The Midnight Carnival | txt

By janearayaa

93K 24.3K 10.6K

Kelima pemain sirkus itu kembali ke masa lalu untuk mencari sang ratu yang hilang. More

Intro
00. Prologue : The Lost Queen
01. Daniel : The Horseman
02. Sean : The Pantomime
03. Brian : The Matador
04. Terry : The Cardician
05. Michael : The Walker
06. The Concept is About The Queen
07. The First Time I Meet Myself
08. Dabrus : The Paladin
09. Sephyre : The Archer
10. Brine : The Mentalist
11. Ternis : The Sorcerer
12. Millenis : The Bard
13. Into the Secret Room
14. Salamon x Saeclum
15. Rune x Volance
16. Pebble x Queen
17. Write a Letter From Future
18. Queen Hermia's New Guards
19. Journey to The Blue Swamp
20. Meet The Queen (End)
00. The Boca of Horseman
00. Pantomime's Nightmare
00. Queen Heart's Accident
00. The Path That I Walk With My Father
Behind The Scene
PREQUEL
NEXT FF
INFO TERBIT
[BONCHAP] Multi-Reality Theory
[BONCHAP] The Lost Guards
VOTE COVER
OPEN PO

00. The Theory of Mind

1.7K 629 302
By janearayaa

Can't Get You Out of My Mind
by Dreamcatcher

"Sebenarnya Brian anak yang baik dan jenius. Dia hanya sedikit pemberontak."




















Universitas Oxford, 7 Desember 2025

"Hukum kedua termodinamika!"

Suara menggelegar itu keluar dari mulut seorang mahasiswa semester 11 jurusan fisika murni yang sedang melakukan presentasi di salah satu kelas. Teman sekelasnya yang sedang melamun sampai tersentak kaget. Dosennya pula.

"Jika kita membayangkan sebuah lubang hitam kehilangan partikel, seiring berjalannya waktu, lubang hitam itu akan berkurang ukurannya, akan menguap! Hilang!

Jadi ... Bayangkan! Sebuah bintang menghilang menjadi lubang hitam dan kemudian lubang hitam itu sendiri menghilang. Pahami itu, teman! Dari tiada menuju tiada," jelas sang presentator sambil menekan kalimat terakhirnya, bersamaan dengan ditutupnya halaman presentasi di layar proyektor.

Ada 22 mahasiswa di dalam ruang kelas. Lima dari dua puluh dua mahasiswa menyimak dengan serius dan memberi tepuk tangan di akhir presentasi. Sisanya hanya melongo karena tidak paham apa-apa. Bahkan dosennya ikut melongo.

"Alexander Brian Bell? Kau menyusun materi ini seorang diri?" tanya pak dosen.

Presentatornyaㅡsi Brian Bellㅡtersenyum bangga dan mengangguk. Tak lupa memberi penjelasan, "Aku yang paling tua di kelas dan tak memiliki cukup banyak teman, tentu saja aku menyusun tugas ini sendiri!"

"Kau hampir tak pernah masuk kuliah tapi mampu memahami semua materi ini?"

"Tentu saja, itu mudah."

Pak dosen masih melongo hingga akhirnya bel berbunyi dan kelas pun dibubarkan. Brian memunguti segala peralatan presentasinya ke dalam tas dan meninggalkan kelas bersama teman-teman yang lain.

Berjalan dengan santai di koridor kampus, ponselnya berbunyi dan ia mendapat notifikasi dari sang dosen. Brian berseru dan melompat-lompat di sepanjang lorong ketika mengetahui bahwa ia mendapat nilai sempurna untuk presentasinya barusan.

"Mmwahh," setelah mencumbu layar ponselnya, Brian berlari dengan penuh rasa bahagia.

Ia pergi menuju ruang rektorat dan mendobrak pintunya kasar lalu berseru sembari menunjukkan layar ponselnya, "Nyonya Bell! Nyonya Bell! Lihat! Aku mendapat nilai sempurna!"

Ibu kandungnya merupakan rektor di Universitas Oxford. Dan siang itu, bu rektor dikejutkan oleh tingkah tidak sopan seorang mahasiswa bahagia yang berniat pamer soal nilainya.

"Dimana sopan santunmu?" Bu rektornya dibuat naik pitam.

"Hei, Nyonya Bell! Aku mendapat nilai sempurna, nilai maksimal! Ei! Ei plus plus plus plus plusss!"

"Kau menyontek."

"Tidak! Aku telah melakukan penelitian dan riset secara mendalam untuk tugas ini!"

"Kau pikir aku percaya? Apa tujuanmu memamerkannya?"

Wajah Brian yang tadinya berseri-seri berubah menjadi murung. "Dulu kau selalu menuntutku untuk mendapat nilai sempurna. Kini aku berhasil mengabulkannya. Masih belum pantaskah aku diterima kembali di keluarga Bell?"

"Aku tak akan memberimu kesempatan kedua."

"Ah ayolah, mother! Aku akan mengencani seorang gadis, aku harus diterima kembali di keluarga Bell! Jika latar belakang keluargaku tidak jelas, bagaimana bisa aku mengencaninya!"

"Itu urusanmu sendiri. Aku bukan Ibumu lagi."

Brian mendengus kesal dan mengangguk paham. Ia melangkah keluar dari ruangan sambil memuji, "Baiklah. Ngomong-ngomong, kau tampak seksi hari ini, Nyonya Bell." Tak lupa memberi kedipan manis.

Tepat di depan ruang rektorat, Brian masih menggumam penuh rasa kesal.

"Lihat saja, Nyonya Bell! Aku akan menjadi sarjana tahun depan! Aku akan mengambil kuliah S2 dan menjadi dosen di Oxford! Aku akan naik pangkat dan menggeser posisimu sebagai rektor! Lihat saja!"

Kemudian tangannya merogoh isi tas untuk mengambil suatu barang.

Dua jenis barang dikeluarkannya dalam satu genggaman tangan. Sebuah lembaran surat dan sepasang cincin perak yang tentunya bukan cincin kawin.

Itu adalah sebuah surat perjanjian kontrak antara dirinya dengan agensi aktorㅡBlack Horse Actor (BH Actor)ㅡyang hanya tinggal ditandatangani saja. Sementara dua cincin perak itu baru saja dibelinya tadi pagi.

Sekarang, iblis dan malaikat sedang bertempur di kepalanya. Sang iblis terus menggoda Brian untuk menandatangani surat kontrak, sementara malaikatnya bersikeras memaksa Brian untuk memberikan cincin kepada gadis yang akan diajaknya berkencan.

Brian ingin menjadi orang yang lebih baik, jadi ia putuskan untuk menuruti kemauan malaikatnya.



















Joanne Floristㅡadalah gadis yang selama ini Brian sukai. Gadis itu telah bekerja sebagai manajer pribadi Brian dan dikontrak selama Brian masih menjadi matador tetap The Midnight Carnival. Hari ini, Brian berencana untuk mengungkapkan perasaannya. Mereka sepakat untuk bertemu di salah satu satu gereja di dekat Universitas Oxford.


Brian duduk seorang diri di bangku gereja, menunggu Joanne datang. Matanya tak bisa lepas dari altar, membayangkan dirinya dengan Joanne berdiri bersama di altar itu, di hari pernikahan mereka. Membayangkan.

Cukup lama menghalu, kehadiran Joanne berhasil membuyarkan lamunan Brian.

"Brian," sapa seorang gadis cantik berambut pendek, Joanne.

"Oh, hai!" Brian refleks berdiri.

"Sebenarnya aku berniat untuk menemuimu kemarin tapi sepertinya kau sedang sibuk dengan tugas kuliahmu. Jadi aku baru bisa memberikan surat ini sekarang," ujar Joanne sambil memberikan secarik surat kepada bosnya.

Dahi Brian mengerut, ia terima surat itu dan dibacanya hingga habis sambil memelotot. "Mengundurkan diri?"

"Ya. Aku akan mengundurkan diri sebagai manajermu. Sudah lama aku ingin mengatakannya, namun belum cukup yakin. Dan sekarang aku sudah sangat yakin."

"Kenapa?"

Joanne tertawa kecil. "Aku tidak mau selamanya bekerja di level itu. Aku juga memiliki mimpi yang harus kuraih."

"Kau berniat untuk kuliah?"

"Tidak. Aku akan pergi ke Praha dan menjadi biarawati."

Brian terdiam sejenak. Lalu mengucap, "maaf?"

"Itu impianku sejak kecil."

"Oh? Oh, oke. Semoga lancar."

"Terima kasih. Aku senang bekerja untukmu," Joanne tersenyum lagi kemudian berbalik dan meninggalkan gereja.

Brian berteriak, "Aku tidak akan pernah melupakanmu!"

Joanne membalas, "Aku juga!"

Sosok Joanne akhirnya pergi.

Rasanya petir ratusan juta volt telah menyambar di siang hari yang cerah. Brian terduduk lagi, tangan kanannya meremas kuat dua cincin perak dalam genggaman.

Halunya dihancurkan dalam sekejap, patah hati terbesar dalam hidupnya.

Kemudian matanya menoleh ke arah gulungan kertas di dalam tas nya yang merupakan surat perjanjian kontrak dengan Black Horse Actor.

Brian mengambil surat itu kasar. Iblis di kepalanya menyerukan teriakan kemenangan. Brian Bell itu memang terlahir sebagai setan dan selamanya akan menjadi setan.

Ditandatanganilah surat itu.



Sudah berapa musim kita bersama
Banyak alasan yang kita tinggalkan

Sekarang aku tidak tahu harus berbuat
apa dengan kesendirian ini
Can't Get You Out of My Mind, 2020


Continue Reading

You'll Also Like

4.8K 1.1K 5
"Jangan pernah sekali pun lo buka pintu belakang"
877K 229K 38
❝ Perang ini... harus diakhiri, dan harus kita yang menang. ❞
388K 104K 18
❝ Ini bukan lagi permainan, tapi perang. ❞
191K 37.4K 33
dalam sebuah komunitas elit dimana uang dan kekuasaan menjadi penentu tangga sosial, siapa yang akan berhasil naik ke puncak? stray kids mystery au...