You are not mine but my desti...

By spcopat

29K 2.8K 409

[ Completed ] [ BxB ] [ 21+++ ] [ M-Preg ] [ OffGun ] Off jumpol Adulkittiporn seorang pengusaha sukses dan... More

[ Chapter 1 ]
[ Chapter 2 ]
[ Chapter 3 ]
[ Chapter 4 ]
[ Chapter 5 ]
[ Chapter 6 ]
[ Chapter 7 ]
[ Chapter 8 ]
[ Chapter 9 ]
[ Chapter 10 ]
[ Chapter 11 ]
[ Chapter 12 ]
[ Chapter 13 ]
[ Chapter 14 ]
[ Chapter 15 ]
[ Chapter 16 ]
[ Chapter 17 ]
[ Chapter 19 ]
[ Chapter 20 ]
[ Chapter 21 ]
[ Chapter 22 ]
[ Chapter 23 ]
[ Chapter 24 ]
[ Chapter 25 ]
[ Chapter 26 ]
[ Chapter 27 ]
[ Chapter 28 ]
[ Chapter 29 ]
[ Chapter 30 ]
[ Chapter 31 ]
[ Chapter 32 ]
[ Chapter 33 ]
[ New story options ]

[ Chapter 18 ]

711 82 8
By spcopat

POV

Pintu terbuka memperlihatkan Gun dengan piama pendek nya, membuat kesan imut sangat terlihat pada Gun. Saat Gun masuk, dia melihat off yang sedang duduk dengan kacamata dan laptop yang berada di atas meja, Off tidak sadar jika Gun sudah berada di dalam kamar nya.

Gun memandang wajah Off yang sangat tampan saat sedang pokus mengerjakan pekerjaan nya di tambah kaca mata yang melekat pada wajah nya.

"Masih bekerja?." Tanya Gun dengan sedikit berbisik di samping Off off

"Phi kau sudah datang, maaf aku tidak tau saat kau masuk kedalam kamar ku. Kemari duduk di pangkuan ku, sebentar lagi aku akan menyelesaikan pekerjaan ku." Gun duduk di pangkuan nya saat tangan Off menarik Gun untuk duduk bersama nya.

Ternyata Off benar benar sedang mengerjakan pekerjaan nya, tangan Off sangat lincah mata nya melihat pada setiap angka angka yang berderet. Walaupun dengan satu tangan saja off masih bisa mengerjakan nya dengan cepat.

"Kenapa kau masih bekerja,ini sudah tenggah malam off."tangan off mengusap rambut gun dan mengecup pipi putih nya

Sebenarnya dia mengerjakan pekerjaan nya lebih cepat agar besok dia bisa menemani gun seharian, tanpa ada telpon dari asistennya atau klien lain nya.

"Agar besok aku bisa menemani mu untuk pergi ke gym. Tapi apakah kau benar benar ingin pergi ke gym phi?."

"Tentu saja aku ingin pergi ke gym." Off terkekeh dia masih ingat dimana tadi sore gun meminta nya untuk di belikan tom yum Goong dan yam nua. Bahkan dia menghabiskan porsi besar sendirian.

Lalu bagaimana dengan hari hari selanjutnya dimana Gun harus mengatur pola makanan nya dia tidak yakin Gun bisa. Dan Off juga tidak ingin Gun terlalu memaksakan dirinya sendiri, berat badan Gun yang bertambah itu tidak menjadi masalah bagi Off.

"Isss off kenapa kau terkekeh, kau tidak yakin aku bisa huh?."

"Bukan begitu sayang. Maafkan aku karna telah tertawa."

"Hm...." Gun sedikit malu dan memilih  bersender dengan nyaman di dada Off melihat bagaimana cara off bekerja.

Off meregangkan tubuh nya, melirik Gun yang masih terjaga menemaninya sambil memeluk satu tangan nya. Off sedikit mundur dari meja dia mengangkat tubuh gun lalu menghadap kan nya pada wajah nya, tapi Off rasa seperti nya Gun benar jika tubuh nya bertambah berat. Menurut hanya bertambah sedikit, ini wajar saja tanda nya gun senang berada di Bangkok.

"Kau mengantuk phi, jika mengantuk kita akan tidur. Aku masih bisa mengerjakan pekerjaan ku pagi hari."

"Aku tidak mengantuk, aku ingin menemani mu."imut sekali padahal mata gun sudah merah dia pasti sangat mengantuk menunggu nya selesai

Tangan off mengangkat dagu gun, mengecup bibir merah milik gun dengan lama.

"Tunggu di sini na, aku akan membuat kan kopi hangat."

"Aku ingin susu putih hangat off."

"Baiklah tunggu na, hanya sebentar." Gun mengangguk dia turun dari pangkuan Off dan kembali duduk saat Off sudah berdiri dan berjalan menuju luar kamar nya.

Gun sangat bosan dia mendekat pada laptop milik Off melihat lihat apa saja isi di dalam nya, ternyata tidak ada yang aneh hanya dokumen dokumen yang menunpuk dengan beberapa photo saja, Off memang seperti tipe yang tidak suka mengabadikan moment.

Sampai gun tidak sengaja memencet sebuah file dan menampilkan sebuah data data deretan rincian tentang gedung pernikahan, Catering, Dekorasi dan bahkan undangan dan souvenir. Dia membaca dari awal melihat gedung mana yang off pilih, kenapa off tidak memberi tau nya apa apa. Air mata nya jatuh saat membaca desain sebuah undangan yang sudah tertera nama Off dan Pim disana.

Jadi selama ini off sudah menyiapkan ini untuk pernikahan dia dan Pim, apa ini lasan off tidak bisa memutuskan pilihan nya antara dia dan pim? Sudah seharusnya dia tidak melakukan semua dengan Off dia hanya akan menghancurkan hubungan adik nya. Pim selalu bahagia bersama off dia tidak bisa melihat adik nya menangis mendengar jika dirinya lah perusak hubungan mereka berdua.

Gun bangkit menghapus air mata nya tapi saat berbalik Off sudah ada di hadapannya dengan dua cangkir gelas. Off menyimpan kopi dan susu hangat itu di meja lalu menutup laptopnya dengan kencang saat dia tau jika Gun melihat semua nya.

"Kau melihat nya?." Gun hanya diam berusaha untuk pergi dari hadapan Off tapi Off menghalangi nya.

"Aku merencanakan itu sebelum kita bertemu phi, jangan pergi dengarkan penjelasan ku dulu."

"Apa yang harus aku dengar kan off. Dudah ku bilang akhiri hubungan kita sebelum Pim datang, setelah itu kalian bisa menikah, Pim bisa bahagia. Hubungan kita sudah salah sejak awal off." Off memeluk Gun, walaupun Gun terus mendorong nya tapi Off tidak ingin Gun melepaskan nya.

"Aku terlanjur mencintai mu, semua yang ku siap kan itu sudah ku buat sebelum kita bertemu phi. Aku memang punya rencana untuk menikahi Pim di tahun ini, tapi itu masih rencana phi." Tangan gun memukul dada off ber ulang ulang kali.

"Aku membenci mu off, aku membenci mu. Aku tidak ingin mencintaimu lagi."

"Tapi aku mencintaimu, aku sangat menyayangi mu. Aku ingin selalu mencintai mu, aku ingin selalu mengenal diri mu phi, jangan pergi tetap bersama ku. Ijinkan aku egois untuk tetap bersama mu." Gun tidak bisa menahan air mata nya lagi, dia menangis membasahi baju off.

Off akui dia laki laki berengsek yang mencintai dua orang sekaligus, tapi dia tidak bisa melepaskan gun dia terlalu nyaman berada di dekat Gun. Kini Off memeluk tubuh Gun mencium kepala Gun dia berusaha menenangkan Gun, agar mereka bisa bicara baik baik.

Tapi kepala Gun mulai pusing, tubuh nya terasa sangat lemas hingga tangan nya memegang bahu Off dengan kuat saat dia akan terjatuh. beruntung off juga langsung menahan tubuh Gun.

"Phi, p'Gun ayo aku akan membawa mu ketempat tidur." Gun hanya pasrah dia sudah sangat lemas kepalanya sangat pusing.

Tubuh gun di baringkan di atas kasur, Off mengusap air mata dan keringat Gun.

"Tenangkan diri mu phi, aku akan menjaga mu hingga kau tertidur. Lupakan masalah ini dulu na, aku tidak ingin kau pingsan." Tubuh Gun sudah mulai tenang pusing nya semakin berkurang.

Off menggenggam tangan Gun mengecup nya. Dia berbaring di sisi Gun mendekap tubuh kecil Gun, tapi dekapan Off masih mendapat kan penolakan dari Gun

"Menjauh off, biarkan aku tidur."

"Aku berjanji tidak akan meninggalkan mu, percaya pada ku. Aku akan mencari jalan keluar nya."

"Jangan pernah berjanji jika kau tidak akan mempu menepati nya."

"Kita akan menyelesaikan ini bersama." Bisik Off sebelum Gun terlelap.

Mungkin karna efek lelah setelah menangis gun jadi mudah tertidur. Dalam beberapa jam off masih belum tidur dia masing ingin mengamati wajah laki laki manis yang menangis karna tindakan bodoh nya. hingga tidak sadar off mulai tertidur mendekap tubuh Gun

•••••

Kakinya mulai melangkah bersama dengan beberapa koper besar yang dia bawa, angin pagi yang sangat sejuk membuat nya begitu menikmati hembusan angin yang menerpa wajah nya.

Namun kini bandara mulai penuh dengan wartawan dan kamera yang terus memotret nya, dia langsung memakai kaca mata hitam nya, dengan bantuan bodyguard yang menjaga nya dia akhirnya berhasil lolos begitu saja dari keramaian, dia sedang tidak ingin berbicara terlalu banyak dan di tanya tanya dia hanya ingin segera pulang.

Ini karna photo pemotretan nya yang baru saja di selesaikan kemarin. dengan cepat langsung menjadi sorotan utama para wartawan dan stasiun tv


( Bayangin aja yang ini pim )

Saat masuk kedalam mobil dan koper nya sudah di masukan kedalam bagasi. Mond langsung memeluk nya dengan hangat.

"Sialan aku rela bangun pagi untuk menjemput mu tapi tidak papa ini demi sahabat ku. Pim kau terlalu lama berlibur di Turki kau ingin tinggal di sana huh?." Gerutu Mond yang sangat kesal karna tidur nya terganggu. Pim tertawa dia kembali membalas pelukan mond.

Sebelum berangkat Pim menghubungi Mond untuk menjemput nya, tapi dia tidak ingin Off dan Gun mengetahui jika dia sudah kembali. Pim ingin mengejutkan mereka berdua karna kedatangan nya dan Pim belum tau jika Luke juga ada di rumah mereka, dia pasti akan sangat kaget dan senang karna bisa melihat Luke secara langsung.

"Aku bukan liburan bodoh, aku disana bekerja. Bersikap baiklah pada sahabat mu ini, jika tidak kau tidak akan aku bagi oleh oleh ku."

"Baiklah, bukan nya berterima kasih karna aku sudah baik mau menjemput mu dia malah mengancam ku." Pim terkekeh. Setelah itu mereka melajukan mobil nya dan pergi menuju rumah yang sangat dia rindukan.

•••••

Rutinitas pagi yang membuat gun kesal adalah muntah, dia tidak tau kenapa rasanya perutnya selalu mual saat pagi hari setelah itu dia akan lemas untuk hanya sekedar berjalan saja.

"Phi sudah ku katakan lebih baik kita pergi kedokteran na."

"Aku baik baik saja. Aku akan kembali ke kamar ku." Tapi off menghalangi tubuh gun, kondisi tubuh gun masih sangat lemas setelah dia muntah berkali kali.

Off takut jika gun tiba tiba jatuh atau pingsan saat tidak ada dirinya. Tapi Gun bersikeras untuk keluar dari kamar Off dan dengan paksa dia mendorong tubuh Off dengan kencang lalu meninggalkan kamar Off.

Helaan napas berat keluar dari bibir Off. Ternyata gun masih marah padanya, off mengambil handuknya dan segera mandi untuk menjernihkan pikiran nya saat ini.

Terdengar dilantai bawah pintu terbuka dengan kencang sampai menimbulkan Suara yang keras, Mond membantu Pim membawa koper yang sangat banyak. Dia heran Pim berangkat hanya dengan satu koper tapi kenapa pulang dengan banyak koper seperti ini. Pim sangat senang akhirnya dia bisa pulang lagi ke rumah nya setelah hampir dua bulan dia tidak melihat kondisi rumah nya.

Tiba tiba saja Luke lewat di hadapan mereka dengan santainya hanya memakai celana pendek di tambah keringat yang membasahi tubuhnya. Pim membuka mulutnya terkaget kaget melihat pria dengn tubuh bagus di rumah nya.

"Ohhhh astaga Mond siapa dia kenapa bisa masuk kedalam rumah ini. Tapi tidak papa aku suka melihat tubuhnya." Mond menoyor kepala Pim dengan kencang dia tidak suka saat ada yang memuji saingan nya.

"Dia luke sahabat kakak mu, yang kini menjelma menjadi saingan ku." Pim ingin mejerit tidak percaya jika Luke ada di Bangkok.

Mereka berdua duduk di sofa Pim terus menatap pada arah jalan menuju dapur dia ingin melihat bagaimana wajah Luke, apakah dia terlihat sangat tampan seperti saat melakukan Vidio call atau tidak. Pimnkini sangat penasaran hingga akhirnya Luke lewat dengan botol minuman yang dia pegang

"Ahkkkkkk Mond dia benar benar tampan. Oh astaga p'Gun kenapa sangat beruntung bisa bertemu dengan p'Luke."

"Itu tandanya kau menyesal jika kau telah menjadikan Off kekasih mu? Sudah ku bilang dia tidak ada baik nya sama sekali."

"Haisss diam Mond, kekasih ku lebih tampan dari pada dirimu." disaat Pim dan Mond mulai berkelahi. Luke tersenyum melihat Gun yang baru saja turun dari tangga.

Namun seketika senyumnya sedikit menghilang saat melihat off yang tidak jauh berbeda beberapa meter dari gun.

"good morning baby." Ucap Luke pada Gun dia langsung memeluk Gun dengan gemas.

Gun sedikit meronta pasal nya tubuh Luke sedang berkeringat dan dia baru saja mandi.

"Good morning too Luke, tapi tolong lepaskan aku. Aku baru saja mandi." Luke terkekeh dia akhirnya melepaskan tubuh Gun.

Off mengamati tingkah mereka berdua yang begitu terlihat sangat berlebih di mata nya. Dia melewati Luke dan Gun berusaha menahan rasa cemburunya. Tapi tidak dia sangka baru saja Off ingin berjalan ke ruang tengah Pim sudah berlari sangat kencang dan naik kedalam gendongan nya membuat Off kaget.

"Sayang aku sangat merindukan mu." Ucap Pim melingkar kan tangan nya dengan nyaman di leher off lalu mengecup bibir nya

Pim? Dia sudah datang kenapa dia tidak tau soal ini. Gun yang mendengar suara Pim langsung melihat kearah sumber suara ternyata benar adik nya sudah datang dan kini dia sudah di dalam gendongan off. Gun hanya menampilkan senyum nya.

"Kapan kau datang Pim? Kenapa tidak memberitau ku jika kau akan pulang." Pim turun dari gendongan Off. Ini adalah kejutan tentu saja dia tidak akan memberi tau Off atau Gun.

"Aku ingin mengejutkan kalian karna kedatangan ku. Kau tidak bahagia jika aku pulang hm?."

"Ah bukan seperti itu Pim, tentu saja aku bahagia ayo lebih baik kita duduk, kau pasti sangat lelah." Off dan Pim berjalan menuju sofa di ikuti oleh Gun yang di temani oleh Luke. Luke merangkul pinggang gun.

"Aku akan mandi terlebih dahulu setelah itu aku akan kembali dengan cepat." Gun mengangguk, Luke kini meninggalkan Gun dan naik keatas untuk segera membersihkan tubuh nya yang berkeringat.

Off dan Pim duduk tepat di hadapan Gun dan Mond berada di sisi keduanya. Pim sangat begitu merindukan Off dia masih ingin bermanja manjaan dengan Off, dia duduk di pangkuan Off menenggelamkan wajahnya di leher Off. Tangan Off dengan ragu ragu terangkat perlahan menyentuh punggung pim dan memeluk nya.

"Kau selalu sibuk saat aku menelpon mu Off hingga aku sangat merindukan mu, kita sangat jarang mengobrol."

"Maafkan aku. Aku juga merindukan mu Pim." Ucap nya namun mata nya menatap pada Gun, yang terus mengalihkan pandangannya dari dirinya.

Pim melihat pada wajah Off tangan nya mengusap wajah tampan di hadapan nya, dia bahkan hanya tidak bertemu 2 bulan kurang tapi kenapa dia begitu merindukan Off dengan santai nya pim mengecup bibir Off menekankan tengkuk Off, namun dia tidak kunjung mendapat kan balasan dari Off hingga Pim melepaskan tautan nya.

"Off kenapa kau tidak membalas ciuman ku." Dia tersadar jika mata nya hanya memandangi gun saja sedari tadi.

"Lebih baik kita melakukan nya nanti na. Kau tidak merindukan kakak mu Pim?." Ucap off dan membuat Pim sadar atas kehadiran Gun disini dia langsung bangkit dan memeluk Gun hingga terjatuh ke Sopa

"Ohoooo maafkan aku na phi, aku juga merindukan mu sangat sangat merindukan mu. Dan aku punya hadiah untuk mu yang aku bawa dari Turki."

"Aku juga merindukan mu Pim, benerkah kau memiliki hadiah untuk ku?." Pim mengangguk dengan excited dia langsung mengambil koper nya dan membuka nya dia atas meja.

Saat di buka koper itu penuh dengan hadiah hadiah dan berbagai macam camilan dari turki seperti buah kering, Permen Kastanye. Pim mengambil sebuah kotak yang berukuran paling besar lalu dia mengeluarkan nya dan memberikan nya untuk Gun.

"Aku membelikan ini, karna aku sangat ingat jika p'Gun sangat menyukai tas tas cantik seperti ini." Gun membuka nya. Benar tas ini sangat cantik gun juga menyukai nya

"Wahhh pim kau memang tau apa yang aku suka terima kasih na, aku akan selalu merawat ini dengan baik."

"Oh dan buah kering ini juga aku bawa untuk mu phi, rasa nya sangat enak aku juga menyukai nya karna off tidak suka dan Mond juga tidak terlalu suka jadi aku membelinya hanya sedikit." Gun sangat senang dia ingin mencicipi rasa nya, namun baru saja mencium bau nya itu membuat Gun ingin muntah.

Gun langsung berlari menjauh menuju wastafel di dapur lalu memuntahkan cairan bening, ini lah yang membuat Gun lelah dia bahkan tidak akan memuntahkan apa apa selain ludah nya. Off yang melihat Gun berlari segera bangkit namun Luke berlari terlebih dahulu dari pada Gun.

"gun you're okay, muntahkan saja gun. ingin pergi kedokter?, setidak nya aku bisa memastikan kau baik baik saja." Gun mencuci mulutnya, tubuh nya langsung lemas dan Luke mentahan nya.

"Aku tidak ingin mendengar penolakan hari ini kita akan pergi kedokter." Ucap Luke dengan wajah cemasnya dia langsung menggendong Gun dan membawanya keluar dari rumah dan Luke sudah mengambil kunci mobil milik Gun.

Off yang melihat gun di gendong oleh Luke segera bangkit ingin menemui gun. Namun pim melarang nya.

"Biarkan p'Gun di bawa kerumh sakit dengan cepat dulu Off, setelah itu kita akan menanyakan kondisi Gun pada p'Luke."

"Semoga gun tidak papa." Ucap Mond yang juga sangat khawatir melihat Gun.

Off menghela napas dia menjatuhkan dirinya di sofa, melihat Gun seperti itu dan dia disini tidak bisa bisa melakukan apa apa dia hanya bisa menemani pim. Itu sangat menyakiti hatinya.

TBC

Wah udh pada kumpul nih,p'gun di bawa ke rumah sakit kita tinggal nunggu hasil nya kenapa hahaha;)

Jangan lupa vote sama komen ya;))

See you 💚

Continue Reading

You'll Also Like

102K 4.7K 44
hanya kisah tentang seorang pemuda manis bernama win metawin yang hidup seorang diri dan bekerja di perusahaan BVC company sebagai ob dan seorang pem...
80.3K 12.3K 17
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
85.8K 9.8K 41
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...
275K 24.1K 36
"kenapa?" tanya Bright. "Tidak. Ini tak boleh terjadi, phi." Sahut Win. Perasaan ini, Entahlah- [BAKU] 🏆1 #Thai-05/11/20 (dari 417 cerita) 🏆1 #Sara...