak kecil yang mudah tersesat!" Balas Riku mengetahui arti tatapan Iori.

"Dulu aja Rikkun kesasar dan gak kembali" Sahut Tamaki.

"Ah...." Riku tidak mampu berkata kata mengingat dirinya di liburan tahun lalu sempat tersesat.

"Bocah kau anteng sekali... Oh... Gimana kalo nanti kau jalan jalan sama Nanase" Ucap Gaku menyenggol Tenn dengan sikunya.

"Terus kalian?"

"Kami sudah punya kegiatan masing masing!" Jawab Momo riang.

"Jadi Riku karena kami sibuk masing masing, kau dengan Kujo saja ya" Ujar Yamato.

"Ah tapi aku-

"Mungkin kalian bisa beli oleh oleh atau semacamnya" Sela Mitsuki.

"Tidak perlu, aku sendiri di hotel tidak masalah" Tolak Riku.

"Itu bahaya" Ucap Ryuu.

"Eh kenapa?"

"Aku takut Nanase-san diculik saat sendirian, jadi kusarankan untuk bersama Kujo-san" Jawab Iori.

"Mana mungkin!! Aku ini sudah dewasa, mana ada yang mau menculikku?!!" Riku~

"Habisnya Rikkun itu berbakat, baik, dan imut. Jadi mumgkin ada orang yang mengicar Rikkun" Tamaki~

"Hah?!"

"Lebih baik jika Riku-kun bersama Kujo-kun saja" Sogo~

"Kan aku bilang tidak masalah sendirian, Kalian pergi saja bersama Kujo-san" Ucap Riku berusaha menolak.

"Jadi kau tidak mau pergi denganku? Apa ada masalah hingga Nanase-san mencoba menghindariku?" Tanya Tenn dengan nada khas nya, namun memasang ekspresi sedih.

"Riku kau membuat Tenn sedihhh.. Kan kasihan Tenn pergi sendirian" Ucap Momo.

"Ten- Kujo-san kan bisa pergi bareng Momo-san" Balas Riku.

"Begitu ya, sepertinya Nanase-san memang membenciku" Sahut Tenn.

"Bu-bukan begitu..." Riku menundukkan kepala menyembunyikan raut wajah sedihnya.

"Mana mungkin aku membencimu" Gumam Riku namun Sogo yang berada di samping Riku dapat mendengarnya.

Sogo mengulas senyum "Artinya Riku-kun tidak membenci Kujo-kun kan, jadi apa salahnya pergi berdua?"

"Biarkan saja jika Nanase-san memang tidak mau. Aku tidak ingin membuatnya semakin menghindariku"

"Ah baiklah baiklah! Aku akan pergi sama Kujo-san!" Jawab Riku.

Iori menghela nafas dan menampilkan senyum "Bersenang senanglah"

"Kalo gitu kami pergi dulu yaa~" Pamit Momo yang hendak mampir ke tokoh baju bersama Mitsuki, Gaku, Ryuu, Nagi dan Iori.

"Kami juga" Pamit Sogo diikuti Yuki.

"Kami.... Ah! Kami mau pergi cari jajan, sampai nanti" Pamit Yamato juga pergi dan menyeret Tamaki.

"Eeehhh.... Baiklah hati hati di jalan~" Balas Riku melihat kepergian teman temannya di saat bersamaan.

...

Selanjutnya suasana menjadi hening, Tenn dan Riku tidak saling bicara satu sama lain. Sejujurnya Riku tidak ingin terlalu dekat dengan Tenn.

'Mereka pasti sengaja...'

'Hah... Tidak masalah... Sampai sekarang pun Tenn-nii tidak mengingatku...'

'Jadi.... Kurasa tidak masalah menghabiskan waktu bersama hari ini...'

Tanpa sadar Riku menjadi melamun, hingga tak menyadari Tenn telah berpindah duduk di sampingnya.

"Nanase-san apa yang kau pikirkan?" Tanya Tenn membuat Riku tersadar dari lamunan.

"A-ah... Ti-tidak ada"

"Apa Nanase-san tidak tahan dingin?" Tanya Tenn.

Riku memutar bola matanya ke arah lain "T-tidak, aku hanya ti-tidak suka dingin"

'Tidak tahan dingin ya... Nanase-san itu sangat payah berbohong' batin Tenn.

"Begitu ya... Tapi menurutku musim dingin itu menyenangkan, karena kita bisa membuat boneka salju, bermain salju dan kegiatan lainnya" Ucap Tenn.

"Aahh... Begitu ya"

"Kalau kau mencoba bermain salju, mungkin pada akhirnya Nanase-san akan menyukainya" Tenn~

Riku menatap lurus ke depan dengan senyuman yang berkesan sendu "Mungkin begitu, jika saja aku bisa bermain salju"

'Nanase-san tidak pernah atau mungkin tidak bisa main salju?'

"Loh~ Nanase-san gak pernah main salju waktu kecil?"

"Tidak pernah, aku ingin menikmati musim dingin jika bisa"

'Nanase-san tidak bisa menjalani kehidupan normal layaknya anak pada umumnya, lalu sepertinya Nanase-san tidak tahan dengan musim dingin.... Mungkinkah penyebabnya penyakit?'

'Sedikit lagi... Aku harus bertanya sedikit lagi...'

"Kenapa tidak bisa?" Tanya Tenn menunggu jawaban.

"Haha... Mana mungkin seseorang yang punya as-" Riku memotong perkataannya saat sadar hampir mengatakan soal dirinya yang mengidap asma. "Aku tidak bisa... Hanya itu saja"

'As?.... Apa jangan jangan....'

'As..ma?'

To be Continue

Continua a leggere

Ti piacerΓ  anche

1.8K 246 10
Terkadang... ...Nanase Riku tidak terlihat seperti Nanase Riku. Genre : Misteri, Horor, Comedy, Slice of Life, Angst WARNING : OVERPROTEKTIF Siblings...
1.1M 2.8K 18
πŸ”ž Bluesy area, mengandung 21+ πŸ”ž - oneshoot ! ranked; #1 Karina 24/6/2023 #1 Bluesy 25/6/2023 #1 Karinajeno 7/9/2023
3.8K 402 15
Sebuah undangan pekerjaan membawa mereka pada petualangan tak terlupakan Apa yang akan terjadi pada mereka? Langsung baca saja . . . Maafkan jika sif...
187K 18.3K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...