Villa Misteri (Ejen Ali X Ani...

By nabilah_nk

11.1K 906 626

[AKAN DIREVISI] Setelah mengalahkan Shadow Squad, para ejen muda diberikan liburan selama seminggu dan libura... More

💖Character💖
💖Character (2)💖
PART 1 - Yeay, Cuti!
PART 2 - Di Perjalanan
PART 3 - Villa Samadhi
PART 4 - Di Malam Hari
PART 5 - Cerita Semalam
PART 6 - Hutan Dekat Villa
PART 7 - Mysterious Girl
PART 8 - Mimpi Buruk Roman
RANDOM BOOK
PART 9 - Datang Satu-Persatu
PART 10 - Tanya Bang Rijal
PART 11 - Maunya Apa, Sih?!
PART 12 - Mencari Petunjuk
RANDOM BOOK
PART 13 - Di Gubuk Tua
PART 15 - Mencari Jalan Keluar
PART 16 - Rencana Mengejutkan
PART 17 - Let's Play, Kiddo ...
PART 18 - Where Am I?
PART 19 - Bicara dan Jujur (END)
Diusir (Group Chat)
Gak Beres (Group Chat Pt.2)

PART 14 - Become A Prisoner

292 31 28
By nabilah_nk

Jangan lupa vote dan komen, yak !

Pertama kali dapat hate comments, bukannya marah gw malah ngakak, nih. Gimana, yak? Soalnya, saya cek profil org yang buat hate comments di cerita saya dan ternyata ... 

Biasa aja, sih. Wkwkwk ... cuma bocil 

Kalau kata Bang Rianiayan, "Kukira mukanya sangar ternyata macam ban Honda~"

Intinya kalau dia ngelunjak lagi baru gw blok, deh. Wkwk ... semangat terus semua!

Happy Readings!

.

.

.

.

:V

Romansyah : "Aliiiiiii ...."

Roman menyusuri sekitaran gubuk. Keempat-empat anak itu masih belum diketahui bagaimana keadaan mrk sekarang. Dan kini, Roman merasa dia perlu memastikan mereka baik2 saja.

Romansyah : "Aliiiii!! Oiiii!!!"

Roman berkali2 memanggil, tapi tiada jawaban. Dia yang tadinya berani masuk ke dalam gubuk mulai terdiam dan gemetar.

Romansyah : "Anjay ... knp tadi aku masuk dulu, yak?"

BRUKK!!

Romansyah : "Anjay ...😱😱"

Roman terdiam karena dia kaget. Terdengar suara tabrakan dan suara seperti membanting barang. Roman lantas menyiapkan kuda2, dan dia juga sudah siaga menyiapkan Canon miliknya jikalau terjadi serangan.

Satu detik, dua detik, tiga detik, namun tidak terlihat tanda-tanda bahwa ada sesuatu yg akan menyerangnya. Sesaat, Roman bernapas lega, dia kemudian mengatur napasnya kembali, mengusap dahinya perlahan.

Krrrkk ...

Namun, Roman tak menyadari, bahwa bahaya muncul bisa dari mana saja. Bukan hanya depan, tapi juga belakang, atas, kiri, kanan, dan tentunya adalah ...

Bawah.

Grep!

Kedua kaki Roman ditarik kuat dari bawah, entahlah siapa yang menariknya. Tubuh Roman terjatuh dan tangannya buru2 meraih sesuatu yang mungkin dapat membuatnya melepaskan diri dari "Cengkraman" tersebut.

Romansyah : "Akh!"

Sayangnya, apa yang dia lakukan tak membuahkan hasil, tubuhnya diseret dengan cepat memasuki sebuah ruangan, dan begitu Tubuh Roman sudah menghilang dri balik ruangan itu, pintu ruangan tersebut menutup dengan keras.

Brak!!!

"Bingo."

.

.

.

.

.

"Iman ... Iman ..."

Tubuh gadis berkerudung itu berusaha dibangunkan, setelah beberapa saat, akhirnya dia membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa sakit akibat jatuh tiba2.

"Iman ..."

Iman mengerjap2kan mata, untuk menyesuaikan penglihatannya dengan ruangan tersebut, apa yang dilihatnya sekarang adalah ruangan dgn sebuah lampu yang remang2. Ruangan itu juga sepertinya adalah ruangan tertutup.

Iman mencoba menggerakkan badannya, namun semuanya terasa kaku.

??? : "Iman, jangan gerak2 dlu, nanti sakit, lho."

Iman mencari siapa orang yang sedari tadi memanggilnya. 

Iman : "Moon?"

Yang dipanggil kini tersenyum. Ya, itu memang benar Moon. Mata Iman membulat.

Moon : "Iman👋🏻👋🏻"

Iman : "Moon, Ya Allah. Ini dimana?"

Iman menatap Moon, kemudian Iman melihat kedua tangannya yang ternyata telah terikat, begitu juga dengan kakinya yang diikat menggunakan rantai besi. Iman menatap Moon yang kedua tangannya terborgol.

Iman : "Moon ..."

Moon : "Maaf ... aku tak bisa banyak membantu, Iman ... aku juga tk bisa membebaskan diri😭😭"

Iman : "Tidak apa. Tapi ... ini dimana? Kau tahu?"

Moon : "Tak tahu. Yang jelas aku tk merasa sendirian lagi, deh. Soalnya Kak Azuya dan Rudy masih pingsan, noh."

Moon menunjuk Azuya yang tergeletak di ujung ruangan dengan kedua tangan dan kaki yang diikat oleh rantai, terlihat pelipis Azuya agak berdarah. Lalu ada juga Rudy yang wajahnya lebam seperti habis dipukul dan kaki yang diborgol.

Iman : "Ru ... Rudy?!"

Iman nyaris saja berteriak. Dia terkejut. Perlahan, dia mencoba untuk menyandarkan badannya pada dinding kayu, dan Iman mendengus nafas kasar.

Moon : "Hiiiy, gimana ini?😣😣"

Iman : "I don't know ..."

Iman dan Moon menatap ke arah Azuya dan Rudy yang dalam keadaan tak sadarkan Diri, mereka berusaha memikirkan cara untuk mencari tahu jalan keluar dari tempat tersebut.

Iman : "Moon ..."

Moon : "Ya?"

Iman : "Gimana ceritanya aku bisa sampai kesini?"

Moon : "Jadiiiii ... ya, intinya gitu, dah."

Iman : "Kali ini aku serius :))"

Moon : "Wkwkwk, sabar ... intinya aku Gk terlalu ingat. Aku bangun2 Udh ada dlm ruangan ini, yang dimana aku Gk tahu persis ini ruangan apaan. Lalu aku cuma ngeliat Kak Azuya doang. Trus, tiba2 pintu yang terkunci itu terbuka sendiri, terus ..."

Iman : "Terus apa?"

Moon : "Kamu sama Rudy tiba2 masuk dlm keadaan pingsan, kayak ada org yang Ngelempar kalian gitu, lho ..."

Iman tertegun. Pantesan badannya sakit2 tadi, kurang asem emang :(

Tiba2 pintu ruangan itu terbuka, lalu seseorang jatuh dan masuk ke dalam ruangan itu dlm keadaan tak sadarkan diri. Pintu tiba2 tertutup kembali. Semua kejadian itu berlangsung dgn sangat cepat.

Iman dan Moon mendekat ke arah tubuh yang tadi masuk ke dalam ruangan.

Moon : "Kak Roman!"

Terlihat tubuh Roman yang dalam keadaan terikat rantai. Moon dan Iman saling memandang sesama sendiri, lalu terdiam.

.

.

.

.

.

Ali : "Aliciaaaaaa! Wargh!"

Ali jatuh terduduk. Dia memegangi bahunya yang sakit karena terkena tendangan. Leo berdiri tepat di hadapan Ali, hendak melancarkan serangan lagi.

Ali : "Waaaaaargh!😭😭"

Ali berusaha menghindar, dan berteriak layaknya cewek2 centil diujung jalan (elhoh?). Dia capek, benar2 capek karena menghindari serangan Leo terus menerus. Dari tadi dia memanggil Alicia, namun gadis itu tak kunjung muncul.

Ali : "Dahlah, Weyh, gue capek melewati ujian hidup ini. Jangan ditambah lagi, dah TwT"

Ali terus saja berkomentar dan memanggil nama Alicia tanpa henti (ya elah lu kalau suka bilang aja keleus U_U)

Alicia sendiri masih sibuk bertarung dgn Arthur. Dia tahu jika Ali memanggilnya dan meneriaki namanya sedari tadi. Namun, untuk sekarang ini dia sedang fokus. Pokoknya, Arthur harus dapat dilumpuhkan. Lelaki itu harus dikalahkan terlebih dahulu.

Arthur : "You're pretty good too, Little Girl. Where did you learn?"

Readers yang baca cerita ini : "Gk bisa bahasa enggres!"

:V

Alicia : "Shut up!"

Alicia segera melayangkan tinjauan lagi ke arah Arthur. Namun, tanpa dia sadari, tanpa dia tahu bahwa sesuatu akan terjadi, tubuh Arthur mendadak menghilang dlm sekelip mata, terjadi tepat sepersekian detik kepalan tangan Alicia akan mengenai wajahnya.

Alicia : "Hah? Dia hilang?!"

Alicia tidak jadi meninju, namun dia tetap mengepalkan tangannya dan membuat kuda-kuda. Dia menggunakan insting. Perlahan, Alicia dapat rasakan ada asap halus yang akan mengarah ke arahnya dari belakang. Alicia lalu memutar badannya ke samping dan menghindar.

Whussshh!!!

 Benar, sebuah asap berwarna merah tadi hendak menyerangnya, namun karena Alicia menghindar dgn cepat, asap itu tidak mengenai tubuhnya dan menghilang lagi. Alicia bernapas lega.

Namun ...

Whusssh!!

Tiba2 kepulan asap berwarna merah itu muncul mendadak di hadapan Alicia, bersamaan itu juga sosok lelaki tadi yg tak lain dan tak bukan adalah Arthur juga muncul mendadak. Alicia terkesiap.

Arthur : "Kau sudah masuk perangkap!😈😈"

Terlihat Arthur yang membawa sebuah tongkat yang terbuat dari kayu jati dan hendak memukulkannya ke arah kepala Alicia.

Alicia tidak dapat menghindar karena serangan itu terjadi sangat mendadak.

BUK!!

Tubuh gadis itu akhirnya terpelanting setelah dipukul dgn kuat oleh Arthur di bagian kepala. 

Ali jatuh terduduk. Dia memegangi bahunya yang sakit akibat diserang Leo. Leo tersenyum sinis. Ali menatap lelaki itu dan melotot. Di saat itu, Ali menyadari sesuatu. Tubuh Leo sangat pucat. Dan Ali bisa melihat banyak sekali bekas sayatan pedang di tubuhnya yang sedikit terbuka. Banyak bercak darah. Ada juga kulit yang terlihat seperti hangus terbakar.

Ali tertegun sejenak, seharusnya sayatan yang sedemikian banyak itu, Leo seharusnya sudah mati. Namun, kenapa dia masih bisa berdiri dan bertarung dengannya?

Apa yang dia lawan ini adalah mayat hidup?

Ali tidak dapat memikirkan hal itu karena Leo kembali melawannya. Kali ini, dia lebih cepat menghindar dan tanpa banyak berpikir, Ali langsung menendang bagian punggung Leo dgn keras dan tubuh pria itu terjatuh tengkurap.

Di saat itu juga, dari kejauhan, Ali bisa melihat tubuh lain yg juga sedang tak sadarkan diri. Butuh waktu bagi Ali untuk melihat dengan jelas siapa empunya tubuh tersebut. Begitu mengetahui jawabannya, Ali langsung buru2 menghampirinya.

Ali : "Alicia!!"

Ali terkejut melihat kepala Alicia yg berdarah, meskipun tk banyak, tapi darah itu mengalir terus. Ali melihat lantas berdiri, buru2 mencari apapun yang ada di sekitarnya. Beruntung sekali, dia menemukan kain yang masih bisa digunakan utk membalut luka Alicia.

Author : "Di cerita pasti semuanya terjadi, jika kau butuh kain, maka kain itu akan muncul U_U"

Seusai dia membalut luka Alicia, Ali lalu memikirkan cara apapun agar gadis itu bangun. Malangnya, dia tak sempat lagi karena ...

BUKKK!!!

Leher Ali dipukul dengan keras menggunakan tongkat kayu. Dari belakang. Di saat itu juga, tubuhnya rebah ke tanah. Dua pria gila yang tadi tersenyum sinis. 

Arthur : "Good, dapat tawanan lagi."

.

.

.

.

.

"Ali!!"

"Hah?!"

Nafas Ali tercungap2. Lehernya masih terasa sakit akibat dipukul tadi. Dia menatap sekeliling dan akhirnya dia terkejut melihat seseorang yg berada di hadapannya.

Ali : "Waaaaaaa!!!"

Ali refleks mundur ke belakang karena kaget dan akhirnya dia jatuh terbaring (again). Ali lalu melihat siapakah org yang ada di hadapannya itu. Ternyata orang itu adalah ...

Ali : "Alicia!"

Alicia : "Paan, sih. Dari tadi ku panggil kagak bangun2. Giliran Iman yang panggil elu malah bangun, punya masalah hidup apa, sih?"

Nahloh cemburu, tuh :D

Ali : "Iman? Maksudnya? Eh, kita dimana?"

Ali buru2 bangun, namun, agak susah karena kedua tangan dan kakinya terikat oleh rantai. Perlahan, dia menatap sekeliling, bukan hanya ada Alicia, tapi ada juga Iman, Moon, Roman, Azuya, dan Rudy. Ya, masing2 sudah sadar dari pingsan mereka. Dan Ali yg terakhir.

Ali : "Kak Roman? Moon!!"

Rudy : "Gk usah sok kaget kayak di cerita2, deh."

Ali : "Yaelah, ini, kan, emang lagi di dalam cerita."

Rudy : "I ... ya ... sih ..."

Ali : "Huaaaa ... ini kita ada dimanaaaa?"

Rudy : "Auk, deh."

Ali : "Ih, Gk seru, deh, lu." 

Rudy : "Gk seru gimana?"

Ali : "Ya, jawabnya disingkat2 gitu."

Rudy : "Oh, kirain apaan🙄🙄"

Ali : "Noh, kan, Gk seru lagi."

Alicia : "Haish ... bisa aja, nih, anak=^="

Iman : "🗿"

Moon : "Dahlah🗿"

Romansyah : "Sudah, jangan bertengkar."

Alicia : "Yo dari tadi kita itu Gk bertengkar, lho, Kak Roman!! Gk usah jadi sok bijak, deh, disini!"

Azuya : "Buset ..."

Romansyah : "Gw salah apaan coba? Padahal cuma mau mendamaikan suasana T^T"

Setelah pertengkaran kecil itu berakhir, akhirnya mereka sama2 Sharing cerita kenapa mereka bisa berada di dalam ruangan tersebut. Sejak kapan, dan kenapa bisa.

Moon : "Sepertinya kita emang ditakdirkan mati disini, deh."

Azuya : "Wah, bisa aja, tuh, mulut, kalau ngomong. Jangan mendramatisir keadaan. Siapa yang bilang kita bakal mati disini?! Jangan ngomong kayak gitu!"

Moon : "Aelah, Bang. Bilang aja lu takut."

Azuya : "Hadeh, Gk gitu maksud gw."

Romansyah : "Dahlah, gimana mau keluar dari sini klo kita sama2 ribut mulu. Salah satu jalan keluar adalah pintu itu, jadi sebelumnya, kita harus membebaskan diri kita terlebih dahulu."

Alicia : "Nahloh, iya. Bener juga."

Azuya : "Bijak juga ide lu."

Iman : "Tapi caranya gimana? Ini, tuh, rantai sama borgol, lho! Bukan tali. Gimana coba mau membebaskan diri?"

Romansyah : "Hm ..."

Roman menarik napas lalu menatap sekeliling ruangan. Matanya tertuju pada sebuah peti yang terletak di ujung. Dgn susah payah, dia pun mendekati peti itu untuk mencari sesuatu. Yang lain hanya melihat gelagat Roman saja.

Ali : "Bang Roman ngapain?"

Roman tidak menjawab, lalu dia mencoba membuka peti itu meski kedua tangannya terborgol. Mujur diborgolnya di bagian depan, jadi lebih memudahkan kerja Roman untuk membuka peti.

Krieeeet ...

Romansyah : "Sipp, kan, tebakanku bener👍👍"

Perlahan, Roman mengeluarkan satu persatu benda dari dlm peti itu, ada tomahawk, ada kapak, dan macam2 senjata lainnya. Semua kecuali Azuya langsung teruja melihatnya.

Ali : "Whoaaahh ... Naisu ..."

Rudy : "Mencuri punya org, nih, anak."

Azuya : "Good, akhirnya gw bisa bebas juga TwT"

Romansyah : "Dengan senjata ini, kita bisa membebaskan diri dari rantai dan borgol. Ayo, sini, kita saling membantu."

Semuanya mengangguk. Ali berdiri dan menutup mata sambil menjulurkan kedua tangannya yang terborgol besi. Roman berusaha memukulkan senjata untuk segera memutuskan tali borgol yang mengikat kedua tangan Ali.

Prang!

Ali : "Anjayyy ... Makkk ..."

Romansyah : "Sip, Udh bebas."

Ali lalu mengamati kedua tangannya yang sudah bebas untuk digerakkan. Dia tersenyum cerah dan teriak2 seperti anak kecil. 

Gue skip, ya!

Ali, Alicia, dan yang lainnya kini sudah terbebas dari ikatan rantai dan borgol. Meskipun awalnya agak susah, tapi, dengan usaha dan kerja keras (azek), mereka pun berhasil. 

Kini, yang harus mereka lakukan adalah cara untuk keluar dari ruangan. Mereka menatap pintu ruangan tersebut. Roman sudah mendobrak dan juga menendang2 pintu itu, namun tidak ada tanda2 pintu itu akan terbuka.

Semuanya juga ikut membantu, namun, hasilnya nihil. Tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk membuka pintu tersebut. Pintu kayu itu seperti besi yang keras, yang biasa digunakan sebagai bahan pelindung ruangan bawah tanah.

Ali : "Ya Allah ... kagak bisa dibuka?"

Rudy : "..."

Alicia : "Jadi ..."

Iman : "Gimana?"

Azuya : "Kita wis nyoba, Nanjing ora Ana hasil. Lawang ora iso dibuka."

Romansyah : "Yo wes lah."

Moon : *blur*

Ali : "Mereka ngomong bahasa apaan, sih?"

Alicia : "Udh setahun tinggal di Indonesia tapi tetap Gk tahu itu bahasa apaan🤦🏻‍♀️"

Ali : "Hah? Gimana? Gimana?"

Alicia : "Itu bahasa Jawa."

Ali : "Hah? Jala?"

Rudy : "Jawa, Bondouuul!"

Ali : "Oalah yo wes."

Rudy : "Heh🗿"

Moon : "Ali ...🗿"

Iman : "Dahlah🗿"

Alicia : "Ini ngapa pada jadi emot batu semua, sih?🗿"

Azuya : "Noh, kan, pada ikutan🗿"

Romansyah : "Hentikan kebobrokan kalian semua, Wahai Saudara Saudari Seiman, Aku Udh gak tahan lagi🗿"

Ali : "Yaaaahh ... dan Bang Roman ikutan pake emot batu🗿"

Alicia : "Lu juga sama."

Ali : "Yaaaa, pada ikutan, sih, gue, kan, jadinya merasa jomblo disini. Ya sudah, gue ikutan. Hehehehe ..."

Alicia : "🗿"

Ali : "Awokawokawok, Icha pake emot batu."

Alicia : "Gaje sekali cerita ini ..."

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG

Emang gaje, Awokawokawokawok ...

Kira2 gimana caranya mereka bisa keluar dan bisa membuka pintu kayu yang sekuat besi itu? Share yang kalian pikirkan, dan tuangkan dengan penuh kelembutan di dalam kolom komentar

Atau yang punya pengalaman pertama dapat hate comments, boleh dibagikan juga. Disini kita berbagi cerita 

Jangan lupa vote sama komen! 

Tatatititutu ...

Pergi dlu, Gaes ...

Bye!

Total Words : 2.2 K

Continue Reading

You'll Also Like

26.3K 1.3K 49
Misi menyelamatkan dunia membuat mereka harus merelakan cinta mereka berakhir mengenaskan Saling membunuh untuk menyadarkan salah satu dari tubuh yan...
1M 44.9K 200
©2016 by Yukari Liat-liat aja dulu, siapa tau ada anime yang belom kamu tonton ^^ [p.s : kalau anime yang kamu cari ga ada reviewnya disini, artinya...
53.7K 4.8K 70
[AKAN DIREVISI] Seri kedua Adventure Of Fanfiction. Silahkan membaca Hey Young Agents (Ejen Ali FF) terlebih dahulu. Ikuti pengembaraan seru Ejen MA...
83.9K 3.7K 45
Cerita komedi tentang kehidupan di MATA Academy...