Sebenarnya, lima sekawan kesayangan warga ini nggak ada yang nggak aneh. Yang membedakan cuma kadar keanehannya aja. Apalagi anaknya Pak RT.
Pagi ini, Donghyun melihat suatu kejanggalan antara Joochan sama Suyun. Donghyun ngira mata dia mulai rabun, tapi ternyata enggak. Apa yang dia lihat benar adanya.
"Kak."
"Oy! Baru dateng?"
Donghyun memicingkan mata. Yang dari sononya udah sipit, jadi tambah sipit. Ini Joochan sama Suyun SEJAK KAPAN JADI AKRAB?
"Kak," Suyun nyapa Donghyun juga.
"Ya," balas Donghyun sekenanya.
ANEH. ANEH BANGEETTTT.
"Sejak kapan, Chan?" tanya Donghyun tanpa basa-basi.
"Apanya?" Joochan malah balik nanya.
"Elu, sama si Suyun. Sejak kapan berani sapa-sapaan? Biasanya kayak orang gak kenal," cerocos Donghyun.
"Hah? Emangnya lo gak pernah liat gue nyapa dia?" dahi Joochan berkerut waktu lihat Donghyun yang masih setia dengan raut wajah penuh kekepoan.
"Jadi... udah buka hati nih?"
Joochan menghela nafas, "Udah sarapan belum?"
"Apaan dah?"
"Masih pagi kok udah ngaco."
Emangnya ada apa sih di antara Joochan sama Suyun sampai mereka bisa berani berinteraksi dengan leluasa?
Gini ceritanya.
Waktu peringatan 17an kemarin, padus sekolahnya Joochan kan diundang buat ngisi upacara di Kantor Pemda. Semua berjalan seperti biasa, sampai akhirnya waktu mereka lagi nyanyi lagu daerah buat hiburan. Mereka bawain pagu Paris Barantai dan pakai koreografi. Posisinya Joochan ada di belakang Suyun. Lagi enak-enak "Kotabaru gunungnya Bamega", tangannya Joochan kena kepala Suyun. Itu yang pertama.
Yang kedua, Suyun nyelametin HP Joochan yang hampir jatuh karena kesenggol orang waktu bubaran acara. Tau sendiri kan HP baru, pasti disayang-sayang banget.
Yang terakhir: selesai acara, mereka semua makan bareng. Disitu Joochan gak sengaja duduk deketan sama Suyun, kemudian ngobrol deh. Rame-rame sih ngobrolnya, tapi Joochan sama Suyun bisa nyambung juga. Akhirnya mereka udah nggak awkward lagi.
"Bagus lah kalau mereka udah akrab. Biar Joochan nggak star syndrome. Siapa tau dia sok ngartis dan nganggep Suyun fans beneran," kata Yeri waktu denger ceritanya Suhyun tentang Joochan dan si Adik kelas.
Donghyun akhirnya tau karena dia emang sengaja kepoin Joochan ke Suhyun. Abisnya aneh aja dalam waktu sekejap langsung berubah drastis.
"Selama Joochan nggak ngasih harapan lebih mah aman sih," kata Suhyun.
"Nah itu," timpal Donghyun. "Tapi semoga aja gak kejadian."
Kalau Donghyun perhatiin, tatapan Suyun ke Joochan tuh beda. Selama ini dia udah khatam banget mergokin orang-orang di sekitarnya yang lagi kasmaran. Mulai dari Joochan naksir Kak Soyun, lanjut Jibeom ke Yuqi, Jiae sama Daeyeol, sekarang Suyun ke Joochan.
Lagian Donghyun juga normal keleeuuss. Dia juga pernah naksir cewek.
"Emang si Suyun beneran naksir? Apa cuma ngefans?" tanya Jibeom. Diem-diem dia ikut ngerumpi, padahal pacarnya lagi nyicil PR buat besok.
Btw si Joochan lagi tidur makanya gak ikut ngobrol.
"Naksir gak naksir kalau dibaperin pasti ujung-ujungnya naksir," kata Yeri. "Si Yuqi juga awalnya gak suka sama lu, terus gara-gara ditolongin pas nembus jadi baper."
"YERIIIIII!" amuk Yuqi. Meskipun dia fokus ngerjain soal, telinganya masih awas banget buat dengerin obrolan.
"DEEUUHHHH SALTING!" ledek Woojin. Tapi dia ngeledek ke Jibeom yang lagi sok cool padahal mah dalam hati AKSHDDEIDJRJDSKDJDJDJK.
"Tuh! Makanya jadi cowok jangan lelet! Percuma otak pinter kalau gak bisa deketin cewek mah," cibir Donghyun.
"Halaahh. Yang dibaperin juga gak peka. Sama aja boong," sekarang Woojin narget Yuqi. "Untuuuuunggg jadi beneran. Kalau gak jadi, fix ada yang galau berat."
"Naon sih," omel Jibeom.
"Udah ah! Ini jam bera—oh, abis ini jam makan siang. Gue mau beli corndog, kalian ada yang mau juga gak?" tanya Yuqi.
"GUE!" sahut Joochan. "Mau yang jumbo, yang pake kentang. Gak pedes."
LAH UDAH BANGUN BOCAHNYA?
Semuanya langsung nengok ke Joochan yang ternyata udah bangun tapi masih kriyep-kriyep. Apa ya... nyawanya belum kekumpul gitu. Tapi begitu denger makanan langsung nyambung.
"Emang kenyang makan siang pake itu doang?" tanya Woojin.
"Gue bawa makanan dari rumah. Aman cuy," jawab Joochan.
"Lo yang ambil ke depan ya Chan," titah Yuqi.
"Iyeeee," jawab Joochan.
TUMBEN.
Hari Rabu gini tuh banyak jamkos. Makanya Joochan mau-mau aja disuruh ngambil makanan ke depan. Biar ada kegiatan gitu. Pasti kalian juga pernah kan waktu sekolah ada satu hari yang lebih banyak nganggurnya? Kalau gak ada berarti anda kurang beruntung.
"Ini COD atau udah pake e-wallet?" tanya Joochan sebelum berangkat menemui abang ojol pembawa corndog.
"Udah dibayar," jawab Yuqi.
"Wokeh."
"Bisa sendiri kan, Chan? Nanti dari sini luruuss—"
"Gue pake Google map."
Joochan berangkat sendirian ke gerbang buat nungguin abang ojol. Bel belum bunyi, tapi di luar udah mulai rame karena tinggal beberapa menit lagi udah jam istirahat kedua. Anak rohis udah ada yang bersiap adzan ke Masjid. Waktu Joochan ngelewatin depan Ruang TU, ada Suyun keluar dan jalan ke arah gerbang juga.
"Eh, Kak..." kata Suyun.
"Ngapain?" tanya Joochan.
"Abis ngumpulin pas foto. Kakak mau kemana?"
"Ke depan, ngambil makanan."
Suyun ngangguk, "Sama, aku juga mau ke depan."
Aduh, batin Joochan. Bukan masalah sama-sama mau ke depan sih, tapi Suyun tuh kalau ngomong pakai aku-kamu.
Gak ke Joochan doang sih, ke semua kakak kelas. Suyun bilang dia ngerasa gak sopan ngomong pakai gue-lo ke kakak kelas. Harusnya Joochan nggak perlu ngerasa gimana-gimana kan? Soalnya bukan ke dia doang pake aku-kamu.
"O-oohh, yaudah bareng aja..." balas Joochan agak kikuk. "Mau ngambil makan juga?"
"Iya, Kak."
Akhirnya mereka jalan berdua ke gerbang. Disana cuma ada Pak Satpam yang lagi ngopi dan beberapa murid lain yang juga nunggu pesanan gofud.
"Pesen apa, Kak?" tanya Suyun.
"Corndog. Lo?"
"Rice box, Kak."
"Oohhh yang di depan Indomei bukan?"
"Iyaa. Nyari yang deket aja hehehehe..."
Suyun bener-bener nyantai ngobrol sama Joochan, tapi somehow Joochan ngerasa gugup. Spesifiknya sih karena dia diajak ngobrol pakai aku-kamu, dan posisinya berdua doang.
Ternyata ojolnya Suyun sama Joochan datang barengan.
"Atas nama Suyun."
"Atas nama Yuqi."
Jadinya mereka balik berdua lagi deh sambil nenteng kantong plastik di tangan masing-masing. Punya Suyun isinya lebih banyak, dan sekarang dia lagi kewalahan bawa kreseknya. Sedangkan Joochan cuma bawa satu.
"Sini gue bantuin," kata Joochan.
Suyun lagi nata isi kreseknya di meja kecil depan Pos Satpam. "Gak usah, Kak. Aku coba telepon temenku aja," tolak Suyun. Nggak enak kalau Joochan bantuin bawa, harus jalan jauh ke kelasnya Suyun di lantai 2.
Di sisi lain, Joochan ngerasa berhutang budi karena HP dan ngerasa bersalah juga gak sengaja mukul kepalanya Suyun waktu tampil padus. Jadinya dia setengah maksa.
"Gapapa. Keburu gak enak," kata Joochan sekali lagi. "Nggak usah ngerasa sungkan. Kayak sama siapa aja dah."
Kalau boleh salto mah Suyun salto sekarang juga. MIMPI APA GUE SEMALEM? gitu. Rasanya kayak dinotis sama idola. Dia sampai bisu saking gugupnya lihat Joochan bawain kresek makanan punya dia.
Suyun ngambil sendiri karena sekalian ada perlu ke TU. Dia kira bisa laaah kalau cuma dua kresek, ternyata repot ugha say. Mana panas pula kan makanannya.
"Ayo! Malah bengong," tegur Joochan.
Ternyata Joochan udah jalan duluan beberapa langkah, terus nengok ke Suyun yang masih mematung di tempat. Suyun langsung kelabakan ngambil satu kresek yang tersisa di meja, kemudian nyusul Joochan.
"Yang satu aku bawa aja Kak," kata Suyun.
"Gak usaahh, ribet lagi ntar. Ini udah gue tata," tolak Joochan. "Belum tentu bisa juga kan bawanya?"
Joochan ngomong gitu sambil ngelirik tengil ke Suyun. Dalam hati Suyun menjerit meneriakkan nama musuh Boboiboy:
ADUDUUUUUU
"Rombongan ya yang mesen?" Joochan berusaha ngelanjutin obrolan supaya nggak canggung.
"Iya, Kak. Bareng-bareng berlima," jawab Suyun. "Kalau itu... punya temen Kakak? Atau gimana?"
"Bareng-bareng juga sih, tapi belinya pake akun temen gue si Yuqi."
"Yuqi...." gumam Suyun. "Kak Yuqi itu... yang pacaran sama temennya Kakak ya?"
"Ho'oh, kenapa emang? Jangan bilang lu naksir Jibeom?"
Suyun langsung menggeleng heboh. "B-bukan aku, Kak. Ada temen aku—"
MALAH KECEPLOSAN.
"Siapa hayooooo?" gurau Joochan. Lagi-lagi dia masang wajah jahil.
"Nggak naksir sih Kak, cuma seneng aja... gimana ya..." Suyun bingung sendiri. "Tapi temenku udah tau kok kalau Kak Jibeom punya pacar."
"Ada niatan nikung nggak? Enggak kan?"
"Enggak lah, Kak! Dia lagi deket sama Kak Yohan."
Hmmmm Suyun ember juga ternyata....
"Bagus lah," respon Joochan. "Lagian temen gue itu udah bucin banget sama ceweknya. Nggak keliatan sih, tapi aslinya bucin banget. Padahal ceweknya kek barongsai."
Suyun ketawa ngakak. Bisa-bisanya Yuqi disamain sama barongsai. Padahal seinget Suyun, si Yuqi itu cantik. "Kok barongsai, Kak?"
"Iya. Belum tau aja si Yuqi kalau lagi ngamuk. Persis barongsai lagi atraksi," jawab Joochan. "Sabuk hitam taekwondo sih, nggak heran... Beda banget sama Jibeom yang hobinya rebahan."
Ternyata Joochan sama aja embernya. Cucok.
Pemandangan Suyun dan Joochan jalan bareng ini tentunya mengundang kehebohan, terutama di kalangan teman terdekat Suyun. Teman-temannya Suyun lagi nongkrong di depan kelas, dan begitu lihat Suyun sama Joochan datang mereka langsung heboh sendiri.
"Pada kemana siihh gue LINE gak ada yang jawab?" protes Suyun.
"Udah gue jawab kok. Lo yang nggak ngeread," balas salah satu temannya Suyun.
"Eh, Bang Jucan! Kok bisa sama Suyun, Bang?" celetuk salah satu murid laki-laki, Haechan. Dia ini anak padus juga, makanya kenal.
"Tadi ketemu di depan," jawab Joochan.
"Ooohh kirain kiraiiinnnn HEHEHEHEHEHEH."
Suyun udah melototin Haechan, tapi yang dipelototin nggak nyadar.
"Kirain apa?" tanya Joochan.
"Kirain janjian."
"HAECHAN IH!"
"APA SIH?!" Haechan ikutan ngegas. "Kalau gak ada apa-apa mah gak usah ngegas atuuhh. Kenapa siee? Pacaran ya lu?"
Pandangan Haechan dan Joochan bertemu.
"Heheheheh bercanda, Bang."
"Haha... kagak," kata Joochan.
Karena ngerasa nggak aman, jadi lebih baik Joochan segera cabut dari sini. Buru-buru dia pamit ke Suyun dan yang lain setelah kreseknya berpindah tangan.
"Udah ya," pamit Joochan.
"M-makasih Kak, maaf ngerepotin..." kata Suyun.
"Sama-sama," balas Joochan.
Walaupun udah menjauh, Joochan masih bisa dengar samar-samar Suyun lagi diledekin teman-temannya. Kalau kayak gini kan Joochan nggak bisa nggak ambil pusing!
****
"Lo aneh banget gue liat-liat," tegur Jiae ke Joochan.
Sorenya, Jiae mergokin Joochan serius mantengin HP sambil cengengesan sendiri.
"Apaan sih, sirik aja!" balas Joochan.
Jiae duduk di sebelah Joochan sambil kepoin isi HP si Adik. "Punya pacar ya?" tanyanya.
"Enggak elaahhh. Kalau gue punya pacar mah bakal gue pamerin," jawab Joochan. "Gak bakal sok backstreet."
"Siapa yang backstreet?"
"Bang Daeyeol sama ceweknya."
"....."
"Ciyeee diem. Tersinggung ya?"
Kemudian tutup kaleng Khong Guan mendarat di kepala Joochan. Meskipun ditimpuk pake tutup kaleng, Joochan tetap haha hihi karena merasa menang.
"Gue nggak backstreet ya," protes Jiae.
"Ohyaaaa? Maasssaaaaa?" nada bicara Joochan super duper ngeselin.
"Adik gue aja yang bego, nggak bisa baca situasi. Padahal semua orang udah tau."
"Nyenyenyenyeee... skripsi lo tuh kerjain!"
Jiae nggak nanggepin. Joochan sibuk lagi sama HP.
Emangnya ada apa sih di HP Joochan? Ada foto aib. Aibnya siapa? Aib adik kelas.
Jadi, Joochan lagi stalking akun kelasnya Suyun. Barusan liat Haechan share di story, temennya naik ke atas lemari dan gak bisa turun padahal udah ada guru. Dia ngetag akun kelasnya, ternyata nggak dikunci. Rejeki kaan bisa kepoin.
Haechan udah jelas mendominasi isi feeds dengan tingkah ajaibnya. Surprisingly, Suyun juga! Ada beberapa foto aneh Suyun disana. Taplak meja guru dipake kerudung ala Masha, video dia lagi impersonate guru PKN yang galaknya minta ampun, photoshoot ala-ala pakai kemoceng dan pengharum ruangan sama murid yang lain, pokoknya macem-macem lah. Joochan merasa terhibur ngeliatnya.
Menurut dia, Suyun emang anak yang ceria dan ramah. Dia nyaman kok ngobrol sama Suyun, soalnya ngerasa dihargai gitu. Semuanya ditanggepin.
Lagi asik stalking, ada notifikasi masuk dari grup padus.
Biduan Smansa
Hangyul:
[sent a pict]
Cuuyyy ini siape ninggalin bungkus nasi kuning di ruang seni????
Yang gak ngaku gue sumpahin suara lo mirip minion
Baejin:
Haechan bang
Yeonjung:
Teman2 tolong jgn nyampah doongg :(
Suhyun:
OMELIN AJA BU KETUUUU
Haechan:
Sumpah bukan saya kak
Tadi yg mampir ruang seni si @Suyun
Bella:
Waduuuh dek suyun
Hayoloh
Suyun:
Aku mampirnya pagi kaaakk😭
Kak yeonjung ada disana jg kok pas aku mampir
Joochan:
Amasaaaaaa
Suhyun:
Atas gue sus
Yunho:
GUEEE WKWKWKWKWK
sorry warga, lupa dibuang🙏
Sorry bu ketu @Yeonjung
Yeonjung:
HADEH
Hangyul:
Percuma ganteng kalau nyusahin
Joochan:
Aturan gausah ngaku dulu biar panik
Itung2 ospek ekskul
Suyun:
:")
Joochan cekikikan lagi. Seneng aja jahilin adik kelas, apalagi yang modelannya kayak Suyun gini. Tau gitu dari kemarin-kemarin aja dia akrab sama Suyun. Kan seru.
Baru banget Joochan mau nutup aplikasi chat, ada notif dari Suyun.
Kak, gitu. Sama Joochan dijawab "apa?"
Suyun:
Maaf yaaa soal yang tadi
Joochan:
Soal apaan?
Suyun:
Mulutnya ecan
Dia mah suka gak bismillah dulu kalau ngomong-_-
Joochan;
Oohh santuy
Suyun:
Maaf ya kak temen2 aku gak sopan😔
Joochan:
Ya
Besok2 jgn diulangi lagi
Suyun:
Iya kak
Joochan:
Kalau sama kakel tuh jgn lupa 5S
Suyun:
:)
okesip
read.
CIAAAAAAAAAA