Beheader Of Girls || Psikopat...

By wittelily

5.8K 2.6K 3.7K

Seorang psikopat yang tidak percaya adanya Tuhan, dia membunuh wanita hanya untuk mencari keberadaan yang mah... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34_END

Chapter 5

244 126 95
By wittelily

Seperti biasa, Hugo selalu pergi ke kantin sebelum kelasnya di mulai. Tak lama setelah itu Denzel datang menghampirinya dengan membawa dua kaleng minuman soda. Denzel lalu duduk di sebelah Hugo, kemudian Denzel memberikan satu kaleng minuman soda yang ia bawa kepada Hugo.

"Ini sebagai permintaan maafku." Ucap Denzel pada Hugo.

Hugo lantas tau maksud Denzel meminta maaf padanya. Itu pasti karena kejadian semalam di apartemen Lea. Sebenarnya tak ada yang salah di antara Denzel ataupun Hugo, mereka sama-sama korban dari Lea.

"Kamu tak salah. Hanya Lea yang salah." Kata Hugo yang kemudian mengambil kaleng soda dari tangan Denzel.

"Seandainya kamu memberitahu aku siapa kekasihmu, mungkin saja ini tak akan terjadi." Ucap Denzel setelah dirinya meneguk sekaleng soda.

"Sudah aku bilang 'kan? Kita tidak bersalah, Lea tau jika kamu adalah sahabatku! Mungkin gadis itu sudah gila! Jangan bahas tentangnya lagi." Kesal Hugo.

"Hugo! Denzel!" Panggil Aaron yang baru datang sambil berlari ke arah dua sahabatnya itu. Begitu tiba disana, Aaron langsung duduk di sebelah Denzel.

Melihat ekspresi Aaron yang panik, Hugo dan Denzel lantas mengernyitkan keningnya karena bingung.

"Gawat!" Ujar Aaron panik.

"Apa yang gawat?" Tanya Denzel.

"Aku belum menyelesaikan skripsi! Bagaimana ini?" Jawab Aaron.

"Jurusan psikologi sama sekali tidak cocok untukku, kenapa aku harus masuk jurusan ini? Ah... Dasar bodoh!" Lanjut Aaron yang kali ini menunjukan wajah melasnya.

Denzel dan Hugo menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum menanggapi kebiasaan sahabatnya yang satu ini. Aaron memang selalu menunda pekerjaan sampai ia lupa mengerjakannya.















































🔪☠️☠️🔪










































Pukul 20:29

Lea tengah tertidur pulas di apartemennya. Gadis berusia 19 tahun itu tampak kelelahan usai bekerja. Begitulah nasib anak sebatang kara, ia harus bekerja untuk membiayai hidupnya dan Lea rela tidak melanjutkan kuliah karena terhalang oleh biaya.

Lea terlihat begitu nyaman dengan selimut yang menutupi tubuhnya sampai ke bagian dada, di tambah lagi udara dingin di luar sana membuatnya semakin nyenyak tertidur.

Namun kenyamanan itu seketika sirna setelah Lea merasa pengap. Lea sontak membuka kedua matanya, ia tak bisa melihat apapun karena gelap, Lea juga merasa seperti wajahnya di bekap oleh bantal dan juga tubuhnya terasa di tindih oleh seseorang.

Awalnya Lea berpikir jika ini hanya lah mimpi, namun ia akhirnya tersadar jika yang dirasakannya ini ternyata nyata.

Lea terus berusaha melepaskan dirinya dengan mencoba mencengkram kedua tangan orang itu menggunakan kukunya yang panjang. Dengan sekuat tenaga, Lea menancapkan kuku-kukunya di tangan orang itu, tak berselang lama akhirnya orang itu pun melepaskan bantal yang di gunakannya untuk membekap Lea, orang itu lalu memegangi tangannya karena merasa sakit.

Lea kemudian menyingkirkan bantal dari wajahnya, begitu terkejutnya ia setelah melihat orang misterius yang masih menindihi tubuhnya.

Orang itu memakai pakaian serba hitam, sarung tangan, masker mulut dan kupluk dari hoodie-nya yang menutupi sebagian wajahnya, sehingga Lea tak bisa melihat wajah orang itu.

Lea mencoba menyingkirkan orang itu dari atas tubuhnya dengan bangkit dari tidurnya, lalu mendorong tubuh orang itu sekuat tenaga. Orang itu seketika tersungkur kebelakang, Lea lalu turun dari ranjangnya dan segera menjauh dari orang itu.

Orang itu masih terduduk di ranjang Lea sambil memegangi tangannya yang terluka karena tancapan kuku Lea. Walaupun orang misterius itu memakai hoodie lengan panjang yang tebal, tapi kuku Lea mampu menembusnya dan mampu melukai tangan orang itu.

Lea terus menatap orang itu dengan waspada. "Siapa kamu?! Bagaimana kamu bisa masuk?" Tanya Lea dengan suara yang bergetar karena merasa amat takut.

Orang itu tak menjawab pertanyaan Lea, ia kemudian perlahan bangkit untuk menghampiri Lea.

Melihat pergerakan orang itu, lantas membuat Lea mundur perlahan menjauhi orang tersebut.

Perlahan orang itu maju mendekat ke arah Lea sambil mengeluarkan pisau lipat dari dalam saku hoodie-nya.

"Berhenti! Apa yang akan kamu lakukan? Kamu siapa?!" Tanya Lea lagi yang semakin merasa ketakutan.

Orang itu semakin mendekat ke arah Lea sambil mengangkat pisau lipat di tangannya, seperti bersiap untuk melukai wanita cantik itu.

Kemudian orang itu berjalan ke arah Lea dengan santainya, seperti ia memang sengaja membuat Lea bergidik ketakutan. Lea lalu berlari ke arah pintu kamarnya, mencoba untuk menyelamatkan dirinya.

Lea kemudian mencoba membuka pintu, tapi sayang, sepertinya pintu kamar Lea telah di kunci oleh orang misterius itu. 

Menyadari jika kamarnya terkunci, lantas membuat Lea menjatuhkan tubuhnya perlahan.

Sementara orang yang hendak membunuh Lea terus berjalan ke arah Lea yang sudah terduduk dengan pasrahnya. Tubuh Lea bergetar hebat, ia juga menangis dan memohon pada orang itu agar mau mengampuninya.

Orang misterius itu kini berada di hadapan Lea. Ia berjongkok tepat di depan Lea, kemudian orang itu memegang dagu Lea dan sedikit mengangkatnya. Deru nafas Lea sangat terasa di wajahnya, getaran tubuh Lea juga bisa ia rasakan.

Lea terus memejamkan matanya sambil terus bergumam, "Ampuni aku," dengan suaranya yang bergetar namun pelan.

Melihat korbannya pasrah dan terus memohon pada dirinya adalah suatu tonton yang sangat menghibur bagi orang misterius itu.

Orang itu lantas menyeringai di balik masker yang menutupi sebagian wajahnya. Setelah memegang dagu Lea, orang itu kemudian memindahkan posisi tangannya ke bahu Lea. Lalu pisau lipat yang ia pegang dengan tangan satunya, ia arahkan ke leher Lea.

Merasakan benda tajam itu berada di lehernya, Lea sontak membuka matanya terkejut. Lea hanya bisa diam tertegun sambil menatap orang itu, takut.

Bukan psikopat namanya jika mengampuni korbannya. Begitu juga dengan orang itu, ia sama sekali tak berniat mengampuni Lea walaupun Lea sudah terlihat begitu ketakutan.

Orang itu lalu semakin menekankan pisaunya di leher Lea.

Srett!










































🔪☠️☠️🔪















































21:18

Hugo sekarang tengah mengantar seorang penumpang wanita muda yang sangat cantik. Wanita itu memiliki rambut panjang dengan sedikit poni, kulit putih bersih, mata besar. Sekilas wanita itu terlihat seperti Lea.

Melihat ada sedikit kemiripan di antara Lea dan wanita itu, Hugo lantas merasa tidak suka dengan penumpangnya tersebut. Karena merasa tidak suka dengan penumpangnya, Hugo lalu mempercepat laju mobilnya agar wajah wanita itu sirna secepatnya.

"Bisa pelankan mobilnya?" Pinta wanita itu.

"Tidak," tolak Hugo dingin.

Wanita itu lantas menghela napasnya malas setelah mendengar jawaban Hugo. Kemudian wanita itu melihat ke kaca spion yang berada di dalam mobil untuk melihat wajah Hugo.

Wanita itu sontak merasa kagum setelah melihat ketampanan Hugo dari kaca spion.

"Kalau boleh aku tau siapa namamu?" Tanya wanita itu yang penasaran.

"Bukan urusanmu." Ketus Hugo sambil fokus menyetir.

Wanita itu lalu memanyunkan bibirnya begitu mendengar jawaban ketus dari mulut Hugo. Tak menyerah sampai disana, wanita berusia sekitar 21 tahun tersebut terus mencari cara agar Hugo tertarik padanya.

"Tidak apa-apa jika kamu tak mau memberitahu namamu. Kalau begitu kenalkan, namaku Alice." Ucap wanita bernama Alice sambil berusaha menunjukan senyum manisnya pada Hugo.

Hugo tetap saja diam dan membuat Alice semakin merasa sebal. Mungkin memang seharusnya Alice menyerah.

Merasa sebal, Alice lalu menyenderkan tubuhnya di kursi mobil, setelah itu ia bersedekap dada.

Saat Alice hendak memindahkan posisi kakinya, tiba tiba kakinya mengenai suatu benda yang berada di bawah kursinya. Atensinya pun teralihkan pada sebuah kantung plastik berwarna hitam dan berukuran cukup besar yang terletak di bawah kursi mobil yang di dudukinya.

Alice terus memperhatikan kantung plastik yang berada di samping kakinya itu, kantung plastik tersebut terlihat penuh terisi oleh sesuatu. Alice lantas bertanya kepada Hugo karena penasaran. "Apa isi kantung ini?"

Mendengar pertanyaan Alice, sontak membuat Hugo mendadak menginjak rem mobilnya. Setelah itu Hugo menoleh dan menatap Alice dengan tajam seraya berkata, "Jangan sentuh itu!"

Melihat sikap Hugo yang semakin kasar, lantas membuat Alice sedikit takut pada Hugo.

"Turunlah! Kita sudah sampai di tujuanmu!" Kata Hugo. Alice mengangguk pelan, kemudian Alice segera turun dari mobil Hugo.

Secepat mungkin Alice menjauh dari mobil lelaki yang memiliki sikap sangat dingin itu. Sesekali juga Alice melihat ke belakang dan dilihatnya Hugo masih berada di dalam mobil dan menatap Alice dengan sorot mata yang begitu tajam.

Takut akan tatapan Hugo yang menyeramkan, Alice lalu mempercepat langkahnya untuk meninggalkan Hugo.

"Dasar pria aneh!" Ucap Alice setelah jauh dari tempat dimana ia turun dari taxi Hugo.

Alice kini berjalan dengan santai menuju rumahnya. Tak sedikitpun Alice merasa takut, walaupun ia melewati bangunan-bangunan lama dan terbilang sangat sepi. Dengan santainya Alice melintas di area itu sambil memainkan ponselnya.

Tap tap tap

Suara derap langkah seseorang di belakang Alice.

Mendengar suara derap langkah kaki di belakangnya membuat Alice berhenti sejenak. Kemudian Alice berpikir, "Apa itu supir taxi tadi?"

Alice lalu memberanikan diri melihat ke belakang untuk memastikannya, setelah Alice melihat kebelakang, Alice ternyata melihat seorang pria tengah berjalan.

-ilustrasi

Dari penampilannya saja membuat Alice bergidik ngeri. Alice lantas segera mempercepat langkahnya agar jarak dirinya dan orang itu semakin jauh.

Tak mendengar lagi suara langkah orang itu, membuat ia yakin jika jaraknya dan orang itu kini sudah semakin jauh.

Alice lalu kembali menoleh ke belakang untuk memastikannya.

Bugh!

Hantaman keras tiba-tiba saja mengenai kepala Alice. Sontak tubuh wanita itu ambruk ke tanah.

Continue Reading

You'll Also Like

38.3K 4.5K 34
⚪⚪⚪⚪[END]⚪⚪⚪ "You only be mine" "Stay be mine" Yang bocah minggir!😂 genre:humor,romansa Bahasa toxic!,non baku/kata baku ©25/10/19|19/02/20
57.3K 6.1K 24
"Mom, do you know?? I love you. So much!" NoHyuck ft Chenle Cover by Pinterest
168K 10.6K 54
Salsa Razella Winata atau yang akrab di sapa Salsa, seorang gadis dengan kemampuan yang jarang dimiliki oleh orang lain yaitu dapat melihat sesuatu y...
1.5M 30.5K 200
High Rank: -1 in #word -2 in poetry -3 in #munafik 😇🙏