Bab 27 : Ini Suamimu

795 127 1
                                    

"Halo Bibi... Halo Paman..." Xiao Zhan menyapa mereka dengan sopan.

Nyonya Wang tersenyum padanya sementara Ketua Wang hanya mengangguk.

"Kalian semua pasti sudah lapar, kan? Bagaimana kalau kita pergi sekarang?" Nyonya Wang bertanya kepada mereka.

Saat berjalan keluar dari perusahaan, mereka melewati banyak karyawan yang menatap mereka dengan mata ingin tahu, khususnya pada Xiao Zhan yang tidak mereka kenal.

Sejujurnya, Xiao Zhan merasa agak tidak nyaman dengan tatapan orang-orang. Ini pertama kalinya dia mendapat perhatian seperti ini seolah-olah dia adalah seorang tokoh penting di masyarakat.

"Xiao Zhan, karena kau adalah bagian dari keluarga kami, kau harus terbiasa dengan semua tatapan yang ditujukan orang lain padamu... Jangan khawatir, kau akan segera terbiasa." Kata Nyonya Wang.

Xiao Zhan tersenyum sebagai jawaban.

Tentu saja Xiao Zhan merasa senang ketika mendengar kata-kata 'bagian dari keluarga', tapi dia masih merasa agak khawatir tentang sikap "orang-orang yang memandangnya". Ia tahu bahwa status Wang Yibo dan keluarganya sangat berbeda dengan dirinya.

Di restoran, Ketua Wang memilih makanan favorit Nyonya Wang, sementara putranya, Wang Yibo juga memilih makanan favorit Xiao Zhan. Jika kau mengamati mereka dengan baik, kau akan melihat betapa mereka ingin memanjakan belahan jiwa mereka.

Wang Yibo tidak pernah banyak bicara di depan orang tuanya, dan selama ini perhatiannya hanya diberikan kepada Xiao Zhan.

"Xiao Zhan, apartemen tempat kau dan Yibo tinggal sekarang, apakah nyaman?" Nyonya Wang bertanya. "Katakan saja pada Bibi, dan aku akan mengatur kalian berdua untuk pindah ke tempat yang jauh lebih besar."

"T–Tidak, Bibi. Tempat yang kami tinggali sudah cukup besar untuk kami berdua." Xiao Zhan menjawab dan tidak bisa menahan diri untuk tidak minum air untuk mengurangi kegugupannya.

"Yibo, ada villa baru yang dibeli Ibumu minggu lalu di dekat tempat tinggal kami. Kalian berdua tinggal di sana saja." Ketua Wang menyarankan.

"Tempat yang kami tinggali sekarang lebih nyaman bagi kami karena dekat dengan perusahaan dan tempat kerja Zhan Ge." Wang Yibo dengan dingin menjawab Ayahnya.

"Kalau begitu beli saja rumah di dekat perusahaan dan tempat kerja Xiao Zhan." Ketua Wang berkata untuk membalas putranya.

Xiao Zhan terbatuk, sekarang dia benar-benar memiliki kecenderungan untuk membenci orang kaya. Dia tidak bisa bertahan dalam pembicaraan ini lagi.

"Aku mendengar dari Jing Yi bahwa tempat kalian sangat penuh. Kamar-kamar lain ditempati oleh barang-barangmu. Akan lebih jika kau dan Xiao Zhan memiliki cukup ruang. Ini untuk berjaga-jaga jika seseorang mengunjungi kalian suatu hari nanti, jadi kalian masih punya cukup ruang." Nyonya Wang terus membujuk mereka.

"En. Zhan Ge dan aku akan membicarakan ini di rumah." Wang Yibo belum sepenuhnya menyetujui hal ini.

Setelah berbicara, Wang Yibo tersenyum pada Xiao Zhan dan membantunya mengiris daging di piringnya.

Ketua Wang memandang putranya dan menggelengkan kepalanya. Dia bisa melihat bahwa Wang Yibo benar-benar jatuh cinta pada Xiao Zhan. Sementara putranya bersikap dingin kepada mereka, tapi dia sangat hangat dengan kekasihnya.

Setelah makan malam, Wang Yibo pergi ke toilet, sementara Xiao Zhan ditinggalkan bersama orang tua Yibo.

"Xiao Zhan, simpan nomorku tadi." Ketua Wang berkata dan berpikir dalam hatinya bahwa akan lebih mudah untuk mengajak Wang Yibo menemui mereka di masa depan dengan menelepon Xiao Zhan.

"Baik, Paman." Xiao Zhan setuju.

Ketika mereka pulang, Xiao Zhan dan Wang Yibo membicarakan banyak hal sampai mereka menyentuh suatu hal yang penting.

"Ge..." ucap Wang Yibo.

"En?" Xiao Zhan menatap Wang Yibo yang sedang memikirkan sesuatu. "Bo Di, kau bisa memberitahuku apa yang ada di pikiranmu."

"Ge, apakah kau ingin melanjutkan studimu? Ujian masuk universitas akan dilakukan dalam beberapa bulan. Akan ada banyak waktu bagimu untuk belajar dan aku juga bisa membantumu..."

Xiao Zhan menatap Wang Yibo. Setelah ia lulus, ia memutuskan untuk tidak pernah berpikir melanjutkannya ke universitas dan hanya bekerja keras untuk mendapatkan pekerjaan tetap.

"Ge, bahkan jika kau mengatakan kepadaku sebelumnya bahwa kau tidak pernah menyesali keputusanmu, aku dapat merasakan bahwa kau masih ingin kembali belajar." Wang Yibo berkata dengan tulus.

Ya, jauh di lubuk hati Xiao Zhan, dia juga sangat menginginkannya. Namun karena banyak hal yang terjadi, dia berusaha untuk tidak memikirkannya lagi.

"Ge, apakah kau mengkhawatirkan banyak hal? Aku berjanji bahwa suamimu ini akan mengurus semuanya untukmu..." Kata Wang Yibo lalu mencium keningnya.

Xiao Zhan merasa tersentuh dan berlinang air mata, lalu dengan wajah memerah dia menjawab, "K–Kalau begitu istrimu ini akan bergantung pada suaminya untuk saat ini."

"Kau bisa mengandalkanku seumur hidup, Ge..." Ucap Wang Yibo.

"Tidak baik jika itu menjadi kebiasaan..." Kata Xiao Zhan sambil tertawa.

"Tidak perlu khawatir, karena aku memang sudah memutuskan untuk memanjakanmu selamanya."

Xiao Zhan mengangguk pada Wang Yibo dan memeluknya.

"Oke... Kalau begitu bantu aku belajar... Aku merasa sel-sel otakku untuk belajar sudah tidak berfungsi dengan baik lagi."

Wang Yibo mengangguk dan tiba-tiba teringat sesuatu, "Ge, tentang rumah yang Ibu dan Ayah katakan, ayo kita beli satu di dekat universitasmu, oke?"

"Didi, jangan membuang-buang uang... Tempat ini sudah besar untuk kita."

"Ge, ayo beli rumah dan biarkan Nenek tinggal bersama kita. Kita bertiga harus hidup bersama." Wang Yibo menyarankan.

Mendengarnya, tanpa pikir panjang, Xiao Zhan mengangguk. Dia benar-benar tidak bisa berhenti mengkhawatirkan Neneknya dan ingin membawanya ke sini, ke Beijing.

Xiao Zhan mencium bibir Wang Yibo dan berkata, "Suamiku yang terbaik!"

"Kalau begitu karena aku yang terbaik, apa hadiah yang akan kau berikan padaku, Ge?" Tanya Wang Yibo, dan mulai memasukkan tangannya ke dalam baju Xiao Zhan.

"Tidak. Tidak malam ini. Kita akan sibuk besok." Xiao Zhan beralasan.

"Ge, ayo lakukan sekali saja."

"Tetap saja tidak, kau selalu kehilangan kendali dan cenderung melakukannya dua kali."

"Tapi terakhir kali, kaulah yang kehilangan kendali Ge..." Wang Yibo menggodanya.

"Aku m–melakukannya?" Xiao Zhan tersipu dan menatap Wang Yibo. "K–Kapan....... Didi!"

Malam terasa panjang bagi mereka berdua... Saat pagi tiba, singa memamerkan aura energiknya, sedangkan sang kelinci sangat lelah.

The Little Prince's Lonely Star (Terjemahan)Where stories live. Discover now