Kookmin Canon Stories [M]

By jxxxjg

338K 22.3K 3.8K

✎... Isinya cerita-cerita pendek Kookmin yang bergenre CANON atau sesuai mereka sebagai idol/member B... More

Intro
Never Not
Laugh
13th May
Patuh Aturan
Rainy Day
Gimbap
Best Memories of 2019: Rosebowl
10,000 Hours
Living Proof [M]
Hyung-Dongsaeng Zone [M]
Happy Birthday Jungkook
Behind The Late [M]
HOME [M]
CHUSEOK: Family Time W/ Boyfriend
KELAMBU: Versi Kotor [M]
KELAMBU: Versi Bersih
Happy Birthday Jimin [M]
G.C.F In Tokyo 3rd Anniversary
Life Goes On
Black Swan: Sun & Moon
Soundproof [M]
Merry Christmas & Happy New Year [M]
Happy Valentine Day [M]
Kookmin Winter Package: EYY
TENNIS [M]
SPILL THE TEA [M]
Ibu Mertua
POUT
Cuteness and Scary
Behind The Dance Practice [M]
2021 FESTA [M]
ANYONE
KOOKMIN 2020 MEMORIES [M]
KISS
FALLEN ANGEL
PILLOW LIPS
JEONLOUS [M]
JK's Birthday
HICKEY [M]
Supportive Boyfriends
JIMIN'S BIRTHDAY
ITS 2 EP 3: HIDDEN CUDDLE
TATTOOS TOGETHER 🔞

Couple OOTD

3.2K 385 60
By jxxxjg

Vote, comment, follow!

Note: FF Canon chapter ini berdasarkan moment tanggal 17-18 September 2021.
 
 

_______
 
 

17 September

Hari ini Jimin dan Jungkook dijadwalkan melakukan swab test Cov¡d untuk syarat penerbangan mereka esok. Seperti yang diberitakan media, mereka dan anggota BTS lainnya akan pergi ke New York untuk menghadiri rapat Perserikatan Bangsa-Bangsa sesuai utusan Presiden Korea Selatan. Bukan hanya itu, BTS juga akan memiliki beberapa jadwal lainnya di New York.

Berhubung Jimin dan Jungkook tinggal bersama, sehingga mereka melakukan tes hanya berdua. Sementara anggota lainnya telah tes sebelumnya. Meskipun datang ke rumah sakit bersama, pasangan kekasih asal Busan itu keluar dari mobil bergantian dengan ditemani asisten mereka.

“Jangan menangis, aku tak bersamamu. Siapa yang akan menenangkanmu jika kau menangis?” Jungkook menggoda Jimin yang akan turun dari mobil. Pukulan kesal segera menyapa lengannya.

“Diam!” bentak Jimin yang kemudian mendengus pelan.

“Sayang, rasanya sakit ketika hidungmu dicolok. Wah, jangan menangis ya?”

“Aishh Jeon Jungkook!”

Jungkook tertawa gemas melihat kekasih yang lebih tua dua tahun darinya merajuk karena ditakut-takuti. Terlebih saat merajuk, bibir tebal Jimin otomatis akan cemberut, Jungkook tak kuasa untuk tidak merasa gemas.

“Aku pergi dulu!” Jimin berkata sembari berjalan menghentakkan kakinya dengan diikuti asisten dari belakang.

Aegiya, jangan menangis. Aku tak bersamamu!” Jungkook kembali berteriak menggoda, pun yang digoda hanya mendelik ke arahnya.

Beberapa belas menit kemudian, Jimin telah selesai melakukan test. Ia keluar gedung pemeriksaan untuk kembali ke parkiran tempat Jungkook berada. Tak lupa, saat bertemu tenaga kesehatan di luar, lelaki Park itu membungkuk sopan berkali-kali.

Di sisi lain, senyuman Jungkook mengembang kala mendapati Jimin yang sudah kembali. “Bagaimana? Sakit?” tanyanya. Mata bambi lelaki Jeon itu membulat saat mendapati mata Jimin yang masih memerah. Sepertinya dugaannya benar bahwa kekasihnya menangis.

“Wah sayang. Kau benar-benar menangis?”

“Rasanya sakit, geli, aku sampai batuk-batuk. Menyebalkan.” Jimin menggerutu sebal, kemudian masuk ke dalam mobil.

“Ck, memang begitu. Lagipula ini bukan pertama kali kita melakukannya.” Jungkook mengangkat tangannya untuk mengelus kepala Jimin yang memakai beanie.

Jimin belum memberikan respon lantaran masih sibuk mengelap ingusnya dengan tisu. “Sudah sana, cepat tes. Aku ingin segera pulang,” katanya.

Yes, baby.” Akhirnya Jungkook turun dari mobil untuk mendapatkan giliran melakukan tes. Tes itu hanya membutuhkan waktu belasan menit, sama seperti Jimin. Sehingga begitu selesai, Jungkook buru-buru kembali ke parkiran.

“Sayang, hasilnya keluar besok pagi,” ucap Jungkook yang segera ditanggapi anggukan kepala oleh Jimin.

“Oke, sudah selesai semua dan menunggu hasilnya besok pagi. Sekarang, kajjaaa!! Pulang!” Jimin memekik cukup keras sampai supir dan asisten terkejut.

“Astaga, sayang. Mulutmu. Tidak bisakah tidak berteriak begitu? Cempreng,” tegur Jungkook. Jimin hanya merespon dengan kekehan pelan.

_______

18 September

Jungkook dan Jimin bangun tidur dengan badan yang segar lantaran semalam mereka terlelap lebih awal. Hasil test swab Cov¡d mereka sudah keluar dan asisten yang mengambil. Sekarang, pasangan kekasih itu tengah sibuk melakukan packing untuk penerbangan petang nanti.

“Sayang! Tidak bisakah kau tak membawa barang-barang yang berat begini? Aish!” Jimin menggerutu kesal sebab Jungkook yang membawa beberapa peralatan olahraga seperti barbel. Itu memang kebiasaan Jungkook sejak dulu dan Jimin selalu dibuat karenanya.

“Sayang, aku yang akan membawanya sendiri,” respon Jungkook.

Jimin menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Tidak usah bawa! Jika ingin olahraga, gunakan aku saja.”

Jungkook yang awalnya ingin membantah, seketika tersenyum senang usai mendengar kata “gunakan aku saja.”

“Hmm, dasar. Binal.” Jungkook tersenyum mesum sembari menjawil dagu Jimin. Sayangnya, sepersekian detik setelahnya teriakannya lolos begitu saja dari belah bibirnya lantaran jarinya digigit oleh Jimin.

“Ya! Jeon Jungkook! Apa yang kau pikirkan?” Jimin memekik kesal. “Dasar mesum, dasar mesum!” teriaknya sembari melayangkan geplakan di lengan berotot Jungkook.

“Ya! Sayang. Siapa yang mesum? Kau sendiri yang memberikan tawaran untuk menggunakanmu… berarti olahraga di ranjang ‘kan? Seks?” Sebelah alis Jungkook naik-turun saat bertanya.

“BUKAN!” Jimin kembali berteriak. “Maksudku gunakan aku untuk kau gendong saat kau melakukan olahraga. Aish, dasar bocah mesum,” gerutunya lagi.

“Tidak. Pokoknya harus olahraga di ranjang. Sudah lama aku tidak menggagahimu di luar negeri.”

“YA! JEON JUNGKOOK!”

Jungkook kabur dari hadapan Jimin yang terlihat ingin kembali memukulnya. “Jimin-ssi. Tunggu saja, saat di New York aku akan…” Maknae BTS itu menggantung perkataannya untuk beralih mengangkat kedua tangannya. “Rawr!” pekiknya dengan jahil sembari menggerakkan tangannya seperti kucing jantan yang ingin mengawini betinanya.

Jimin memutar kedua bola matanya sembari mendengus. “Dasar bocah,” gumamnya sembari melanjutkan memasukkan baju-baju di koper. “Sayang! Pokoknya tidak boleh membawa barbel!” ucapnya mutlak.

“Siap, sayang!” Memang, mau tak mau Jungkook hanya bisa menerima keputusan Jimin.

Saat sudah selesai memasukkan pakaian dan barang penting lainnya ke dalam koper, selanjutnya adalah memikirkan outfit yang dipakai untuk berangkat ke bandara. Jimin sudah memilih outfit untuknya dan Jungkook saat kemarin staff meminta mengambil barang-barang Louis Vuitton, lantaran BTS adalah Brand Ambassador merek mewah tersebut. Tentu saja penampilan saat di bandara harus diperhatikan, mengingat bahwa banyak media serta fansite yang meliput. Terlebih, itu adalah saat yang tepat digunakan untuk mempromosikan barang.

“Coba, pakai dulu.” Jimin meminta Jungkook mengenakan outfit yang dipilihnya. Lagi, yang diperintah hanya menurut.

“Begini?” tanya Jungkook saat sudah selesai memakai kaos hitam dipadukan setelan atasan dan bawahan merek Louis Vuitton dengan corak warna-warni bernuansa gelap.

Jimin menatap penampilan kekasihnya dari atas sampai bawah. Kepalanya mengangguk pelan. “Umm, nanti pakai sepatu ini,” ucapnya sembari memberikan sepatu berwarna hitam.

“Dan tas ini?” Jungkook menunjuk tas ransel yang juga berwarna hitam.

Jimin mengangguk, “Bagaimana menurutmu sendiri? Kau suka?”

“Iya, bagus.” Jungkook mengangguk, kakinya melangkah untuk mendekat ke arah Jimin. Kemudian bibirnya mengecup lembut pipi yang lebih tua. “Jimin-ah, terima kasih sudah mengurus outfit untukku,” ucapnya berbisik.

“Sama-sama.” Kemudian, giliran Jimin yang mencoba outfitnya. Main Dancer BTS itu memilih baju bernuansa hitam mulai dari topi, sweater, tas selempang kecil, jam tangan, kalung, dan sepatu. Beberapa barang tersebut bermerek Louis Vuitton.

“Bagaimana pilihanku?” Jimin meminta pendapat dari Jungkook.

Jungkook pun mengangguk setuju sembari mengangkat dua jempol tangannya ke arah Jimin. “Bagus. Elegan. Wah, kekasihku terbaik,” pekiknya sembari melayangkan kerlingan mata genit.

“Aish, astaga.” Jimin menggelengkan kepala sebab kekasihnya memberikan respon berlebihan.

Setelah itu, Jungkook dan Jimin segera sarapan bersama. Beruntung, setidaknya masih ada waktu beberapa jam untuk istirahat, sebelum berangkat ke bandara.

_______

Hari sudah petang, anggota BTS juga telah tiba di bandara. Jungkook dan Jimin tentu saja semobil karena mereka tinggal di tempat yang sama. Sementara anggota lainnya berangkat sendiri-sendiri.

Di bandara, sudah banyak awak media dan fansite atau penggemar yang menunggu. Tujuh lelaki Korea Selatan segera melambaikan tangan dan membungkuk. Mereka senang karena akhirnya bisa melihat penggemar secara langsung setelah sekian lama.

Saat sudah masuk ke bandara, anggota BTS menunjukkan passport khusus untuk diplomat berwarna merah yang diberi Presiden. Begitu proses pengecekan passport telah usai, mereka duduk menunggu saat diminta naik ke pesawat.

“Sedang apa?” tanya Jungkook kepada Jimin yang sedang asik memainkan gawai.

“Mencari inspirasi,” jawab Jimin.

“Inspirasi untuk apa, sayang?”

“Berfoto. Kau tahu, kita ini memakai barang endorse-an. Jadi harus dipromosikan.”

“Oh, iya iya.” Jungkook mengangguk setuju, kemudian ia tak lagi mengganggu Jimin yang sedang fokus berselancar di internet.

Sementara Jimin sedang mencari referensi foto dari Naver. “Gaya foto Korean Gay Ullzang,” gumamnya tanpa suara sembari mengetik di mesin pencarian. Sudut bibirnya terangkat ketika mendapatkan inspirasi. “Sayang. Ayo foto!” ajaknya meraih tangan Jungkook agar berdiri.

“Uh? Kenapa denganku?”

“Memangnya kau tak mau berfoto denganku?”

“Mau!” pekik Jungkook dengan semangat.

Hyung-nim…” Jimin memanggil Seokjin dengan nada aegyo.

“Apa?” Seokjin merespon.

Jimin menunjukkan senyuman manisnya sembari menyodorkan gawainya. “Tolong bantu potret aku dan Jungkook,” pintanya.

“Ya! Pasangan tua yang bergaya remaja ini benar-benar. Tidak bisakah kalian foto sendiri-sendiri?”

“Kalau bisa berdua, kenapa harus sendiri?” Jungkook menyahuti. “Seokjin hyung, kami ini berpacaran. Tidak sepertimu yang jomblo,” imbuhnya.

“YAAA!!”

Anggota BTS lainnya dan staff tertawa melihat pasangan Jungkook-Jimin yang bickering dengan Seokjin.

“Hyung! Mau tidak? Kalau tidak mau, aku bisa meminta tolong yang la—”

“Iya, sini!” Seokjin memotong ucapan Jimin dengan segera meraih gawai si cantik Park.

Jimin pun segera mengajak Jungkook untuk berada di dekat tembok. “Sayang, gayanya nunduk sambil tangannya peace ya?!”

“Iya, sayang,” respon Jungkook.

“Hyung, potretkan aku dan Jungkook full body ya. Aku ingin semua outfit tertangap kamera.” Kali ini Jimin berujar kepada Seokjin.

“Wah, Jimin! Kau cerdas sekali kalau urusan endorse.” Hoseok ikut menimbrung.

“Jelas, kekasihku.” Jungkook merespon.

“Ayo cepat, pose!” Seokjin memerintah.

Jimin dan Jungkook segera berpose menunduk. Jungkook merangkul pundak Jimin, tak lupa membuat kepala mereka berdempetan. Tangan mereka juga membentuk simbol peace.

“Sudah, selesai. Bagus!” ujar Seokjin sembari mengembalikan gawai Jimin.

“Terima kasih, hyung.” Jimin dan Jungkook berkata bersamaan.

“Aku tidak butuh ucapan terima kasih. Sini, balas potretkan aku dan Hoseok.” Seokjin meminta Jungkook untuk memotret.

“Aha! 2Seok!” pekik Hoseok.

Seokjin dan Hoseok pun berpose ceria ke arah kamera gawai yang dipegang Jungkook.

“Sudah,” kata Jungkook begitu selesai memotret dua hyungnya. Setelah itu, ia kembali menghampiri Jimin yang sudah duduk.

“Kau unggah di Twitter?” tanyanya, Jimin pun mengangguk.

“Wah! Kalian cocok sekali. Seperti gay ullzang!” Hoseok berkomentar usai melihat foto yang diunggah Jimin di Twitter. Jimin maupun Jungkook memberikan respon kekehan.

“Menggemaskan, kau mengetik Googie dengan gaya aegyo.” Jungkook mengelus pucuk kepala Jimin saat sudah melihat Tweet yang dibuat Jimin.

“Hehe. Sudah cukup lama aku tak mengetik seperti ini.”

Beberapa menit kemudian, BTS diminta untuk segera menuju ke pesawat. Di dalam pesawat, untung saja Jungkook dan Jimin bersebelahan, sehingga keduanya tidak terlalu bosan selama perjalanan ke New York karena bisa mengobrol.


 
 
END

    
  
  

Wwkwwk gak tau ah ngefeel apa engga. Asal ngetik aja ;D Sorry kalo gak sesuai ekspektasi. Ntar kalo ada moment baru di NYC airport mungkin di lanjut? hehe.


Itu yang mereka swab test itu beneran barengan berdua, cuman gak aku masukin fotonya ya. Soalnya katanya dari sasaeng hehe.

Continue Reading

You'll Also Like

280K 21.8K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
815K 39.3K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
207K 31.6K 57
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
60K 12.8K 146
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...