Impian Athira

By arruntala

328K 27.8K 1.5K

Athira Annisa Dalbert, seorang gadis yang dipaksa Kakaknya menjadi mualaf. Panggil saja Athira, dia adalah so... More

••• ℙℝ𝕆𝕃𝕆𝔾 •••
Bab 01
Bab 02
Bab 03
Bab 04
Bab 05
Bab 06
Bab 07
Bab 08
Bab 09
••• Bab 10 •••
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
••• Bab 20 •••
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
••• Bab 30 •••
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
•••Akhir•••
Exstra Part
Impian Athira ada Squel?
New Story [unpublish]
⚠️URGEN⚠️
URGEN PART II

Bab 14

5.7K 599 36
By arruntala

Haii!!
Welcome to Impian Athira ...
Vote dulu!

Happy Reading!!

••••

"Ga, ente bisa bantuin ana?" tanya Saddam.

"Bantuin apa? Insya Allah bisa,"

"Tolong kasih ini ke Ustadzah Arumi," ucap Saddam memberikan sebuah buku.

"Buku apa Dam?" tanya Erga memperhatikan sampul buku itu.

"Dari Umi," gumam Saddam.

"Kenapa tidak ente aja yang kasih Dam?"

Saddam hanya diam, melihat Erga dia teringat dengan perubahan drastis dari Athira. Dan dirinya memiliki janji sakral dengan Tuhan, dan di sisi lain Uminya memaksa dirinya menikah dengan Ustadzah Arumi.

"Dam,"

"Ehh, iya?"

"Ente gak papa?" ... "Kalau ada masalah cerita Dam,"

"Emm, oh iya. Buku tadi jangan sampai lupa yah,"

"Ana permisi,"

Erga melihat kepergian Saddam, dia yakin ada sesuatu yang terjadi. "Fiqih wanita," cicit Erga membaca judul buku yang diberikan Saddam tadi.

•••

Tin tin

"Ehh, Nak Raka. Pagi-pagi sudah ke sini aja," sapa Pak Adi membuka pintu pagar.

Raka hanya tersenyum, "Athiranya ada Pak?"

"Ada, langsung masuk saja," sahut Pak Adi tersentun ramah.

"Emm, Pak! Ini ada makanan buat Bapak," ucap Raka menyodorkan sebuah kresek. Pak Adi menghampirinya, lalu mengambil alih keresek itu.

"Makasih Nak Raka,"

"Sama-sama Pak," ujar Raka lalu pamit untuk memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah megah itu.

•••

"Ngapain si lo ke sini?" ketus Athira melumuri roti tawarnya dengan coklat nutella.

"Ngunjungin pacar,"

Athira menghela nafas, "Udah gue bilang, GUE BUKAN PACAR LO," tegas Athira.

"Iyaa, gue bercanda," ... "Orangtua lo mana?"

"Apa urusan lo si,"

"Nanya aja si,"

"Lo ke sini buat nanya gitu doang?"

"Enggak, gue mau ngomong sesuatu sama lo,"

"Yaudah, apa?"

"Abis sarapan,"

Athira diam sejenak, dipikir-pikir perutnya sekarang sangat membutuhkan asupan, dan mendengarkan omongan orang itu memerlukan tenaga yang ekstra.

"Oke, gue sarapan dulu,"

"Wedeh, ada tamu aja pagi-pagi," ujar Irgi menghampiri keduanya.

"Diem lo,"

"Iwaw, Athira kerasukan jin lagi ternyata bung," ujar Irgi setelah memperhatikan pakaian yang dikenakan Athira. Mendengar itu, Raka juga baru menyadari perubahan hebat dari Athira.

"Nyenyee, diem lo, atau enggak sono ke sekolah,"

Setelah beberapa menit berlalu, Athira telah selesai. Kini mereka berdua berada di taman belakang rumah Athira. Di sana ada sebuah ayunan yang biasa Athira kunjungi disaat suntuk.

"Jadi?"

"Gue cuma mau bilang. G-gue,"

"Apa si, jangsn bertele-tele deh,"

Raka menghela nafas sejenak, "Gue akui, gue nyerah buat dapetin lo, gue sadar Ra. Cinta lo bukan buat gue,"

"Terus,"

"Yah gue udah stop gangguin lo soal pacar-pacar itu,"

"Terus,"

"Yah lo jangan cuek sama gue,"

"Terus,"

"Athira,"

"Ya yaa,"

"Apa?"

"Ada syaratnya,"

"Apa? Gue gak harus matikan?"

"Enggak, lo cukup cari tau informasi tentang cowok yang di cafe waktu itu,"

Raka hanya diam, dia tampak berfikir. "Oke,"

•••

"Ustadzah Arumi!" panggil Erga.

Ustadzah Arumi meliriknya sekilas, jantungnya berdebar saat merasakan langkah demi langkah Erga menghampirinya.

"Ada apa?" tanya nya menundukkan kepalanya.

"Ini ada buku dari Saddam, katanya titipan Umi Bilqis," ucap Erga sedikit gugup, matanya pun melirik ke kanan.

"Buku apa?"

"Emm, baca sendiri aja yah. Kita jadi sorotan santri-santri,"

"Yasudah, makasih," ujarnya setelah mengambil alih buku itu.

"Ana permisi," ujar Erga lalu pergi.

"Huff, lega,"

•••

"Ih, masa ana ditikung Ustadzah," cicit Sarah memerhatikan keduanya. Mereka terlihat malu-malu, yang satu menunduk, dan yang satunya menghadap ke kanan.

"Gak bisa dibiarin nih, ana harus cepet-cepet nikahin Ustadzah Arumi sama Aa'," tambah Sarah.

Melihat kepergian Erga, Sarah langsung berlari menghampirinya.
"Bang Erga!"

"Iya?"

"Bang Erga suka baca buku?"

"Emm, emang kenapa Ning?"

"Nanya aja si, Sarah juga suka baca buku,"

"Ohh, gitu,"

"Bang Erga suka baca buku apa?"

Erga merasakan hawa tidak baik, dia harus menjauhi Sarah sebelum terpantau oleh pengurus ponpes.

"Ana pamit dulu yah Ning, buru-buru ada kelas,"

"Bang! Bang Erga!"

"Yahh, baru ada kesempatan emas, malah kabur orangnya," cicit Sarah.

"Intinya ana harus cepet-cepet nikahin Ustadzah Arumi sama Aa',"

•••

"Jadi gue harus cari Informasi tentang dia?"

"Iya, harus. Katanya mau bantuin gue,"

"Emm, oke deh. Ini demi lo nih Ra,"

"Yahh,"

"Satu lagi,"

"Apa Ra?"

"Berita kita berdua udah beres di sekolah? Udah bersih?"

"Udah kok Ra, tinggal nyari si pelaku yang nyebarin berita gak jelas itu,"

"Ohh, bagus deh,"

"Entah Senin kita bisa sekolah kek biasa,"

"Yahh, padahal gue udah nyaman di rumah,"

"Jangsn terlau nyaman di zona lo sekarang, karena sesuatu yang berlebihan itu, ujung-ujungnya gak baik,"

"Iya, iya,"

"Eh, gue mau nanya. Lo gak tau apa-apa gitu soal dia?"

"Siapa?"

"Si cowok itu,"

"Ohh dia, panggil aja calon doi gue,"

"Yah, terserah,"

"Ikhlas gak nih?"

"Ikhlas kok,"

"Yang gue tau dari dia itu, cuman dia itu tinggal di pondok Kun Anta, terus anaknya Pak Kiyai,"

"Pondok Kun Anta? Anak Kiyai?"

"Iyaa,"

"Ohh, gue paham kenapa lo berubah drastis. Anaknya Pak Kiyai toh yang dikejar,"

"Diem lo,"

•••

"Kenapa si setiap orang yang gue suka selalu aja gak bener," cicit Irgi. Kini dia berada di ruang OSIS, dia sangat lelah.

"Curhat lo sama tembok?"

"Apa si,"

"Lo dipanggil Pak Dion tuh,"

"Iyaa, dia di mana?"

"Di ruangan dia,"

"Oke,"

"Kak Irgi," sapa adik kelas yang berlintasan dengannya. Irgi hanya diam, tak seperti biasanya. Irgi adalah sosok waketos yang friendly ke semua orang, sekali pun itu guru. Tapi hari ini ada yang berbeda dengannya.

"Kak Irgi kenapa?" tanya gadis itu kepada temannya.

"Gak tau, ada masalah mungkin,"

"Sayang!" panggil Kayla saat melihat kekasihnya itu. Nihil, Irgi tak membalas sapaan gadisnya, dikirik pun tidak.

"Kamu kenapa?" teriak Kayla berlari kecil.

"Sayang!"

"Aku sibuk! Jangan ganggu!" mendengar ucapan tajam Irgi membuat langkah Kayla terhenti.

"Ada yang gak beres nih,"

•••

"Hallo Ra,"

"Apa?"

"Gue punya berita soal Saddam,"

"Saddam? Siapa?"

"Gimana sih, itu cowok yang lo demen," decak Raka disebrang sana.

"Hah? Demi apa?" teriak Athira kegirangan.

"Serius gue, sumpah,"

"Terus, apa lagi yang lo dapet?"

"Nama lengkap dia Saddam Hussein, dia itu baru pulang dari sekolah di Mesir, terus dia seumuran sama Abang lo,"

"Seriusan lo,"

"Iyaa,"

"Saddam," gumam Athira, ujung bibirnya terangkat sedari tadi.

"Heh, jangan senyum-senyum hp nya iri, kalah manis soalnya,"

"Dihh, gombal mancam apa itu,"

"Yaudah, gue matiin yah."

Tut

Raka tersenyum menatap cermin dihadapannya, "Sesakit inikah mencintai seseorang yang tak mencintai kita?"

••••
Hallo semua ...
Ngomong-ngomong kasian yah Raka 😢

See next part 👋
Vote, komen, share yah!!

Lov you 100000 dirham ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

141K 7.1K 53
[sebelum baca jangan lupa follow ya:] Maaf jika ada kesamaan nama, latar belakang, atau tempat, karena ini murni haluan Author ya:) Jangan diliat dar...
394K 19.3K 50
Ajma adalah seorang gadis sebatang kara yang di angkat anak oleh seorang kyai besar pemilik ponpes Al-Majid. Ia memiliki 3 orang Kakak angkat yang ta...
78.4K 2.6K 17
Siapa yang cita-citanya pengin nikah sama cowo lumpuh, cung?! siapa sih yang mau? ayo bewan kalo ada. Pastinya sih ngga ada yang mau lah ya. Lah iya...
3.5M 27K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...