Hey! I Love You!

By Grayfiaaa

3.8K 348 82

Awalnya dia hanyalah seorang gadis yang kesepian karena hal sepele yang dimilikinya sehingga ia sering menjad... More

Interlude
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 5
Chap 6
Chap 7
Chap 8
Chap 9
Pengumuman
Chap 10

Chap 4

201 28 4
By Grayfiaaa

Disclaimer : Jelas bukan punya saya!

Warning : Author Newbie!, OOC! Absolute Typo! All Chara Human!

Pairing : Unknown

Summary : Awalnya dia hanyalah seorang gadis yang kesepian karena hal sepele yang dimilikinya sehingga ia sering menjadi bahan ejekan teman sebayanya, namun semua itu berubah ketika pemuda itu datang sehingga membuat hidupnya lebih berwarna "Hahahaha lihatlah kamu tampak sangat lu-""Aku bukan bahan tertawaan!"

Selamat membaca!

.

.

.

Malam hari di kota Kuoh sangatlah indah apalagi dengan langit yang cerah tanpa tertutup awan sedikitpun sehingga menampilkan cahaya Bulan yang bersinar terang menyinari bumi. Suara hewan malam seperti jangkrik dan belalang menandakan bahwa kota Kuoh masihlah asri dan hijau dengan banyaknya tumbuhan yang tertanam di setiap sudut kota. Namun focus sekarang tertuju kepada salah satu rumah yang berisi dua bersaudara yang sedang menikmati makan malam mereka di meja makan.

" Jadi... bagaimana sekolahmu hari ini Sasuke-chan? " Tanya Itachi dengan nada mengejek dan juga kesal karena dikerjai oleh adiknya. Yah ia harus berdebat kurang lebih 30 menit lamaanya karena tidak menemukan namanya.

Sedangkan Satsuki hanya menjawabnya dengan cengengesan "Teheee, gomen Ita-nii, dan juga menyenangkan! Glenn-sensei guru yang sangat jenius karena bisa memberikan penjelasan yang mudah padahal jika menurut teori yang aku baca di buku seharusnya apa yang diterangkannya itu sukar untuk dimengerti. Teman-temanku juga orang-orang baik bahkan mereka menawariku bento mereka karena aku lupa membawa bento tadi pagi. Tetapi... " Tiba-tiba wajah Satsuki terlihat murung.

"Tetapi apa Suki-chan?" Tanya Itachi bingung karena melihat imoutounya tiba-tiba sedih padahal awalnya tadi ia terlihat senang menceritakannya.

"Tetapi semenjak aku dan Naruto-kun berangkat bersama tadi pagi ia terlihat sengaja menjauhiku bahkan sewaktu istirahat tadi ia seperti sengaja tidur untuk menghindariku. Tidak hanya hari ini namun beberapa hari belakangan juga begitu" Terang Satsuki dengan senyum masam.

Kretak!

Sumpit yang dipegang Itachi untuk memakan ramennya pun patah karena mendengar penjelasan adiknya barusan. Marah. Ia sangat marah dengan pemuda yang bernama Naruto itu dikarenakan adiknya seperti diberikan harapan yang sangat tinggi dan kemudian dijatuhkan dengan tidak hormat. Menurutnya lebih baik pemuda itu sedari awal terang-terangan bahwa ia tidak menyukai adiknya daripada munafik seperti ini.

"Apa maksud pemuda itu? Apa ia bermaksud memberimu harapan tinggi dan kemudian dijatuhkan begitu saja? Sepertinya Aniki harus memberinya pel- " " Tetapi Ita-nii-" Jujur saja, baru kali inilah Itachi dapat melihat Satsuki tersenyum sebahagia itu semenjak kematian orangtua mereka. Senyuman itu seperti seseorang yang sedang jatuh cinta dan juga disaat yang bersamaan menunjukkan bahwa ia sangat bahagia.

Satsuki kemudian menjelaskannya yang dimulai dengan pembagian kelompok oleh Glenn-sensei yang diakhiri dengan percakapan kecil antara Naruto dengan Shikamaru.

"K-kamu serius kalau dia mengatakan itu? Dan juga apa kamu tidak salah dengar" Tanya Itachi dengan muka yang kaget karena mendengar alasan Naruto itu.

"Aku yakin jika dia mengatakan itu Ita-nii dan juga telingaku masih sehat sampai saat ini " Tegas Sasuke yakin dengan apa yang didengarkannya tadi.

Itachi yang mendengar itu hanya terdiam sambil memikirkan apa yang dikatakan imoutounya barusan. Mengorbankan diri sendiri menjadi kesepian agar temannya tidak diejek dikarenakan dirinya? Heck! Jujur saja, menurutnya itu hanya ada di dalam film-film romance yang sering ia tonton bersama adiknya. Tetapi sekarang adiknya itu menceritakan bahwa Naruto adalah seseorang yang berani mengorbankan dirinya untuk teman-temannya yang membuatnya harus percaya bahwa orang yang seperti itu memang benar-benar ada di dunia nyata.

"Oh ya, bukannya tadi kamu berkata besok sore kalian akan kerja kelompok disini? Jam berapa?"

"Jam 5 sore. Sepertinya aku harus membersihkan rumah dulu dan membeli beberapa cemilan"

"Hai hai aturlah sesuai keinginanmu. Oh iya, sepertinya Aniki tidak merasa asing dengan nama Naruto. Dari semalam kamu hanya menyebut namanya saja tanpa marganya"

"Nama lengkapnya Namikaze Naruto. Apa Ita-nii mengenalnya?"

'Namikaze Naruto?' "A..aahhhh tidak, hanya perasaan Aniki saja kok"

"Ohhh begitu, kalau begitu aku mau membersihkan piring kotor dulu" Satsuki kemudian mengambil piring kotor dan langsung menyucinya di wastafel meninggalkan Itachi yang masih tenggelam dalam fikirannya.

Kini tinggallah Itachi yang masih duduk di meja makan dengan beberapa hal dipikirannya. Ia memikirkan imoutounya yang mulai berubah semenjak pindah ke Kuoh khususnya setelah ia mengenal pemuda pirang yang bernama Namikaze Naruto. Ia senang karena imoutounya itu terlihat lebih ceria dan juga sudah memiliki teman tanpa memandang sebelah mata akan perawakan imoutounya.

"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, bukan begitu Minato-jiisan?" Gumamnya sambil tersenyum kecil.

.

.

.

Skip Time

.

.

.

"Sial! Kenapa tadi aku bisa ketiduran setelah makan siang? Padahal sore ini aku ada kerja kelompok di rumah Satsuki-san. Aku harus cepat-cepat karena sudah terlambat setengah jam " Gumam seorang pemuda berambut pirang sambil menambah laju kecepatan sepedanya. Ia mengendarai sepedanya terburu-buru karena sudah terlambat selama setengah jam dan ia tidak ingin membuat kedua temannya itu lebih lama lagi menunggunya.

Namun disaat-saat ia melewati taman untuk menuju ke rumah Satsuki ia melihat sesosok gadis bersurai merah crimson sedang duduk di bangku taman sambil menundukkan kepalanya sehingga Naruto tidak dapat melihat ekspresi gadis itu. Ia yakin kalau itu adalah Rias Gremory tetapi apa yang dilakukannya seorang diri di taman sore-sore begini? Karena didorong rasa penasaran yang tinggi ia pun memutuskan untuk menghampiri gadis itu.

"Selamat sore Rias-san. Apa yang kamu lakukan di taman sore-sore begini? " Tanya Naruto dengan ramah setelah turun dari sepedanya namun bukan sapaan balik yang ia dapatkan melainkan suara isak tangis dari gadis didepannya.

Hiks Hiks Hiks

'SALAHKU APA KAMI-SAMA?' teriaknya dalam hati sambil menangis anime karena ia hanya menyapa gadis didepannya tetapi balasan yang ia dapat malah tangisan dari gadis itu.

"Eeeeeeerrrr g-gomen Rias-san tapi aku salah apa ya?" Tanyanya lagi dengan kikuk karna tidak tahu permasalahan apa yang terjadi dengan gadis yang berada di depannya tetapi gadis di depannya masih tetap saja menangis dan mengabaikan Naruto sehingga lama kelamaan membuat Naruto gerah karena ia masih ada tugas kelompok saat ini.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi kepadamu Rias-san tetapi aku harus pergi karna aku sudah terlambat kerja kelompok di rumah Satsuki-san" Kata Naruto dan kemudian menaiki sepedanya untuk melanjutkan kembali perjalanannya ke rumah Satsuki.

Grep!

Naruto kemudian memalingkan mukanya kebelakang saat merasakan ada seseorang yang menarik bajunya dan saat ia melihat pemilik tangan itu ia dapat melihat wajah cantik yang masih terurai air mata dan menatap dirinya yang seolah-olah meminta dirinya untuk menemaninya.

' Apa ia sedang memiliki masalah yang berat? Aku sebaiknya menemaninya dahulu karna ia sedang merasa sedih lagi pula Tou-san mengajarkanku untuk menolong seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan' Naruto kemudian duduk disamping Rias setelah gadis itu melepaskan tangannya dari bajunya.

Keheningan melanda mereka beberapa saat karena tidak ada yang memulai pembicaraan dan juga Rias tampaknya sudah berhenti menangis sehingga sekarang keadaan mereka seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Naruto ingin memulai pembicaraan namun sepertinya lebih tepat jika gadis itu menjelaskan masalah yang sedang dialaminya tetapi karena ia jengah karena gadis itu tidak kunjung bicara ia pun memutuskan bertanya "Ada ap-" "Penghianat" Gumam Rias tiba-tiba.

"Eh" Oke, sekarang Naruto mulai kebingungan karena gadis itu tiba-tiba mengatakan 'Penghianat'. Namun belum sempat ia memproses apa yang dimaksud oleh gadis itu, Rias mulai menjelaskan masalahnya dengan pelan "Tadi selepas pulang sekolah aku mengatakan kepada Issei untuk tidak menungguku pulang karena aku ingin ke Mall bersama Akeno dan Sona. Tetapi saat aku berpisah dengan Akeno dan Sona untuk pulang aku melihat Issei sedang berciuman dengan seorang gadis bersurai biru di sebuah gang dekat Mall itu. Aku yang tidak tahan melihat itu kemudian berlari ke taman ini dan menangis sampai akhirnya kau datang kesini Naruto ".

Naruto yang mendengar itu memandang sendu Rias karena ia terlihat patah hati karena pacarnya yang merupakan orang yang sangat disayangi dan dicintainya malah menghianatinya. Marah. Ia marah kepada Hyoudou Issei karena pemuda itu malah berhianat kepada gadis yang mencintainya tapi ia tahu, ia tidak berhak ikut campur karena ia merupakan 'orang luar'.

Pukk!

Rias kemudian melihat siapa pemilik tangan yang mengelus surai crimsonnya dan saat ia melihat pemilik tangan itu ia dapat melihat orang yang sedang menatap dirinya dengan pandangan lembut yang seolah-olah berkata 'Aku tahu kalau itu sangat menyakitkan tetapi tenang saja aku disini akan menghiburmu' yang membuat air matanya kembali mengalir.

"Menangislah sekencang-kencang yang kau bisa tetapi setelah itu tersenyumlah" yang membuat Gadis merah itu memeluk Naruto dan menangis didalam pelukan pemuda itu yang membuat kaos yang dipakai Naruto saat ini menjadi basah karena tangisan gadis itu. Naruto kemudian mengelus surai merah itu pelan agar sang empunya surai itu merasa tenang dan nyaman.

Setelah beberapa saat gadis itu mulai tenang dan melepaskan pelukannya dari Naruto dengan muka yang memerah" Bagaimana? Apa kamu sudah merasa baikan?" Tanya Naruto setelah Rias melepaskan pelukannya.

"S..sudah d..dan A..Arigatou karena telah menghiburku" Gumamnya sambil menundukkan kepalanya karena merasa malu telah menangis didepan pemuda itu bahkan memeluknya padahal ia sering mengejek dan menghinanya tetapi kenapa pemuda ini malah mengiburnya?

"Sama-sama, sudah tugasku kan menghibur temanku yang sedang bersedih? "

" Teman? Mengapa kau menganggap aku temanmu? Padahal aku sering mengejek dan menghinamu tetapi kenapa kau masih menganggapku temanmu? " Tanya Rias dengan rasa bersalah karena ia sering menghina pemuda pirang itu tetapi kenapa pemuda itu masih menganggapnya teman bahkan menghiburmya saat ia bersedih seperti saat ini? Ia sungguh tidak mengerti.

"Tou-sanku mengajariku agar aku tidak dendam kepada orang-orang yang melakukan hal yang tak baik kepadaku, meski awalnya agak sulit tetapi akhirnya aku sudah mulai terbiasa memaafkan orang-orang yang berbuat tak baik kepadaku" Entah kenapa Rias kagum akan kebaikan hati dan ketegaran yang dimiliki oleh Naruto.

"Aku tak tahu harus berkata apa tetapi terimakasih telah menghiburku dan memaafkanku"

"Ah... ya tak masalah, ngomong-ngomong aku pamit dulu ya soalnya aku mau pergi kerja kelompok apalagi aku sudah telat selama 1 jam, semoga saja mereka tak marah hehehehe" Naruto kemudian berdiri dan berjalan ke arah sepedanya yang ia parkirkan beberapa meter dari bangku taman yang mereka duduki saat ini.

"Begitu ya? Maaf karna telah membuatmu terlambat" Sesal Rias karna ia merasa dirinyalah penyebab pemuda pirang itu terlambat.

"Tak apa, lagian sewaktu belum aku bertemu denganmu aku juga sudah terlambat dan satu lagi Rias-san..." Naruto kemudian menaiki sepeda yang ia miliki.

"... Jika kau memiliki masalah datanglah kepadaku dan aku akan menghiburmu " Naruto langsung mendayuh sepeda miliknya dan mulai menjauh dari Rias. Sedangkan Rias yang mendengar itu perlahan timbul rasa hangat di hatinya karena pemuda itu sangat peduli padanya padahal ia sudah berbuat jahat kepadanya. Entah darimana datangnya keberanian yang ia miliki tiba-tiba hatinya tergerak untuk meneriakkan sesuatu "ARIGATOU NARUTO-KUN" yang dibalas dengan lambaian tangan tanpa menolehkan kepalanya ke belakang.

Tinggallah Rias seorang diri di taman itu namun berbeda dengan yang tadi, jika yang tadi ia bersedih karena pacar yang dicintainya telah selingkuh darinya sekarang ia merasa senang karena pemuda pirang itu telah mengiburnya dari ketepurukannya. Saat ia berada di dekat pemuda itu tadi ia merasakan perasaan yang berbeda saat bersama Issei, ia merasa hangat saat berada di pelukan pemuda itu tadi. Mengingat soal pelukan perlahan wajahnya memerah malu karena ia telah memeluk seseorang yang ia anggap dulu adalah musuh yang sekarang menjadi temannya.

"Kau memang orang yang baik dan juga kuharap nanti kedepannya kita bisa lebih akrab Naruto-kun" Gumamnya dan berjalan kearah halte terdekat untuk pulang ke rumahnya.

.

.

.

.

.

Ting Tong

Cklek

Tanpa melihat siapa yang membuka pintu, Naruto langsung saja meminta maaf dengan berposisi sujud " Gomenasai! Hontou ni gomenasai! Aku tadi ketiduran setelah makan siang. Aku janji kalau aku tidak akan lagi ketiduran jika ada kerja kelompok" yang membuat pria di depannya terkikik geli karena tingkah konyol si pemuda pirang.

"Hahahaha aku tak menyangka kalau apa yang dikatakan Suki-chan ternyata memang benar" Tawa pria didepannya. Naruto kemudian segera berdiri karena ia menyadari bahwa bukan suara Satsuki yang didengarnya melainkan orang lain.

" A...ano apa ini rumah kediaman Uchiha Satsuki atau aku salah alamat? " Tanyanya dengan kikuk karena telah bertingkah konyol di depan orang yang baru di jumpainya.

"Tidak, kau benar kalau ini adalah kediaman Uchiha Satsuki dan aku adalah Anikinya Uchiha Itachi" Itachi tersenyum ramah.

"Ooh begitu ya, kukira aku salah alamat hehehe"

"Kalau begitu cepat masuklah, mereka sudah sedari tadi mengerjakannya karena lelah menunggumu yang tak kunjung datang" Kata Itachi sambil mempersilahkan Naruto masuk.

Naruto mengangukkan kepalanya dan segera saja masuk setelah Aniki Satsuki mempersilahkannya untuk masuk "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya?" Gumam Itachi pelan dengan tersenyum kecil namun tak dapat di dengar oleh Naruto karena pemuda itu sudah terlebih dahulu masuk.

.

.

.

"Mendokusei! Kenapa kau bisa ketiduran? Gara-gara kau kami terpaksa mengerjakannya berdua lebih awal padahal jika kau datang sedari tadi pasti pekerjaan ini lebih cepat selesai "

"Hei-hei aku kan sudah minta maaf dan juga itu tadi terjadi karena unsur ketidaksengajaan, benarkan Satsuki-san?"

"Apa yang dikatakan Shikamaru-san benar Naruto-kun. Jika kamu sedari tadi cepat datang pasti pekerjaan ini selesai lebih cepat"

"Bahkan Satsuki-san juga? Aku tidak menyangka kalau kamu lebih mendukung rusa pemalas ini daripada aku Satsuki-san " Sangka Naruto dengan muka yang 'sok' sedih.

"E...eto bukan karena aku mendukung Shikamaru-san tapi aku hanya mengatakan kenyataan saja Naruto-kun" Jawab Satsuki dengan kikuk karena melihat Naruto yang memasang ekspresi 'sok' sedih.

"Sungguh teganya dirimu Satsuki-san"

"A...ano" Satsuki menjadi salah tingkah karena melihat wajah memelas Naruto.

"Suki-chan"

Seketika ketiga remaja itu menghentikan perdebatan mereka dan menoleh kesamping saat suara seorang laki-laki dewasa memanggil salah satu dari mereka. Disana sudah terlihat seorang Uchiha Itachi sudah mengganti pakaiannya untuk berpergian ke luar.

"Aniki ada janji dengan manajer untuk membicarakan sesuatu, kalau mau makan kau bisa memasak Suki-chan dan juga... "

Itachi menggantungkan kalimatnya sambil menatap tajam dua pemuda yang berada di kanan-kiri Satsuki "...Jika kalian berani berbuat macam-macam kepada imoutouku yang manis itu saat aku tidak ada di rumah maka..." Itachi kembali menggantung kalimatnya dan menatap tajam dua pemuda itu sedangkan yang ditatap menjadi keringat dingin karena mereka seperti melihat sesosok shinigami di belakang Itachi.

"... Maka kalian akan aku kirim ke rumah sakit dengan keadaan yang 'sedikit memprihatinkan', kalian mengerti?" Yang langsung saja mereka menganggukkan kepala dengan masih berkeringat dingin karena tidak ingin membuat masalah dengan sesosok shinigami.

"Baiklah kalau kalian mengerti dan aku titip Suki-chan kepada kalian hingga aku pulang"

"Hi-hingga pulang? Ja-jadi k-kami harus menunggu hingga Itachi-san pulang?" Tanya Shikamaru dengan tergagap.

"Tentu saja! Apa ada masalah dengan itu?" Tanya Itachi dengan masih tersenyum 'manis' yang dijawab dengan gelengan cepat dari kedua pemuda itu.

"Bagus, kalian memang pemuda yang baik. Kalau begitu Aniki pamit dulu Suki-chan, Ittekimasu"

"Itterashai" yang hanya dijawab oleh Satsuki karena kedua pemuda di sampingnya masih ngeri karena mereka seperti melihat sesosok shinigami dibelakang Itachi.

"Semoga berhasil Suki-chan, selanjutnya ku serahkan padamu Shikamaru Nara" Gumam Itachi tersenyum setelah keluar dari kediamannya.

.

Sementara itu di dalam rumah

.

"Aku berjanji tidak akan membuat masalah denganmu Satsuki-san. Aku masih sayang dengan nyawaku" Gumam Naruto.

"Hahahaha jangan berfikir seperti itu. Sebenarnya Aniki adalah sosok kakak yang baik dan juga sangat perhatian kepadaku" Kata Satsuki sambil tersenyum mengingat Anikinya yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua karena sanak keluarga mereka sudah tidak ada lagi.

"Kamu beruntung memiliki kakak yang baik Satsuki-san".

"Yah aku sangat beruntung Naruto-kun walaupun terkadang dia mengerikan hehehehe "

"Lebih baik kita mengerjakan pekerjaan kita agar bisa bersantai dan juga setelah selesai ini aku akan membuatkan kita bertiga ramen. Kamu suka kan Naruto-kun?"

"Waaaaah darimana kamu tahu kalau aku sangat menyukai ramen Satsuki-san?"

"Hanya menebak" katanya sambil tersenyum melirik Shikamaru.

"Kamu hebat ya bisa menebak makanan kesukaanku? Tipikal istri idaman" katanya girang tanpa menyadari jika orang yang dibicarakan sudah memerah.

"A...arigatou Naruto-kun" kata Satsuki sambil tersenyum malu-malu.

"Dasar kuning tidak peka"

"Hei! Apa maksudmu rusa pemalas?"

"Tidak ada dan ayo kita kerjakan tugas kita. Berbicara tidak akan membuat tugas kita kunjung selesai"

""OK""

To be Continued

Author Note: Well fanfiction ini memasukkan beberapa karakter anime lain (Crossover) karena pengen aja gitu hahaha. Semoga ini tidak mengurangi minat kalian membaca cerita yang saya tulis. Jika ada kesalahan kata maupun bahasa mohon dimaklumi dan saya sangat menghargai bila ada saran dan masukan. Btw, ini aku sedang senggang makanya bisa update cepat hehehe (mungkin kalau bosan 2-3 hari udah up kalau sibuk mungkin 1 minggu). Sekian dan terimakasih!

Continue Reading

You'll Also Like

318K 2.7K 18
WARNING 21+ **** Jeriko mesum, Jeriko sangean, Jeriko nafsuan. Jeriko sudah memiliki lebel yang sangat buruk dalam otak Keyna. Tapi, kenyataan dunia...
246K 18.5K 43
Nara, seorang gadis biasa yang begitu menyukai novel. Namun, setelah kelelahan akibat sakit yang dideritanya, Nara terbangun sebagai Daisy dalam dun...
4.5M 132K 88
WARNING ⚠ (21+) πŸ”ž π‘©π’†π’“π’„π’†π’“π’Šπ’•π’‚ π’•π’†π’π’•π’‚π’π’ˆ π’”π’†π’π’“π’‚π’π’ˆ π’˜π’‚π’π’Šπ’•π’‚ π’šπ’ˆ π’ƒπ’†π’“π’‘π’Šπ’π’…π’‚π’‰ π’Œπ’† 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 π’π’“π’‚π’π’ˆ π’π’‚π’Šπ’ 𝒅𝒂𝒏 οΏ½...
1.6M 185K 50
Sebagai putra sulung, Harun diberi warisan politik yang membingungkan. Alih-alih bahagia, ia justru menderita sakit kepala tiada habisnya. Partai ya...