Cinta Yang Tak Terganti
QALISHA berjalan dari satu lorong ke lorong yang lain . Rak - rak makanan yang tinggi ke langit itu dipandang mencari sesuatu . Sesuatu yang sedari tadi lagi dia cari namun tak jumpa - jumpa . Sakit pulak hati dia . Dia baru saja nak masak - masakkan kegemaran suaminya . Tapi bahan satu ni belum lagi dijumpai . Rasa macam nak menangis je kat sini . Meraung - raung .
Qalisha mengeluh lemah . Ada jugak aku jatuhkan semua rak kat sini kan . Jangan sampai aku jadi hulk yang comel okey . Habis semua aku jahanam kan nanti . Sampai mall - mall ni sekali aku robohkan . Erghh !
Kaki dihentak geram sebelum dia melangkah kembali . Matanya lagak meliar ke sana dan ke sini . Takut terlepas pandang . Naya saja .
Buk !
Mengadu sakit Qalisha saat dirinya terlanggar dengan seseorang . Terkumat - kamit mulutnya membebel pada diri sendiri . Itu lah jalan tak pakai mata ! Habis langgar orang . Entah lelaki perempuan lah ni .
" Awak okay ? " Tanya suara itu . Qalisha hanya menganggukkan kepalanya . " Jangan risau , saya okay . Bukan serious sangat pun " Jawab Qalisha tenang .
" I see . By the way , i'm sorry sebab langgar awak " Kata suara itu lagi . Qalisha mula memandang ke arah gerangan itu . Membulat matanya saat wajah yang begitu dia kenal itu menyapa retina matanya .
" Ee...Emran ? "
Emran Iskandar tersenyum lebar saat wajah si pujaan hati menyapa dirinya . Tak disangkaa . Kuat betul jodohnya dengan Qalisha .
" Shaa ! Tak sangka terserempak kat sini " Kata Emran . Qalisha tersenyum janggal . Aduh lah , asal kena jumpa dengan mamat ni pulak . Dah lah dia benci lelaki dihadapannya ini . Malang betul nasib dia .
" Haa ye , saya pun tak sangka "
" Awak buat apa kat sini ? Suami awak mana ? " Tanya Emran lagi . Matanya melihat ke belakang , takut - takut lah kan Rayyan ada tapi bersembunyi darinya .
" Saya datang sorang . Suami saya kerja " Jawab Qalisha .
" Heh Emran , saya pergi dulu ye . Saya tengah sibuk sebenarnya ni " Sambung Qalisha kembali . Kelakuannya dibuat seperti dia betul - betul dan perlu pergi secepat mungkin . Emran hanya tersenyum .
" Shaa , awak taknak tanya ke pasal kat hospital tu ? "
Qalisha mengerutkan dahinya . Tanya apa ? Dekat hospital ?
" Apa ? Saya tak faham apa awak cakap "
Emran tergelak kecil . Tak sangka Qalisha cepat saja lupa benda penting yang dia ingin beritahu pada Qalisha di hospital . Namun terhalang dek ketibaan Rayyan yang tiba - tiba . Tch , lelaki tak guna itu , menyusah kan ! Hidup lagi ke dia ? Emram tersenyum sinis .
" Heh awak tak tahu lagi ke ? " Tanya Emran berpura - pura terkejut . Matanya galak melihat wajah cantik itu .
" Ta...Tahu apa ? "
" Laa kan Rayyan tu awak dah kenal lama ? Takkan awak tak ingat kot ? "
" Dah kenal lama ? Sejak bi...bila ? " Tanya Qalisa hairan . Wajah Emran dipandang bingung . Apa yang Emran cakap kan ni ?
" Hm awak tak ingat kot . Mungkin sebab awak hilang ingatan kan . But you know , Rayyan tu awak dah kenal lama . Sejak zaman Uni lagi " Kata Emran . Qalisha mengerutkan dahinya .
" Oh ya suami kesayangan awak itu pun dah lama kenal awak , sejak zaman Uni jugak . But i don't know , kenapa dia tak beritahu awak . Mungkin...have a something yang dia nak rahsiakan " Sambung Emran lagi ingin menambah rasa ingin tahu gadis itu . Emran memandang wajah itu .
Handbag yang di pegang di genggam erat . Tak...tak mungkin Rayyan ada nak sorokkan something dari dia . Kalau betul diaorang dah lama kenal mungkin ada sebeb yang tertentu untuk tidak beritahu nya lagi . Rayyan bukan seorang perahsia . Segalanya Rayyan cerita kepada nya . Termasuk lah apa yang terjadi di tempat kerja dan sesuatu yang penting . Tak mungkin Rayyan akan jadi perahsia . Mesti ada sebab yang munasabah . Dia pasti itu !
" Saya tak faham apa yang awak cuba nak sampai kan tapi saya kenal suami saya . Although , my husband and I know each other in my past memory , i don't even care about that . Mungkin ada sebab dia , kenapa suami saya sembunyikan nya dari saya . Saya kenal suami saya " Panjang lebar Qalisha menerangkannya . Dia tersenyum nipis sebelum berlalu pergi dari situ . Tidak jadi dia ingin membeli belah bahan masakkan kegemaran Rayyan . Mood nya dah hilang serta merta setalah berjumpa dengan Emran .
Emran menggenggam buku limanya kuat . Dia memandang susuk tubuh belakang wanita itu dengan geram . Apa ? Dia cakap benda yang betul ! Dia taknak Qalisha tertipu dengan Rayyan . Shit !
Baru beberapa langkah Qalisha keluar dari tempat membeli belah bahan masakkan itu , kaki nya terhenti . Bunyi deringan telefon menghentikan langkahnya . Telefon yang berada di dalam handbag nya diambil dan di lihat nama yang tertera di skrin telefonnya .
my husband ❤
Tersenyum lebar Qalisha saat suaminya menghubunginya . Mesti Rayyan rindu akan nya . Hihi . Terus saja panggilan telefon itu diangkat .
" Hello abang ! " Sapa Qalisha teruja .
" Hello ? " Berkerut kening Qalisha saat suara lelaki lain menyala hawa telinganya . Dia memeriksa kembali nama panggilan . Heh betul lah suaminya tapi kenapa suara lelaki lain yang dia dengar ni ?
" Hm awak ni siapa ? Suami saya mana ? " Tanya Qalisha pada orang di hujung talian .
" Puan ni isteri kepada Encik Rayyan ke ? "
" Haa ye saya . Kenapa ye ? Ada apa - apa yang buruk ke jadi pada suami saya ? " Tanya Qalisha risau . Hatinya sudah berdebar hebat . Terasa seperti baru saja habis lari marathon . Hati nya rasa lain .
" Macam ni puan , suami Puan berada di hospital sekarang . Dia terlibat dalam kemalangan langgar lari "
Hampir luruh jantung Qalisha saat mendengar kata - kata dari lelaki itu . Ya Allah ! Ujian apakah ini ?
" Di...Dia okay ke ? Ya Allah ! " Mengalir air mata Qalisha . Rasa sedih tidak dapat dibendung lagi . Esak nya cuba ditahan . Tidak mahu menangis di depan khalayak ramai ini .
" Dia ada kat hospital mana sekarang ? "
TERSEDU - SEDAN dia menangis di depan bilik pembedahan itu . Air mata nya langsung tidak mahu berhenti sedari selepas tahu akan keadaan suaminya . Teruk , keadaan Rayyan teruk sangat . Kehilangan banyak darah , kepala yang terhantuk di jalan tar , tangan nya yang patah . Ya Allah , begitu besar ujian yang kau berikan kepada suami ku . Kenapa suami ku Ya Allah ? Kenapa ?!
Ibubapa dan adik Rayyan yang berada disitu turut sedih dengan apa yang menimpa Rayyan . Puan Sri Azizah dari tadi lagi tidak berhenti menangis sambil menyebut - nyebut nama anaknya . Tan Sri Razif yang berada di sebelah memeluk isterinya dari tepi dengan erat . Bahu isterinya diusap lembut memberi kekuatan dan kesabaran . Hati tua mana yang tak sedih ? Walaupun dia tak menangis , hatinya tetap sedih dan risau . Namun dia perlu tunjuk yang dia kuat supaya dapat memberi kekuatan pada isterinya . Anak gadis nya yang masih memangis di sebelah dikerling sekejap . Berjujuran air mata terkeluar dari mata itu .
Keluarga Qalisha yang berada di situ jua turut sedih . Qalisha yang masih lagi menangis itu di peluk erat oleh Azreen . Kepala Qalisha diusap lembut . Ubun - ubun Qalisha dicium . Kata - kata semangat meniti dibibir nya . Ariq yang berada di sebelah Qalisha lagi memandang Qalisha sayu . Hati nya sakit melihar air mata yang terkeluar dari mata adiknya . Gigi diketap kuat menahan tangis nya dari terkeluar . Nanti tak macho lah kalau doktor dan nurse cantik kat sini pandang ! Hiks masa macam ni pun masih lagi gatal . Lelaki tak beradap ! HAHAHAHHAHA .
Bunyi pintu bilik bedah dibuka membuat kan semua yang berada disitu berpaling . Keluar saja doktor , laju kaki Qalisha melangkah menghampiri doktor itu .
" Doktor ! Macam mana dengan keadaan suami saya ? Dia okay kan ? " Tanya Qalisha laju tanpa sempat doktor itu ingin bersuara terlebih dahulu . Doktor itu hanya tersenyum kelat . Wajah keluarga besar yang berada di depannya dipandang satu persatu .
" Alhamdulillah , keadaan pesakit sudah stabil . Pembedahan untuk membuang ketulan darah beku di dalam kepalanya juga berjaya . Tangan nya yang patah itu , kami dah simen kan " Terang doktor itu satu persatu . Senyuman yang kelat tadi bertukar manis .
Qalisha yang mendengar sudah tersenyum bahagia . Alhamdulillah Ya Allah ! Suaminya , Rayyan berjaya melepasi tahap kritika nya . Dia bersyukur sangat - sangat . Yang lain turut tersenyum gembira . Ucapan syukur tidak berhenti di sebut oleh mereka . Gembira sangat bila Rayyan tidak kritika seperti awal sampai hospital tadi .
" Tapii ... "
Semua mata memandang ke arah doktor itu kembali bila doktor itu mula bersuara lagi . Mereka menunggu dengan sabar .
" Encik Rayyan dia koma . Hentakkan pada kepalanya sedikit kuat . Bila dia sedar saya belum pasti , mungkin hanya akan ambil sebulan atau lebih . Saya tak dapat jamin . Keadaan Encik Rayyan , kami akan pantau dari masa ke semasa " Terang doktor itu lagi . Qalisha sudah menekup mulutnya . Dia terkejut . Air mata yang baru ingin kering kembali mangalir . Dia memeluk Azreen kemas . Wajah nya di sorokkan di bidang Azreen . Tangisan nya terhambur disitu . Tak disangka Rayyan akan koma . Dan tidak pasti bila akan sedar !
Nanti dia rindu macam mana ? Rindu suara Rayyan , senyuman Rayyan , ketawa Rayyan , manja Rayyan , gedik Rayyan dan segalanya tentang Rayyan ! Macam mana ? Dia tak kuat !
Kepalanya mula berpinar . Wajah nya dikerutkan menahan sakit di kepalanya yang semakin mencucuk itu . Ya Allah kenapa ni ? Tangan diambil dan di bawa ke pelipis nya . Diurut sedikit . Azreen yang perasan memandang Qalisha pelik .
" Adik , kenapa ni ? " Tanya Azreen risau . Adiknya yang berada di dalam pelukkannya dibawa ke belakang sedikit . Terlepas pelukan itu . Wajah Qalisha yang berkerut menahan sakit itu dipandang .
" Adik ! Hey , kenapa ni ? "
Tiada sahutan . Kepalanya semakin berpinar . Mata nya yang sudah mulai kabur itu ditahan supaya tidak tertutup . Namun dia tak berdaya , dia penat . Perlahan - lahan matanya mulai tertutup . Pertanyaan dan panggilan orang sekeliling nya tidak dihiraukan . Dia tidak mampu bersuara . Dia rasa terlalu penat . Badannya yang mula terkulai layu di sambut kemas oleh Azreen . Matanya mula tertutup rapat . Keadaan mula menjadi gelap gelita tanpa cahaya .
Qalisha pengsan .
maaf saya tak pandai nak buat scene sedih ni . sorry hehe .
jangan lupa vote . thank you :)