22

1K 170 51
                                    

🎶Winter Flower - Younha ft RM

Jake memasuki suatu gereja tempat biasa ia berdoa setiap minggunya. Sudah hampir seminggu ia memimpikan hal yang sama dan dia meminta agar ia mengingat sedikit masalalunya.

Jake menduduki satu pilar tempat berdoa, suasana yang sunyi mendukung kekusyukan ia berdoa. Merapatkan kedua tangan dan menutup kedua matanya, mengunci pikiran untuk fokus tujuannya.

Semilir angin tenang pagi menambah suasana nyaman digedung gereja, Jake membuka kedua mata indah setelah menyelesaikan doanya. Menatap teduh satu patung maria menggendong sang buah hati, Jake tersenyum teringat akan senyuman Eommanya. Sedikit menyendu karena kedua orang tuanya bekerja di Australia dan begitu jauh darinya.

Jake teringat dulu saat ia menginjakkan kakinya kekorea saat itulah ia begitu akrab dengan sepupunya K dan sahabatnya Jay. Jake masih mengingat saat pertama kali ia memasuki Junior High School, begitu banyak yang ingin berteman dengannya. Dulu ia merutuki bahasa koreanya yang tidak begitu lancar sehingga ia dikenal dengan bocah penghapalan bahasa yang hancur, tetapi karena ia sangat pintar Matematika dan bahasa asing sehingga hari-harinya disekolah tidak begitu buruk. Sebelum, seseorang itu datang sehingga Jake ......

Jake meringis saat kepalanya terasa pusing dan berat, ia sungguh penasaran kenapa saat mengingat seseorang itu sakit kepalanya kambuh dan ia lupa dengan banyaknya kejadian masalalu.

Jake mengepalkan jemarinya saat ia tidak kunjung mengingat masa-masa dulu. Jake pernah bertanya dengan K dan Jay tapi kedua orang itu hanya menggeleng pelan karena saat Jake High School mereka tidak satu sekolah, dan juga mereka mengatakan Jake tinggal dengan mendiang Nenek.

"Jake?"

Jake terkejut saat suara halus seorang gadis menyapanya. Jake menoleh sebelah kirinya dan mendapati Lia tersenyum manis sambil duduk memegang alkitab.

"Oh, Lia?" Jantung Jake berdegub kencang saat apa yang dikatakan Heesung hyung benar, Lia memakai gelang tali merah dengan bandul Smile. Jake tersenyum datar mencoba menghilangkan gugub tubuhnya, kembali membuka dan membaca alkitab yang ia bawa.

Keadaan kembali hening dengan kedua orang tersebut sibuk membaca alkitab yang mereka bawa. Jake sedikit risih dengan kehadiran cewek yang mereka curigai ini, bisa melihat seorang ibu dan anaknya sudah berdoa dipojokan dan seorang kakek baru datang dan duduk didekat jendela. Jake berdiri diikuti wajah anggun Lia yang menoleh pelan kearahnya.

"Gue duluan ya, Lia." Ujar Jake seraya tersenyum tipis, Lia mengangguk namun sekilas Jake menangkap wajah datar gadis cantik pacar Nicholas itu.

Jake berjalan pelan kearah pintu dan terkejut saat ia bertepatan dengan Wooseok yang memasuki gereja.

"Eh, Jake..." Wooseok menatap Jake dengan binar diwajah tampannya.

Jake tersenyum tipis lalu mengangguk hormat kepada senior kelasnya itu. Jake ingin melewati cowok tinggi itu tetapi kembali berhenti saat Wooseok meraih pelan tangannya.

"Jake, gue mau ngomong sesuatu, lu ada waktu sebentar?" Jake menatap pelan wajah Wooseok yang berharap jawaban Jake. Jake sedikit bingung dengan senior yang begitu terkenal dijurusannya itu begitu gencar mendekatinya saat ia mulai kuliah dulu.

Jake bisa melihat dari kejauhan Lia menatapnya penasaran. Jake menghela nafas pelan lalu mengangguk pelan, menarik tangannya yang masih dalam genggaman Wooseok.

"Oh, maaf!" Wooseok terkejut saat menyadari Jake menarik tangannya yang masih ia pegang. "Ayo, kita keluar."

Jake mengikuti Wooseok keluar dari Gereja, menelusuri jalan setepak didepan gereja lalu duduk disisi taman samping gereja.

FØLG | sungjake ✔Where stories live. Discover now