KimJisoo483203 tambah satu deh, jangan lupa follow akun saia.
Kalo mau di polbek, pinjam dulu seratus🗿🤘🏼
🍃
"Jangan salahkan aku, kalian yang meminta agar aku pergi."
Pagi yang indah.
Suara berkicauan burung terdengar sangat merdu dan jelas lantaran keadaan sangat sangat sepi dan sunyi.
Suara tetes air keran terdengar menggema sangking sunyinya. Oknum yang biasa nya bangun dan memasak sarapan pun sekarang tidak terlihat.
Hyunsuk meregangkan tubuhnya yamg terasa sangat pegal. Dilangkahkannya kakinya menuju wastafel lalu mencuci wajahnya. Kepalanya celingak celinguk melihat sesuatu.
"Dimana dia?" Batinnya bertanya.
"Apa dia benar benar pergi?" Batinnya lagi.
"Tidak kah kau melihat tuan choi, doyoung berpengaruh besar terhadap trejo..?!"
"Tidak tidak... Dia bukan apa apa.." Hyunsuk menyadarkan dirinya.
"Dengar choi, jika kalian masih merundung doyoung.. saya akan mengambilnya dari kalian"
"Tidak masalah hyunsuk. Itu yang kau inginkan." Hyunsuk meyakinkan hatinya.
"Dan saya akan membuat group sendiri untuk doyoung"
"Di magnum,"
"Ck! Sialan!" Umpatnya.
"Bagaimana jika dia lebih populer dari trejo?!" Dengusnya kesal.
Tap... Tap... Tap...
Hyunsuk menoleh ke arah pintu masuk, itu Doyoung yang berdiri dengan memegang dua buah pot mini yang berisi tanaman persis milik Jaesahi.
"Dari mana saja kau?" Tanya Hyunsuk ketus.
Tatapan mata yang biasanya menatap takut dan sendu kini terlihat datar dan dingin.
"Seperti yang hyung lihat." Jawabanya singkat.
Lalu Doyoung melangkah menuju halaman belakang dan meletakkan kedua pot itu diatas meja meja mini.
'untuk mengganti yang ku rusak'
Tulisnya pada selembar sticky note, lalu menempelnya di pot.
"Ada apa?" Tanya Doyoung datar pada Hyunsuk dan Junkyu yang menatapnya di pintu.
"Aniya... Mana sarapan kami?!" Jawab Junkyu angkuh.
Doyoung terkekeh pelan,
"Aku belum pergi saja kalian masih harus dimasakkan sarapan. Bagaimana jika aku sudah pergi?" Sindirnya mengejek.
"Yyak! Jaga bicaramu biang masalah!" Bentak Junkyu marah.
Doyoung kembali terkekeh,
"Santai saja hyung. Aku sudah meminta salah satu kru baru agar mengantarkan kalian sarapan." Ucapnya santai.
"Tunggu saja," lanjutnya lempeng, lalu berjalan melewati kedua hyungnya itu begitu saja.
"Sila! Dia seperti bukan kim Doyoung!." Umpat Junkyu kesal.
"Mulai sekarang kalian harus terbiasa tanpa keberadaan doby." Celetuk Yoshi tiba tiba.
"Kalian yang memintanya untuk pergi, jadi jangan sampai kalian menyesalinya.." lanjutnya menyindir.
"Diam kau kanemoto!"
Yoshi bergidik acuh lalu melangkahkan kakinya menuju kamar Junghwan, niatnya ingin menyusul Doyoung.
Tok tok...
"Masuk saja hyung!" Teriak dari dalam.
Yoshi membuka pintu yang tidak dikunci itu lalu menutupnya kembali dan menghampiri Doyoung yang kini memeluk Junghwan yang menangis.
"Hyung..."
Yoshi tersenyum hangat lalu duduk disamping keduanya.
"Aku tidak bisa hyung..." Lirih Doyoung dengan nada yang bergetar.
"Jangan begitu. Ini keputusan mu," ucap Yoshi menguatkan.
"Tapi aku tidak bisa meninggalkan junghwan.."
"Hiks.. jung─hwan juga tidak bisa hyung, hiks.."
"Junghwanie, dengarkan hyung." Yoshi menegakkan tubuh Junghwan agar menghadapnya.
"Dobby hanya keluar dari trejo, bukan keluar dari agensi. Lagipula, apa kau tega, melihat dobby terus menerus dirundung dan dikucilkan oleh para hyungdeull?"
Junghwan menggeleng,
"Nah, bukankah ini keputusan yang tepat? Iya kan?!" Tanya Yoshi.
Junghwan mengangguk dengan wajah sedihnya.
"Tapi...tapi hyung janji yah, sering sering mengunjungi ku.." ucap Junghwan pada Doyoung.
Doyoung tersenyum hangat lalu mengangguk mantap.
"Aku janji akan sering berkunjung," ucapnya.
Lalu kesedihan itu hilang seketika. Yoshi berusaha mencari topik agar kedua dongsaeng nya itu tidak memikirkan hal yang membuat mereka bersedih.
Hingga tiba tiba ponsel Doyoung berdering menandakan panggilan masuk.
"Yeoboseo?"
"..."
"Ah nde hyung, aku akan segera kesana.."
Tut...tut....
"Ada apa hyung?" Tanya Junghwan penasaran.
"Aku harus segera menemui yang'nim," jawab Doyoung sedikit sendu.
Yoshi tersenyum hangat sembari menepuk bahu Doyoung untuk menguatkan nya.
"Pergilah, hubungi hyung jika ada apa apa.." ucapnya.
Doyoung hanya mengangguk sebagai respon, lalu melangkah pergi meninggalkan kamar Junghwan.
⬗⬗
"TREJO AYO CEPAT BERKUMPUL!" Suara teriakan dari Gangyun hyung itu berhasil membuat para member yang masih tidur bangun seketika.
Satu persatu member TREASURE berkumpul diruang utama dorm. Yedam yang terakhir bergabung kini sudah duduk manis disamping Jaehyuk.
Gangyun hyung menatap trejo dengan tatapan datar, "bagaimana? Apa kalian yakin?" Tanyanya tanpa berbasa basi.
"Apa yang hyung bicarakan?" Tanya Mashiho.
"Tentang Doyoung. Kalian yakin membiarkan nya pergi?" Jawab Gangyun hyung bertanya.
Hening.
"Tentu kami yakin! Untuk apa kami ragu?!" Seloroh Yedam angkuh.
Gangyun hyung menghela nafas berat, "kalian sadar kan posisi Doyoung?" Tanyanya.
"Aku bisa mengatasinya hyung, jadi tidak usah khawatir!" Celetuk Jihoon pun angkuh.
"Kau. Hyunsuk. Kau yakin akan membiarkan Doyoung pergi?!" Tanya Gangyun hyung pada Hyunsuk.
Hyunsuk diam, apa yang pernah terjadi berputar di kepalanya.
"Choi Hyunsuk?."
"Ah nde! Tentu aku yakin!" Ucap Hyunsuk reflek.
"Tidak ada gunanya menanyakan ini pada mereka hyung. Biarkan Doyoung pergi, mungkin ini memang takdirnya.." celetuk Yoshi.
"Lebih baik doby hyung pergi, daripada bertahan tapi tidak dianggap sama sekali. Biarkan mereka merasakan yang namanya penyesalan!" Sambar Junghwan sarkas.
"Yasudah. Ini keinginan kalian. Jangan menyesalinya nanti." Tukas Gangyun hyung lalu pergi dari dorm.
"Gangyun hyung berbicara seolah sibiang masalah itu akan lebih baik dari kita!" Celetuk Asahi datar.
"Sudah biarkan saja! Kita bebas sekarang! Haruskah kita berpesta untuk merayakannya?!" Seru Yedam antusias.
"SETUJU!" Terik yang lain minus YoshiHwan.
S A Y A P
"Kabar mengejutkan dari boygrup rookie yang baru saja debut, TREASURE dari agensi besar YG Entertainment. Tiba tiba mengkonfirmasi bahwa salah satu member dari trejo akan hengkang."
"Kabar ini tentu sangat mengejutkan bagi para penggemar. Trejo baru saja debut selama delapan bulan, tapi sudah harus kehilangan salah satu membernya."
"Kim Doyoung. Di duga hengkang karena masalah pribadi yang tidak pernah ada akhirnya..."
"Lalu, bagaimana kah nasib kim Doyoung sekarang?! Dan bagaimana pula nasib trejo?!"
Yoonbin mematikan saluran tv lalu menatap semua orang yang ada didalam ruangan.
"Bagaimana sekarang?." Tanyanya.
🍃🍃🍃
Hai!
Makin gak jelas? Maav🤞
©JemariHandal🤘🏼