My Beautiful Luna (REVISI)

By kestiimeliaa

20.7K 1.1K 58

Copyright © 2018 @Kestiimeliaa. DI VOTE 🌟 ° Mungkin cerita ini udah mainstream ya, tapi ini asli pemikiran... More

Prolog
-Luna- One
-Luna- Two
-Luna- Three
-Luna- Four
-Luna- Five

-LUNA- SIX

191 18 9
By kestiimeliaa

Haii..
masih ada yang nunggu ga yaa? Pasti udah tenggelam ya haha karna udh lama banget.
Author update lagi nihh, semoga suka.

Typo bertebaran ya guyss mohon dimaklum✨
(Nanti author revisi semua dan berusaha untuk menamatkan cerita ini)

***

Author pov

Aldrich mengusap kepala Nikitta dengan sayang seolah Nikitta barang mahal yang mudah pecah. Nikitta tertidur pulas dipelukannya sedangkan diluar kamarnya Ayah dan Ibunya menunggu diluar dengan kebingungan, kenapa Aldrich membawa seorang gadis?

Dibaringkannya Nikitta di ranjangnya dan menyelimutinya sampai leher kemudian Aldrich beranjak dari tempatnya berjalan keluar dari kamarnya.

Miller menatap Aldrich dengan cemas "Sayang siapa gadis itu?"tanyanya.

Aldrich menghempaskan badannya duduk di sebelah Miller.

"Mom kau tau gadis itu adalah Nikitta"

Miller menatap bingung putranya "Nikitta?"

Aldrich mengangguk, "Nikitta anak dari Andreas?"sela Parker.

"Ya, Dad"

Miller memukul bahu putranya dengan gemas "Demi MoonGoddes kenapa kau membawanya Al"

Aldrich meringis "Mom sakit dengarkan Al dulu"

"Apa kata Al benar sayang, kita dengarkan dulu"ucap Parker.

Seketika Miller menghentikan pukulannya, "Cepat beritahu Mom!"

"Begini Mom Dad, Nikitta itu pasangan Al"

Miller menatap Al kegirangan "De-" "Stop Mom dengarkan Al"potongnya.

"Baiklah lanjutkan"

Aldrich pun mencerita kan dari segi besar ia bertemu dengan Nikitta dan menemui Nikitta di Packnya. Dan ketika Al menceritakan bagian Nikitta yang dicerca oleh Kakaknya sendiri -Nick- raut wajah Al mengeras dan datar.

"Ya ampun kenapa Andreas bisa begitu pada putrinya, setahu Dad Andreas begitu menyayangi Nikitta"ucap Parker ketika Al selesai memceritakan kronologis pertemuannya.

"Al tidak tau masalah apa yang dihadapi Niki, tapi melihat perlakuan Nick pada adiknya seperti itu pasti masalahnya tidak sepele"jelas Al

Miller mengangguk "Kamu benar sayang, ya sudah nanti kamu tanya-tanya saja kalau Niki sudah bangun"

"Ya, Mom"Al mengangguk dan beranjak pergi menuju kamarnya.


***


Begitu sampai di dalam kamar Aldrich mendekati Nikitta yang terbaring diranjangnya. Wajah cantiknya menjadi pucat dan keringat mulai muncul dipelipis Nikitta dengan raut wajah menahan kesakitan sontak saja Al menguncangkan bahu Nikitta pelan.

"Sayang!"Serunya. Namun tak ada respon yang didapatnya raut wajah Niki menahan sakit.

"Niki sayang bangun!"Aldrich begitu panik ketika nafas Nikitta terengah-engah. Dengan cepat Al memindlink Betanya.

Rega cepat siapkan ruangan di rumah sakit Pack!,

Baik Alpha, sahut Rega memindlinknya.

Diputuskannya dan secepat kilat Aldrich mengendong Nikitta berlari keluar dari kamar menuju rumah sakit Pack. Tak peduli dengan para warganya ia yang berlari membawa seorang gadis bak kesetanan.

Miller dan parker melihat dengan jelas putranya membawa Nikitta entah kemana. Miller menatap sang suami dengan kening berkerut.

"Sayang ada apa dengan putra kita dan Niki?"Miller bertanya dengan kebingungan.

Parker menggedikan bahunya, "Aku tak tahu sayang, lebih baik kita ikuti Al pasti ada sesuatu yang buruk terjadi"Miller mengangguk menyetujui perkataan suaminya.

***


Dirumah sakit Pack.

Wajah tegas, dingin dan tajam milik Aldirch entah hilang kemana berubah menjadi raut wajah yang khawatir tapi dengan aura yang mencekam.

"Cepat tangani Luna kalian!"perintahnya dengan suara diselingi geraman Alex, serigalanya.

Dokter Pack beserta perawat yang menangani menunduk patuh dan segera menangani Lunanya.

Aldrich duduk disalah satu kursi dengan kepala menundung lesu memikirkan keadaan Nikitta Matenya, Pasangannya, belahan jiwanya tengah terbaring lemah. MoonGoddes semoga Niki baik-baik saja, batinnya memohon.

Parker melihat putranya tertunduk lesu di lorong rumah sakit. Diusapnya bahu tegap sang anak dengan lembut. Aldrich mendongkak menatap ayahnya.

"Semua akan baik-baik saja Al"Parker memberi semangat sedangkan Miller memeluk sang putra, "Ada apa sebenarnya Al"tanyanya.

Aldrich menggeleng"Aku tak tau Mom"lirihnya.

Selang beberapa jam dokter yang menangani Nikita keluar dari ruangan, Al yang melihat itu lantas menghampiri nya.

"Apa yang terjadi" ucapnya to the point

Dokter Ryan menghela nafas berat "Dia sakit Al"serunya.

Tapi tidak terlalu seserius itu"sambungnya sebelum Aldrich memborbardir nya dengan pertanyaan nya itu.

Aldrich mengerutkan keningnya bingung "Maksudmu apa Ryan? Sakit tapi tidak serius demi Moongoddess itu sama saja sakit namanya"murkanya.

Miller mencoba menenangkan putranya itu yang seperti siap menghajar wajah Ryan.

"Ya, Luna sakit Al lebih tepatnya penyakit jantungnya kambuh"

"Tapi aku sudah memberikan obat dan sekarang ia sedang tertidur"

"Oke detailnya lebih baik aku memastikan sendiri" tukasnya dan pergi memasuki ruangan dimana Nikita berada.

Didalam kamar Niki terbaring lemah di brankar dengan sepasang alat infus yang menempel dan mata tertutup rapat, wajah yang pucat mendominasi kulit putihnya.

Al menggenggam lengan Niki yang tidak terpasang oleh infus. tangan ini begitu dingin, batin Al.

"Sayang sebenarnya kau kenapa? Dari kapan kamu sakit"Lirihnya yang bingung dengan kondisi Niki yang tiba-tiba seperti ini.

Apa ini ada sangkut pautnya dengan Kakanya Nick? Atau dengan kedua orang tuanya? Entahlah Al bingung dengan semua yang tiba-tiba ini.

"Niki sepertinya memang mempunyai penyakit Al? Setahu Mom waktu diperesmian Alpha Nick, Nick begitu protektif ketika Niki mengalami perubahan ekspresi"dalam keheningan Miller bertanya yang sedari tadi melihat interaksi Al.

Al mencoba mengingat kembali ke acara peresmian itu. Ya, benar ia ingat ketika temannya Niki dan Nick yang begitu khwatir tentang keadaan Niki dan anehnya langsung berubah menjadi kebencian, ia bisa melihat dari sorot mata Nick yang kecewa terhadap Niki.

***

Jarum jam sudah menunjukan pukul sembilan malam, tapi tidak ada tanda-tanda dari Niki yang akan membuka mata. Al mendesah lelah dokter bilang Niki akan segera sadar, tapi demi MoonGoddes sampai detik ini Niki belum sadar. Al harus membuat perhitungan dengan Ryan, karna ia telah dibodohi.

Baru saja ia akan bangkit dari kursinya suara lenguhan berasal dari Niki mengurungkan niatnya untuk bertemu Ryan.

"Ada yang sakit? Atau ada sesuatu yang kau mau sayang?"

Niki yang tengah menyesuaikan penglihatannya ia melirik Aldrich yang tengah menatap nya khawatir.

Niki menggeleng samar dan tersenyum tipis,"Maaf telah membuat mu khawatir"

Aldrich mengusap pelan pipi Niki,"Demi apapun aku sangat mengkhawatirkanmu sayang"desahnya frustasi.

"Aku tahu, Maaf Al. Aku janji setelah keluar dari rumah sakit aku akan memberitahumu"

Aldrich menggeleng,"Tidak apa aku akan menunggu sampai kau siap, dan jangan bebani pikiran mu sekarang biar kau istirahat dan cepat kembali pulih"Niki mengangguk.

"Aku akan memanggil Ryan untuk memeriksa keadaanmu"Niki mengangguk lagi.







TBC


Holaaa guys..
Maaf yaa baru update kembali setelah sekian purnama🧚🏻
Semogaa suka dengan update satu chapter ini, maaf kalau garing yaa🌻
Tekan bintang kalau suka dan juga komennya jangan lupaa yaaa.



BigLuv
-ty
cc.2021

Continue Reading

You'll Also Like

48.3K 4.2K 41
Alexa Smith seorang shewolf malang dengan darah campuran yang mengalir dalam nadinya. Lebih menyedihkan lagi dia sering di siksa dan di perlakukan le...
393K 46K 56
[SUDAH TERBIT] Karena rasa penasaran yang tinggi, Jungwon pemuda berusia 17 tahun tersebut nekat masuk ke dalam hutan yang dianggap angker oleh masya...
58.5K 10.2K 26
🚫 𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐩π₯𝐚𝐠𝐒𝐚𝐫𝐒𝐳𝐞 𝐭𝐑𝐒𝐬 𝐰𝐨𝐫𝐀𝐬. | Sungjake | ABO | Demon | Kebangkitan sosok momok masa lalu setelah lama tertidur jauh dibawa...
108K 6.7K 34
Cerita tentang Nunung, yang terpaksa menjalani profesi sebagai pemandi mayit, menggantikan mamah mertuanya, Sumini. Berbagai kejadian ganjil ia temui...