SVETLARION (END)

By conynorshia

333K 23.7K 1.3K

Svetla melihat dirinya ada di dalam video itu bersama laki-laki yang tidak ia kenali. Gara-gara video sialan... More

CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 31
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
CHAPTER 37
CHAPTER 38
CHAPTER 39
CHAPTER 40
CHAPTER 41
CHAPTER 42
CHAPTER 43
CHAPTER 44
CHAPTER 45
CHAPTER 46
CHAPTER 47
CHAPTER 48
CHAPTER 49
CHAPTER 50 (END)
EXTRA PART : MIRACLE

CHAPTER 11

7.2K 531 36
By conynorshia

Happy Reading!

***

Semua mata memandang gadis yang berjalan anggun di koridor sekolah. Untuk sebagian orang yang melihat wajah itu tidak asing lagi karena gadis itu berteman dengan beberapa artis luar negeri, tapi banyak juga yang belum tahu. Pesona gadis itu memang kuat, tubuhnya yang putih bersih, wajahnya yang cantik, rambutnya berwarna pirang. Saat melihatnya saja orang akan mengira bahwa gadis itu berasal dari negara luar. Padahal hanya blesteran, tapi memang tinggal di negara luar untuk waktu yang cukup lama.

Tidak sedikit yang bisik-bisik membicarakannya, bahkan ada yang terang-terangan berbicara keras tentang penampilannya yang sangat bagus dan itu berarti dia pantas untuk sekolah di AHS.

Bel masuk sudah dibunyikan. Gadis itu keluar dari ruang kepala sekolah menuju kelasnya. Dia memasuki ruang kelas 12 IPA 5. Pak Wir yang kebetulan sedang mengajar disana menyuruh siswi baru ini untuk memperkenalkan dirinya.

Ia memperhatikan semua orang yang berada di ruangan ini. Benar tentang rumor sekolah ini yang berisi manusia cantik, berkelas, dan gantengnya bisa membuat perempuan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Gadis itu tersenyum tipis lalu mulai memperkenalkan diri.

"Gue Aloody Genevra."

"Lah bisa bahasa Indonesia? Gue kira gak bisa anjir."

Aloody tersenyum tipis. "Orang Indonesia kok, cuma tinggal lama aja di Swiss. Salam kenal ya."

Alena dan kedua temannya tersenyum penuh arti. Sedangkan cowok yang duduk paling pojok belakang yang sedang menelungkupkan kepalanya diatas meja langsung duduk tegak setelah mendengar siswi baru menyebutkan namanya.

Orion tidak salah. Cewek itu Aloody yang ia kenal. Ternyata gadis itu tidak main-main ketika berkata ingin sekolah di Indonesia, tapi kenapa harus sekolah yang sama dengannya?

Sedangkan Aloody yang melihat Orion bersorak girang dalam hati. Akhirnya setelah sekian lama ia bertemu lagi dengan Orion. Dan bahkan keberuntungannya bisa sekelas dengan cowok yang dicintainya. Aloody sudah bertekad bahwa perjodohannya dengan Orion tidak boleh batal kalaupun Orion sudah punya perempuan lain pun, ia akan merebut Orion dan menjadikan cowok itu sebagai miliknya. Pihak Orion memang tidak menjelaskan alasan batalnya perjodohan mereka.

"Kamu boleh duduk dibelakang sana yang kosong." Ujar Pak Wir.

Lagi-lagi Aloody bersorak girang dalam hati. Kursi yang kosong di belakang sana hanya ada di samping Orion yang berarti dia akan duduk bersebelahan dengan cowok itu.

Orion melempar salah satu temannya dengan pulpen, lalu menyuruh cowok itu pindah duduk disebelahnya. Kursi yang hanya berjarak beberapa cm darinya sudah di duduki lebih dulu sebelum Aloody mendudukinya.

Senyum Aloody menghilang ketika melihat itu. Ia melihat Orion meminta penjelasan.

"Udah ada yang isi. Lo duduk di sana aja." Orion berujar dengan nada malas.

"Kamu itu kenapa sih-"

"Ini masih belajar, kalau mau ngebacot keluar aja. Berisik." Potong Orion.

Aloody tidak bersuara lagi. Ia mengalah. Sikap Orion memperlakukannya dari dulu sampai saat ini tidak berubah. Selalu tatapan kebencian yang Aloody dapati dari Orion. Memangnya ia salah apa sampai Orion sangat membencinya?

Aloody duduk dikursi tengah. Ia melihat sekitar mejanya mencoba mengenali teman-temannya.

"Alena." Seseorang mengulurkan tangan. Aloody menjabatnya sambil tersenyum tipis.

"Lo oke juga, bisa untuk masuk geng kita." Alena menatap kedua temannya yang mengangguk menyetujui.

"Tanisha." Kini seorang cewek berambut bondol juga ikut memperkenalkan namanya.

"Gardenia." Cewek itu tersenyum penuh arti menatap Aloody. Aloody sedikit terkejut.

Pak Wir kembali menyuruh semuanya diam dan mulai menyimak apa yang dijelaskan.

"Gak ketemu lama Ody, lo tambah cantik. Seneng bisa ketemu lagi." Gardenia berbisik tepat di telinganya.

Aloody menatap Gardenia sekejap, lalu mengalihkan pandangannya ke Alena. Ia memberikan seringai tipis.

***

"Ah, maaf gue gak sengaja." Svetla buru-buru membersihkan seragam yang terkena jus walau tidak berguna, tidak mungkin seragam itu bersih ketika Svetla hanya menggunakan telapak tangannya saja.

Svetla meringis. Bisa-bisanya dia menabrak seseorang sampai membuat seragam orang itu kotor. Punggung tangan yang terkena tumpahan kuah baso milik perempuan di depannya ia hiraukan walaupun tangannya mulai memerah terasa panas dan perih.

"Gue bener-bener minta maaf ya."

Svetla tidak mendengar balasan dari cewek yang ia tabrak. Malah tarikan rambut yang ia dapat dari cewek di belakangnya.

"Lo lagi, lo lagi. Gue aja yang lo ributin jangan temen baru gue." Alena berkata sambil memperkuat tarikan rambut Svetla.

Svetla meringis. "Gila. Siapa yang mau ributin? Gue cuma minta maaf karena gak sengaja nabrak dia."

"Alesan lo!"

"Anak setan kurang ajar lo apain temen gue?!" Youra datang bersama Alula. Youra berusaha melepas paksa tangan Alena dari rambut Svetla, tapi Alena sangat kuat, kalau Youra paksa dengan kasar bisa-bisa rambut Svetla ikut lepas.

"Sialan lo! Lepasin setan!"

"Lu bantuin!" Alula langsung saja mengigit tangan milik Alena hingga membuat perempuan itu meringis kesakitan sambil menyorot Alula dengan penuh dendam.

"Sakit banget pasti Ve," Alula mengusap rambut Svetla.

"Mulai berani ya lo!" Alena meneriaki Alula. Dia memberi kode kepada Tanisha dan Gardenia. Belum sempat keduanya menyerang Alula, Youra menendang bokong milik Tanisha dan Gardenia sampai kedua cewek itu terdorong menabrak meja.

"Anjing." Tanisha meringis. "Youra sialan lo!"

Youra tidak memedulikan keduanya, ia berbalik badan menghadap Alena. Tanpa basa-basi ia menonjok Alena tepat di wajahnya.

"WTF?!"

Svetla dan Alula melongo melihatnya. Selama yang Alula tahu, Youra itu tidak pernah melakukan tindakan bar-bar seperti itu dan Youra juga tipe cewek yang tidak peduli dengan keadaan sekitarnya.

Alena memegang hidungnya yang mengeluarkan darah. Ia mendesis marah, matanya menatap nyalang Youra. Tanpa memberi kesempatan Youra untuk menonjoknya lagi, Alena lebih dulu menarik rambut Youra sampai kepala gadis itu ikut tertarik ke belakang. Tidak sampai situ saja, Alena juga menampar kedua pipi Youra.

"ORION TOLONGG!!" Alula berteriak ketika melihat Orion bersama Farhan baru memasuki kantin.

Orion melepas paksa tangan Alena dari rambut Youra. Dengan segera Farhan menggeser tubuh Youra agar ada di belakang tubuh cowok itu. Orion juga melindungi tubuh Svetla dan Alula.

"Lo apa-apaan sih Alena!" Bentak Orion.

"Muka gue di tonjok. Ya kali gue diem aja."

"Anak setan! Lo yang duluan jambak Vetla!" Balas Youra.

Orion melihat penampilan Svetla yang sudah acak-acakan.

"Kenapa?" Tanya Orion pelan.

"Gue gak sengaja nabrak dia," matanya melihat Aloody. "Beneran gak sengaja. Tapi Alena ngira gue ganggu dia."

"Lo denger? Dia gak sengaja. Kenapa malah lo perbesar masalahnya?"

"Karena kecorobohannya buat seragam Ody kotor!"

"Masuk sekolah ini bisa, pasti duitnya banyak. Gak ada? Perlu gue beliin selusin?"

"Orion gak boleh sombong," bisik Svetla tepat di telinga Orion.

"Gak jelas lo pada. Kelakuan kayak gak pernah sekolah aja. Hobinya bikin keributan mulu." Orion menggenggam tangan Svetla lalu pergi dari sana. Semakin Orion mengeratkan genggamannya malah membuat Svetla meringis.

"Kenapa?" Tanyanya sembari melihat punggung tangan Svetla.

"Pas nabrak, kuah baso cewek itu tumpah ke tangan gue,"

"Kenapa malah mentingin orang lain?"

Svetla tidak menjawab.

Orion membawanya ke Klinik. Cowok itu menyuruh Svetla menunggu sebentar, sedangkan ia keluar untuk memanggil Miss Layla. Ketika Svetla sedang di obati, Orion sempat membelikan bubur ayam untuk gadis itu. Ia mendekati Svetla yang sedang memperhatikan balutan perban di punggung tangannya.

"Miss Layla udah selesai?" Tanya Orion basa-basi.

Orion duduk di pinggir brankar. Tangannya menyodorkan semangkuk bubur yang ia beli.

"Bisa sendiri atau perlu di suapin?"

"Tangan kanan masih berfungsi." Jawab Svetla.

Svetla mulai memakan buburnya. Orion hanya memperhatikan istrinya itu. Perlahan tangannya naik ke puncak kepala Svetla, mengelusnya pelan sampai ujung rambut gadis itu.

"Masih terasa sakitnya?" Svetla mengangguk.

Svetla membiarkan Orion yang mulai mengikat rambutnya. Tidak kencang karena Orion tidak ingin kepala Svetla tambah sakit.

"Youra nggak apa-apa?"

Orion mengangguk. "Dia lagi sama Farhan. Aman."

"Lo kenal anak baru itu? Sekelas kan sama lo?"

"Aloody?"

Svetla seperti pernah mendengar nama itu.

"Iya, itu yang disebut Oma waktu makan malam."

"Hubungannya sama lo apa?"

"Oma udah ngerencanain perjodohan gue sama dia. Ya akhirnya gue seneng banget karena batal."

Svetla mengangguk-angguk. "Pantesan ya, Oma kelihatan gak suka sama gue. Kan, gue yang ngegagalin perjodohan lo."

Orion tertawa pelan. "Enggak apa-apa, yang penting guenya suka sama lo."

"Hah?"

"Untung tadi gue buru-buru minta maaf sama Aloody itu. Kalau dia tau nih, gue penyebab perjodohannya batal, bisa jadi bulan-bulanan dia buat di bully."

"Kan ada gue yang lindungi lo. Jangan takut."

"Kalau lo balik sama perempuan yang masih ada di hati lo, siapa yang akan lindungi gue?"

***

Jangan lupa vote nya🥲🤍

Svetla

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 62.9K 32
Ibarat cerita lama belum kelar, Cerita yang sudah lama hiatus ini akhirnya kembali. I deleted the synopsis, Langsung aja mampir dan baca. Semoga suka...
40K 3.5K 41
Hanya kisah seorang remaja laki-laki bernama Juan Aksandri yang menikahi sahabat masa kecilnya. Juan yang sangat penyabar, Juan yang sangat sempurna...
10.2K 1.6K 43
Jika ada hal yang paling Regan sesali dalam hidupnya adalah pernah memutuskan Liana begitu saja tanpa berpikir panjang. Karena kalah dalam sebuah per...
Gravity By ─

Teen Fiction

447K 22.1K 46
"Kak, aku positif." Sekali pun kamu bertekuk lutut, sampai kapan pun aku akan menolak kehadiranmu. Ralinne benar-benar tidak menyangka bila peristiwa...