Love You Finally

By petitemama

12.9K 1.3K 1.3K

Min Tae Gu dan Ha Chae Yoon adalah Tom and Jerry dalam kehidupan nyata . Apakah akhirnya mereka bisa bersatu... More

Chapter 1- Tom and Jerry
Chapter 2 - Bonnie and Clyde (Partner in Crimes)
Chapter 3 - Flower's Catcher
Chapter 4 - Murphy's Law
Chapter 5 - Phantom Rain
Chapter 6 - Unicorn 🦄
Chapter 7 - Baby
Chapter 8 - Hold My Hand Please
Chapter 9 - "Not So" Wisdom teeth
Chapter 10 - Laughing Gas
Chapter 11 - Before The Storm
Chapter 12 - Her Storm
Chapter 13 - I'm Not Okay
Chapter 14 - De Clérambault's Syndrom
Chapter 15 - Yulje Squad
Chapter 16 - I'm Sorry
Chapter 17 -Antonym
Chapter 18 - Physics Of Love
Chapter 19 - I'm So In Love
Chapter 20 - Tom To My Jerry
Chapter 21 - Our little Secret
Chapter 22 - An Open Secret
Chapter 23 - Rain and You
Chapter 25 - La Vie En Rose
Chapter 26 - Overthinking
Chapter 27 - Origin Story
Chapter 28 - I'll Be Back Soon

Chapter 24 - A Real First Kiss

527 47 20
By petitemama

MIN TAE GU POV

Ada sesuatu yang familiar dan asing sekaligus kurasakan pagi ini saat kubuka mataku. Ruangan ini jelas bukan milikku, karena terlalu pastel .

Ranjang ini terlalu kecil untuk tubuhku yang bongsor dan aroma yang kucium terlalu manis dibanding aroma kamarku sendiri. Tapi aroma itu juga sangat kukenal,aroma Chae Yoon .

Aroma segala macam produk yang Chae Yoon gunakan sepertinya ada disini . Aromanya menempel diman-mana , terutama pada bantal yang sedang kugunakan .

Kupeluk dan kuhirup bantal itu, dan seketika kepalaku dipenuhi Chae Yoon. Karena aroma shampoonya jelas tercium dan memgingatkanku pada saat aku memeluknya dan mencium puncak kepalanya.

Semalam aku bersikeras melarangnya untuk mengganti seprai , karena inilah yang kumaksud. Aku sudah membayangkan betapa menyenangkan jika aku tidur dan bangun dilingkupi aroma Chae Yoon ? Bukankah rasanya seperti tertidur dalam pelukannya ? .

Kuregangkan tubuhku hingga memenuhi seluruh area ranjangnya. Setelah itu aku duduk disamping tempat tidur mungil itu. Kulihat sekelilingku,kuingat baik-baik semua tentang kamar ini ,karena ini pertama kalinya aku berada dsini dan aku tidak yakin akan ada kesempatan kedua.

Kamarnya relatif kecil jika dibandingkan dengan kamar-kamar yang ada dirumahku. Namun tertata rapi dan bersih , tidak banyak barang yang bergelantungan diluar. Dia benar-benar mempraktekan buku Marie Kondo yang dia baca.

Hanya ada beberapa pigura yang dia pasang ditembok kamarnya. Foto keluarga saat dia masih kecil bersama dengan ibu dan mendiang ayahnya, satu lagi saat dia wisuda bersama ibunya.

Lalu dimeja kecil di samping tempat tidurnya ada fotonya bersama Hyun Ju ,saat mereka masih SMP.

Kuraih foto itu , foto yang pertama kali Hyun Ju tunjukan padaku dan membuatku jatuh cinta. Terutama senyum bulan sabitnya. Aku tersenyum sambil mengusap permukaan pigura itu. Bagaimana mungkin sebuah cinta monyet bertahan begitu lama dan  akhirnya menjadi kenyataan ? .

Tidak banyak yang berubah dalam diri Chae Yoon,jikapun ada itu adalah kecantikannya yang semakin memukau bagiku. Dan dia adalah perempuan paling kuat yang kukenal selain Lara croft. Dia adalah Lara croft-ku. Keduanya sama-sama sosok yang kuat karena ditinggalkan Sang Ayah.

Lucu mengingat bagaimana dulu Chae Yoon selalu mengolokku dengan mengatakan bahwa aku akan berakhir menikah dengan tokoh video game Lara Croft karena aku tidak banyak bergaul dan lebih suka bermain video game,sementara tanpa sepengetahuannya aku selalu menyamakan Chae Yoon dengan Lara Croft itu sendiri. Aku diam-diam mengamininya,bahwa suatu hari nanti aku akan menikahi Lara Croft. Lara croft versiku sendiri.

Kuletakan pigura itu dan beralih ke pigura disebelahnya. Dalam foto ini komposisinya terlihat sangat kacau , terlalu banyak yang menjadi objek foto dan semuanya candid serta banyak dari konfeti yang berterbangan dan menghalangi . Aku ingat itu adalah momen saat Chae Yoon ulang tahun dan Hyun Ju memberinya kejutan saat Chae Yoon menginap dirumah kami ,lalu karena kebetulan saat itu aku sedang bersama teman-temanku ,Hyun Ju mengajak kami menyiapkan kejutan . Jadi separuh dari foto itu sebenarnya adalah teman-temanku.

Dalam foto itu terlihat kami mamakai topi ulang tahun dan sedang menyanyikan lagu ulang tahun,seseorang menabur konfeti ke atas dan karena saat itu Appa yang mengambil foto hampir terjungkal karena berusaha mundur demi menangkap objek foto yang tidak beraturan maka saat gambar ditangkap saat itu kami semua sedang menertawakan Appa.

Chae Yoon duduk ditengah memegang kue dengan lilin yang masih menyala ,tawanya yang lepas menenggelamkan kedua matanya,Hyun Ju berada disampingnya namun sedang terbahak dengan mulut terbuka lebar,begitu juga dengan ketiga sahabatku yang entah apa yang mereka lakukan saat itu hingga tubuh mereka terlihat blur.

Lalu aku ,berada disamping Chae Yoon,kedua tanganku bertepuk tangan tapi alih-alih melihat kamera atau menertawakan Appa,aku melirik Chae Yoon disampingku ,aku tersenyum melihat betapa lucu wajahnya yang tertawa dengan mata terpejam. Dari sekian banyak foto ,kenapa dia memasang yang ini ? aku harus menanyakannya nanti.

Jam sudah menunjukan pukul 6.30 pagi,Chae Yoon dan ibunya pasti sudah bangun. Aku tahu mereka punya kebiasaaan bangun lebih awal saat hari masih gelap.

Saat aku keluar kamar Chae Yoon ,aku mencium aroma kopi dan butter  yang dipanaskan ,kuhampiri dapur dimana Chae Yoon sedang memanggang roti untuk sarapan. Dan kulihat tidak ada tanda-tanda keberadaan Eomma disana,kemana dia ? .

Chae Yoon mengenakan apron dan mengikat rambutnya dipuncak kepalanya ,beberapa helai rambutnya terlihat memberontak dan keluar dari ikatannya. Lehernya yang jenjang dengan kulit porselen terekspos dengan cantikya. Sejenak aku berdiri disamping kulkas tanpa menimbulkan suara dan menikmati pemandangan dihadapanku. Melihat Chae Yoon berada didapur dipagi hari saat aku bangun tidur rasanya seperti mimpi,yang ingin kuulang setiap hari.

Chae Yoon mematikan kompor lalu berbalik untuk mengampil piring , lalu dia tersentak dan sedikit meloncat dari posisinya,saat melihatku berdiri tidak jauh dibelakangnya.

" Omona ! sejak kapan kau berdiri disitu dan kenapa tidak bersuara ,kau membuatku terkejut " Ucapnya sambil memeluk piring didadanya.

" Dimana Eomma ?" tanyaku penasaran tanpa menghiraukan pertanyaannya .

" Kenapa Eomma ? Kenapa tidak mengucapkan selamat pagi saja dulu ? " Lagi-lagi Chae Yoon balik bertanya sambil menata rotinya dengan kesal. Aku tertawa melihatnya yang cemberut.

" Karena keberadaan Eomma menentukan langkahku selanjutnya pagi ini " bisikku sambil mengedipkan mataku pada Chae Yoon. Dan aku berhasil membuatnya menahan senyumnya dengan menggigit pipinya.

" Eomma ke pasar , dan Eomma memintamu sarapan terlebih dulu sebelum pulang " kali ini Chae Yoon menjawab dengan tersipu sambil mendorong cangkir kopi kearahku, seolah tahu apa yang  ada dalam pikiranku.

Kudekati Chae Yoon lalu kupeluk dia dari belakang ,kulingkarkan kedua tanganku dipinggangnya lalu kukecup pipinya " Selamat Pagi ,baby. Apakah ini ucapan selamat pagi yang kau inginkan ? " Jika aroma bantalnya saja menyenangkan ,bisakah kau bayangkan bagaimana aroma Chae Yoon saat ini ? jelas dia sudah mandi karena aromanya sangat menyegarkan . Dengan ragu dia memutar kepalanya kebelakang,hingga kini bibirku tidak lagi berada dipipinya namun dibibirnya.

"Selamat pagi Mr.Min Jr. ,kurasa kau harus mencuci muka dan menggosok gigimu terlebih dulu" Chae Yoon mengucapkan kata-kata itu tepat dibibirku,membuatku mengerucutkannya berharap dia mengecupku namun tidak terjadi,dia hanya menggodaku. 

Sepertinya setelah (bukan) ciuman pertama kami semalam,kami berdua merasa lebih nyaman satu sama lain,bahkan Chae Yoon yang biasanya lebih pasif dalam hal kontak fisik kini lebih ekspresif . Bahkan semalam dia kembali memberiku ciuma selamat malam sebelum kami berpisah untuk tidur. Ciuman sungguhan ,bukan hanya kecupan ! . 

Itupun setelah drama cemburu butanya pada siapapun "ciuman pertamaku" , meski aku sudah bilang padanya jika lebih baik dia tidak tahu,karena ,terkadang kucing bisa celaka karena rasa penasarannya.

Namun dia memaksaku hingga terpaksa aku menceritakannya. Setelah itu ,dia bilang dia ingin terjun kedalam sumur saja saking malunya. 

Dan aku berulang kali meminta maaf karena terkesan memanfaatkannya saat itu,tapi dia bilang setidaknya aku tidak membahasanya sedikitpun,karena jika tidak Chae Yoon khawatir mentalnya akan terganggu saking malunya. Lagipula dia sendiri yang memaksaku.

Well,mencium kakak dari sahabatmu saat mabuk sudah sangat memalukan, belum lagi saat itu hubungan kami sudah tidak begitu baik dari awal. Chae Yoon bilang mungkin dia tidak akan berani menampakan diri di kediaman keluarga Min lagi selamanya.  

Dia tidak menuduhku berbohong karena katanya,diapun sedikit mengingat hal itu tapi selama ini ia pikir ia hanya bermimpi belaka saat itu.

Mimpi yang dia sembunyikan rapat-rapat. Bayangkan ,jika mimpi saja baginya sangat memalukan,apalagi jika ternyata itu benar-benar terjadi. 

Detil yang kuceritakan tidak berbeda dari apa yang dianggapnya mimpi. Semuanya terjadi setelah ulang tahun Hyun Ju yang ke 20,dan saat itu Chae Yoon sudah ulang tahun lebih dulu, jadi saat Hyun Ju memasuki usia yang diperbolehkan minum alkohol,Hyun Ju merengek pada Appa dan Eomma agar diperbolehkan untuk mencoba minuman beralkohol.

Orang tua kami membolehkannya dengan syarat aku dan sepupuku Nam Joon harus ikut karena Hyun Ju menolak saat Appa menawarkan untuk minum alkohol dirumah saja.

Meskipun aku berkata aku malas dan sangat terpaksa untuk "mengasuh" mereka berdua ,namun dalam hati akupun khawatir dan takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Mereka berdua masih sangat polos dan belum terbiasa dengan alkohol.Padahal saat itu aku baru saja pulang wajib militer.

Singkat cerita,apa yang kutakutkan terjadi ,mereka berdua mabuk berat setelah minum dua gelas saja,aku dan Nam Joon yang memperhatikan mereka dari jauh dan memulai evakuasi setelah keduanya benar-benar ambruk dimejanya.Nam Joon bahkan kalah taruhan karena menebak mereka berdua akan mabuk di gelas keempat.

Akhirnya Nam Joon membawa pulang Hyun Ju dengan mobil Hyun Ju dan aku megantar Chae Yoon dengan mobilku,Nam Joon belum mengenal Chae Yoon dengan baik jadi kupikir lebih baik aku yang mengantarnya.

Cih,seolah saat itu hubunganku dengan Chae Yoon benar-benar baik saja.

Sepanjang jalan Chae Yoon tertidur,dan saat aku melepaskan sabuk pengamannya dia terbangun ,dan mulai gelisah dan berontak tapi saat dia melihat wajahku dia menariku dan mengatakan bahwa dia sangat merindukanku ,dan dia begitu senang melihat wajahku,meskipun bingung aku memakluminya karena dia sedang mabuk dan tidak berpikiran jernih.

Namun ketika wajah kami begitu dekat karena Chae Yoon tidak melepaskan cengkramannya pada kerah bajuku,aku merasa tidak karuan, seluruh sarafku seperti menjadi lebih sensitif bahkan hemusan nafas Chae Yoon saat itu saja rasanya membuatku gila. 

Aku bersumpah aku berusaha untuk menarik tubuhku tapi Chae Yoon tidak bersedia melepaskanku,dia tetap mengulangi kata-katanya sambil mencengkram bajuku. Tidak ,setelah kupikir itu hanya alasanku saja,dengan tubuhku yang jauh lebih besar dari Chae Yoon aku bahkan bisa menghempaskan tubuh mungil Chae Yoon dengan mudah tapi aku tidak melakukannya ,mungkin karena sebagian dari diriku menyukainya,menyukai bagaimana dia mengutarakan kerinduannya padaku walaupun aku tahu dia sedang tidak waras,tapi aku tetap memilih untuk mempercayainya bahwa mungkin Chae Yoon benar-benar merindukanku setelah 2 tahun kami tidak bertemu.

Aku juga mungkin menyukai dengan betapa dekat wajahnya denga wajahku,betapa aku bisa mencium semua aroma dari tubuhnya yang bercampur alkohol,dan saat Chae Yoon mendekatkan bibirnya padaku,aku bersikap seperti pecundang yang dengan pasrah membiarkannya dan menikmati momen itu,tanpa berikir itu adalah hal yang salah karena kami melakukannya saat Chae Yoon tidak sadar.

Tapi saat itu aku masih sangat muda dan sangat dangkal,jadi aku putuskan jika keesokan harinya Chae Yoon mengingat kejadian ini maka aku akan terima resiko yang ada,namun jika tidak aku akan mengubur ingatanku malam ini selamanya.

Malam itu , Chae Yoon dengan berani dan agresive menciumku dibawah pengaruh alkohol,dan aku ,dengan kesadaran penuh membalas ciumannya seolah menyalurkan seluruh kerinduan dan perasaanku padanya yang terpendam lama padanya,seolah dengan begitu ,Chae Yoon bisa memahami perasaanku padanya meskipun aku tahu ,besok saat dia sadar ,semuanya akan kembali seperti semula.

Ciuman pertama kami memang tidak terduga,tidak seindah dalam film, karena ditengah-tengah ciuma itu ,Chae Yoon kembali tertidur dalam pelukanku.Setelah itu aku menggendongnya dipunggungku lalu membaringkannya diranjangnya dibantu oleh ibunya.

Chae Yoon mungkin tidak tahu,tapi malam itu cintaku padanya semakin besar dan aku tahu kenangan itu akan ada selamanya bersamaku.

"It wasn't that long, and it certainly wasn't the kind of kiss you see in movies these days, but it was wonderful in its own way, and all I can remember about the moment is that when our lips touched, I knew the memory would last forever."
― Nicholas Sparks,A walk to remember .

--------------------------------------------------

" Chae Yoon ,kenapa Eomma belum juga pulang ? apakah dia biasanya pergi selama ini ? " tanyaku setelah kami selesai menyantap sarapan. Aku bahkan sudah membantunya mencuci piring,dan sekarang sudah pukul 9,aku berencana pulang setelah berpamitan dengan Eomma tetapi Eomma tak kunjung datang.

" Entahlah, biasanya tidak selama ini " jawab Chae Yoon sambil melirik jam dinding .

" Tapi tadi Eomma pergi dengan Bibi Sen Young ,tetangga depan ,jadi mungkin mereka berkeliling lebih lama"

" Sepertinya aku harus pamit sekarang , tapi apa Eomma tidak marah jika aku tidak menunggunya ? "

"Bukankah dari awal aku sudah katakan Eomma tidak memintamu menunggunya ,Eomma hanya memintaku memastikan kau sarapan dulu sebelum pulang ,kurasa kau saja yang tidak mau pulang " Goda Chae Yoon .

"Ya ,itu memang benar . Aishh...kukira kau tidak menyadarinya" jawabku pura-pura  serius. Lalu tiba-tiba Chae Yoon meloncat memelukku membuatku memekik dan Chae Yoon tertawa sambil meletakkan telapak kakinya ke atas punggung kakiku . Lalu aku membawanya berjalan maju mundur seperti menari . Dia terkikik ,terlihat sangat bahagia. Dan bahagiaku berkali lipat ,karena mengetahui akulah yang menyebabkan bahagianya.

" Chae Yoon-ah , kenapa kau pasang foto blur dan aneh dikamarmu ? Foto saat kau ulang tahun itu ? " Tanyaku sambil mengusap kepalanya yang ia letakkan didadaku ,kini aku hanya mengayunnya kekanan dan kekiri.

Chae Yoon mendongakan kepalanya ,menengadah menatapku dengan senyum bulan sabitnya

" Karena hanya di foto itu kau melihatku ,memperhatikanku .Dan aku menyukainya .Jangan beritahu Hyun Ju ,aku bilang padanya itu karena dia terlihat seperti kuda nil "

" Sejak dulu aku selalu melihatmu ,memperhatikanmu tapi aku hanya berani melakukannya saat kau tidak menyadarinya. karena Salah-salah kau malah menuduhku mesum lagi " Kujepit hidungnya lalu ku ayunkan tubuhnya yang mungil.

" Jangan bahas itu lagi , memalukaaann ! " Serunya sambil mengubur wajahnya didadaku. Tragedi kamar mandi itu memang sangat rawan dibicarakan ,karena setiap gambaran itu muncul akupun buru-buru mengalihkannya . Sangat berbahaya.

"  Baiklah..baiklah...sekarang sudah waktunya aku pulang,kalau tidak aku benar-benar akan pindah kesini selamanya"

"Hmm ..baiklah,pulanglah sekarang ,sebantar lagi Eomma pulang , dia pasti merasa aneh melihatmu masih disini dan aku belum menendangmu keluar " Chae Yoon tertawa sambil merapihkan kemejaku yang kusut dan membersihkan debu yang tak terlihat.

" Chae Yoon-ah , bukankah aku punya apartemen ? " Sekonyong-konyong aku ingat apartment ku yang jarang kutinggali , bukankah itu bisa jadi tempat kami untuk menghabiskan waktu berdua ? .

Mendengar itu mata Chae Yoon membelalak lalu menutup mulutnya yang menganga.

"Aaaaargh..argh..sakit Chae Yoon ,sakit...aarrgghh lepaskan " Chae Yoon mencubit pinggangku lalu memelintirnya dengan kuat.

" Otakmu mulai nakal Oppaaaaaa...."

"Yaaaa...otakmu yang nakal, kita bisa memasak disana,kau pikir apa ? " Kutoyor kepala Chae Yoon dengan gemas.

Credit Song : What can i do (but love you) by Joy Williams . Maaf tidak menemukan link vevo atau officialnya dari lagu ini. Mungkin terlalu jadul lagunya 😂 tapi lagu ini sweet banget .

There you were, and there I was
Was it fate or from above?
Either way, I found just what I need

All I do is think of you
Close my eyes and fall into
A world that's totally made for you and me

Oh don't you know, I love, love you
I'll never let go, oh-oh, of you
In all of my dreams, you're all I see
What can I do, but love you?

Now I got someone to hold
To keep me warm when life is cold
A little sun to melt away the grey

It happened in the nick of time
Unexpected, sweet surprise
With one hello, I'll never be the same

Oh don't you know, I love, love you
I'll never let go, oh-oh, of you
In all of my dreams, you're all I see
What can I do, but love you?

Oh don't you know, I love, love you
I'll never let go, oh no, of you
In all of my dreams, you're all I see
What can I do, oh-oh

In all of my dreams, you're all I see
What can I do, mmm, but love you?
Love you
I love you

------------------------------------------------

"Eonnie, apa yang kau lakukan? kenapa dari tadi kau mengintip rumahmu sendiri ? " Sen young keheranan dengan tingkah tetangganya,pulang dari pasar dia malah membuntutinya kerumahnya dan tidak segera pulang.

" Tidak apa-apa ,aku hanya sedang mencoba peran menjadi seorang agent FBI ,kau tahu ? semacam mata-mata " Chae Yoon Eomma menjawab acuh tak acuh karna kini yang ditunggunya sudah terlihat.

Sen young kembali masuk sambil memutar matanya.

Dari bibir Chae Yoon Eomma terkembang senyum yang sangat hangat melihat interaksi dua orang dihalaman rumahnya.

Dia melihat Chae Yoon dan Tae Gu keluar beriringan dari pintu samping sambil berbincang ,lalu sepertinya Tae Gu berpamitan ,Chae Yoon terlihat mengangguk-angguk saat Tae Gu berbicara. Lalu Tae Gu ,mengusap-usap kepala Chae Yoon dengan lembut setelah itu dia masuk kedalam mobilnya. Chae Yoon melambaikan tangan saat Tae Gu membunyikan klakson sebelum dia meluncur .

Betapa sebagai Ibu ,dia sangat bahagia melihat Chae Yoon tersenyum dengan hangatnya. Puterinya adalah tipe orang yang mengutamakan kebahagiaan orang lain diatas kebahagiaannya sendiri .

Meskipun dia tidak pernah mengeluh dan jarang menangis ,tapi dia juga sangat jarang dan hampir tidak pernah melihat Chae Yoon terlihat sebahagia itu. Dia cenderung serius dan tegar , mungkin dia memang tidak punya pilihan karena dialah satu-satunya tempatnya untuk bergantung. Dia harus terlihat kuat bagi ibunya ,dan dia lupa bahwa kekuatan ibunya berasal dari kebahagiaan puterinya.

Chae Yoon Eomma kini sudah yakin dengan teorinya. Mereka berdua memang menjalin hubungan spesial yang entah kenapa masih disembunyikan.

Apapun alasannya ,dirinya tidak akan ikut campur , mereka akan terbuka jika saatnya sudah tepat bagi mereka. Dan kini perannya hanya memberikan mereka kesempatan sebanyak mumgkin untuk bersama layaknya pasangan muda-mudi yang lain.

Apakah dia harus membagi kabar ini dengan keluarga Min ? Bagaimana reaksi mereka ? .

----------------------------------------------
A/N : Hello teman-teman.....
Mama mau bialng terima kasih sekali lagi buat teman-teman yang support tulisan sederhana mama ini dengan kasih vote dan komen. Vote cerita ini sudah mencapai 1k ,buat mama sih luar biasa,mengingat cerita ini sangat simple dan  terkesan membosankan karena terlalu manis barangkali ,tidak ada kejutannya barangkali hehehehe.

Hmmm...baiklah ,see you soon di chapter selanjutnya . Sehat-sehat kita semua yaaa...

Love,

Mama💞












Continue Reading

You'll Also Like

276K 13.7K 24
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
328K 25.7K 36
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
7.1M 347K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
558K 40.5K 39
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...