Gerbang sekolah dibuka lebar oleh
satpam, gerombolan motor besar masuk ke area sekolah. Murid-murid yang berlalu-lalang langsung menepi memberi jalan untuk anak-anak Altra lewat, mata mereka tertuju pada inti Altra yang dipimpin oleh Galang didepan dengan membonceng seorang gadis membuat pekikan histeris dari kaum hawa pun terdengar ramai.
Gerombolan motor besar itu berhenti diparkiran khusus dan turun dari motornya masing-masing.
"Jiakhh sekarang mah ada isinya tuh jok belakang," seru Kevan.
"Iya dong, emang nya lo," balas Varo.
"Makan besar di kantin ini mah," celetuk Jefri.
"Yoi jef ntar lo pada pesen aja dikantin," ucap Varo.
"Siap itu mah," sahut Acay.
"Aduh lea sekarang udah punya gandengan" ledek Chika, Echa dan Dera tertawa melihat gadis itu malu-malu.
"Cowo kak Dera gamarah berangkat sama Rehan?" tanya Wilie.
Dera menggeleng, "Ngga dia sama sekali gak marah"
"Cewe lo gimana han?"
"Masa dia takut naik motor gue," jawab Rehan membuat mereka tertawa.
"Yaudah ganti beat aja," sahut Irham.
"Ogah ntar gak keliatan lakik"
"Dih pak bos aja kemaren bawa vespa pink tetep lakik, cakep pula" celetuk Anjar.
Semua menatap Galang kaget, cowok itu menatap tajam Anjar yang dibalas muka tanpa dosa olehnya.
"Anjar," geram Galang.
Pecah sudah tawa mereka menertawakan ketuanya sendiri, menurut nya ini sangat langka bahkan baru pertama kali.
"Ngga papa lang lo yang bawa mah tetep lakik," ucap Ragil masih dengan tawa.
"Gue pengen liat langsung anjir, apalagi warna pink vespa nya"
"Punya siapa tuh lang? HAHAHA"
"Punya gue, kenapa? enak banget lo pada ngatain cowo gue" ucap Echa galak, Galang melirik sebentar lalu mengulum senyum.
"Buset pawang nya galak," gumam Jefri.
"Ohh punya bu bos," serentak mereka.
"Gemes banget sih kak," ceplos Gandi.
Galang menyugar rambutnya lalu menatap Gandi, "Pulang lewat mana gan?"
Echa terkekeh pelan, "Siaga satu gan."
Gandi bergidik, "Ngeri juga udah ah yuk kelas, duluan ya bang" pamitnya pada inti Altra, dan diparkiran sisa inti Altra saja.
"Mau dianter ke kelas?" seorang laki-laki berhenti dan bertanya.
Dera mengangguk, "Girls ketemu dikelas ya, woy gue duluan" mereka semua mengangguk.
"Duluan" ucap cowok itu, diangguki Inti Altra lagi.
"Lumayan juga cowok nya," ucap Irham.
"Bokapnya polisi," ucap Rehan.
"Eh gue duluan ya, mau ngantin" ucap Kevan merangkul bahu Irham.
"Yoi"
Galang menyampirkan tasnya dibahu lalu menggandeng tangan Echa, "Cabut!"
0o0
"Jangan lupa PR dikerjakan, ibu permisi!"
Semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut yang sudah kelaparan, Echa dan lainnya menutup buku lalu berjalan keluar kelas bersama Inti Altra.
"Gak kira-kira tuh guru kalo ngasih pr," ucap Lea sebal.
"Sadis emang" sahut Rehan.
"Mari makan! marilah makan! ditraktir Varo," senandung Ragil.
"Inget aja lo" sungut Varo.
"Iya lah gaboleh lupa," Ragil bertepuk dada dengan Irham.
"Galang!"
"Ngapain lo?" tanya Varo jutek dengan kedatangan Bella dkk.
Bella melirik sebentar lalu menatap Galang, "Gue mau ngomong"
"Gak boleh!" jawab Ragil cepat.
"Apaan sih gue gak nanya ke lo"
"Galang temen gue!"
"Lang sebentar aja," pinta Bella.
Galang diam, echa menyenggol lengan cowok itu lalu mengkode yang lain untuk pergi.
"Aku sama yang lain tunggu dikantin ya"
"Cha lo--"
"Udah gak papa, yuk ah laper nih" Echa mendorong Varo dan yang lainnya agar tetap berjalan menuju kantin dan duduk di meja besar Altra.
"Gimana sih Cha, kok ngebiarin nenek lampir ngomong berdua sama Galang?" tanya Lea sebal.
"Biarin lagian cuma ngomong," jawabnya santai.
Lea ingin bicara lagi tapi wajahnya langsung diraup oleh Varo, "Udah diem aja"
"Tapi kan ro--"
"Biarin sayang"
"Iya sayang," sahut Kevan meledek Lea yang salting.
"Lo gak takut cha?" tanya Chika.
"Takut kenapa?"
"Bisa aja dia ngerebut Galang dari lo"
Echa terkekeh, "Gak akan bisa"
"Lo gak kenal takut ya Cha?" Irham takjub pada gadis itu.
"Apa yang perlu ditakutin Ham? mau sekeras usaha dia buat rebut Galang, kalo Galang nya gamau ya gabisa"
"Anjay bu bos kita nih," Rehan berteriak membuat beberapa orang menatap mereka.
"Gue emang salut sama lo Cha, tapi bella gak boleh lo remehin. Dia licik nya gak main-main," ucap Dera.
"Kalo gitu dia juga gaboleh remehin gue"
"Dia gak tau siapa gue," ucap Echa menyeringai.
0o0
Galang menaikkan sebelah alisnya menatap Bella didepan, gadis itu membawanya ke taman belakang.
"Lo kenapa gak pernah bales chat gue?"
"Penting?" tanya Galang singkat.
Bella menunduk, "Gue dari awal masuk sini udah suka sama lo, kenapa malah dia yang dapetin lo!"
"Echa cuma anak baru lang, gue udah ngejar lo dari dulu" lirih Bella.
"Gue gak suka sama lo"
"Apa perlu gue jadi echa biar lo suka sama gue?" tanya Bella bersikeras.
"Gak perlu, lo gabisa jadi dia" jawab Galang.
"Terus kenapa lo gak suka sama gue lang? gue kurang apa?!"
"Jangan maksa gue bel, gue suka nya sama Echa bukan sama lo" tegas Galang.
"Kasih tau gue gimana caranya biar lo suka sama gue galang, gue udah usaha buat ambil perhatian lo. Tapi kenapa lo gak suka juga sama gue" sentak Bella.
Galang menatap tajam gadis itu, "Karena lo bukan Echa!"
Setelah mengatakan itu Galang pergi meninggalkan Bella yang masih terdiam. Bella meraup wajahnya kasar, menghapus cairan bening yang keluar dari sudut matanya.
"Gue bakal rebut apa yang seharusnya jadi milik gue!"
0o0
Parkiran sekolah penuh dengan murid-murid yang berdesakkan ingin mengambil kendaraan nya untuk pulang, beda dengan inti Altra mereka mempunyai parkiran khusus sendiri. Kalian gak lupa kan siapa pemilik yayasan sekolah ini?
"Bang dipanggil coach di lapangan indoor," seru seorang laki-laki yang kebetulan lewat.
"Thanks," ucap Galang, laki-laki itu mengangguk.
"Anjir gue lupa," pekik Varo.
"Apaan?" tanya Ragil.
"Kemaren lusa gue dikasih tau kalo sekarang ada latihan karena besoknya tanding lawan SMA PELITA"
"Anjing Varo goblok," umpat Irham.
Galang berdecak, "Liat aja lo!"
Varo memegang pelipisnya, "Sorry namanya juga manusia."
"Bacot coach Arion marah besar pasti," sahut Kevan.
"Sibuk terus sih sama Lea," ceplos Rehan.
"Jangan nakutin anjir"
"Yang aku gabisa anter kamu pulang, maaf ya," ucap Ragil pada Chika.
"Yaudah aku naik taksi aja sama yang lain," Chika melirik Echa.
Ragil menatap Galang meminta solusi.
"Kamu naik taksi sama mereka ngga papa?" Echa mengangguk.
"Bilang sama supir lewat jalan besar aja, jangan keluar kalo ada yang ketuk kaca," ucap Galang.
"Loh kenapa? biasanya pengamen yang dilampu merah," jawab Echa polos.
"Ya kalo itu ngga papa, tapi kalo orangnya serem" Mereka semua terkekeh melihat ekspresi polos echa.
Echa membuat huruf 'o dengan jari, "Oke"
"Gue latihan dulu ya, ntar pulang langsung kerumah lo"
"Gausah langsung istirahat aja," balas Lea.
"Tapi--"
"Ngga papa, semangat latihannya" ucap Lea membuat senyum Varo tersenyum lebar.
"Simingit litihin nyi," cibir Kevan.
"Contoh orang sirik," tunjuk Varo.
"Woy gue duluan ya," teriak Dera dari kejauhan.
Echa dan yang lainnya melambaikan tangan pada Dera.
"Lo sama Dera sekarang jauh Han?"
"Kaga, ntar juga malem paling main kerumah"
"Buruan yo takut ditunggu coach," ucap Irham.
"Yaudah sana" ucap Chika, mereka berdua berjalan duluan.
Galang mengelus rambut echa sebentar, "Nanti aku kabarin kalo udah selesai"
"Oke aku pulang ya" Galang mengangguk seraya tersenyum tipis, Echa berlari kecil menyusul Lea dan Chika.
"Bucin mode on" sindir Rehan.
"Cewek lo mana?" tanya Galang.
"Udah pulang, dia takut liat lo pada"
"Sembarangan dikira kita jurig kali ya," ucap Kevan.
"Kita?"
"Lo aja kali," ucap Ragil dan Irham melanjutkan ucapan Varo, Galang terkekeh lalu berjalan didepan seraya memasukkan tangannya disaku.
"Sialan!" umpat Kevan.
Lapangan futsal indoor📌
Varo keringat dingin melihat coach Arion yang menahan amarah dibangku cadangan. Galang menghampiri pria paruh baya itu lalu menunduk hormat.
"Dari mana saja kalian?!"
Varo dan yang lainnya bergidik ngeri.
"Kemarin kan coach sudah sampaikan pada Varo,"
Cowok yang disebut tadi menegang, dan memasang wajah panik.
"Maaf coach ini salah saya, tadi kita ngerjain pr dulu dikelas" ucap Galang tenang.
"Ngerjain pr kok disekolah"
"Kalo dirumah nanti waktunya buat istirahat persiapan tanding coach" jawab Galang lagi, Varo dan yang lain bernafas lega.
"Yasudah kalian squat jump dulu 10 kali setelah itu langsung pemanasan"
"Coach gak suka ada yang telat lagi, paham?!"
"Paham coach!"
to be continue
Untung galang bisa diandelin HAHA.
Tolong kasih kata pedes buat bella:) tuh orang gamau nyerah banget.
Seberapa keren Echa menurut kalian?
Galang lakik banget gak tuh pake vespa pink😩 gemes bangt kannnnn
Jawaban galang buat bella keren gak? keren lah yaaa? oke terimakasii
YANG BILANG UDAH VOTE DAN KOMEN:(....