Hey! I Love You!

By Grayfiaaa

3.7K 348 82

Awalnya dia hanyalah seorang gadis yang kesepian karena hal sepele yang dimilikinya sehingga ia sering menjad... More

Interlude
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 6
Chap 7
Chap 8
Chap 9
Pengumuman
Chap 10

Chap 5

201 30 4
By Grayfiaaa

Disclaimer : Jelas bukan punya saya!

Warning : Author Newbie!, OOC! Absolute Typo! All Chara Human!

Pairing : Unknown

Summary : Awalnya dia hanyalah seorang gadis yang kesepian karena hal sepele yang dimilikinya sehingga ia sering menjadi bahan ejekan teman sebayanya, namun semua itu berubah ketika pemuda itu datang sehingga membuat hidupnya lebih berwarna "Hahahaha lihatlah kamu tampak sangat lu-""Aku bukan bahan tertawaan!"

Selamat membaca!

.

.

.

"Yatta! Akhirnya tugas yang diberikan Glenn-sensei selesai juga" Girang Naruto setelah sedari tadi berkutat bersama kedua partnernya yang membuatnya lelah dan juga bosan. Satsuki tersenyum karena setuju dengan apa yang dikatakan Naruto sedangkan Shikamaru terlihat mengetik sesuatu di ponselnya dan kemudian memandang Naruto malas.

"Mendokusei, kau bicara seolah kau yang paling lelah dobe, padahal sebelum kau datang kemari aku dan Satsuki-san sudah terlebih dahulu mengerjakannya sebagian" Sungut Shikamaru kesal karena Naruto tadi terlambat datang.

"Sudahlah Shikamaru-san, Naruto-kun tadi kan tidak sengaja dan juga itu sudah terjadi" Kata Satsuki yang membela Naruto.

"Kau memang sangat pengertian Satsuki-san tidak seperti rusa pemalas ini" Adu Naruto kepada Satsuki sambil menatap Shikamaru kesal.

"Kau terlalu memanjakannya Satsuki-san" Shikamaru memutar bola matanya malas.

"Sudahlah, kalian jangan terus bertengkar lebih baik kita sekarang bersantai dan menunggu Ita-nii untuk pulang. Apa kalian sudah lapar? " Tanya Satsuki apakah kedua temannya sudah lapar atau belum.

"Aku sudah lapar" Shikamaru juga bangun agak kesiangan sehingga ia baru makan 1 kali.

"Aku juga dan jangan melupakan janjimu tadi Satsuki-san tentang Ramen "

" Kita sudah bertamu kuning jangan jadi seenaknya sendiri "

" Tak apa Shikamaru-san lagian aku sudah berjanji kepada Naruto-kun "

"Hahahaha Kali ini aku menang rusa pemalas" Kata Naruto girang karena menang berdebat dengan Shikamaru yang membuat pemuda bersurai nanas itu hanya menatap malas Naruto sambil bergumam 'Terserah'.

"Baiklah, kalau begitu aku ak-"

Piiiip! Piiiip! Piiiip!

"Sebentar, aku angkat telepon dulu" Kata Shikamaru yang mengisyaratkan kedua temannya itu untuk diam. "Ah ya Kaa-san ada apa? Pulang? Kenapa? Oh begitu, baiklah aku akan pulang" Yang diakhiri Shikamaru dengan menutup teleponnya.

"Ada apa Shika?"

"Aku diminta Kaa-san pulang karena ada urusan" Jawab Shikamaru yang kemudian menyusun tas dan peralatannya bersiap-siap untuk pulang.

"Kenapa? Kita masih ditugaskan Itachi-san untuk menjaga Satsuki-san hingga dia pulang. Apa kau ingin menghindari tanggung jawab yang di berikan kepadamu dengan beralaskan kalau kau dipanggil oleh Kaa-sanmu? " Tanya Naruto kepada Shikamaru sedangkan yang di tanya malah melirik Satsuki yang tampak sudah gugup. Shikamaru kemudian menghela nafas dan menatap Naruto dengan malas "Aku serius kuning, jika bukan karena suruhan Kaa-san aku lebih baik disini menghabiskan waktu bersama kalian daripada harus mendapat omelannya yang tidak ada habisnya".

"Hahh yasudahlah pergi sana hushh hushh" Naruto mengusir Shikamaru seperti ayam yang hanya dibalas dengan tatapan malas.

"Baiklah kalau begitu, aku pulang dulu ya dan semoga beruntung Satsuki-san" Pamit Shikamaru meninggalkan sepasang muda-mudi itu.

Sedangkan Naruto yang tak peka malah bertanya kepada Satsuki " Maksutnya semoga beruntung apa ya Satsuki-san? " yang membuat orang yang ditanyai malah pergi meninggalkan ruang tamu itu dengan muka memerah "A-aku mau menyiapkan ramen dulu" katanya sambil pergi terburu-buru ke dapur.

"Aree? Sebenarnya apa yang sedang terjadi sih? Kenapa muka Satsuki-san terlihat memerah ya? Sudahlah, mungkin ia merasa gerah".

.

.

.

.

.

Shikamaru kini sedang duduk di sebuah bangku yang berada di taman tempat Naruto dan Rias bertemu tadi sore. Sambil mengetik Handphonenya ia mengirimkan pesan " Kita sudah tak dapat lagi membantu Satsuki-san, sisanya kita harus menyerahkannya sendiri kepadanya Itachi-san ". Selang beberapa menit ia menerima pesan "Sepertinya kau benar Shikamaru-kun, aku harap Suki-chan berhasil dengan cinta pertamanya ". Shikamaru kemudian membalas pesan tersebut " Yah semoga saja Itachi-san ".

Shikamaru kemudian menatap langit-langit kota Kuoh yang dihiasi oleh banyak bintang dan juga bulan. Namun saat ia sedang asyik menatap hamparan bintang yang bertebaran di langit ia mendapat sebuah pesan 'bukannya sudah selesai?' batin Shikamaru bingung karena Itachi masih mengirim pesan kepadanya. Saat membuka pesan ia mendapati barisan huruf "Arigatou karena telah membantu imoutouku Shikamaru-kun" yang membuat Sasuke tersenyum kecil "Tak masalah, selain itu sudah tugasku untuk menolongnya karena ia merupakan temanku. Naruto mengajariku banyak hal. Ia pemuda yang sangat baik" Dan setelah itu Shikamaru tidak lagi mendapat balasan pesan.

Ia pun memikirkan hal-hal yang terjadi sebelum Naruto datang tadi, sesuatu yang memang mereka rencanakan sengaja untuk Satsuki.

Flashback On

Ting Tong

"Iya tunggu sebentar" Jawab suara dari dalam rumah.

Cklek!

"Oh Shikamaru-san, kamu tidak bersama Naruto-kun?" Tanya Satsuki setelah melihat Shikamaru seorang diri.

"Tidak, rumah kami agak berjauhan dan juga aku sempat tadi mengiriminya pesan untuk berangkat bersama tapi dia tidak membalasnya"

"Oh begitu ya, mari masuk Shikamaru-san" Satsuki mempersilahkan Shikamaru masuk.

Saat mereka sampai di ruang tamu, Shikamaru dapat melihat seorang pria dewasa berumur sekitar 22 tahun sedang membaca majalah. Satsuki mempersilahkan tamunya untuk duduk yang berhadapan dengan Itachi yang sedang membaca majalah. Melihat kehadiran seseorang membuat Itachi menutup majalahnya dan menatap pemuda berambut nanas itu dengan ramah "Aaah jadi kamu salah satu teman dari Suki-chan ya? Perkenalkan namaku Itachi Uchiha" Sambil menyodorkan tangannya untuk berkenalan.

"Perkenalkan namaku Nara Shikamaru, teman sekelas dari Satsuki-san"

"Salam kenal Itachi-san"

"Bukannya kamu bilang kalau kelompok kalian beranggotakan tiga orang? Kalau tidak salah namanya Naruto-kun ya?" Itachi bertanya kepada Satsuki yang sudah duduk disebelahnya.

"Mungkin dia telat Ita-nii sebab sewaktu Shikamaru-san menghubunginya tadi ia tidak menjawab" Yang didukung oleh angukan Shikamaru.

"Ohh baguslah karna sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan denganmu Shikamaru-kun karna kebetulan teman kalian yang bernama Naruto itu belum datang" Ungkap Itachi sambil menatap mata Satsuki.

"Memang apa yang ingin kamu bicarakan denganku Itachi-san?" Tanyanya dengan alis mata terangkat karena ia merasakan sesuatu yang menarik akan terjadi kedepannya.

"Sebenarnya... aku ingin meminta tolong kepadamu"

"Minta tolong? Tolong apa?"

Itachi terdiam ketika ditanya balik oleh Shikamaru sedangkan Satsuki entah kenapa merasakan perasaan yang tak enak akan pertanyaan yang akan diajukan oleh Itachi kepada Shikamaru. Menghela nafas dengan pelan kemudian bertanya tanpa ragu " Maukah kamu membantuku agar... adikku bisa dekat dengan Naruto-kun"

"Haaaahhh?" Shikamaru cengo.

"A-apa?" Gagap Satsuki dengan muka yang sudah memerah padam. Entah kenapa sekarang ia ingin sekali berteriak dan memukul wajah Anikinya sampai ia puas.

"T-tapi bukannya kau sendiri juga belum pernah bertemu dengannya Itachi-san? Aku memang tahu kalau Naruto itu anak baik tapi bukannya kau harus menilainya sendiri secara langsung?" Shikamaru sebenarnya tidak masalah dengan membantu Satsuki untuk lebih dekat dengan Naruto karena ia juga merasa Satsuki juga sangat cocok dengan kuning bodoh itu. Ia juga masih mengingat pembicaraanya kemarin dengan Naruto untuk melindungi Satsuki dari orang-orang yang membencinya. Satsuki? Jangan tanya lagi, muka dia sudah sangat merah sekarang namun disembunyikan dengan menundukkan kepala.

"Tidak, kurasa kalian belum tahu tetapi sebenarnya aku sangat mengenal ayahnya Namikaze Minato. Aku juga pernah bertemu dengan Naruto-kun tapi kurasa ia tak akan mengenaliku karena pada saat itu aku mengenakan masker karena sedang sakit flu. Ia anak yang baik dan aku rasa ia cocok dengan Suki-chan" Ungkap Itachi karena memang ia mengenal baik Namikaze Minato bahkan ia dulu pernah bertemu dengan Naruto meskipun hanya sekali tapi ia langsung tahu kalau pemuda kuning itu anak baik.

"Anda mengenal Minato Jii-san?" Yang dijawab angukan oleh Itachi sedangkan Satsuki menatapnya kaget.

"I-ita-nii tidak pernah bilang kalau pernah bertemu Naruto-kun bahkan mengenal baik ayahnya? "

"Kamu tak pernah bertanya Suki-chan" Yang hanya dibalas senyum kikuk oleh Satsuki.

Sedangkan Shikamaru masih menimang-nimang tentang Itachi yang meminta tolong kepadanya untuk secara tidak langsung sebagai media pendekatan Satsuki kepada Naruto. Sebenarnya ia rasa sudah saatnya Naruto untuk mendapatkan cintanya dan juga ia pikir Inori adalah gadis yang baik. Memang sih jika Inori adalah gadis gendut namun jika dia gadis yang baik dan setia maka pasti kekurangan yang ia miliki itu akan sirna karna kasihnya kepada orang yang dicintainya. Akhirnya setelah sekian lama berkuat dengan pikirannya Shikamaru menyetujui usul Itachi "Baiklah, aku akan membantumu Itachi-san"

"Arigatou Shikamaru-kun dan juga sebenarnya aku sudah menyusun rencana untuk mereka lebih akrab" Itachi tersenyum kepada adik kecilnya.

"Sepertinya kau sebelumnya sudah memperhitungkan kalau aku akan menolongmu Itachi-san"

"Inori bercerita kepadanya bahwa ia memiliki teman sekelas yang baik. Yah berdasarkan kepercayaan adikku itu sudah cukup untukku"

"Jadi apa rencananya? " Itachi kemudian menjelaskan rencana yang telah ia susun kepada mereka berdua.

"Baiklah, kalian sudah mengerti Shikamaru-kun, Suki-chan? "

"Hmmm baiklah aku mengerti"

Itachi kemudian melihat Satsuki yang sedari tadi diam dan tidak menjawab pertanyaannya "Kenapa kamu diam sedari tadi Suki-chan? Apa kamu tak suka karna Aniki merencanakannya sendiri tanpa memberitahumu? Jika kamu tidak suka katakan saja maka kita akan membatalkannya, Aniki tidak marah kok " Ungkap Itachi kepada Satsuki karena ia sendiri juga merasa bersalah kepada imoutounya karena tidak membicarakannya terlebih dahulu dan langsung saja memutuskannya.

Satsuki mengadahkan kepalanya dan menatap Itachi dengan air mata yang sudah menggenang "Kenapa?" Gumamnya "Kenapa kau melakukannya sampai sejauh ini Ita-nii? Padahal aku hanyalah adik nakal yang selalu membuatmu kerepotan tapi kenapa kau memikirkanku sampai seperti ini?" Tanyanya dengan air mata yang sudah membasahi pipi chubbinya.

Itachi kemudian membawa Satsuki ke dalam pelukannya dan mengelus surai reven itu " Suki-chan jika kamu menjadi seorang kakak mungkin kamu akan merasakan apa yang Aniki rasakan. Apakah kamu tahu rahasia seorang kakak? " yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Satsuki dalam pelukan Itachi "Kebahagiaan terbesar seorang kakak adalah melihat adiknya bahagia" Yang membuat Satsuki semakin mengeratkan pelukannya. Shikamaru yang melihat adegan di depannya hanya tersenyum kecil.

"Dasar Imoutou cengeng"

"Hikss biarin"

Setelah beberapa saat akhirnya Satsuki kemudian melepaskan pelukan Mana "Bagaimana kalau kalian segera mengerjakan tugas kelompoknya? Sembari menunggu si pujaan hati Suki-chan datang, Shikamaru bisa menceritakan segala hal tentang Naruo " Usul Itachi yang dijawab dengan angukan oleh Shikamaru namun wajah Satsuki kembali memerah karena Itachi kembali menggodanya.

"Ita-nii berhentilah menggodaku"

"Hai! Hai!"

.

.

Beberapa saat kemudian

.

.

"Jadi Naruto-kun menyukai ramen?" Tanya Satsuki setelah Shikamaru menjelaskan bahwa Naruto sangat menyukai makanan mie tepung kriting yang biasa disebut ramen.

"Ya begitulah, dia menganggap itu sebagai makanan para dewa"

"Aku tak menyangka kalau calon iparku ternyata maniak ramen"

"Hahahaha ya begitulah Itachi-san. Ngomong-ngomong ada yang ingin kutanyakan kepadamu?" Tanya Shikamaru sambil menatap Itachi.

"Tanyakan saja Shikamaru-kun, tidak usah sungkan"

"Sebenarnya aku agak penasaran, bagaimana anda bisa mengenal Minato Jii-san?" Tanya Shikamaru dengan alis terangkat dan Satsuki juga menatap kakaknya menutut penjelasan.

"Iya aku juga penasaran"

"Oh Minato-jiisan, sebenarnya di-"

Ting Tong

Penjelasan Itachi tidak selesai dikarenakan suara bel rumah mereka yang menandakan ada orang yang bertamu  "Aku saja yang membukanya, kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian".

"Satsuki-san?" Shikamaru memanggil gadis raven itu untuk meminta perhatiannya.

"Ya?"

"Ingat, setelah kami berdua nanti pergi kamu harus berjuang Satsuki-san. Mungkin kamu bisa membuatnya lebih terbuka apalagi tentang keadaan matanya itu, tidak pernah ada yang diceritakannya tentang mengapa dan alasannya menggunakan penutup mata"

"Bahkan kamu juga belum pernah diceritakan Naruto-kun" Yang hanya dibalas gelengan oleh anak berambut nanas itu.

"Kalau tidak salah dia pernah bilang kalau itu sebagai tanda ia pernah gagal melindungi seseorang. A-apakah ia sebelumnya pernah memiliki kekasih Shikamaru-san?" Entah kenapa sekarang ia merasa cemburu sendiri dengan pikirannya.

"Aku bahkan baru mendengar itu darimu. Itu tanda baik karena ia mau mulai terbuka kepadamu"

"Baik aku mengerti Shikamaru-san. Aku akan berusaha agar lebih akrab nantinya dengan Naruto-kun"

"Ya selamat berjuang"

Flashback Off

"Haaaahhh aku tak menyangka jika ada seorang gadis yang mau melakukan semua ini hanya untukmu Naruto. Jika aku diposisimu aku mungkin sudah jatuh cinta dengan Satsuki-san yang meskipun fisiknya tidak mendukung tetapi kasihnya tulus. Kau sangat beruntung maniak ramen" Gumamnya sambil berdiri dari bangku yang sedari tadi didudukinya dan segera berjalan pulang karena ia telah cukup lama berada di taman itu.


Another Place

Piip! Piip! Piip!

"Tak masalah, selain itu sudah tugasku untuk menolongnya karena ia merupakan temanku. Naruto mengajariku banyak hal. Ia pemuda yang sangat baik" Itachi terkekeh kecil dengan balasan dari Shikamaru dan memasukkan kembali ponselnya ke saku. Ia sekarang sedang berada di sebuah kafee di salah satu sudut kota Kuoh.

"Ada apa Itachi-kun? Sepertinya kau sedang senang" Pria didepannya mengangkat alisnnya karena melihat senyuman itachi.

"Ahhh tidak ada apa-apa Minato Jii-san, hanya pesan dari adik kecilku. Lebih baik kita melanjutkan rencana acara band kita selanjutnya".


To Be Contiuned

Author Note:

Mungkin banyak  yang sadar kenapa ada nama tokoh luar di cerita ini. Itu karena sebenarnya aku sudah menulis ceritanya sangat lama akan tapi baru kupload sekarang. Jadi jangan heran kalau ada nama terselip seperti Mana atau Inori karena ini merupakan hasil pengeditan cerita awalku yang mentok. Ceritanya hampir kuubah total dan yah mungkin endingnya juga akan berbeda. Cerita ini plagiat? Tidak, aku berani bertaruh kalian tidak akan menemukannya dimanapun selain disini.

Jika ada saran dan masukan saya sangat berterimakasih. Apabila ada yang memberikan kritikan saya juga terima namun disampaikan dengan bahasa yang baik dan dapat memberikan solusi yang baik agar cerita ini dapat lebih baik kedepannya. Ada perbuatan dan salah kata yang saya ucapkan saya meminta maaf.

.

See You In Next Chapter 


Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 7.5K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
6.4M 331K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
628K 45.1K 40
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
409K 2.1K 16
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.