Lebih dari 2 bulan berlalu, rasanya seperti baru kemarin mereka berdua tinggal dalam satu rumah. Dalam periode waktu mereka bersama, entah bagaimana mereka mengembangkan pemahaman diam-diam satu sama lain. Meskipun terkadang mereka bertengkar dan berdebat, mereka selalu berbaikan setelah salah satu dari mereka meminta maaf kepada yang lain.. Ini seolah mereka dilahirkan untuk menjadi belahan jiwa, meskipun Xiao Zhan hanya menganggapnya sebagai persaudaraan yang dekat...
"Zhan Ge, ini hampir makan malam... Di mana kau?" Wang Yibo bertanya, suaranya terdengar kesal saat berbicara di telepon.
"Menurutmu di mana?" Xiao Zhan berkata tanpa menjawab pertanyaannya.
"Apakah kau dikeramaian... Tunggu, apakah kau di klub?!" Wajah kesal Yibo berubah menjadi ekspresi yang lebih gelap.
"Bos kami merayakan ulang tahunnya hari ini. Aku seharusnya pulang tapi mereka tidak mengizinkanku..." Xiao Zhan menjelaskan padanya.
"Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku sudah menunggumu..." Kata Wang Yibo dengan perasaan sedikit tidak senang.
"Aku mencoba meneleponmu lebih awal tetapi mereka sudah menyeretku ke sini... Aku baru akan meneleponmu sekarang, tapi ternyata kau meneleponku lebih dulu. Didi, aku rasa, aku tidak bisa pulang lebih awal. Makan malam saja duluan dan jangan menungguku." Xiao Zhan berkata padanya dengan nada minta maaf.
"Apa nama klubnya?"
"Hah?"
"Aku akan menjemputmu." Wang Yibo berkata.
"Tidak... Tidak... Tidak perlu.."
"Zhan Ge." Katanya seperti anak kecil yang akan marah.
Wang Yibo mendengar Xiao Zhan menghela napas di saluran lain sebelum menjawabnya.
"Oke, oke, aku akan memberitahumu..."
Di sisi lain, Xiao Zhan sekali lagi berpikir keras setelah dia selesai berbicara dengan Wang Yibo di telepon...
Sebenarnya dia tidak suka berada di tempat ini, tapi dia tidak punya pilihan. Dia tidak ingin menyinggung orang yang mengundangnya...
Meskipun dia benar-benar bersyukur bahwa Wang Yibo akan datang menjemputnya, tetapi dia berpikir bahwa tidak normal bagi seorang teman untuk begitu posesif terhadap teman-temannya.
"Kau sudah menelepon adikmu?" Tanya salah satu rekannya.
"En. Dia akan datang... untuk menjemputku." Xiao Zhan berkata dengan jujur.
Merasa bingung mengapa adik laki-lakinya akan datang dan menjemputnya, rekannya tidak mengatakan apa-apa lagi. Tetapi jika dia hanya tahu apa yang dipikirkan orang lain, dia mungkin benar-benar akan muntah dengan kalimat ini, Apakah orang yang datang memiliki masalah brother complex?
Tidak peduli sudah berapa kali dia mencoba menolak untuk tidak minum minuman beralkohol tetapi dia tidak bisa mengecewakan mereka setelah beberapa kali mereka menawarkan minuman itu kepadanya... Dia tidak bisa bersikap tidak sopan kepada orang-orang yang membimbingnya ketika dia baru dalam pekerjaannya sebelumnya.
Setelah 4–5 gelas, dia merasa seperti sudah mabuk dan pusing. Dia mungkin pernah minum bir, tapi ini adalah pertama kalinya dia meminum minuman yang kuat seperti ini, dan membuatnya tahu bahwa toleransinya terhadap alkohol tidak begitu tinggi.
Dia mendengar ponselnya berdering dan menjawabnya.
"Zhan Ge, aku sudah sampai. Dimana kau?"
Xiao Zhan tersenyum ketika mendengar suara di seberang sana.
"Di sini! Di sini!" Xiao Zhan berteriak.
Bahkan Wang Yibo yang berada di keramaian, matanya langsung menangkap sosok Xiao Zhan. Xiao Zhan masih memegang ponselnya sambil terus mengatakan "Di sini" tanpa menyebutkan lokasinya.
Wang Yibo langsung menuju ke arahnya, dan ketika dia berada di depan kelompoknya, Xiao Zhan dengan antusias memperkenalkannya.
"Ini adikku!" Xiao Zhan berkata dan menariknya untuk duduk di sampingnya.
Wang Yibo mengangguk kepada semua orang dan begitu juga semua orang menyambutnya.
"Xiao Zhan, apakah ini saudaramu? Aku tidak melihat ada kemiripan di antara kalian berdua..." Salah satu dari mereka bertanya.
Xiao Zhan tertawa mendengar pertanyaan itu. Wang Yibo tahu dari tampang pria ini, bahwa Xiao Zhan sudah mabuk.
"Benar! Dia bukan saudara kandungku, tapi kami adalah teman baik... ya, lebih dari saudara..."
Wang Yibo batuk darah saat mendengar Xiao Zhan mengatakan itu. Pada akhirnya, saat dia memandang pria ini sebagai seseorang yang akan menjadi kekasihnya di masa depan, orang ini hanya memperlakukannya seperti seorang sahabat dan seorang adik laki-laki. Dia tidak tahu apakah dia harus tertawa atau kesal dengan apa yang baru saja dia dengar.
Mereka tinggal sebentar sebelum Wang Yibo mengucapkan selamat tinggal kepada kelompok itu karena dia melihat Xiao Zhan sudah terlalu mabuk.
Di sudut lain klub, seseorang melihat Wang Yibo menggendong seorang pria yang benar-benar mabuk.
"Jing Yi, bukankah itu sepupumu?"
Jing Yi mengerutkan kening saat melihat Wang Yibo menggendong dan membantu seseorang. Dia seperti orang yang berbeda sekarang.
"Apa yang dia lakukan di sini? Siapa yang dia gendong itu?" Temannya bertanya dengan heran. "Ayo kita periksa..."
"Tidak. Kau sudah tahu temperamen sepupuku. Lupakan dia, mari kita nikmati saja malam ini." Kata Jing Yi pada temannya.
☘︎
Wang Yibo meletakkan Xiao Zhan di sofa ketika mereka sampai di rumah, dan memberikan segelas air untuknya.
"Zhan Ge, minum ini."
Xiao Zhan segera meminum air di gelas itu.
"Kepalaku sakit... Didi, aku ingin tidur. Bantu aku dan taruh aku di tempat tidur."
"Zhan Ge, lain kali kalau kau mabuk, aku akan meninggalkanmu dan tidak pernah membawamu pulang..." Ancam Wang Yibo.
Dia menyeret Xiao Zhan ke kamar tidur mereka, sementara Xiao Zhan terus tertawa seperti orang gila...
"Berbaring sekarang."
"Tidak, aku tidak mau. Aku ingin berbicara dengan Didi–ku..." Kata Xiao Zhan sambil menariknya mendekat.
"Aku bukan adikmu!" Dia dengan kesal berkata.
"Kalau begitu, kau adalah sahabat kecilku!" Xiao Zhan berkata dan terus tertawa.
"Aku bahkan tidak memperlakukanmu sebagai sahabatku..." Wang Yibo berkata dengan suara rendah, tetapi pihak lain masih bisa mendengarnya.
"Lalu, kita ini apa? Kau begitu posesif padaku! Kalau kau bukan adikku dan sahabatku, lalu kita ini apa?" Xiao Zhan mungkin mengucapkan kata-kata itu untuk menggoda Yibo tetapi Wang Yibo menganggap pertanyaan Xiao Zhan tentangnya dengan sangat serius.
"Kita adalah suami dan istri." Dia mengatakan itu pada Xiao Zhan dan menatap langsung ke matanya.
Xiao Zhan juga menatapnya, dan bukannya memberinya tawa, dia malah memukul kepala Wang Yibo dengan ringan...
"Kau gila... Jangan bohongi aku. Aku mungkin tidak melihat orang tuaku ketika aku tumbuh dewasa, tapi aku tahu apa yang biasanya dilakukan suami istri..." Kata Xiao Zhan seperti anak kecil.
"Lalu, apa yang biasanya dilakukan suami istri?" Wang Yibo bertanya dengan suaranya yang serak.
Mereka masih saling menatap. Ada keheningan di ruangan itu sejenak dan kemudian tiba-tiba Xiao Zhan menggigitnya. Tidak hanya menggigitnya di sembarang tempat, tetapi dia menggigitnya di bibir!
"Mereka biasanya melakukan itu." Xiao Zhan menjawab dengan polos.
Setelah gigitan itu, jarak di antara mereka menjadi nyaris tidak ada... Napas panas mereka berbaur, dan detak jantung Wang Yibo semakin cepat tak terkendali...
Dia tertegun sejenak, tapi siapa dia? Dia adalah seekor singa! Dia diprovokasi dengan gigitan bibir oleh seseorang yang dia suka! Malah sepertinya dia yang mabuk sekarang!
Tanpa ragu, dia menarik Xiao Zhan dan menciumnya. Orang lain tidak mendorongnya ketika dia melakukan itu, jadi dia melanjutkan apa yang dia lakukan.
Dia juga merasa bahwa pria itu menanggapinya. Ya, dia terangsang, dan secara tidak sadar melakukan beberapa tindakan seperti menghisap dan menggigit.
Tangan kiri Wang Yibo memeluk pinggang Xiao Zhan, sementara tangan kanannya berada di belakang kepala Xiao Zhan dan memperdalam ciumannya.
Baru kemudian, suara pertemuan lidah memecah kesunyian malam...
Setelah ciuman panjang, mereka berdua kehabisan napas dan saling menatap... Lalu tiba-tiba, Xiao Zhan tersenyum dan berkata, "Xiao Didi, selamat malam."
Dia memperhatikan Xiao Zhan yang berbaring di tempat tidur dan tidur.
Sementara Wang Yibo merasa bingung, dia tiba-tiba melihat ke bawah dan mengutuk. Sementara Xiao Zhan terus memanggilnya adik berkali-kali malam ini, adik laki-lakinya di bawah sana berdiri.
Wang Yibo mendapatkan kembali kewarasannya dan kemudian dia dengan cepat melarikan diri ke kamar mandi!