Azzya

By putrihearts

381K 33.8K 5.2K

--- selamat membaca kisah rumit, dari aku Cinta si pengatur skenario sebelum tidur--- Bagaimana rasanya memil... More

prolog
sma antartaka
XI IPA 2
funfight
toko bunga
first kiss
keanehan azsa
rahasia funfight
perasaan
you're mine
zyanna laeverly krichsma
•cast•
rumah sakit jiwa
laki laki Hoodie hitam?
bom di markas selatan
suara merdu
mang kodrat
bayi iblis
tattoo
lampu hijau
pesan dari tante bunga
sabotase jalan pandawa
balapan berujung tak tertebak
satu permainan yang sama
PERS ANGEL
pasangan mematikan
sudah tidak ada
semangat zya!
||THROWBACK KELUARGA KRISSAMA||
Romeo gengsi azsa
Zyanna bukan zya
selamat ulangtahun Zya
bongkar jalan agora
Selamat berjuang Azsa
perkara kompor
Serangan Sma Antartaka
backstreet
Antara Azsa dan Reral / Special Rooftop
kembali, berhubung luka
ada pesan terakhir untuk Ansara
penjelasan yang sebenarnya, Shabrina tahu
Rindu ini harus di buang kemana lagi?
||THROWBACK ZAYN SHABRINA||
Sisil in Home
Sahabat kecil
FUNFIGHT X PERISAÍ
Nyonya Novita
Istirahat sejenak
Penglihatan Azsa
Kemana Azsa?
Untuk Azsa, dan terus untuk Azsa
Pelukan hangat
buruk atau baik?
Kesabaran Zya habis
Perisaí kembali berduka
Solidaritas baru
Lembaran Baru
Perkumpulan Perisaí dan Funfight
apa Azzya masih ada di daftar bacaan?
Novita nyaris berhasil

pancake membawa petaka

5.4K 526 106
By putrihearts

Gue udah double up, sampe ngga rame! Bener bener lu pada harus gua samperin ke rumah!

Ayo dong comment di setiap paragraf!!

Please call me "cinta" not thar,thor,thar,thor serasa astor gue 😭 🥲

Happy reading love ❤️

***

Situasi kantin saat ini sangat ramai, karna sisil sedang membagi-bagikan pancake yang terkenal enak dan tak ada duanya.

"sil, mau dong!!"

"sisil gue belom kebagian!!"

"sil, sil mau lagii."

"Gue sil, guee."

Begitulah ricuhan kantin saat ini, hingga sisil sendiri pun sangat pusing. "iyaa, iyaa," ujar sisil menenenangkan.

"sini sil gua bantuin," semuanya sontak memberhentikan kegiatannya. Semua mata berbinar saat tahu alam ikut membantu sisil.

"KA ALAMMMMM!" histeris wanita disana.

Alam dengan wajah datarnya tak merespon satupun wanita. ia fokus membantu sisil membagikan pancake, karna itu memang niat awalnya. Sedangkan sisil sudah gelagapan tak jelas, seolah terbang tinggi saat alam berniat membantunya.

"Ini buat ka vena," sisil memberikan pancake tersebut untuk vena, namun tak di duga-duga vena menepisnya hingga terjatuh.

vena menginjak-injak pancake tersebut dengan wajah senang tanpa dosa "ga level, makan puncake, dari okb, orang baru kaya." tekan vena di akhir kalimat.

sisil mengangguk lemah "gapapa ko kak," ujar sisil lembut.

"HEY LO SEMUA! HATI HATI LOH KERACUNAN ABIS MAKAN PANCAKE, DARI ORANG KAYA BARUUU," teriak vena meremehkan.

"keracunan? jelas-jelas ini pancake terkenal ven," sahut salah satu siswa yang sedang lahapnya memakan puncake tersebut.

"gausah di dengerin, orang gila!" desis alam seraya menarik sisil agar menjauh dari nenek sihir tersebut.

Vena meratapi kepergian sisil dengan remeh "dasar, keluarga mata duitan!" gumam vena.

pandangan vena teralih pada azsa dan zya yang tampak bermesraan di kantin tanpa dosa. "Ko mereka ngga berantem?" bingung vena.

"padahal kemaren gua abis nyidukin zya sama cowo, terus gua kirim ke azsa," heran vena tak terima "ko malah makin mesra?" tambahnya makin bingung.

"bener-bener buta ya si azsa, lama-lama gua berpaling nih sama agra, biar gua porotin hartanya," gerutu vena tak jelas.

"nyidukin?"

"Foto?"

vena memutar matanya jengah memiliki teman yang sangat bodoh, dan selalu banyak bertanya.

"kemarin gua liat zya sama cowo, terus gua foto pas momen mereka lagi mesra-mesraan, gua kirim ke azsa dong biar mereka ribut. eh, malah ngga ribut." Beritahu vena yang sangat amat jelas.

Sedangkan dua teman vena hanya beroh ria tanpa beban. "gua pecat lo berdua jadi temen gua," ucap vena kembali melanjutkan langkahnya.

"Kantin hawa neraka ni."

***

"Nih pancake buat kalian," sisil menaruh pancake tersebut satu persatu, di hadapan temanya temanya.

"waaa thankyou sillll," antusias Claudia.

Sisil mengangguk ramah, saat teman-temanya mengucapkan terimakasih kepadanya. Sedangkan zya, ia mematung meratapi pancake tersebut.

"zya, kesurupan lo?" tegur campak melihat zya diam bak mannequin.

"zya, bangun udah pagii!!" Kini Claudia yang menegur seraya menggoyang goyangkan bahu zya.

"biarin napa anjir," ujar geo yang langsung mendapatkan tatapan maut dari Claudia dan juga azsa.

"zya, are you ok?" Zya menoleh pada azsa sedetik, namun pandanganya kembali menatap pancake tersebut.

"makan zy bukan diliatin," ujar campak "nih gini ni cara makanya,"lanjut campak seraya melahap pancake tersebut.

"kamu gasuka ya?" tanya sisil merasa ta enak.

zya membuyarkan lamunanya "S-suka ko," jawab zya.

"gila sil ini enak bangett," antusias campak seraya mempotret makanan tersebut.

"lo beli dimana ni? Setau gua di Jakarta belum loncing ni pancake," seru campak bertanya.

"Launching setan!" tegur agra menoyor campak.

"Ck. Loncing dibacanya,"campak membalas menoyor agra.

sisil terkekeh malu "ini papah sisil yang beli," jawab sisil dengan pandangan yang menunduk.

"bukanya, katanya rumah lo kebakaran ya sil?" tanya irlan kepada sisil.

sisil mengangguk-anggukan kepalanya "iyaa, untungnya pas itu aku lagi ngga ada di rumah," jawab sisil merasa bersyukur.

"Enak ya, tiap hari jalan-jalan," sahut claudia seru.

"Rumah lo kebakaran karna kesengajaan?"kini alam yang bertanya.

"I-iya kak, masih di selidiki siap yang bakar," jawab sisil dengan tatapan yang takut menatap alam.

"ada gitu ya, orang gabut ngebakar rumah," sahut agra geleng-geleng.

Lamunan zya buyar. dirinya menatap sisil cukup lama, namun pandanganya menunduk seraya membenarkan kacamatanya yang sedikit turun.

"g-gue m-mau ke toilet dulu," zya bangun dari duduknya seraya memijat pelipisnya yang merasa pening.

sisil ikut berdiri menahan zya "kamu kenapa?" Zya menepis tangan sisil kasar, hingga sisil terhuyung kesamping.

"Zya!" sentak claudia tak sengaja. "eh sorry, sorry ngga sengaja," tambah Claudia menjadi tak enak.

Langkah zya tertahan lagi, kali ini azsa yang menahannya. otak zya tambah pening, sehingga tak mampu menahan emosinya.

"DIEM!" semuanya sontak terkejut mendengar lanturan zya yang tampak emosi, kini zya menjadi pusat perhatian di kantin.

zya kembali melangkah lebar seraya meremas dadanya yang merasa sesak. bayang-bayang masalalu berputar di kepala zya.

"pancake mamah rasanya beda dari yang lain, zya suka.."

"Sini sayang, mamah ajarin bikin pancake kesuakaan kamu.."

"Hari ini, mamah buat pancake untuk kamu.."

Pancake.

Pancake.

Pancake.

Pancake.

Makanan itu sekarang berputar di kepala zya. Pancake, dimana kue yang menjadi kue favorit zya karna Maureen yang membuatnya, dengan rasa pancake yang berbeda dari yang lain. zya sudah lama tak merasakan pancake tersebut semenjak Maureen berada di rumah sakit jiwa. dan pancake itu, satu-satunya makanan favorit keluarganya.

di saat zya melihat pancake, disitu ia melihat Maureen sang mamah, dan keluarganya yang di saat itu memakan kue tersebut dengan hikmat dan humoris. Namun sekarang? Hanya tersisa zya dan Maureen.

Wisata masalalu.

jalan zya menjadi sempoyongan, zya memijat pelipisnya dengan mata terpejam. Pandangannya menjadi blur, tubuhnya terhuyung kekiri dan kanan seperti ingin jatuh.padahal di koridor ini ramai, tetapi mengapa tak ada yang menolongnya? Semuanya hanya memperhatikan zya dengan aneh.

brak!

***

"liat zya ngga?" Tanya azsa pada salah satu murid disana.

"oh zya, tadi di bawa sama ka tessa ke uks," jawabnya dengan tatapan yang berbinar melihat ketampanan azsa sangat dekat.

azsa langsung saja berlari ke arah uks dengan perasaan yang khawatir saat tahu zya berada di uks. Sedangkan wanita yang sempat azsa tanya, sedang jingkrak-jingkrakan tak jelas sehabis bicara dengan azsa.

zya saat ini berada di uks bersama tessa, dia yang menolong zya saat pingsan tadi. Hal itu membuat zya terkejut "tessa? Lo gila!"

"santai anjir," balas tessa setenang mungkin "lo pingsan masa gue diemin,bego!"

Tubuh zya gemetar, tessa yang paham itu memegang kedua bahu zya "lu kenapa?" Tanya tessa.

zya menggeleng kaku, menatap lurus dengan kosong "P-p-pancake," lirih zya terbata-bata.

brak..

Suara gebrakan pintu uks terbuka dengan kasar. Lelaki dengan tubuh jangkung dan rahang yang mengeras tergesa-gesa masuk ke dalam uks, dan langsung menghampiri zya.

tessa yang melihat itu tersontak kaget, dari mana azsa bisa mengetahui zya berada di uks. Dengan langkah hati-hati tessa keluar dari uks tersebut, tanpa sepengetahuan azsa dan zya.

tessa menutup pintu uks dengan hati-hati agar tak ada yang sadar. tessa bernafas lega.

"nekat ya lo?"

"flora?" kaget tessa yang baru saja membalikan tubuh dan langsung berhadapan dengan flora.

"Ngapain lo disini? Ada azsa, ada zya. Nekat lo?"

Tessa berjalan,diikuti flora di sampingnya. "zya pingsan, ngga mungkin kan harus di diemin?"

"tapi tes, cara lo bisa buat orang berfikir disini yang ngga-ngga." Tekan flora seraya mengingatkan tessa.

"kali-kali berfikir panjang, buat ngelakuin segala suatu." tambah flora ketus.

Tessa membehentikan langkahnya, begitu pun juga flora."flo, gua liat-liat lo terlalu menekan ya? Kenapa si Flo?" tanya tessa dengan tatapan penuh keheranan.

"ya gua ngga mau aja, gagal bukan pada waktunya," jawab flora apa adanya.

tessa menggeleng-gelengkan palanya, seraya berdecak kecil "terserah lu deh," ucap tessa meninggalkan flora.

"tessa! mikir dong!" teriak flora seraya mengejar tessa.

***

zya menghamburkan pelukanya kepada azsa, tanganya meremas kedua bahu azsa kuat melontarkan kepedihannya. Sedangkan tangan azsa,mengelus punggung zya penuh kasih sayang.

"Lo sakit? Ada apa zy?" Khawatir azsa kepada zya.

zya menguraikan pelukannya, menekuk kakinya dan menenggelamkan wajahnya pada lutut dengan tangan yang ia lipat di atasnya.

"zya lo kenapa zya?"

Tak ada jawaban dari zya.

"zyaa, liat gue zy," ucap azsa berusah mengangkat wajah zya namun langsung di tepis oleh zya.

zya menggeleng-gelengkan kepalanya "pergi sa, gua ngga mau liat kue sialan itu.."

alis azsa mengkerut tak mengerti "Sayangg," lirih azsa lembut.

Zya mendongak dengan air mata yang bergelinang "g-g-gue kangen m-m-mah s-s-sa," ujar zya dengan suara yang gemetar.

azsa langsung memeluk tubuh zya,membawa kedalam dekapannya. kata-kata mutiara sudah banyak yang di lontarkan azsa untuk menenangkan zya.

Drt..drt..drt..

Ponsel milik zya bergetar, spontan zya mengambilnya dengan tangan yang masih bergetar.

Tante bunga
Incoming call...

"mau di bantu?" tawar azsa yang langsung du gelengkan oleh zya.

dengan tangan yang gemetar, dan suara yang parau zya mengangkat telfon dari tantenya.

"H-hall-lo tan," sapa zya sekuat mungkin.

"Mamah kritis zy.."

Deg!

Katakan kepada zya jika ini mimpi buruk. hati zya seperti tersayat-sayat mendengarnya. Fikiran yang tadinya kacau,kembali lebih kacau.

zya tertawa terbahak-bahak "tante bercanda?" tak percaya zya.

"t-tante ngga bercanda zy, m-m-mah kamu mencoba bunuh diri," jawab bunga di sebrang sana, yang bisa di tebak sedang mengisakan tangis.

Ponsel zya merosot dari genggamannya, dan terjatuh. Hal buruk apa lagi sekarang yang menimpa zya?

Tubuh zya ambruk lagi, untungnya kali ini tubuhnya terjatuh langsung di brankar. azsa membulatkan matanya lebar, tanganya mengenggam kedua bahu zya yang ia goyang-goyangkam berupaya menyadarkan zya.

"zyaa, lo kenapa zyaa?" khawatir azsa.

azsa mengambil ponsel zya yang terjatuh, dirinya melihat bunga sedang menghubungi zya dan telfonya belum terputus.

"zyaa," panggil bunga dengan parau.

Dengan cepat azsa menempelkan ponsel tersebut pada telinganya, dan satu tangannya lagi ia gunakam untuk menggenggam jemari zya.

"tante ini azsa tan," beritahu azsa dengan ragu.

"azsa, tolong jaga zyaa ya nak.." setelah mengucapkan itu, sambungan telfon terputus begitu saja.

azsa menghela nafasnya berat, mengusap wajahnya kasar. ia tak mengerti dengan semuanya, dan ada apa sebenernya dengan zya saat ini?

"ZYAA!" pekik seseorang yang baru saja datang dengan wajah khawatir.

Azsa membalikan tubuhnya terkejut. Baru saja azsa siap menghantam kepada seseorang yang beraninya mengagetkanya. namun niat itu ia urungkan, saat tahu ternyata Claudia dan sisil, sahabat zya yang datang.

"Azsa,azsa, zya kenapa?" khawatir claudia.

dengan tanpa dosanya claudia menggeser tubuh azsa, agar dirinya bisa dekat dengan zya.

"Zyaa, lo kenapa? Bangun?"

sisil menepuk bahu Claudia pelan "clau, zya kan ngga bisa denger kamu ngomomg," beritahu sisil.

"iyaa juga ya," gumam Claudia merasa dirinya bodoh.

Azsa menatap claudia dan sisil sinis "Awas."

Claudia dan sisil kompak menggeser tubuhnya, membiarkan azsa kembali pada posisi awalnya. mata azsa berbinar, saat perlahan mata zya terbuka.

"Zyaa," antusias azsa langsung memeluk zya yang terasa lemas.

"M-m-mah sa, m-m-mah gue kritis," ucap zya dengan mata yang masih belum terbuka normal.

tatapan Claudia dan sisil bertemu, keduanya baru mengatahui jika mamah zya dalam ke adaan tak baik baik saja.

"Zyaa, jangan nangis, gua bakal selalu ada di samping lo," ujar azsa dengan lembut.

Pandangan zya teralihkan pada Claudia dan sisil yang ternyata ada disini juga. namun, tatapan zya kepada sisil berbeda, seperti ada makna yang tajam disana.

Sisil yang merasa di perlihatkan seperti itu, menjadi takut, dan tak enak karna masalah pancake yang merasa zya menjadi seperti ini.

"Zya, aku minta maaf ya.." ujar sisil dengan wajah yang benar benar merasa tak enak "kamu ngga suka pancake ya? Makanya jadi gini," tambah sisil sendu.

Zya membuang pandangannya, kini pandanganya menjadi menunduk.

Pancake.

Maureen kritis.

Itu yang sekarang ada di benak zya.

"Gue ngga kenapa-napa ko," jawab zya seraya membenarkan ikat rambutnya, dan memasang kembali kacamata tebalnya yang sempat ia copot.

Claudia mendekatkan wajahnya pada zya "lo serius ngga papa?" Tanya Claudia meyakini.

Zya mengangguk "Gapapa," jawabnya.

"Azsa, lu ke kelas duluan aja.."

"Biar gua di temenin sama Claudia,sisil aja disini," tambah zya namun langsung mendapatkan penolakan dari azsa.

"Ngga. Gue mau di samping lo," tolak azsa.

Zya menghela nafasnya, tanganya menyugar rambut azsa kebelakang "Azsa, lo ke kelas aja ya?"

"Tapi zy, kalo lo kenapa-napa lagi gimana?"

"Lo mau, liat gua gila karna ngga ada lo di samping gua?" Tambah azsa yang sudah menampilkan wajah melasnya.

Zya terkekeh kecil "lu ngga bakal gila, gua sebentar doang ko," bujuk zya.

"Ngga,ngga mau, gua mau disini," kekeh azsa langsung memeluk zya.

"Sa, lu ngga malu di liatin sisil sama Claudia?" Bisik zya bertanya.

Azsa sontak menoleh kepada Claudia dan sisil, benar saja. Kedua gadis itu sedang menahan tawanya, yang azsa tahu pasti sedang mengejeknya.

Azsa mengibaskan kerah seragamnya, memasukan kedua telapak tangannya pada saku celana abu-abunya "satu menit lo belom ada di kelas, gua kesini lagi." Setelah mengucapkan itu, azsa melenggar pergi.

"Zyaa, demi apa.. azsa sebucin itu sama lo," kaget Claudia geleng-geleng.

Wajah zya kembali datar, mungkin karna sedang banyak fikiran.

"Lo baik-baik aja kan?" Tanya sisil yang di angguki singkat oleh zya.

"Nanya mulu lu, ini orangnya udah sadar ni," sahut Claudia.

Sisil berdecak sebal "kan aku khawatir clau.."

"Khawatir mulu, rumah kebakaran santai aja lo," seru claudia terkekeh geli.

"Rumah lo kebakaran sil?" Tanya zya di angguki sisil.

"Keluarga lo baik- baik aja kan semuanya?"

"Alhamdulillah, ngga ada korban jiwa," jawab sisil.

"Eh,eh, mau kemana lu?" Tanya Claudia ketir saat melihat zya yang turun dari brankar dengan sempoyongan.

"Ke kelas yu," ajak zya menarik kedua tangan sisil dan claudia.

Keduanya melangkah bersamaan kekuar uks, diisi dengan candaan-candaan yang dibuat oleh Claudia.

"Oh iya sil, kata azsa lo di ajak ketemuan sama alam nanti malam, di cafe nusa indah," beritahu zya kepada sisil.

Sisil mengernyitkan dahinya "kenapa ka alam ngga ngomong langsung aja ke aku?"

Zya mengedikan bahunya tak tahu "mungkin malu," jawab zya asal.

"Udah sil dateng aja, kapan lagi ngedate bareng cogan," sahut Claudia seraya memaksa sisil.

Sisil tampak berfikir, tak lama dirinya mengangguk antusias. Kapan lagi, sisil bisa bersama alam berduaan. Karena sejak pertama kali sisil berdiri di sms Antartaka, sisil sudah jatuh cinta kepada alam.

"Lo ga perlu tanyain ini sama alam la-"

"NAH BENER! BIAR GA DI CANCEL!" potong claudia pada ucapan zya.

"Iyaa,iyaa," Jawab sisil dengan hati yang sudah berbunga-bunga."

"Oke, gua ke kelas duluan ya," pamit zya seraya melambaikan tangan.

Zya berjalan ke arah kelasnya, dengan senyum smirknya yang tercetak pada wajah lesunya saat ini.

Zya menyipitkan matanya saat Melihat azsa yang berada di tepi lapangan dengan santainya. Lelaki itu dari tadi disitu?

Zya berlari kecil menghampirinya azsa, dan ikut duduk di sampingnya. Wajah datar azsa sontak menjadi sumringah, seperti menemukan harta karun.

"Kenapa ngga ke kelas?" Tanya zya kepada azsa.

"Males,ngga ada lu," jawab azsa sebelum meneguk minuman sodanya.

"Se-ngga bisa itu, lo jauh dari gua?" Azsa mengangguk dengan kepala yag yang di jatuhkan kepada bahu zya.

"Gua sayang sama lo, harus gimana lagi gua jelasinya?" Kini azsa bertanya.

"Iyaa,iya percaya.."

"Gua serius zy," Timpal azsa serius.

Zya menoleh pada azsa, kepalanya menyeder pada kepala azsa yang menyender pada bahunya.

"Jangan berharap lebih sama gue," ucap zya dengan kekehan kecil.

"Ngga bisa, gua udah jatuh cinta sedalam-dalamnya sama lo," balas azsa berisi keras.

"Lo satu-satunya cewe yang bakal gua sayang. Kalo lo ngga ada di dunia ini, gua ngga bakal jatuh cinta. Kalo lo ada tapi lo bukan buat gue, bakal gua ambil paksa, apapun caranya." Jelas azsa sejelas-jelasnya.

Zya berdehem malas menanggapinya.

Azsa membenarkan posisi duduknya, lalu menyerong menghadap zya. Azsa mengambil tangan zya, dan menaruh pada dada bidang sebelah kirinya seraya menatap dalam zya.

"Tempat lo disini, dan abadi." sesingkat itu azsa berucap, namun sangat menyentuh di hati zya.

***

Permisi spoiler chapter 25 mau lewat!!!

Chapter 25 yang gue tunggu-tunggu si parah 🤙🏻🤸🏼‍♂️

Zya said "tolong, jangan benci gue.."








Continue Reading

You'll Also Like

34.4K 1.1K 43
ALICE PUTRI ERLANGGA wanita cantik, ceria, sopan dan ramah tamah, seorang wanita yang mencintai dengan sepenuh hati tapi dihancurkan sehancur-hancurn...
203K 8.7K 25
TOLONG HARGAI KARYA AUTHOR DENGAN MEMFOLLOW AKUN AUTHOR DAN BERIKAN DUKUNGAN KALIAN BERUPA VOTE YA! (Plagiat dilarang mendekat!) Sei namanya, gadis l...
3.4K 420 8
Aku melihatmu, tarian indah itu, lekuk tubuh itu. Bahkan pohon besar yang indah sangat pas untuk mendukung tarian indah mu. Bisakah aku ikut dalam ta...
499 145 31
[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SETIAP CHAPTERNYA Ini adalah kisah seorang gadis yang bernama Mentari. Gadis yang hidup...