Putra, Putri & Pertemanan

By ceritapucai

6K 819 258

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, PRIVATE ACAK] SLOW UPDATE⚠️ ❄️Sudah menjadi rahasia umum bahwa rusaknya pertemanan... More

prolog
FYI
1(A). First Day
1(B). First Day
2. Kantin International High
3. Skala Prioritas
4(A). Forever
4(B). Forever
5. Pandangan Pertama
6. Putra & SMA Nusa Bangsa
7. Sudut Pandang Interior
8(A). Panglima Tempur Interior
8 (B). Panglima Tempur Interior
9. IPA vs IPS
10. Dia Dengan yang Lain
11. Home Sweet Home
12. Rencana
14. Masa Depan
15. Firasat
16. Selesai?

13. Misi dan Penyamaran

76 20 2
By ceritapucai

HAAIII LONG TIME NO SEEE!! GIMANA KABARNYA

Karena udah lama nih aku ga up cerita ini boleh dong aku mau cek sound dulu yaa

Kalian baca cerita ini Tanggal berapa?

Hari apa?

Jam Berapa?

SPAM RANDOM COMMENT DISINI!!!

Thankuuu buat responnya, met baca <3

–––

"Akan selalu ada celah atas kegagalan pada setiap rencana yang telah dirancang sedemikian rupa."

–––

Pagi ini Farrel dan Davin mulai melaksanakan misinya. Seperti yang sudah direncanakan, kedua cowok itu sudah berada di wilayah yang seharusnya tak mereka injak. Di depan gerbang SMA Nusa Bangsa.

"Vin gimana udah aman?" Tanya Farrel ragu-ragu.

Davin mengedarkan pandangannya dari depan gerbang sekolah tetangganya itu. "Aman, udah pada masuk kelas semua," dia mengacungkan jempolnya.

"Gue jaga di depan gerbang sini yah," ujar Davin ketika Farrel hendak masuk.

Farrel mengerutkan keningnya, "Lah gimana ceritanya? Tar kalo gue ketauan di dalem gimana?" 

"Justru itu, gue bakal bantuin lo kabur lagi lewat depan gerbang, gue bakal mastiin gak ada anak Ganuban dateng dari depan sini," jelas Davin.

Farrel terdiam sejenak. Penjelasan Davin terdengar cukup masuk akal tapi tetap saja dia punya firasat buruk dengan rencananya itu. 

"Beneran udah aman kan?" Untuk kesekian kalinya Farrel bertanya seperti ini. Namun semakin sering dia bertanya, cowok itu justru semakin takut dan tidak yakin dengan apa yang akan dia lakukan.

Davin berdecak kesal, "Iya bawel cepetan sana, gak percaya lo sama gue?"

"Iye iyee."

Farrel segera memulai aksinya. Lelaki itu perlahan memasuki ruang security yang tidak terkunci. Tanpa berlama-lama dia langsung mencoba mengakses komputer yang ada pada ruangan itu.

Sejujurnya Farrel tidak terlalu paham dengan segala hal yang berbau dengan teknologi. Oleh karena itu sudah pasti dia perlu waktu yang cukup lama untuk meretas sistem keamanan SMA Nusa Bangsa.

"Pagi-pagi gini udah ada anak Interior nyumput-nyumput kaya maling," Putra berjalan mendekat secara perlahan sehingga tidak terdengar suara langkahnya sama sekali.

Farrel meringis pelan. Seharusnya dia mengikuti firasatnya untuk tidak nekat memasuki ruangan ini. Cowok itu kemudian segera bangkit dan menghadap ke lawan bicaranya.

Farrel mengalihkan pandangannya ke arah gerbang sekolah. Dia cukup terkejut ketika dia tidak melihat keberadaan Davin di sana. Pantas saja cowok itu tidak mau ikut masuk dengannya. 

Awas aja ya lo Vin mati lo abis ini, batin Farrel.

"Mau ngapain lo?" Tanya Putra dengan tatapan sinisnya.

Farrel kembali mengalihkan pandangannya pada seorang pria yang ada dihadapannya itu. Dia kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tahu betul bahwa sosok yang ada dihadapannya itu adalah Putra Prasetya, seorang siswa kelas 11, "Santai dong bro, gue lebih tua loh di sini."

"Terus? Harusnya yang lebih tua ngerti dong apa," tegas Putra.

"Yang lo lakuin sekarang itu tetep salah meskipun lo satu tahun diatas gue."

Selang beberapa menit Gilang, Agam, dan Elang pun datang. Mereka bertiga bisa mengetahui keberadaan cowok itu karena mendengar suara Putra yang terdengar cukup kencang dari ruangan security.

"Ada apa nih Ra?" Tanya Gilang yang tiba-tiba.

"Biasa, nemu tikus-tikus interior," jawab Putra sambil tersenyum miring.

Putra mengalihkan pandangannya kembali pada Farrel, "Gue yakin lo pasti udah tahu kan konsekuensinya apa karena udah berani nginjek di wilayah ini."

"Yang ini gak lo lolosin juga Ra?" Tanya Agam sambil menaik-turunkan kedua alisnya sambil tersenyum penuh arti.

Sontak Gilang dan Elang pun ikut tertawa. Mereka yakin Putra tidak mungkin membiarkannya lolos begitu saja seperti dia membiarkan Putri untuk memanjat tembok itu. Lebih tepatnya, membantunya untuk lolos tanpa mempedulikan aturan yang sudah ada dari sejak lama.

Putra menghela napasnya. Dia yakin teman-temannya ini pasti akan melanjutkan sesi sindir menyindirnya. Dia tidak akan peduli jika teman-temannya itu tidak melakukan ini di depan siswa International High.

"Sekalian aja bantu dia manjat tembok," timpal Elang.

Farrel terdiam sejenak. Apa yang baru saja Elang katakan terus terngiang-ngiang dalam pikirannya. Perlahan senyum Farrel mengembang. Dia yakin pasti cowok yang ada dihadapannya inilah yang kemarin membantu Putri untuk lolos. Entah mengapa firasatnya berkata seperti itu.

"Berisik," Putra kembali angkat suara sebelum teman-temannya kembali menambahkan.

"Lo kenapa senyum-senyum?" Putra semakin kesal melihat ekspresi Farrel saat ini. Entah mengapa dia merasa direndahkan.

Sontak tawa Farrel malah meledak. Dia merasa puas. Meskipun misinya gagal untuk meretas CCTV SMA Nusa Bangsa tapi setidaknya dia tidak gagal untuk mendapatkan informasi yang dia cari selama ini. Rifqi pasti bangga padanya. 

"Nama lo, Putra Prasetya kan?" Tanya Farrel dengan sisa tawanya.

"Iya, kenapa?"

"Gak-papa, gimana nih lo mau kasih gue hukuman apa sebelum gue cabut ke sekolah?" Tanya Farrel dengan senyum menantangnya.

Putra berjalan mendekat. Cowok itu menjawabnya tepat di depan telinga Farrel agar tidak terdengar oleh siapapun kecuali mereka berdua.

"Lo gila? Gak ada hukuman lain apa?!" Farrel langsung menjauhkan tubuhnya dari Putra.

Farrel tidak mau menjalankan hukuman gila yang diberikan oleh Putra. Ini keterlaluan.

"Hukuman itu dibuat biar gak ada yang mau ngelanggar aturan yah kak," Putra memberikan menekanan saat menyebutkan kata 'kak'.

"Ini konsekuensinya kalau lo dateng ke sini seenaknya."

"Atau lo mau gue laporin ke kepsek sekolah lo? Duh kayanya hukumannya bisa lebih berat sih kalau sampe tau," Putra menakut-nakuti.

Farrel menghela napasnya. Dari awal dia tidak pernah menyangka bahwa siswa SMA Nusa Bangsa akan sekejam itu pada siswa international High. Pantas saja kedua sekolah ini tak pernah akur.

"Ya secara lo udah ngelakuin kesalahan yang fatal banget dan lo lakuin ini di sekolah orang," lanjut Putra.

"Minimal lo harusnya kena skors sih kalo sampe gue harus laporin ke sekolah," Putra kembali mengancamnya.

Farrel menghela napasnya dia akhirnya pasrah. Tak ada jalan lain selain melakukan apa yang Putra inginkan. Sudah tidak ada harapan lagi, tidak akan ada pasukan Warior yang akan datang untuk menolongnya. Davin, sahabat sendirinya pun telah kabur membiarkannya menghadapi anak-anak SMA Nusa Bangsa sendirian.

Sialan kalau bukan gara-gara lo Rif gue gak akan mau ambil resiko masuk ke wilayah sini, ungkapnya dalam hati.

"Gue ada hukuman lain sih kalau lo mau–"

Sebelum Putra menyelesaikan kalimatnya, Farrel sudah lebih dulu memotongnya. Dia tahu apapun penawaran yang Putra berikan pasti tidak akan jauh lebih baik dari hukuman yang sebelumnya.

"Oke deal, gue bakal lakuin hukuman itu."

–––

SPAM COMMENT SEBANYAKNYAA DISINI BIAR MAKIN CEPET UPNYAA!!

VOTE DAN COMMENT BUAT NEXT PARTT!!

Its been a while ga up putra, putri & pertemanan, gimana nihh pada kangen gaak sama cerita ini?? Hopefully masih pada ngikutin yaahh hehehe maaf banget agak ketunda buat updatenya karena satu dan lain hal. kedepannya aku bakal coba buat fokus up cerita ini yesss!!

Ohiyaaa aku mau minta tolong bgt bgt bgt kalo kalian suka sama ceritanya boleh dibantu dishare di sosmed kalian yaa. boleh dalam cara apapun, bikin konten tiktok, ig story, post DAN JANGAN LUPA TAG AKU YAAHH BIAR TERNOTICE!! aku juga bakal open follback kooo

THANKUUU FOR UR KIND SUPPORT <3

Sampai jumpa di part berikutnya xixi 💗

Continue Reading

You'll Also Like

8.8M 947K 65
[SUDAH TERBIT] Tersedia di Gramedia dan TBO + part lengkap Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tanga...
6.2M 267K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
6.6M 217K 75
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
302K 10.1K 24
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...