Yes! I'm the twin sister [Tow...

By MatchaDrink_Love

6.3K 911 29

Aku bocah nolep yang mati karena kesalahan rekan malaikat! Huh! Aku akan minta kompensasi yang banyak! Dan be... More

Prolog
1. Awal
2. Penantian
3. Lantai Ujian
4. Lantai Ujian (2)
5. Kelas dimulai
6. Kelas dimulai (2)
Perkenalan Tokoh
7. Petak umpet
8. Petak umpet (2)
9. Sampai jumpa
[S2] 2. Menuju Pertarungan Bengkel
[S2] 3. Otw lantai 30

[S2] 1. New Pet

365 60 1
By MatchaDrink_Love

Author POV

5 tahun kemudian di lantai 30...

"Ini ada info tentang calon slayer. Sepertinya sekarang Viole dilantai 20." Suara terdengar dari pocket. Sang pemilik pocket yang sedang berada ditengah pusat perbelanjaan menghentikan kegiatannya.

"Terus? Apa hubungannya denganku?" Jawab sang pemilik pocket.

"Info saja sih. Jadi kita akan menaiki kereta?" Ucapan seseorang dari pocket itu.

"Tentu, lalu kita akan berhenti dilantai 42 dan menunggu." Jawab sang pemilik pocket, mengakhiri panggilan tersebut dan kembali fokus berbelanja.

"Mm... Pin ini bagus, beli deh."

"Oh baju ini juga oke, beli ah..."

"Oh apa ini? Lighthouse kualitas terbaik. Mahal! Tapi beli 3 saja."

Sosok yang beli barang tanpa lihat harga itu, kembali melihat-lihat sekelilingnya. Mencari sesuatu yang menarik.

"Racun? Di pusat bengkel ada racun? Bagus, beli banyak ah. Siapa tau Rach*l mati nanti."

"Yosh! Tinggal bayar deh." Ujar Syctha, orang yang sedang berbelanja dengan santai ini.

Syctha menuju kasir dan menujukkan daftar belanjaan nya. Sang kasir men-scan lalu menampilkan sejumlah uang yang harus dibayar.

"2 miliar point." Ucap kasir membuat jantung Syctha copot. Barang mana yang membutuhkan point sebanyak ini? Syctha melihat kembali bill belanjaannya. Lighthouse memang mahal, tapi cuma memakan 1 m saja. Kemana 1 m nya lagi?

Ternyata itu racun. Syctha kelebihan membeli racun, membuat total harga 996 juta point. Sebanyak apa sih?

500 botol racun berefek sedang yang lumayan mahal dan 10 botol racun berefek kuat yang mahal, serta 3 botol racun berefek sangat kuat yang sangat mahal, lalu terakhir 2 botol racun yang berefek super kuat dengan harga yang super mahal juga.

'2 BOTOL RACUN HARGANYA 900 JUTA???' Batin Syctha gak kuat. Padahal dia cuma asal ngambil saja tadi.

Tapi untung saja tokoh utama kita very very rich berkat gurunya jika kalian ingat.

Setelah membayar belanjaannya, Syctha segera pergi menuju tempat tinggal nya sekarang.

Sebuah hotel yang disewakan oleh pihak bengkel untuk turis. Hotel mewah ditawarkan disana.

Sesampainya di kamarnya, dia mulai memunculkan lighthouse nya, mencari informasi apa yang sedang trending topic.

"Emily ya... Itukan punyanya Rachel kalau gak salah..." Gumam Syctha kembali mencari informasi.

"Calon sayer FUG... Jue Viole Grace."

Merasa cukup dengan aktivitas nya, Syctha memutuskan untuk pergi ke pusat. Untuk mendaftarkan tim nya mengikuti ujian kenaikan lantai.

Sebelumnya dia mengirim pesan kepada dua rekannya yang entah sedang dimana lewat pocket miliknya.


⚜﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚜


"Jadi kita akan ujian di dalam hutan buatan milik bengkel?" Ujar Alvaro ketika Syctha telah kembali.

"Benar, aku tidak tau isinya apa dan kita ngapain disana. Tapi kata orang di pusat hutan buatan itu lokasi ujiannya. Keren sih." Jawab Syctha.

Kalis pun tak banyak bicara, dia sedang mengotak-atik lighthouse miliknya. Mencari informasi tentang lokasi ujian kali ini. 

"Hutan buatan milik bengkel berisi beragam item rahasia yang disembunyikan. Tapi kita bisa memilikinya jika menemukannya." Jelas Kalis menatap layar lighthousenya.

"Tapi banyak orang yang tidak perna menemukan item tersebut, sehingga banyak orang yang tidak mempercayai informasi ini. Padahal ini informasi resmi dari bengkel."

"Apa disembunyikan didalam tanah?" Tanya Syctha langsung merasa heran.

"Disini dibilang banyak orang mencoba beragam cara untuk mencarinya, tapi tetap tidak ketemu." Jawab Kalis masih menatap layar lighthouse.

"Berarti itu informasi umpanan." Ucap Alvaro. "Agar para peserta kenaikan ujian ini menarik, pihak bengkel menaruh informasi seperti itu. Apa biar bisnisnya makin laris ya?" Lanjut Alvaro.

"Yah apapun itu, besok bersiaplah~" Ucap Syctha meninggalkan kedua rekannya menuju kamarnya.


⚜﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚜


Keesokan harinya...

"Selamat datang di hutan buatan bengkel! Para peserta ujian harap membaca panduan ujian ini ya! Terimakasih." Ucap seorang ranker dari atas, setelah mengucapkan itu dia langsung pergi menghilang.

Para peserta ujian kenaikan lantai, yang sedang menunggu di depan pintu hutan buatan merasa kesal. Panduan ujian apanya?! Mereka semua tidak mendapatnya!

"Apa ini?! Mereka sama sekali tidak memberinya!"

"Coba para light-brearer mencari informasi!!"

Semuanya pada sibuk dengan ini. Semuanya mencari panduan ujian lewat light-brearer mereka. Kalis pun juga ikut mencari panduan tersebut.

"Ujian teraneh jatuh pada lantai 30." Ucap Kalis tiba-tiba. Syctha dan Alvaro segera menegok ke layar lighthouse milik Kalis.

"Oh, peraturan apa nih?" Alvaro menatap antusias.

"Batas waktu ujian 10 jam. Lama sekali?" Lanjut Alvaro.

"Lawanlah musuh kalian, yang lolos satu tim?" Syctha melanjutkan peraturan yang tertulis disana.

"Musuh kalian robot??" Ucap Kalis. "Eh garis finish nya tidak diberitahu." Lanjut Kalis.

Mereka bertiga saling bertatap. Lalu kembali melihat panduan ujian yang ditemukan. 

"Ranker tadi hanya mengucapkan salam dan pergi... Bengkel memang aneh. Sudahlah masuk saja!" Ucap Syctha meninggalkan kedua rekannya, masuk ke hutan buatan itu.


⚜﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚜


Kini Syctha, Alvaro, dan Kalis sedang berada ditengah hutan. Sudah tiga jam berlalu sejak mereka masuk. Namun mereka tidak menemukan musuh yang disebutkan itu.

"Kalau gini mending mencar saja? Sepertinya garis finish nya adalah pintu keluarnya? Apa kita tidak bertemu disana aja ya?"

"Mungkin kita harus menghabiskan semua robot disini??" Saran Kalis merasa lelah. Dia hanya mendengar suara ledakan dan gesekan angin dan daun yang terbang di sekitanya.

"Bukan ide buruk." Ucap Alvaro mengambil game controlnya, muncul sebuah robot disampingnya. Robot yang sama saat di lantai 2.

"Aku kiri, kau kanan. Syctha kamu lurus aja." Keputusan Alvaro sebagai pemimpin tim, bersifat mutlak disaat ujian. Kalis dan SYctha mengangguk setuju dan pergi berpisah.


Alvaro POV

Saat ini aku sedang mengikuti ujian kenaikan lantai. Kini berada di tengah hutan buatan milik bengkel yang mencurigakan. 

Aku ditemani oleh robot buatanku. Dia hanya mengikutiku dari belakang saja. Tanpa ku kendalikan, dia cuma bisa mengikuti pemiliknya.

Kini aku melihat sekeliling ku, sedikit aku nerasakan hawa mencekam di sekelilingku ini. 

Cuaca cerah, agak berisik, tapi mengapa perasaanku tidak enak? Aku berencana bersembunyi di suatu tempat.

Tempat persembunyian, tidak ada. Aku tersasar ke tengah lapang luas. Ini sebuah lahan luas tanpa adanya pohon. Padahal ini di tengah hutan.

Apakah disini tempat persembunyian item itu? Tidak, menemukan ini mudah.

Aku melirik ke arah robotku. Dia bisa jadi kelinci percobaan atau umpan jika ada hal yang gawat. Pertama aku mencoba mengelilingi daerah pinggir.

Tidak ada hasil.

Tiba-tiba tanah bergetar, burung-burung berterbangan. Aku segera melihat tengah tanah ini. 

Pintu terbuka? Ada jalan rahasia rupanya, tapi kenapa terbuka?

Aku pelan-pelan melihat apa yang di dalamnya. Sebuah robot yang akan di keluarkan. Apakah ini tempat musuh muncul? 

Tidak, ini robot yang berbeda jika dipakai untuk ujian. Kenapa seperti ini hanya untuk hiasan? Ada tanaman liar merambat di beberapa bagian tubuhnya. 

Ada beberapa peneliti bengkel juga terlihat. Eh? Apakah mencuri item mereka diperbolehkan?

Tak lama getaran kecil kembali kurasakan. Robot yang kulihat naik ke permukaan. Aku mundur beberapa langkah dan mengamati kelanjutannya.

Seutuhnya robot itu di atas permukaan, tak lama muncul sebuah barrier yang seolah melindungi robot itu.

Terlihat ada kata 'item' mengelilingi lapisan barrier tersebut.

"Hah? Apa? Kok?? Loh????"


⚜﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚜


Kalis POV 

Setelah memutuskan untuk berpisah, aku tersesat. Ya tersesat.

"MUSTAHIL!! AKU SEORANG GUIDE DAN AKU TERSESAT??"

(Tiada yang mustahil bagi author nak /slap)

Beberapa suata keras terdengar, pasti itu ulah para peserta lain yang berhadapan dengan robot. Apa aku ikut mereka saja?

Aku berdiam diri, mencoba fokus saat ini. Dari seluruh penjuru terdengar kebisingan.

"Kanan saja." Pergi menurut intuisi seorang guide dan benar di sana ada semacam sedikit pertarungan antara manusia dan robot.

Aku memutuskan untuk diam menonton saja. Jika mereka kalah, aku yang melawan robot itu. Sejujurnya kerjasama dengan orang lain melelahkan.

10 menit berlalu, suasana di depanku dipenuhi darah. Ah ternyata robot itu bisa membunuh juga. Ini berbahaya.

Dari pengamatanku, robot ini kebal terhadap shinsu. Sial, gimana cara mengalahkannya selain dengan kekuatan fisik?

Aku melirik daerah sekitar, melihat sedikit penampakan warna biru di sana. Jika tanggapanku benar bahwa itu danau, itu sedikit mudah.

"Robot!! Come here!!" Aku teriak agar robot itu mengejarku. Ternyata aku dicuekkin.

Yang benar saja?! Aku kembali berteriak dan kembali diabaikan.

"ANJ*NG." Ucapku seraya melempar batu kearahnya. Dia langsung ke arahku dan lampu mata nya berwarna merah terang.

Apa dia marah?! Sepertinya begitu, karena aku langsung di kejar.

Aku segera kearah lokasi yang kuduga danau. Cukup dekat jika berlalri dengan tenaga dalam. Tapi cukup jauh jika lari sambil menghindari lemparan pohon dari robot yang mengejarku.

"Siaall!!" Sedikit lagi dan terlihat sebuah danau kecil disana.

Aku segera pergi keseberang danau tersebut. Menunggu robot itu yang tak jauh.

[Teknik pengendalian lighthouse: pendorong]

Sebuah dorongan bertenaga besar, mendorong robot tersebut jatuh kedalam danau. Kemudian aku langsung mengeluarkan sebuah item berguna disaat seperti ini.

Bom shinsu listrik milik Alvaro. Segera kuaktifkan bom itu dan memasukkannya kedalam danau dengan cepat. 

Walau kebal dengan shinsu, mesin adalah mesin! Mereka lemah dengan listrik!!

Sengatan listrik terlihat di permukaan danau. Aku mencium bau gosong dari dalam sana. Aku menganggguk puas dengan kecerdasanku.

Namun tak lama, muncul cahaya terang dari dalam sana. Silau. Aku tak bisa melihat dengan jelas.

Ketika cahaya tersebut memudar, terlihat sebuah benda melayang diatasnya. Benda melayang itu, terbang menuju arahku.

Itu sebuah telur. Hah? Kenapa telur?

Aku memegang telur tersebut. Telur berwarna hijau dengan hiasan cangkang hijau transparan dan patung ular yang melilit. 

(kayak gitu bentuk telurnya ya. Abaikan bunga-bunga nya.)

Aku merinding ketika memegang telur itu. Ularnya seperti asli tapi bukan. 

Aku menggelengkan kepalaku mengusir pikiran negatif. Mungkin ini adalah item yang di sebutkan.

Tapi sepertinya lumayan mudah tuh?


⚜﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚜


Syctha POV 

Sudah 2 jam berlalu semenjak berpisah dan aku tersesat. Itu hebat. Hari mulai gelap dan aku semakin buta. Maksudku karena ini sangat gelap, jadi merasa buta.

Gak ada senter, lighthouse ku warna hitam pekat, nanti bukannya terang malah semakin gelap pandanganku.

Aku berjalan tanpa arah, maksudku berjalan dengan instingku. Lurus belok mari kita percayakan pada insting.

"Huhuhu ini gelap banget asli. Mana ada suara jangkrik gitu. Vibes horor banget."

Kriett.

What is dat? Hantu? RUN.

"GW MASIH MAU HIDUP ANZINKKK, DON TACH MIIII."

Aku berlari tanpa arah dengan kencang, takut dengan suara asing tersebut. 

Aku merasa lelah, memutuskan untuk beristirahat sejenak. Aku mengatur napasku yang tak beraturan ini.

"Akh ngeselin banget. Ini jalan keluarnya mana ya?"

aku kembali berjalan menurut instingku, tak lama aku merasakan cahaya cukup terang menerpa tubuh kanan.

Segera aku melihat ke kanan. Sebuah hamparan bunga bercahaya redup. Aku mendatangi tempat itu.

"Eh... Cantik..."

Walau cahaya bunganya redup, ini terlihat cantik karena dilihat saat malam.

Akhirnya aku menemuka tempat terang!

Aku mengecek jam di pocketku. Menunjukkan jam 8:12 malam. Aku lari tidak jelas sekitar 1 jam kurang ternyata. 4 jam lagi ujian akan selesai. Sebentar di tempat ini bukan masalah kan.

Aku menyusuri hamparan bunga ini. Bunga-bunga ini cukup bersinar dengan sebuah auora tipis di atas hamparan bunga-bunga tersebut.

Aku mencoba menyentuhnya, sinarnya semakin terang namun hanya sesaat saja. Aku baru mengetahui lokasi ini.

Dulu saat menjadi Reina, aku ujian di dalam kapal apung, bukan di daerah luar juga. Mungkin di ganti karena itu sudah beberapa ratus tahun yang lalu.

Aku mencoba menyentuh bunga lain, namun dia tidak menjadi lebih terang. Lalu menyentuh bunga disampingnya, tidak menyala terang kembali.

"Eh aneh, bunga pertama terang lagi kok..." Aku kembali menyentuh buna pertama yang kupegang. Dia kembali menyala terang, walau cuma sesaat.

Eh. Ini aneh, aku mencoba menyentuh bunga di depannya, bunga itu terang sesaat juga. 

Apa hanya bunga tertentu? Kini aku menyentuh bunga asal melalu kaki. Setengah dari mereka menyala sesaat. Tapi itu membentuk pola.

Kembali ku sentuh di tempat lain, sama dengan sebelumnya. Menyala terang sesaat di beberapa bunga dan itu membentuk pola.

"Haha. Ini puzzle menuju item itukah?"

Aku memunculkan beberapa lighthouse ku. Kemudian mengatur sedikit shinsu agar bisa seolah-olah menyentuh bunga itu. Membutuhkan waktu karena menyalanya sangat cepat, tidak selama yang disentuh oleh tangan.

"Fyuh, ini beneran puzzle menuju item tersebut."

Sekali lagi aku mengeluarkan shinsu lewat para lighthouseku, aku menatap fokus hamparan bunga tersebut. BUnga-bunga kembali menyala dan redup kembali dengan cepat.

"GW MASIH BELUM LIAT SEMUANYA!!" Kesal sekali. Kenapa cepat banget sih.

Sekali lagi aku melakukan hal yang sama, lagi terus berulang sampai sekitar 10 kali.

Setelah diamati, cahaya terang itu membentuk sebuah pola jalan. Sepertinya pola itu menunjukkan lokasi item tersebut.

Jalannya cukup mudah dihapal, aku tinggal lurus sebentar, ke kiri kemudian aku berhenti. Eh ada sebuah bangunan? Tadi aku tidak melihatnya sama sekali.

Aku kembali melakukan hal yang sama ketika ingin mengetahui pola tadi. Namun cahaya terang itu muncul sesaat di sekitar sini saja. Baiklah aku akan masuk.

Bangunan kecil bergaya ala-ala kerajaan Eropa abad pertengahan. Di dalamnya gelap, namun tertolong dengan 2 buah kotak yang bercahaya itu.

"Apa itu itemnya?" Aku menuju kotak yang terdekat yang bisa kuraih, memperhatikan isi itu dari dekat.

Heh, ada banyak kupu-kupu bercahaya di dalamnya. Warna sayap kupu-kupu tersebut, memiliki warna yang sama dengan bunga-bunga di luar.

Aku mencoba membuka kotak itu, tidak berhasil. Kuhancurkan dengan shinsu, tidak berhasil. Ternyata ada gembok kunci disana.

Haduh, aku sepertinya butuh cek kesehatan mata deh.

Aku meneliti gembok kunci tersebut. Lalu menciptakan kunci palsu dengan shinsu dan kupadatkan  bentuknya. Sebuah kunci kini terpegang olehku.

Aku membukanya, berhasil. Kubuka kotak itu dan kupu-kupu yang di dalamnya berterbangan bebas di sekitarku.

Ada yang menempel padaku, ada yang cuma terbang di sekitarku. Sepertinya mereka berterimakasih.

Lalu ada juga beberapa yang mengelilingi kotak satunya lagi. Aku tentu segera menghampiri kotak tersebut.

Dilihat dari dekat, tidak seperti kotak pertama yang memiliki banyak kupu-kupu yang terkurung. Di kotak ini hanya ada 2 ekor saja. Namun, sayap mereka berbeda dan ada sebuah barrier yang melindungi kotak tersebut.

Sebuah barrier dengan kata 'item' yang terus mengelilinya.

Jadi ini itemnya ya? Mmm... Bagaimana menghancurkan barrier ini? Shinsu? Sepertinya akan susah seperti sebelumnya.

Baiklah aku coba beberapa cara.

Menjatuhkan lighthouse gagal, dengan shinsu gagal, ku hancurkan dengan pedangku malah pedangnya yang hancur. Untung bukan pedang utamaku yang hancur.

Aku melemparinya dengan batu juga gagal. Aku bahkan sampai minta bantuan kupu-kupu lain, mereka malah menghilang berubah menjadi debu pink. Alias mereka melarikan diri.

Hah. biasanya disaat seperti ini, cara bodohlah yang berhasil. Aku mencoba menyentuh barrier tersebut.

Dan, tidak ada reaksi apa-apa. Lalu ini gimana atuh??

Saat ku sentuh hanya seperti memegang jelly saja, mungkin kukeluarkan dari luar bisa. Aku mencoba menarik kotak di dalam barrier tersebut. Cukup susah namun ada hasil. Setidaknya terangkat sedikit.

Baiklah aku menariknya dengan sekuat tenaga. Ini seperti ujian eliminasi di lantai 2. Susah sekali!! Kupu-kupu ini mengandung sedikit shinsu.

Aku mencoba mengalirkan shinsuku sedikit untuk menyelimuti kotak tersebut, dan tak lama aku berhasil mengeluarkan seutuhnya.

Kupu-kupu lain yang menghilang, kembali muncul dan mengerubungi kotak yang kupegang ini.

Oh, isi kotak ini pemimpin mereka ya?

Sekali lagi, aku menciptakan sebuah kunci dari shinsuku. Dan membuka gembok kunci disana.

Para pemimin kupu-kupu itu, terbang dengan bebas seperti yang lainnya.

(abaikan saja bunganya)

Kedua pemimpin ini memiliki sayap yang berbeda. Transparan dengan motif beberapa warna terang dipinggiran sayap sebagai hiasan. Lalu setiap mereka terbang, meninggalkan jejak auora disana.

Waw, ada ya kupu-kupu seperti ini? Cantik banget. Aku bersyukur karena tersesat.

Kini semua kupu-kupu yang telah kulepaskan, mengerubungiku. Apalagi 2 ekor yang berbeda itu, kini ada di depanku langsung secara terang-terangan.

Aku mau mengambilnya tapi kupu-kupu kan bukan sebuah item barang, mana bisa kuambil. 

Sepertinya mereka berterimakasih padaku karena telah menyelamatkan mereka. Oh lihat kupu-kupu tau adab tidak seperti manusia pada umumnya.

"Sama-sama, kalau gitu dadah!!" Aku pergi keluar. Aku harus cepat-cepat ke pintu keluar.

Sekali lagi aku melihat hamparan bunga ketika aku keluar dari gedung kecil itu. Berbeda dari yang pertama kulihat, kini bunga-bunga tersebut bercahaya terang seutuhnya. Semuanya bercahaya.

"WOOOHHHH KEREEENN." Segera aku mengambil ponselku. Lalu memfoto pemandangan indah tersebut.

Mm, bagus buat wallpaper ponsel. Bisa kuunggah juga di sosmed. Bagus bagus.

Sekarang aku kembali ke arah dimana aku menuju ke sini. Namun, aku dihalangi oleh semua kupu-kupu yang ku selamatkan tadi.

???

Ada apanih? Apa mereka tipe yang langsung membalas kebaikan?

ˋWahai manusia.ˊ Perkataan itu terdengar dari kupu-kupu di depanku ini.

ˋJadilah pemilik kami.ˊ

Hah?? 

ˋKami telah terperangkap didalam benda kecil itu selama ratusan tahun, kami sangat berterimakasih karena engkau telah menyelamatkan kami. Sebagai gantinya, jadilah pemilik kami.ˊ

Ah begitu rupanya. Baiklah baiklah. Tidak apa-apa, punya hewan peliharaan itu sangat baik.

"Baiklah, aku akan menerima kalian dan memperlakukan kalian dengan baik." Jawabku dengan ketulusanku terdalam.

Mereka mengepakkan sayap mereka lebih cepat, sehingga sedikit bising. Mereka senang sekali ya?

Tiba-tiba muncul sebuah simbol di punggung tanganku. Simbol kupu-kupu berwarna emas. What???

ˋKontrak abadi telah dibuat. Terimakasih pemilik!ˊ Ucap girang salah satu dari pemimpin mereka ini.

Wa-wah... Mereka senang sekali...

"Baiklah jangan bersenan dulu. Aku tersesat sebenarnya. Apakah kalian bisa menunjukkan jalan menuju pintu keluar hutan ini?" Tanyaku. Kemudian dibalas oleh salah satu dari mereka.

Kupu-kupu yang lebih kecil dari 2 ekor pemimpin ini menghilang menjadi abu pink. Kini tersisa aku dan sepasang pemimpin ini.

ˋAkan kami tunjukkan!ˊ

Berjalan cukup lama, Pintu keluar mulai muncul, berkat cahaya sayap mereka berdua ini aku terbantu sekali.

"Terimakasih!! Saa, kalian hanya perlu hingga tenang di kepalaku saja, atau menghilang seperti anak buah kalian." Ucapanku ini langsung dituruti oleh 2 ekor kupu-kupu ini. Mereka hinggap diatas kepalaku. Sehingga aku seolah-olah punya tanduk kecil yang bercahaya.

Disana, aku melihat Alvaro yang disamping robot besar dengan Kalis yang memegang benda bulat terang di sana.

"Loh apa itu?" Ucap kami bersamaan.

"Selamat!! Kalian adalah tim pertama yang sampai disini!! Dengan ini kami nyatakan kalian lulus ujian!!" Tiba-tiba muncul seorang ranker. Ranker yang sama dengan ranker yang muncul di siang hari.

"Lulus? Loh???" Bingung Kalis.

"Jadi ujian ini adalah bertahan hidup dari beberapa robot pembunuh." Ucapnya sambil tersenyum lebar.

Aku tidak menemukan robot satupun! Lucky~


⚜﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚜


Author POV

Kini Syctha, Alvaro, dan Kalis dikerubungi oleh beberapa wartawan sesaat ketika mereka keluar dari lokasi ujian.

"Apakah benda yang dipegang anda adalah sebuah item yang disembunyikan itu?"

"Robot yang disebelah anda merupakan sebuah item itu?"

"Apakah tanduk kecil anda juga merupakan item yang disembunyikan?"

Beragam pertanyaan di keluarkan untuk mereka bertiga. Banyak wartawan heboh, membuat beberapa pengunjung menjadi tertarik dengan situasi itu.

Tak lama, Syctha dan kawan-kawan menjadi pusat perhatian seluruh orang yang berada di lantai 30. Bahkan wajah mereka bertiga sudah disiarkan secara langsung. Tentu langsung menjadi pusat perhatian dalam sekejap.

Pada akhirnya mereka bertiga pun menjawab seadanya saja. Syctha menunjukkan bahwa kini kupu-kupu menjadi peliharaannya. Kalis yang bilang telur yang didapatkannya akan dirawat. Dan Alvaro yang mengatakan bahwa robot tersebut didapatkan setelah bertarung habis-habisan dengan robot lain.

Padahal mah tidak. Bohong kau Alvaro.

Mereka sekali lagi di foto bersama dan selesai. Mereka bertiga segera kabur dari para wartawan tadi.

Terkecuali Alvaro yang harus menyerahkan robotnya ke bengkel untuk disimpan sementara.

Dan Alvaro sekali lagi terjebak diantara para wartawan.

Alvaro menangis dalam diam.








TBC

⚵﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚵


Halo author disini~

Panjang ya, sampe 3000+ words. 

Oke awal S2 cukup aneh tapi biarkanlah!

Sampai jumpa di next chapter.

See you~

Continue Reading

You'll Also Like

463K 8.6K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
462K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
61.6K 5.5K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
127K 9.1K 57
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote