SURPRIZE
HAPPY READING
______
Lari Audree terhenti saat mendengar teriakan Jane dari bawah, dengan cepat dia membalik badan kembali menuruni anak tangga. Keadaan yang gelap membuat Audree daan Sara hanya bisa menerka-nerka langkah mereka, cahaya senter tidak lagi bersinar menerangi tempat dimana tubuh Charles dan Mark berada.
"Jane?" panggil Audree, setidaknya jika salah satu dari Jane atau Gya bersuara ia dapat dengan mudah menemukan mereka, Sara menyalakan senter Hp mengarahkannya ketempat dimana ubuh Charles terletak tadi namun nihil, hanya cairan merah pekat yang ada diatas lantai begitu juga ditempat Mark, mereka berdua tidak menemukan siapapun disini. Napas Audree kian memburu dengan pikiran yang mulai acak, hal-hal aneh melintas dibenaknya. Tubuh Audree menegang saat tangan seseorang menyentuh pundaknya, itu jelas bukan Sara, Sara ada didepannya saat ini. Audree membabi buta melintir tangan yang berani menyentuhnya tanpa izin dam langsung mengarahkan pistol digenggamannya kepelipis orang itu, membuat Sara dengan cepat berdiri dibelakang Audree memastikan keamanan gadis itu.
Klik.
Ruangan yang semula gelap gulita kini menjadi begitu terang, Audree yang siaga sedikit shock dengan situasi saat ini begitu juga dengan Sara. Frank berdiri disamping saklar lampu, Charles berdiri disamping penyangga tangga, Mark yang sibuk dengan pita dan balon sambil melantai diruang utama dengan Danny yang tidur lelap disofa panjang tepat disamping Mark, serta Gya, Jane, Rahfa, dan Crystal berdiri ditengah ruangan sambil memegang kue yang ukurannya cukup besar dengan angka tujuh belas ditengahnya, Sara menghembuskan napas panjang menetralkan diri dan kembali memesukkan pisaunya dibalik jas.
"Dree jauhin pistol ini dari kepala gue anjir!" Audree tersadar saat Raymon berbicara, gadis itu terperanjat kaget karena sound system yang tiba-tiba berbunyi dengan keras mengalahkan teriakan orang-orang didepannya, tubuh Raymon mematung dengan wajah tegang menatap kaca jendela yang hancur berhamburan akibat peluru yang melesat dari pistol ditangan Audree yang terkejut karena bunyi keras sound system yang disetel Lexa dari lantai dua, peluru itu keluar tepat mengikis pelipis Raymon.
"Selamat ulang tahun!" teriak serentak mereka di iringi tepukan tangan, dari lampu raksasa yang menggantung ditengah ruangan balon-balon pecah mengeluarkan banyak pita yang digunting halus, dentuman music DJ memancing mereka melakukan gerakan abstrak mengikuti irama.
"Amazing," gumam Sara saat melihat peralatan medis diatas meja yang menyempurnakan sandiwara Charles dan mark tadi, Audree melirik barang-barang miliknya itu yang sering digunakan untuk praktek di laboratorium jika pelajaran prodiktif berlangsung.
"Dree lilinnya ditiup dulu," ujar Jane yang tergiur dengan kue coklat didepannya.
"He'em, gue pengen makan coklatnya," sambung Gya yang langsung dipelototi Jane. Mata Audree terpejam hampir sepuluh detik dia langsung meniup lilin dengan angka tujuh belas itu.
"Potong yuk!" ujar Jane antusias.
"Tapi kalo rasanya gak enak, di maklumin ya," timpal Rahfa, mereka memutuskan untuk membuat sendiri kue untuk Audree, kata Nj biar special. Namun yang menyelesaikan pembuatan kue hanyalah Rahfa.
"Gue yakin pasti enak kok," Crystal langsung memotong kue itu, Jane menanti dengan tak sabaran langsung mengambil potongan pertama dari Crystal sedangkan Gya sibuk memindahkan taburan-taburan coklat balak ke atas piringnya.
"Tada!" Frank dan Raymon datang dari dapur membawa berbagai macam jenis minuman beralkohol.
"Udah lama ya kita gak minum-minum gini," ujar Raymon dang diangguki semua.
"Cheers," mereka bersulang, namun Rahfa dan Gya hanya memegang kaleng soft drink non alcohol. Crystal juga seharusnya sama seperti mereka, tidak mengonsumsi alkohol namun yang memegang kendali tubuh saat ini adalah Nj, si ratu putar gelas.
"Oh iya Dree, semua gaun sama setelan udah dipindahin ke kamar, mau lihat?" tanya Rahfa setelah beberapa menit, Audree mengangguk sekali dan langsung melangkah.
"Gue ikut!" teriak Jane saat melihat Audree dan Rahfa berlalu.
"Neng didi punya abang kegedean, gak suka!" Charles berteriak setengah mabuk, saat akting terluka dan pingsan tadi pria itu memang pingsan akibat minum lebih awal.
Audree menutup matanya saat tiba didepan pintu kamar, amarahnya membuncah saat melihat pakaian-pakaian yang ada di atas kasur, awalnya dia heran dan bertanya-tanya mengapa Silvestar mau merepotkan diri dengan menyiapkan pakaian untuk sahabat-sahabatnya, semua pertanyaannya terjawab saat ini, semua gaun dan setelan yang ada didalam sana berwarna hitam pekat kecuali miliknya yang ada dimanekin ditengah kamar, gaun mewah berwarna hitam dengan pernak-pernik berlian kecil yang mengkilap. Jelas Audree tahu, kakeknya akan mengambil alih hak asuh secara ilegal dan mengungkap siapa Audree sebenarnya, tema yang dipilih Silvestar sudah sangat jelas, bagi orang seperti Silverter yang tengah mengagungkan dunia illegal, hitam adalah misteri yang tak dapat dipecahkan.
Audrre kembali menetralkan emosinya dan kembali melangkah menuju ruang utama, seperti biasa, langkah demi langkah yang Audree lakukan dengan gagah berhasil membuat paras cantik, anggun, dan sifat arogannya terpancar jelas. Jane mengamati Audree dari samping, tidak memungkiri bahwa ia memangv sudah mengagumi sosok Audree sejak pertama kali mereika bertemu. Bertemu dengan Audree adalah hal yang paling dia banggakan dalam hidupnya.
Terhitung lima bulan pertemanan merekatetapi kedekatanyang tercipta diantara mereka memang sudah melebihi keluarga, Jane sudah banyak tahu tentang Audree, orang paling lemah yang sok tegar, orang paling penakut dan manja yang dipaksa dan diubah oleh keadaan menjadi berani dan sadis. Menurutnya, Audree adalah orang paling baik dan sabar, bukan hanya sekali dua kali dia mengintip Audree menundukkan kepala berdoa dan memohon kekuatan pada yang kuasa bahkan setelah dirinya di uji dengan berbagai macam bentuk cobaan.
Audree tidak cuek ataupun dingin hanya saja dia tidak tahu bagaimana cara menyikapi segala situasi, kerap kali Audree membantu Jane dan yang lainnya dengan cara yang berbeda seperti mengerjakan PR milik Jane dengan alasan bosan padahal Jane tahu sendiri Audree melakukan itu karena tidak tega melihatnya kerepotan mengerjakan tugas yang dia tumpuk sendiri.
"Lo terlalu baik, gue ngerasa jadi orang paling berdosa," gumam Jane dengan wajah pias.
"Hm?" tanya Audree dengan mata tetap mengamati setiap sudut ruangan.
"Enggak, ayo cepetan nanti minumannya keburu abis!" Jane berlari meninggalkan Audree dan Rahfa yang lambat.
Kediaman Anderson 00.20
Rojher merebahkan tubuhnya diatas kasur tanpa balutan kaos memperlihatkan roti sobek miliknya, lampu kamarnya sengaja dimatikan, wajahnya merah padam dengan pandangan lesuh mengarah ke sebuah foto digenggamannya, "Kamu apa kabar uhuk, uhu," ujarnya terbatuk.
"Aku kangen," Rojher mencium foto itu dan tersenyum. "Happy birthday panda-ku," lanjutnya.
"Sampai jumpa." Rojher memasukkan kembali foto Audree kedalam dompetnya dan menghidupkan AC, dia terlentang dengan nyaman saat dingin mencapai permukaan kulitnya, bau alkohol menyeruak, botol-botol minuman keras memenuhi kamarnya saat ini yang terlihat seperti kapal pecah.
*****
Terima kasih
Senin, 04 Oktober 2k21.
Happy Legal
Shellomitha Nadia Berliana Lucia Alexa Rorong. ( Iya sepanjang itu )
Pembaca, pendengar, sekaliagus sahabat terbaik! Ily sapi <3
Audree
Gya
The votes and comment from you guys are a Joy to me :)