Trap The Senator

Oleh Ladybozhan

24.1K 2.7K 206

Xiao Zhan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen saat krisis kepercayaan melanda Dernia. Untuk mendapat d... Lebih Banyak

PROLOG
Bab 1
Kesepakatan
Zhan
Tua
Pesta
Hadiah
Pertanyaan Rumit
Planning
Negosiasi
Hot Zhan
Keras
Seduce
Blowjob
death
Kampanye
Sialan
Haipan
Adu Pedang
Negosiasi
Pertemuan
Pesan yang Tertukar
Pembalasan

Sweet

1.2K 133 4
Oleh Ladybozhan

Wang Yibo menutup ponselnya, senyuman miring tersungging di bibirnya. Sebelum ia memutuskan untuk ke luar dari ruang kerjanya. Ia mengambil sebungkus rokok di laci beserta pemantik api.

Rokok dan Wang Yibo tidak bisa dipisahkan. Mereka memiliki ikatan kimia yang erat, untuk menghubungkan mulut Yibo dengan nikotin dan tar. Sebagai suatu zat yang bisa menenangkan pikiran.

Yibo mengambil kunci motor yang ia letakkan di salah satu laci, bersama tumpukan kartu nama politikus partai lain yang tidak sempat ia baca.

Yibo membawa motornya melaju ke pusat pertokoan di kota Dernia. Setidaknya hanya butuh 15 menit untuk sampai dengan kecepatan normal. Sedangkan Yibo terbiasa mengendarai motornya seperti di arena balap.

Tak sampai 12 menit, motor Yibo kini sudah terparkir di depan sebuah toko yang sedang hits di Dernia. Ia membuka helmnya, meletakkan benda itu di atas spion.

Ia mengecek ponsel sekali lagi, sebelum memasuki toko dengan langkah santai. Ia menyelipkan tangan ke dalam saku jaketnya, mencari bungkusan rokok yang ia bawa.

Ia menaiki lantai dua sambil menyalakan rokok di tangan, menghisapnya tanpa mempedulikan tatapan tak suka dari pelanggan lain yang berpapasan dengannya.

Yibo terus saja berjalan, menaiki tangga yang ketiga. Masih dengan mengepulkan asap dari nikotin yang dibakar ke luar dari mulutnya.

Yibo melihat ruangan bertuliskan staf only, lalu Yibo mempercepat langkahnya. Tanpa mengetuk pintu, ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan.

Yibo hampir saja terkena lemparan buku catatan besar, jika ia tak menghindar.

Kedua bola mata di depannya membulat, dengan mulut mencebik kesal. "Ada apa kau ke sini?" tanya pemuda itu, dengan muka ditekuk.

"Mencari hadiah yang murah."

"Cari saja sendiri." Pemuda itu menyahut dengan wajah masamnya. Lalu kembali berkutat dengan layar komputer di depannya.

"Ayolah hyung!"

Min Yoongi mendengus kesal, jika Yibo sudah merengek itu artinya ini hal yang penting. Mana mungkin wartawan selengekan seperti Yibo bisa bermanja di depan orang lain, bisa muntah orang yang melihatnya. Kecuali di depan Yoongi, Yibo bisa melakukan itu.

Di saat terpuruk dan jatuh. Yibo bersandar pada Yoongi satu-satunya orang yang menerimanya. Karena mereka berasal dari tempat yang sama. Min Yoongi yang memiliki wajah dingin akan luluh jika Yibo sudah menunjukkan aegyonya.

"Hadiah untuk siapa?" tanya Yoongi tanpa menoleh, dan masih tekun memijat keyboard dengan jari-jarinya.

"Untuk teman dekatku."

Jawaban Yibo membuat Yoongi menyunggingkan senyum gummy-nya.

"Yeah, akhirnya kau mulai dekat dengan seseorang." Wajah dingin Yoongi mendadak sumringah.

"Bukan teman yang seperti itu, hyung ...." Yibo ingin protes, tapi Yoongi sudah fokus kembali pada pekerjaannya.

"Di lantai dua, rak nomor 3. Di sana banyak hadiah bagus yang akan kau temukan!!!" Yoongi berteriak saat melihat Yibo mulai menyentuh knop pintu.

"Ingat, jangan beli yang terlalu mencolok. Terlalu berterus terang juga tak baik. Kau harus memberinya kode!!" Yoongi belum selesai dengan wejangannya.

Yibo menanggapinya dengan senyum bodoh, ia mendekat ke meja Yoongi untuk mematikan rokoknya yang sudah habis tanpa ia sadari. Karena terlalu spechless mendengar nasihat dari Yoongi yang biasanya irit bicara.

.
.

Suara dengkuran bisa didengar dari ruang rapat internal partai. Zhan tak habis pikir di saat pembahasan penting seperti ini, masih ada orang-orang yang menunjukkan ketidak peduliannya.

Bagaimana mereka akan menjadi seorang pembela rakyat, jika di rapat partai saja mereka memilih membuat peta di meja, dari air liur mereka.

Xiao Zhan tak bisa tinggal diam, ia mengambil microphonenya dan berseru dengan tegas.
"Tolong, anda di sini untuk membahas hal penting. Jika mengantuk pulanglah kembali. Anda semua calon pemimpin, bersikaplah lebih bijak."

Semua mata langsung menoleh ke beberapa kursi. Ada dua orang yang sedang dalam posisi tertidur. Salah satunya terbangun oleh seruan Zhan. Ia mengucek mata merahnya, lalu pura-pura mengambil air di meja. Terlalu malu untuk menatap balik orang-orang yang sedang memperhatikannya.

Pria lain yang tertidur tampaknya sedang pulas. Ia tak mendengar seruan Zhan melalui pengeras suara. Juga tak peduli jika dirinya menjadi pusat perhatian. Ia tetap menenggelamkan kepalanya di bawah lengan, tak ada niatan untuk bangun dari mimpi.

Xiao Zhan tak begitu peduli lagi. Ia melanjutkan kembali rapat yang tertuda. Membuka layar besar, untuk menjelaskan daerah yang akan jadi titik pusat pemilu nanti.

Ia juga membacakan beberapa nama kandidat beserta visi misi mereka. Xiao Zhan dan 3 calon lainnya akan bersaing di dua titik yang berbeda.

Zhan tidak terobsesi untuk menang, ia hanya ingin menyamakan visi dan misi partai. Agar nanti, jika salah satu dari anggotanya menang. Mereka bisa mewakili tujuan dari partai, yang tentu semua untuk kebajikan dan kesejahteraan warga Dernia.

.
.

Wang Yibo kembali ke kantornya, menyelonjorkan dua kakinya ke meja. Ia mengamati hadiah yang baru saja ia beli. Sangat pas dengan tujuannya untuk mempermalukan Xiao Zhan di depan artis tersebut.

Yibo memanggil salah satu mahasiswa magang ke ruangannya. Memintanya membungkus hadiah itu dengan kertas yang bagus, memasukkannya dalam kotak khusus. Lalu mengirimnya ke alamat kantor Xiao Zhan.

Wang Yibo tersenyum puas, begitu mahasiswa itu ke luar dari ruangannya bersama hadiah yang dititipkan Yibo.

Yibo mengambil rokok di saku jaketnya, menyalakan api, membakar ujung rokok. Yibo menghisap bagian lain dengan tenang.

Mengambil ponsel dan mencari lagu yang pas untuk bersantai. Menikmati waktu bersama musik country dan sepuntung rokok rasa mint. Kepala bersandar pada kursi dan kaki berada di meja.

Ketenangan itu tak berlangsung lama, saat ponsel yang sedang memutar musik easy listening itu berpindah pada bunyi notifikasi pesan.

"Ah, siapa yang mengganggu waktuku bersantai?" gerutu Yibo, tapi tetap bangun dari kursi untuk mengecek pesan yang masuk.

Hum.

Yibo bergumam pelan, saat membaca nama yang tertera. Isi pesan itu sangat singkat.

--periksa emailmu, aku mengirim sesuatu--

Yibo, tanpa banyak bertanya. Langsung menghidupkan pc. Memandang layar, dan menunggu jaringan wi-fi tersambung ke komputernya.

Memang benar, ada email yang masuk dari pengirim pesan barusan. Sebuah video berdurasi panjang. Yibo mengambil earphone yang ia letakkan di laci. Sebelum memutar video tersebut.

Setelah mengklik tombol play. Sajian yang memang Yibo tunggu berada di depan matanya. Memang kualitasnya tidak begitu jernih, tapi suaranya cukup jelas.

Yibo tersenyum di menit-menit awal saat video diputar, ia merasa menang. Di menit ke 32 Yibo mendengar sesuatu yang berbeda, yang di luar ekspetasinya. Tiba-tiba Yibo merasa iba.

Sesuatu yang tidak ia sangka. Berbeda dengan persepsinya sebagai wartawan yang melihat dari sudut pandangnya, bahwa semua politikus itu memiliki niat busuk.

Tak ingin terlambat, dengan cepat, Yibo mengambil ponsel miliknya dan menghubungi sebuah nomor yang tersimpan di ponselnya dengan nama 'anak bau kencur'

"Cepat batalkan apa yang kusuruh tadi!!" seru Yibo tergesa.

Terdengar helaan napas di sana.
"Tapi hadiahnya sudah aku kirim, baru saja!"

Terlanjur basah, ya sudah Yibo tak bisa berbuat apa-apa.
Jawaban di seberang, membuat Yibo mengusap wajahnya kasar.

Tenang Yibo. Tenang. Hal sekecil itu sudah membuatmu goyah. Padahal tujuanmu masih jauh. Ada hal lebih besar yang akan kau hadapi. Yibo berujar pada dirinya sendiri.




Tbc.




Bagi para readers yg galau. Apakah mantan akan kembali? Apakah tahun ini akan dinikahi? Apakah bulan ini keuangan meningkat? Atau tahun ini bisa bangun rumah tingkat?

Tenang saja, Madam Diana akan bantu mencari tahu melalui pembacaan kartu.

Mencoba kemampuan baru, tapi update cerita dan pdf tetap jalan, demi kalian😁😘😘

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

AMETHYST BOY Oleh AANS

Fiksi Penggemar

472K 47.1K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
61.6K 5.5K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
127K 9.1K 57
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
616K 61.2K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...