FØLG | sungjake ✔

By moonpark_Aery02

80.8K 10.5K 3.5K

END Jake, Jay, Heesung, K dan Daniel adalah tim Youtubers yang sudah terbentuk 2 Tahun, dengan nama 'ZeoJJHDK... More

PROLOG
01
02
CAST
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
Cast Gamers
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Criminal
Q and A
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
48
49
50
51🔞
52
53
54
55
56
57
EPILOG
Hello!!
ComeBack🙂

47

850 141 36
By moonpark_Aery02

🎶Mistery Box Music

(7 Kelinci mencuri apel beruang)

Eunsang berusaha menghubungi Jake, namun ia merutuk karena selalu saja suara operator yang menjawabnya, Jake tidak bisa dihubungi. Didepan Dosen Rome masih menjelaskan materi, berharap sang Dosen pujaan tidak memarahi Jake yang sering absen.

Kelas berakhir dan Jake tidak juga memasuki kelas pagi ini. Eunsang berjalan menghampiri Pak Rome yang mematikan infokus materi.

"Mmm, Pak Rome... saya sudah menghubungi Jake dan Hpnya tidak aktif, Pak." Eunsang gugup menatap Pak Rome yang sangat tampan itu, sang Dosen tersenyum tipis dan mengangguk.

"Tidak apa-apa, terima kasih sudah membantuku, Sang." Eunsang mengangguk malu, teman-teman sekelasnya sudah berhamburan keluar kelas tinggallah ia dan Bapak Dosen yang terkenal seantero kampus ini.

Melawan gugupnya Eunsang memberanikan diri, "Pak..."

Pak Rome yang hendak keluar kelas memandang Eunsang dengan pandangan bertanya, "Kenapa, Sang?"

"Mmm, saya akan membantu Jake, Pak... saya akan menggantikan Jake untuk sementara, nanti kalau Jake tidak absen lagi saya akan membantunya memberikan materi yang Bapak kasih." Pinta Eunsang dengan halus, didepannya Dosen Rome tersenyum manis.

"Hm... tentu, Sang." Dosen Rome menepuk pelan bahu Eunsang yang menunduk menyembunyikan pipinya yang terasa hangat. "Mari ikut saya."

Eunsang mengangguk setuju lalu membantu Pak Rome membawa buku dan peralatan sang Dosen. Dalam perjalanan menuju koridor Jurusan Sains Eunsang tidak berhenti mengagumi ketampanan dosen pujaannya itu, sekilas ia melihat Junho, Ej dan Jisung kearah kantin namun Eunsang mengabaikan mereka.

"Ho..., itu bukannya Eunsang? Kok dia sama Pak Rome?" Tanya Ej, Junho hanya memandang datar punggung kekasihnya.

"Ooo, Gue tadi sempet denger Eunsang mau bantu Jake yang ga hadir untuk mempelajari materi olimpiade Jake." Jelas Jisung seraya meneguk colanya lalu cegukkan membuat Ej tertawa nista. Berbeda dengan Junho yang hanya menatap layar Smartphonenya, menatap miris chatnya yang tidak dibalas Eunsang.

.

.

.

Pak Rome dan Eunsang berjalan kearah gedung Tekhnik karena Pak Rome mengumpulkan anak-anak didiknya yang lainnya untuk membahas soal olimpiade lebih lanjut. Mereka telah memasuki gedung canggih tempat mahasiswa berotak mesin itu belajar, menaiki lift menujunlantai lima gedung, diperjalanan Eunsang sangat canggung karena mereka berjalan tanpa berbicara, Pak Rome tanpak sibuk dengan smartphone ditangannya menghubungi para mahasiswanya.

"Eunsang, kamu tunggu disini sebentar ya, saya mau angkat telpon dari rumah sebentar." Pak Rome berujar lembut dan Eunsang hanya tersenyum dan mengangguk cepat.

"Iya, Pak." Eusang menduduki kursi dikoridor panjang Fakultas Tekhnik tersebut, merapatkan buku-buku sang dosen didada dan senyuman masih terukir diwajahnya melihat punggung Pak Rome yang menjauh karena harus mengangkat telpon.

Eunsang menatap sekeliling Fakultas canggih itu, entah kenapa Eunsang sedikit bergidik melihat situasi yang sunyi dan hanya ada beberapa orang yang melewatinya. Jam belajar terasa mencekamkan dan Eunsang berupaya menghubungi Jake kembali untuk mengusir ketakutannya.

Nihil, nomor Jake masih tidak bisa dihubungi. Eunsang sedikit bergidik ngeri saat merasakan aura menyeramkan seolah-olah mendekatinya. Melihat Pak Rome yang masih asik menelpon dan ia yang ketakutan sendiri dikoridor sepi tersebut. Sesuatu melintas cepat diarah sampingnya membuat Eunsang terkejut.

Keadaan masih terasa sunyi dan mencekamkan, kali ini bahkan tidak ada satupun orang yanv berada difakultas tersebut.

Tap tap tap

Eunsang terkejut mendengar suara pelan langkah kaki dari arah sampingnya, melirik kesamping tidak ada seorangpun mendekatinya.

Tap tap tap

Eunsang merasakan tepukan pelan dibahunya, Eunsang dengan cepat membalikkan tubuhnya keatah kirinya dengan rasa takut yang melandanya.

"Oh!!! Astaga... ternyata lo..." Eunsang mengelus dadanya pelan sembari tersenyum menatap sosok disampingnya, sedikit mengganjal karena sosok itu menyeringai dengan mata penuh berwarna hitam.

"L-lo kenap...hhhhhmmmppp!!!" Eunsang betusaha memberontak saat mulut dan hidungnya dibekap dengan sapu tangan, sosok didepannya masih erus menyeringai. Lalu ketidaksadaran melanda Eunsang membuat berontakannya melemah dan ia pun pingsan seketika.

.

.

. "Maaf, Sang... saya kelama--- loh, Eunsang?!" Pak Rome kembali dan erkejut melihat tas, barang Eunsang serta buku-bukunya berserakan dilantai, tanpa adanya cowok manis sahabat baik Jake Sim itu.

>>>>>

"Wih... gue gak nyangka lo diikuti sama orang gila ini!!" Nicholas menatap tidak percaya video-video rekaman dua cctv temuan Jake. Yuna memeluk khawatir bahu Jake yang menegang kuat. Ditambah mereka terkejut saat sosok bertopeng yang selalu bersembunyi dirumah Jake itu berdiri lama memandang Jake yang tidur dikamar, sosok pengintai itu juga berbuat kekerasan terhafap anjing kesayangan Jake serta menaburkan racun dipuding buatan pembantu apartemen Jake.

Jake mengepalkan tangannya kuat, ia bemar-benar mual melihat sosok berjubah hitam yang selalu memakai topeng selalu mengintainya, mengikuti kemana Jake pergi bahkan bersembunyi diapartemen Jake selama ini.

"Siapa dia,Yun?" Tanya Jake pelan dengan suara bergetar jijik dan ketakutan.

Yuna menggeleng dan memeluk Jake erat, "Gue juga kurang tau, Jake."

"Gue ga tau gimana agar parasit ini pergi dari hidup gue..." Ujar Jake pedih, Nikhloas berdecih geram disampingnya lalu menepuk bahu Jake menguatkan sahabat dari Jay itu.

"Gue akan bantu lo, Jake... Gue juga uda janji juga sama Lia agar membantu Jay dan Heesung. Jake menatap Nikholas dan mengangguk, Yuna tersenyum. "Gue juga, Jake."

"Gue takut juga, Yun... kalian akan dalam bahaya kalau didekat gue... gue aja menjauh dari K hyung dan yang lainnya agar terhindar dari bahaya.

Yuna menggeleng, "Termasuk menghindar dari Sunghoon juga? Lo taukan Jake, kami semua ada buat lo, kami takut lo dalam bahaya apalagi dia selalu saja bisa nemuin keberadaan lo. "

Jak dan Nikholas hanya diam, Yuna benar tapi akankah ada korban lagi selagi orang-orang yang disayangi masih berada didekatnya?

Jake hanya menunduk dalam ketakutannya, saat ini ia hanya berharap jangan ada korban lagi. Hp Yuna bergetar kuat disaku kardigan gadis itu membuat Yuna dengan cepat meraihnya takut dan cemas kalau itu panggilan darurat Sunghoon.

Mengernyit saat nomor asing mengirimnya inbox diFacebook pribadi Yuna, Yuna membuka pesan itu dan terkejut melihat isi pesan itu. Jake dan Nicholas yang penasaranpun ikut melihat pesan itu.

Mereka terkejut dan saling pandang dengan panik, "Shit!!! Eunsang!!!"

>>>>>

Keadaan matahari masih menyinari dengan sinaran jingga sorenya, hutan masih terasa terang dengan 8 muda- mudi berjalan cepat menelusuri hutan, keadaan tali merah masih terhubung satu sama lain, senjata masih terpegang erat ditangan dan Danie masih merekam perjalanan mereka dengan kamera kesayangannya.

"Noona, ditas lo ada minum ga? Serius bentar lagi gue dehidrasi." Ungkap Daniel mengelus lehernya yang berkeringat.

"Ga ada, Niel... disini banyak senjata lainnya." Balas Minnie, rombongan berjalan cepat mengejar waktu, total mengabaikan keluhan sibongsor.

"Makanya, punya badan harus menyimpan persedian air juga." Ketus Jay.

"Iis, emang gue onta!"

"Tuh sadar!"

"Ssst... itu dia." Bisik Minnie seraya berjalan mengendap diantar semak-semak diikuti tujuh kelinci lainnya, memgendap alhasil terbentuk gumpalan bulu berwarna putih.

"Jadi kita harus memasuki rumah itu?" Tanya Heesung menatap awas rumah ditengah hutan. Yang lain juga ikut mengintai, Daniel merekam dengan cepat situasi disekitar rumah.

"Sepertinya tidak ada orang? Haruskah kita maju?!" Tanya K yang diangguki Minnie. "Oke! Lets go!"

Ketujuh kelinci keluar dari persembunyian mereka, mengendap-endap melihat kesekililing rumah yang tampak sepi itu.

"Serius, gue merasa kayak maling." Bisik Niki kepada Daniel.

Daniel terkekeh ,alukembali serius saat mereka tepat didepan rumah ditengah hutan itu.

"Ingat perkataan gue tadi..." Minnie berjalan dulu lalu berhenti tepat didepan pintu kayu. Mengetuk sebanyak tujuh kali. Mereka menatap awas saat Minnie dengan mudah mencokel pintu dengan kawat yang dibawanya.

"Ayo!!"

Hawa terasa mencekamkan saat mereka memasuki rumah tersebut, putih dan polos tanpa perabot dan masih sangat baru. Daniel sedikit gemetaran merekam seluruh ruangan, warna jingga pada temperatur warna kamera berjalan dan Daniel melihat masih terlihat putih.

Miinnie betjalan menelusuri lorong rumah yang memanjang kebelakang, disanalah mereka sedikit menahan nafas dihadapkan dengan sebuah keganjilan dan keanehan.

"Apaan ini?" Bisik Jay yang masih terdengar oleh Minnie.

"Sstt, jangan berbisik... didalam sana ada boneka yang mirip manusia." Bisik Minnie samnil berjalan menyudut kedinding, "Jangan sampai kalian menyentuh mereka."

Ketujuh kelinci mengikuti sicosplay anak beruang, Jungwon yang sedikit melirik boneka manusia itu sedikit bergidik saat kepala boneka bergerak menatap mereka. Jungwon merengkuh lengan Jay ketakutan, Jay menggenggam kuat jemari Jungwon untuk menguatkan kekasih mungilnya.

Mereka kembali menelusuri lorong yang kini terlihat lebih gelap, Minnie menggentikan langkahnya lalu membuka simpulan tali dipinggangnya diikuti Niki yang berada diakhir barisan.

Minnie membuat kode agar mereka sembunyi, K menarik Heesung untuk bersembunyi diikuti Jay dan Jungwon, Miniie menarik Ningning serta Niki yang membantu Daniel mencari persembunyian lainnya.

Kkkkrttt kkkrrrttt tek tek tek tek

Suara pelan seperti bunyi persendian beradu, Daniel dan Niki yang bersembunyi dibelakang kotak besar sedikit terkejut melihat dikamera mereka sesuatu berjalan menelusuri lorong itu.

Mereka menahan nafas saat sesosok berjalan terseok-seok dikoridor tersebut. Sebuah boneka mirip tubuh manusia dengan kondisi menyeramkan bergerak-gerak aneh menekuk-nekuk kepalanya kekanan dan kekiri entah apa yang yang dicarinya.

Jungwon memeluk tubuh Jay saat sosok itu berjalan pelan melewati persembunyian mereka. Jay yang saat itu menahan nafas nya sedikit demi sedikit menghembuskan nafasnya pelan sambil memeluk tubuh gemetaran.

Sosok itu berbelok kesebleah kiri memasuki ruangan lainnya. Ketujuh kelinci dengan pelan keluar dari persembunyian mereka, Daniel terus merekam mereka yang terkumpul kembali.

Berjalan lagi dan kini dihadapkan oleh tiga jalur lorong, Minnie membuat kode agar mereka berpencar untuk memasuki tiga lorong untuk mencari Go Eun Rim. Minnie, Ningning, Daniel dan Niki memasuki lorong lurus, Jay dan Jungwon memasuki lorong sebelah kanan dan K bersama Heesung memasiki lorong kiri.

>>>>>

"Serius?! Disini ia membawa Eunsang?!" Tanya Nicholas melihat sekeliling serta google maps yang dikirim sipenculik Eunsang.

Jake yang masih lemas memandang daerah sekitar, Yuna juga melihat google maps tidak menyangka mereka dihadapkan sebuah tempat kumuh rel serta kereta api rusak atau tempat pembuangan barang rongsokan alat transportasi panjang itu.

"Lo dimana, Sang..." Jake hampir menangis membayangkan wajah Eunsang yang terpejam dengan tubuh penuh ikatan tadi.

"Jake... ambil ini..." Nicholas melempar pelan sebuah besi tua yang masih terlihat kokoh kepada Jake.

Jake menatap besi lalu menyerahkan kepada Yuna, karena ia ingat ia masih membawa senjata api yang diberikan Sunghoon. Mereka bertiga lalu melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari Eunsang.


TBC



Hupppp.... 🙄

See You....

Continue Reading

You'll Also Like

36.3K 3.4K 20
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...
967K 78.5K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
384K 39.5K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
130K 13.1K 35
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...