Terlahir Sebagai Naruto Uzuma...

Door Muhammadsofyan2864

137K 13.3K 807

seorang pria yang mati karena kecelakaan pesawat akhirnya mati, tidak tau keberuntungan atau kesialan yang di... Meer

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44

39

1.5K 219 24
Door Muhammadsofyan2864

Kakashi sedang terbaring di rumah Naruto karena berhasil di tangkap olehnya.

"Nah, Kakashi-sensei, bisakan sekarang kita ngobrol bareng?" Kata Naruto dengan senyum di wajahnya.

Kakashi mengangguk setuju dengan patuh, dia tidak suka menyinggung Naruto karena bila mode berbahayanya aktif maka Naruto akan lebih seram dari pada Khusina.

Ya, Kakashi akhirnya tau kalau ada sikap Khusina dalam tubuh Naruto meski itu muncul dalam keadaan marah saja namun sudah sangat menakutkan untuk menghadapi seorang Jonin.

"Aku kemari ingin mengenalkanmu kepada seorang guru yang akan melatihmu untuk sementara waktu–"

"Tidak perlu, aku sudah menemukan seseorang untuk melatihku." Kata Naruto dengan ringan memotong perkataan Kakashi.

"Lalu siapa?" Tanya Kakashi bingung dan penasaran.

"Petapa genit, Jiraiya-jiisan." Kata Naruto dengan santai.

Kakashi sedikit terkejut, dia ingin bertanya-tanya dari mana Naruto tau kalau Minato sudah menganggap Jiraiya sebagai ayah angkatnya dan begitu pula sebaliknya.

"Tapi Jiraiya-sama seharusnya tidak ada di desa bukan?" Tanya Kakashi pura-pura tidak tau kalau Jiraiya sudah ada di desa.

"Orochimaru ada disini, apakah aku begitu bodoh sampai tidak bisa menebak kalau orang mesum itu sudah ada didesa?" Tanya Naruto dengan datar.

Kakashi hanya tersenyum di balik maskernya, dia benar-benar yakin kalau Naruto sedari awal sudah mengetahui kalau Jiraiya sudah ada didesa berhari-hari yang lalu.

"Ya kalau kamu sudah yakin ingin berguru kepadanya maka aku tidak keberatan, ini sudah mulai malam maka aku akan pulang dulu!" Kata Kakashu berniat ingin kembali pulang.

"Kakashi-ojisan, apakah kamu tidak ingin makan malam bersama kami disini?" Tanya Kei menghentikan Kakashi dan menatapnya dengan penuh harapan.

Kakashi melihat Kei merasa hatinya luluh, dia ingin kembali dan pergi tapi dia juga tidak kuat menolak permintaan dari loli manis didepannya.

"Itu ... Um, baiklah." Kata Kakashi setuju setelah selesai ragu-ragu.

Mereka pun akhirnya makan malam bersama, Karin dan Saya juga merasakan kehangatan keluarga saat makan bersama Naruto dkk.

Meski awalnya menyeramkan dan menakutkan tapi saat seperti ini cukup menyenangkan, bagi kedua wanita itu kehidupan Naruto benar-benar berbeda dari kehidupan orang normal dan penuh warna.

Setelah makan baru lah Kakashi pamit dan bersiap maraton novel lagi dengan semangat sambil olahraga lima jari, sementara Naruto mengobrol dan bercanda dengan ketiga gadis di rumahnya.

"Rasanya seperti aku punya harem, ahh andai saja Hinata-chan ada disini pasti malam ini akan terasa nyaman~" kata Naruto dalam hati merasa sedikit kesepian karena tidak ada sang pujaan hati yaitu Hinata Hyuuga.

Sementara itu di kediaman Hyuuga, Hinata sedang berlatih meski dia baru saja sehat dan pulih, dia bertekad untuk tidak merepotkan Naruto lagi di masa depan makanya dia berlatih keras di malam hari yang berbeda dari biasanya.

Hiashi melihat putri sulungnya berlatih keras sendiri cukup senang, apalagi dia dapat melihat sebuah tekad di mata Hinata, tekad untuk menjadi lebih dan lebih kuat untuk berjalan beriringan.

Tidak hanya Hiashi tapi ada juga anggota klan Hyuuga lain, serta Neji dan Hanabi yang melihatnya, Hinata tidak memperhatikan lebih jauh karena selama tidak ada niat buruk yang menyerangnya maka dia tidak peduli.

Teknik telapak tangannya juga semakin cepat dan lihai, seakan-akan dia sudah sangat ahli dalam hal tersebut.

"Lebih, lebih, lebih, aku ingin lebih kuat dari ini!" Kata Hinata kepada dirinya sendiri.

Saat gerakannya selesai dia pun mematahkan batang pohon yang dia gunakan untuk berlatih tadi, telapak tangannya juga mengeluarkan asap karena gerakan Hinata yang semakin lama semakin cepat sebelumnya.

"Huff ... Masih belum!" Kata Hinata meski dia kelalahan dan seakan sudah mencapai batasnya.

Untuk pertama kalinya, Hinata benar-benar ingin menghancurkan batas kemampuannya sendiri dan berlatih lebih kuat, kekalahannya di babak seleksi di tahap ketiga lah yang membuat tekadnya muncul dan keinginan bertambah kuat selalu ada di hatinya.

Dia tidak ingin menjadi beban di tim 7, karena itu dia harus berlatih kuat agar dapat bergandengan tangan dengan Naruto disaat melawan musuh yang kuat.

Sementara itu dikediaman Naruto, Naruto sedang belajar di ruang belajarnya, dia sedang mempelajari fuin jutsu warisan klannya itu dengan sangat baik.

Keesokan harinya, Naruto pergi berlatih sementara Karin bermain dengan Kei dan Saya bersih-bersih rumah.

Naruto berada di hutan yang tidak jauh dari desa, dia disana bersiap untuk berlatih jutsu-jutsunya dan keahlian bertarungnya.

"Futon : Odama Rasenshuriken!!" Teriak Naruto yang di tangannya muncul rasenshuriken yang sangat besar.

Melempar rasenshuriken raksasa itu ke depan yang membela apapun didepannya, setelah berjarak lebih dari 100 meter barulah rasenshuriken itu meledak dan menghancuran segalanya dalam radius 30 meter.

Kawah besar terlihat dengan jelas didepan Naruto, dia memiliki senyum pepsoden diwajahnya karena puas dengan kekuatan penghancur dari jutsunya.

"Bukankah tidak baik untuk terus mengintipku? Keluarlah kalau tidak ingin mati!" Kata Naruto dingin sambil melempar kunai ke batang pohon di belakangnya.

"Dia dapat menemukanku, cukup menarik!" Suara serak-serak banjir terdengar di belakang pohon.

Lalu muncul sosok pria ugly ba ... Maksudku, pria paruh baya dengab ikat pelindung kepala yang unik, garis merah mengalir dari bawah kelopak matanya, rambut berwarna perak dan panjang menutupi punggungnya, sosok itu tidak lain adalah salah satu sannin legendaris dari konoha, siapa lagi kalau bukan sannin katak Jiraiya!!!

"Yoo, perkataanmu tadi cukup menakutkan loh, padahal aku hanya numpang lewat~" kata Jiraiya berbohong.

"Apakah seorang sannin itu sangat suka menjahili anak-anak? Sannin ular itu mencoba menakuti anak kecil saat ujian Chuunin babak kedua dan sekarang seorang sannin katak yang tertangkap basah membututi anak kecil sepertiku malah mengelak dan berbohong?" Kata Naruto mengejek karena dia sedari awal sudah mengetahui keberadaan Jiraiya.

"Hei, bagaimana seorang anak kecil bisa menciptakan jutsu rank A atau S seperti itu?" tanya Jiraiya yang juga tidak ingin kalah.

"Bila mereka berlatih bukanlah hal yang mustahi untuk melakukannya, bukankah begitu Jiraiya-san?" tanya Naruto dengan senyum di wajah.

"Tapi tetap tidak mungkin bisa melakukannya seperti yang kamu lakukan itu." kata Jiraiya dengan tenang.

"Itu artinya aku sangat berbakat!" kata Naruto dengan narsis dan tidak ragu menyombonhkan dirinya.

"Memang benar, jutsu tadi harusnya adalah evolusi dari jutsu rasenggan bukan?" tanya Jiraiya mencoba meyakinkan.

"Umu, jutsu awalnya adalah Rasenggan biasa tapi setelah aku melakukan perubahan jenis chakra dan memasukkan elemen angin untuk menciptakan bilah angin yang berputar cepat membuatnya seperti shuriken, meski terdengar mudah tapi ini lebih sulit dibanding perubahan jenis chakra lainnya karena terdapat resiko dari penggunaan teknik ini." kata Naruto menjelaskan dengan tenang.

"Resiko? Apa kamu bisa menjelaskannya?" tanya Jiraiya penasaran.

"Seperti yang telah kamu lihat kalau jutsu ini dapat meledak, ledakan itu menyebarkan jutaan atau milyaran jarum angin kecil yang menyerang secara serempak dan mematikan, bila pengguna jutsu tidak bisa melemparkannya maka efek samping terbaiknya adalah kelumpuhan." Kata Naruto dengan tenang.

"Bila tidak bisa melemparkannya? Tapi tadi kamu dapat melemparkannya bukan?" Tanya Jiraiya semakin tertarik dengan evoluso rasenggan yang dikembangkan Naruto saat ini.

"Aku ada teknik sendiri yang tidak akan aku bocorkan, namun ada cara lain kalau mau melemparkannya yaitu dengan meminjam chakra senjutsu maka penggunanya dapat melemparkannya, kelemahan dari cara ini yaitu pengguna harus memasukki keadaan sage mode sebelum mengaktifkan jutsu." kata Naruto menjelaskan.

"Senjutsu!? Bagaimana kamu mengetahuinya!?" tanya Jiraiya terkejut mengetahui kalau Naruto tau tentang Senjutsu dan Sage Mode.

"Kyuubi dan para biju lain sebenarnya memanfaatkan senjutsu untuk mengisi kembali energi mereka atau mempertahankan tubuh fisik mereka didunia luar, hal lainnya juga terdapat pada Hokage pertama yaitu Hashirama-jiisan yang dikatakan dapat menggunakan sage mode khusus miliknya untuk melawan Madara-jiisan." kata Naruto tenang dan santuy.

"Begitu ..." Jiraiya terlihat cukup mengerti tentang tingkat pemikitan Naruto yang luas.

"Tidak hanya kuat dan berbakat tapi dia juga pintar, melihatnya membuatku kembali mengingat soal Minato, memang buah jatuh tak jauh dari toko buah." Kata Jiraiya dalam hati merasa puas dengan Naruto yang tidak hanya berbakat tapi juga kuat dan berwawasan luas ga kaya pembaca yang pikirannya hentong dan halu mulu.

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

1.1M 106K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
692K 43.7K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
343K 19.6K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
1.2M 90.3K 36
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...