ONLY MINE (TERBIT)

By urgirlxixi_

628K 40K 3.6K

revisi dalam bentuk novel- terbit di teori kata publishing open po 15 maret - 24 maret 2024 Don't copy my st... More

Prolog
Sekolah baru
Kantin
Altra
Basecamp
Instagram
Berangkat bareng
Heboh
Debaran
Basket
Khawatir
Rumah
Feeling
Khawatir 2
Perhatian kecil
Visual
Girls time
Batra or Altra
Baper
Rooftop
10 days
Pernyataan
Salting
Rumah galang
Bu bos Altra
Treat like a princess
Marah?
Kok manja?
Danger
Sayang
Keciduk
Licik
With u
Secret Echa
Galang baper
Winner
Kamu
Moodboster
Diculik?
She's Mine!
holi-yay¹
holi-yay²
Holi-yay³
Ada apa?
Jelas beda
Will never
Persiapan
Ruang dance
Crafty
Ada apa 2
Fav smile
Love story
Ulang tahun sekolah
That's my girl
Sea
Inget posisi cantik
accident
Start game?
Pertempuran
Clear and success
jeoulsy
Teka teki
Renggang?
Kesalahan
Hurt
Kenyataan
Back home?
Lose
Rapuh
Yang sebenarnya
Pembalasan
Come back
Falling deeper
School
365 days
Extra part
Info
spoiler
info lagi
terbit

Rusuh

4.9K 335 6
By urgirlxixi_

Vote dulu.

"Badan kamu panas banget," ucap Echa memegang dahi Galang.

"Biasa aja," cowok itu menyenderkan kepalanya dibahu Echa.

"Biasa aja gimana, anget lho ini"

Galang memejamkan matanya.

"Tante, Galang udah makan?"

"Belum Cha susah banget anaknya, tadi pagi cuma makan roti sama teh doang"

Echa mengelus rambut Galang dari samping, "Makan dulu ya?"

Galang menggeleng lemas.

"Kalo gak mau, ntar aku pulang nih" ancam Echa.

Dengan terpaksa cowok itu mengiyakan, membuat Echa tersenyum puas.

"Yaudah awas dulu aku mau ambil makan,"

Galang menggeleng masih stay bersandar dibahu gadis itu seraya menggenggam tangannya.

"Terus gimana, aku mau ambil makan buat kamu dulu."

Galang tetap menggeleng, keras kepala memang! Dela yang melihat itu hanya tersenyum maklum.

"Maklum ya Cha kalo sakit suka manja anaknya," ledek Dela.

Echa terkekeh, "Emang gitu tan?"

Dela mengangguk seraya berjalan menghampiri mereka yang duduk disofa panjang lalu menaruh sepiring nasi dan minuman, "Iya sayang... lucu ya? ketua geng tapi kalo sakit kaya bayi"

"Bunda," kesal Galang membuka matanya.

Echa terkikik geli, "Ututu pak bos na lagi cakittt."

Dela tertawa, "Haduh lucu amat sih kalian berdua."

Galang berdecak kesal, "Ledekin teruss."

Echa menghentikan tawanya lalu mengelus pipi Galang, "Makan dulu ya aku suapin"

Cowok itu berdeham seraya menegakkan badannya lalu Echa mengambil alih piring itu, nasi goreng dicampur udang balado. Gadis itu tergiur dengan aromanya yang bikin lapar.

"Oh iya Echa udah makan belum? tante sampe lupa nawarin kamu,"

"E-eh udah tante,"

"Boong," cibir Galang pelan.

Echa menatap tajam cowok itu, bukannya takut tapi menggemaskan bagi Galang.

Dela datang lalu menaruh sepiring lagi didepan Echa, "Kamu jangan boong lah Cha... tante tau kamu abis dari sekolah langsung kesini"

Echa menyengir, "Maaf ya tante."

"Iya ngga papa," ucap Dela seraya mengelus rambut Echa lalu kembali ke dapur.

"Nih aaaa," Echa menyodorkan sendok didepan mulut Galang.

Galang menerimanya lalu menatap Echa, "Kamu gak makan?"

"Ntar abis suapin kamu," ucap gadis itu telaten menyuapkan Galang.

Galang mengambil piring yang dimeja lalu dipangku, ia menyodorkan sendoknya didepan mulut Echa juga.

"Nanti aja," tolak Echa.

"Aaaa," suruh Galang. Gadis itu berdecak lalu terpaksa membuka mulut.

"Kamu tuh ya, uda tau aku lagi nyuapin kamu dulu" kesal Echa.

"Sekalian," jawabnya santai.

Dela memperhatikan dari dapur dengan tersenyum lebar, melihat 2 sejoli itu saling menyuapi.

"Aku taro piring dulu," gadis itu membawa 2piring kotor menuju dapur lalu mencucinya di wastafel.

"Gausah dicuci Cha,"

"Ngga papa tan, dikit doang"

"Tante mau kedepan bentar ya," ucap Dela.

Echa mengangguk, "Iya tante."

Setelah mencuci piring gadis itu kembali duduk disamping Galang. Cowok itu menyerahkan gelas berisi air yang sudah ia minum setengah pada Echa.

"Hah kenyang," lega Echa mengelus perutnya.

"Kamu mau mandi gak?"

"Aku bau ya?" tanya Echa malu.

Galang menggeleng, "Tetep wangi."

Echa mendelik, "Masa sih?"

"Hm, kalo ngga ganti baju aja biar gak panas"

"Baju siapa?"

"Aku,"

0o0

"Gede banget baju kamu," gerutu Echa memperlihatkan body-nya yang dibaluti kaos putih milik Galang.

"Kamu nya yang kecil," balas Galang.

Echa menabok pelan bahu Galang lalu menyandarkan kepalanya, "Ngantuk tau."

"Gaboleh tidur sore,"

"Tapi ngantuk banget," rengek Echa.

"Main game mau?"

Echa mengangguk pelan, cowok itu menggandeng tangan Echa menuju ruang tengah dan mendudukinya disofa single.

"Aku pasang ps dulu," Echa memperhatikan Galang yang sibuk dengan kegiatannya.

"Kamu dibawah gih," gadis itu menurut.

Galang duduk disofa dengan tangan yang melingkar dileher gadis itu seraya memegang stik ps.

"Mau main yang mana?"

"Yang itu," tunjuk Echa pada layar, "Aku gak main?"

"Liatin aku dulu,"

"Sama aja kamu sendiri yang main," cibir Echa.

Kepala Galang bertumpu dikepala Echa dengan tangan yang lincah memegang stik ps.

"Nanti yang lain pada mau kesini," gadis itu mendongak menatap Galang dari bawah.

"Ngapain?"

"Nyariin kamu lah,"

"Rusuh,"

Echa memegang pipi Galang lalu ditepuk pelan, "Jangan gitu ih."

"Emang bener ru--"

"ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUR!"

"Galang yuhuu temanmu datang!"

"Bundaaa om pinoo... Rehan datang!"

"Permisi paket!"

"Ashiap,"

"Jangan malu-maluin gue plis," lirih Irham. Diantara mereka berlima mungkin hanya ia yang waras.

"Walaikumsalam aduh tamu jauh, sini masuk" jawab Dela.

"Bisa aja bun," kekeh Varo.

"Galang mana bun?" tanya Ragil.

Dela menunjuk arah samping, "Tuh lagi main ps."

"Om pino mana bun? katanya masuk rs?" tanya Rehan.

"Nyariin saya mulu kamu, kenapa sih?"

Rehan menoleh, "Eh om pino"

Fino mendelik, "Pino pino emang saya pinokio?!"

"Minuman om, pino enak tau"

"Om ngga papa?" tanya Kevan dengan ekspresi datar.

Fino menatap sebentar, "Ngga papa van biasa lah."

"Yaudah bun kita samperin anak bunda dulu ya,"

"Iya ntar bunda bikin minuman ya,"

"Siap bun maaf ngerepotin, tapi boleh request jus naga gak?" ucap Rehan tak tau malu.

Irham langsung menyenggol kaki Rehan hingga oleng, Dela terkekeh pelan.

"Ngga papa ham, yaudah gih kesana"

"Om mau istirahat ya," izin Fino.

"Iya om,"

"Haloo brader-- Bu bos?" pekik Kevan.

Echa menyengir, "Hai semua!"

"Aduh aduh yang khawatir mah langsung kesini yekan?" ucap Varo menyindir gadis itu.

"Lo ngapa lang kaga sekolah?" tanya Ragil.

"Sakit ternyata, pak bosnya demam" sahut Echa.

"Widih gue kira gak bisa sakit,"

Galang mendelik tajam, "Ngapain sih?"

"Ditengokin juga," sewot Varo.

Echa tertawa pelan, "Duduk dong kalian." Mereka pun duduk diatas karpet.

"Lang kok bisa om Fino masuk rumah sakit?" tanya Ragil.

Seseorang yang mendengar itu menegang.

"Papa boong, dia bilang murni kecelakaan tapi tubuhnya memar kaya abis digebukin" jelas Galang.

"Anjir sama siapa?"

Galang mengangkat bahu, "Gue udah desak papa buat jujur tapi tetep aja."

"Mungkin emang bener kecelakaan lang, emang siapa yang berani berbuat itu sama pembisnis terkenal"

Semua menatap Kevan dengan gelagat aneh, cowok itu seperti menyembunyikan sesuatu.

Irham berdeham, "Gue mau kedapur bentar."

"Justru itu Van banyak yang iri atau gasuka sama om Fino mungkin," balas Rehan.

"Lo mau cari tau?" tanya Ragil.

"Buat apa? itu murni kecelakaan menurut gue," sela Kevan cepat.

Varo menatap curiga, "Bukan lo kan Van?"

"Hah--ya eh lo kira gue lakuin itu?"

"Gelagat lo mencurigakan anjir," sahut Ragil.

"Gausah gitu ya anjing, gue cuma gamau makin rumit aja."

"Masa sih?" tanya Rehan menggoda.

"Berisik! rusuh aja," kesal Galang.

"Tau nih," Kevan menyenggol lengan Varo membuat cowok itu mencibir.

"Nih minumnya,"

"Terimakasih bunda cantik," ucap Rehan.

Dela tertawa, "Sama-sama anak pungut."

Semua orang langsung tertawa kencang kecuali Rehan dengan wajah cemberutnya.

"Bunda mah,"

"Bercanda kasep," Dela beranjak masih dengan sisa tawanya.

"Bye-bye nak pungut," ledek Ragil pada cowok itu.

0o0

satu jam yang lalu...

Seseorang memutar-mutar kursi yang ia duduki sambil bersenandung angkuh, pria itu menampilkan senyum liciknya.

"Sampai mana rencana kita sekarang..."

Tok tok.

"Masuk!"

"Permisi bos saya mau nyerahin berkas tentang keluarga Adhitama," ucapnya menghampiri pria yang duduk dikursi.

"Gimana rencana selanjutnya?"

"Sebentar lagi bos, saya bisa pastikan perusahaan Adhitama jatuh ketangan bos"

Pria itu tersenyum penuh kemenangan, "Beritahu yang lain  agar persiapkan rencana yang matang dan berhasil."

"Siap bos, kalo gitu permisi."

"Sebentar, kamu anak baru?"

Lelaki itu membalik badan dengan ragu, "Saya baru 1bulan pak."

"Oh oke kamu boleh keluar,"

"Pemisi," pamitnya dan keluar dari ruangan itu.

"Lo terlalu ceroboh Fin," ucapnya tersenyum licik.

"Lo gak akan menang..."

Disatu sisi, seseorang berjalan cepat masuk kedalam sebuah ruangan yang tak terpakai.

"Gimana?"

"Deg-degan anjir, serem banget dah tuh orang kaya psikopet bang."

Satu orang lagi tertawa, "Bos kita emang gak perlu diraguin lagi."

"Emang rencana gila dah, yauda gue balik bang."

"Kemana?"

"Nongki dong masa muda harus dinikmatin,"

"Cih, ujung-ujungnya lo kerja bareng gue sama bos nanti."

"Yoi lah mau dimana lagi,"









to be continue

Vote dulu!😠

Itu sapa si?! tebak dong jngn diem aja. mff klo telat update ya, gd wktu soalnya. jangn lupa shre yaa bantu 200k skskks

Continue Reading

You'll Also Like

233K 13.2K 62
[BUDAYAKAN FOLLOW DAN VOTE YA!] {COMPLETE} Ini tentang mereka yang memiliki pasangan yang termasuk dalam golongan bad. Ini tentang seorang gadis beru...
2.6M 36.7K 29
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
2.2M 33.1K 47
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
42K 5.9K 41
04 April 2020 - 22 Juli 2021. Kehidupan mewah layaknya dongeng memang menyenangkan, namun apakah kau kuat menjalaninya? Ketika seekor bebek kampung...