OUR SON | LEE TAEYONG

De bluerosety23

40.2K 4.2K 645

Dalam kurun waktu 9 tahun Eunae menyembunyikan sebuah fakta besar. Seorang anak tumbuh tanpa kasih sayang seo... Mais

1. Malaikat Kecil Duplikat Taeyong
2. Rahasia Antara Taeyong dan Daehyun
3. Rumah Abu dan Sosok Familiar
4. Pertemuan Pertama Setelah 9 Tahun
5. Apartement Dan Pernyataan Kang Soo Min
6. Daehyun Bersama Paman NCT
7. Wanita Legendaris Itu Datang!
8. Semua Sudah Terungkap
9. Orangtua Harusnya Selalu Ada
10. Semua Demi Daehyun
11. Berharap Bisa Selamanya
12. Rasa Kecewa dan Sebuah Keputusan
BUKAN UPDATE!

13. Amarah Yuta, Topi Koki dan Pernyataan Kang Soomin

3.2K 297 62
De bluerosety23

Streaming MV nya Ten sama Ten YangYang udah belom?

Streaming dulu yuk!

Happy Reading~

***

Saat ini semua member menatap Taeyong dengan tatapan tajam.

Sedangkan Taeyong sedari tadi sibuk menandatangani berkas untuk ia serahkan kepada SM Entertainment.

"Berani melangkah keluar ruangan ini, akan aku habisi nyawamu saat itu juga." Ucap Yuta dengan tajam.

Member sudah tau dari Lee Sooman perihal Taeyong yang ingin mengakhiri kontrak dengan SM dan dengan panggilan hati, mereka semua bergegas untuk datang ke kantor Taeyong dan meminta Taeyong untuk berpikir ulang mengenai keputusannya.

Taeyong menghela nafas. "Ini sudah menjadi keputusanku."

"Kalau begitu kau egois, hyung." Ucap Haechan kecewa. Hyung nya itu selama ini selalu menjadi panutannya. Namun lihatlah kelakuan bodohnya saat ini. Sangat tidak masuk akal! Terlebih NCT akan segera comeback. Bukan kah semua itu tidak masuk akal?

Taeyong menatap Haechan dengan sendu. "Memang aku egois, maafkan aku."

Yuta memandang Taeyong dengan sengit, laki-laki itu melangkah kemudian merebut seluruh berkas kontrak serta surat izin pengunduran diri dan merobeknya hingga menjadi kepingan kecil.

"YUTA! JAGA SIKAP MU BRENGSEK!" Taeyong tersulut emosi karena itu.

Yuta menantang, ia mendongakkan kepalanya. "Kau yang harusnya menjaga sikap mu bodoh! KAU ANGGAP KAMI APA HAH?! KELUAR AGENSI TANPA PERSETUJUAN?! KAU ANGGAP KAMI APA?! JAWAB BAJINGAN!"

Doyoung dan Johnny menahan Yuta agar pria itu tidak kehilangan kendalinya terhadap Taeyong.

Bukannya Yuta tidak mengerti perasaan Taeyong. Bukan laki-laki itu tidak mau berbelas kasih. Bukan laki-laki itu tidak berperasaan.

Bukan.

Tapi Taeyong bodoh jika hendak balas dendam dengan agensinya itu SEKARANG.

Kemana saja dia sejak 9 tahun lalu?

Dan berita yang diterima Yuta tadi pagi benar-benar membuatnya sakit hati.

Mereka sudah bersama-sama sejak lulus dari sekolah menengah. Mereka berjuang bersama-sama. Tidak ada hari yang dilewati sendirian. Semua pencapaian itu adalah hasil keringat bersama.

Tapi kenapa Taeyong memutuskan keputusan itu sepihak? Kenapa ia masih tetap dengan keputusannya sementara member menolak?

Taeyong salah, ia sedang kalut.

Yuta bukan jahat, ia hanya ingin mengingatkan sahabatnya.

"hyung, jangan gegabah. Pikirkan lagi keputusan mu." Ucap Doyoung lebih tenang.

Taeyong menghela nafas. "Aku tidak bisa bekerja sama dengan pembohong seperti mereka." Balas Taeyong.

***

Taeyong melihat anaknya yang sedang bermain ikan di aquarium miliknya.

"Appa sudah pulang?" Tanya Daehyun dengan bersemangat saat melihat sosok appa nya memasuki ruang tengah.

Sudah terhitung dua hari, Taeyong tidak boleh membiarkan Eunae dan Daehyun kembali ke tempat tinggal mereka.

Setidaknya sampai seluruh fans lupa tentang isu yang sempat beredar beberapa hari yang lalu mengenai anak Taeyong.

Daehyun langsung berlari memeluk appa nya ketika Taeyong mensejajarkan tinggi anaknya kemudian merentangkan tangannya.

Daehyun tidak sadar bahwa raut wajah sedih benar-benar terlihat jelas di wajah ayah kandungnya tersebut.

"Eomma kemana?" Tanya Taeyong kepada Daehyun.

Daehyun menghela nafas kesal. "Tidak tau! Eomma sepertinya pergi ke kantor."

"Eomma menyebalkan! Ia tidak memperbolehkan aku sekolah." Ucap Daehyun tiba-tiba membuat Taeyong terkekeh karena mendengar gerutuan dari anaknya.

Jadi ini alasan kenapa mood Daehyun terasa tidak baik.

Taeyong mengangguk. "Appa setuju dengan eomma!" Ucap Taeyong sambil tangannya terulur untuk merapihkan rambut Daehyun.

Daehyun mengernyit heran. "Kenapa Appa setuju? Kalau aku jadi bodoh gimana? Appa kan tidak suka anak bodoh dan nakal!" Ucap Daehyun sengit membuat Taeyong tergelak.

"Kata siapa? Appa suka semua anak kok. Tidak pilih-pilih!" Sanggah Taeyong. Laki-laki itu menggendong Daehyun kemudian meletakkannya di sofa depan TV.

"Appa selalu marah jika teman trainee ku tidak mengerti pelajaran yang diberikan." Ucap Daehyun jujur.

Taeyong tersenyum. "Itu karena Appa ingin membuat ia menjadi orang yang hebat nantinya."

Daehyun semakin tidak paham. "Yasudah kalau gitu biarkan aku pergi ke sekolah. Aku juga ingin menjadi pintar dan hebat."

Taeyong tertegun.

Anaknya ini sangat pintar, Taeyong tidak bisa mengelabuhi Daehyun begitu saja.

Taeyong mengusap pundak anaknya dengan penuh kasih sayang. "Daehyun, Appa itu seorang artis..."

Daehyun menyimak, menunggu Taeyong melanjutkan kalimatnya.

"....akan ada banyak orang yang mencari mu nanti, mereka akan mengejar keberadaan mu, bertanya tentang Appa dan Eomma. Akan ada banyak orang yang mengikuti mu kemanapun, karena Appa adalah seorang artis. Maka anak Appa pun akan ikut menjadi pusat perhatian."

"Tapi Daehyun tidak takut itu Appa. Daehyun kan juga ingin menjadi artis. Daehyun tidak takut dengan fans Appa serta orang-orang lain." Ucap Daehyun.

Daehyun berbicara seperti itu karena ia belum tau kenyataannya.

Pikirannya masih sama dengan pikiran Taeyong beberapa puluh tahun yang lalu. Masih terlalu sederhana.

Taeyong tersenyum. "Tapi untuk sekarang, mereka sangat berbahaya. Daehyun tidak bisa menganggap mereka adalah hal yang bisa dihadapi."

Mendengar itu Daehyun mulai ketakutan membuat Taeyong bingung 'apakah ia salah bicara? Bagaimana ini?'

Daehyun menatap manik mata Taeyong yang sama persis dengan manik matanya. "lalu Daehyun harus bagaimana?"

Taeyong memeluk anak laki-lakinya. "Tetap berada di sisi Eomma. Itu saja, mengerti?" Taeyong tersenyum kemudian mengecup pipi gembil anaknya.

Daehyun mengangguk.

"Sudah, tidak usah takut, lebih baik kita belajar menari. Appa akan ajarkan."

Penawaran Taeyong sangat menarik membuat Daehyun seketika mengangguk. "Let's gooooo!"

***

Sementara itu, Eunae sudah menyiapkan telinganya untuk mendengarkan seluruh ocehan dari atasannya.

Eunae mengetuk pintu kemudian dari dalam seorang laki-laki buncit paruh baya berteriak mempersilahkan Eunae untuk masuk.

Ditarik kenop pintu searah dengan gaya gravitasi, kali ini tidak ada bunyi gemeletak antara ujung high heels Eunae dengan kerakmik kantornya yang berwarna cokelat terang.

Mata Eunae pun juga ikut menatap ke bawah, pandangannya bersemayam di high heels berpita favoritnya.

"Ada apa?" Tanya produser itu, dilihat dari gelagatnya sepertinya Eunae hendak menyampaikan sesuatu, tapi apa?

Eunae menghirup nafas dalam-dalam, ia mengangkat kepalanya kemudian berjalan dengan langkah pasti.

Eunae menunduk memberi hormat sekaligus permintaan maaf.

"Maaf, saya tidak bisa melanjutkan program variety show bersama dengan Taeyong NCT." Ucap Eunae tiba-tiba membuat produser itu pun terkejut.

"Kenapa?" Itu adalah pertanyaan yang sudah semestinya keluar sebagai jawaban.

Eunae menghela nafas, raut wajahnya terlihat bahwa saat ini ia sedang tidak ena hati.

"Saya tidak sanggup, belakangan ini laki-laki itu sedang terlibat banyak masalah. Saya tidak mau itu akan berimbas kepada saya." Ucap Eunae mendapat decihan dari produser.

Laki-laki paruh baya itu mulai menatap Eunae serius. "Memangnya kenapa? Tidak akan ada yang ingin menggosipkan diri mu dengan Taeyong tanpa alasan."

Eunae mengangguk paham. "Kalau gitu izinkan saya keluar dari perusahaan ini. Saya akan mengajukannya dengan segera" Ucap Eunae final.

Produser itu melotot.

Seenaknya saja!

Biar bagaimanapun Eunae adalah yang paling berkompeten di industri ini dan dia sudah sangat berpengalaman diperusahaan ini dengan mengabdikan waktunya selama 10 tahun lebih untuk perusahaan.

Eunae tau semua seluk beluk perusahaan, dan perempuan itu tidak boleh pergi begitu saja. Karena mau dicari ke mana pun, karyawan baru tidak akan mengerti dengan pasti bagaimana keadaan perusahaan.

"Kau tidak akan keluar dari sini." Ucap Produser itu.

Eunae tersenyum hormat kemudian menunduk, menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan.

"Kalau begitu, ganti lah MC untuk acara variety show milik Lee Taeyong menjadi seorang laki-laki. Karena siapapun perempuan itu, jika ia berada di dekat Taeyong bahkan hanya untuk bekerja, mereka semua akan dicurigai oleh fansnya. Percayalah padaku."

Pernyataan Eunae kali ini membuat produser itu mau mempertimbangkan keputusan yang diberikan Eunae.

Ibu anak satu itu mendesah lega.

Kali ini mungkin pendapatnya akan kembali dipertimbangkan. Entahlah, Eunae juga tidak mengerti kenapa perusahaan ini bagai perusahaan miliknya.

Memang sih Eunae berada disini sejak kantornya hanya di pinggir kota dengan hanya mampu membayar tagihan listrik untuk beberapa elektronik penting dan kipas angin, juga keramiknya yang sudah koyak pada kala itu.

Eunae dipercaya untuk membuat berbagai program dan artikel hingga perusahaan itu kini sudah membeli gedung 7 lantai di tengah kota Seoul.

Sebetulnya Eunae tidak begitu suka melihat kesuksesan perusahaannya, sebab kantor yang tadinya berada di Incheon kini pindah ke kota Seoul yang mana akan membuat jarak tempuh Eunae dari rumah ke kantor menjadi lebih panjang.

Namun apa boleh buat?

Anak laki-laki nya yang beruntungnya sangat tampan itu memiliki kebutuhan yang sangat banyak untuk pendidikannya serta hidupnya.

Eunae kembali ke dorm NCT hendak membawa Daehyun untuk kembali kerumah, namun saat ia membuka pintu, perempuan itu dikejutkan dengan suara nyaring dari alat penggiling, mixer dan beberapa alat dapur lainnya.

'siapa yang memasak?' batinnya.

Tidak mungkin Haechan atau Johnny. Mereka tidak bisa memasak.

Tidak mungkin Doyoung karena laki-laki itu sedang sibuk mempersiapkan drama musikal.

Eunae melangkah menuju dapur lalu ia melihat pemandangan Taeyong sedang membuka mesin penggiling atau yang biasa disebut dengan blender , entah rempah-rempah apa yang laki-laki itu haluskan, ia menggulung nasi dengan berbagai bahan diatas rumput laut. Tak lupa, Taeyong mengenakan sarung tangan plastik dengan celemek berwarna hitam.

Sedangkan disebelahnya, ada Daehyun yang sedang berdiri di atas kursi, Eunae yakin Taeyong lah yang meletakkan anaknya diatas kursi itu karena tinggi Daehyun belum sampai untuk meraih seluruh peralatan memasak yang ada di meja.

Daehyun juga sama, mengenakan celemek dan topi koki yang entah berasal dari mana.

Mungkin Taeyong punya.

laki-laki itu punya kebiasaan membeli semua barang yang ia anggap lucu dan unik.

Taeyong menoleh kemudian tersenyum lebar saat melihat Eunae berjalan mendekati mereka.

"Kau sudah pulang?" Ucap Taeyong penuh semangat, lebih bersemangat daripada respon Daehyun saat ditawari es krim vanila.

Eunae mengangguk. "kalian sedang apa? Kenapa seru sekali?" Tanya Eunae mendekati Daehyun yang sedang memotong-motong topoki menggunakan pisau mainan.

Daehyun menatap Eunae berbinar. "Daehyun sedang masak bersama appa! Seru sekali!"

Eunae terkekeh, ia mengusap rambut anaknya dengan sayang, kemudian perempuan itu menggulung kemeja berbahan satinnya lalu mendekatkan tubuhnya ke sebelah Daehyun. "Sini biar Eomma bantu."

Daehyun menggeleng keras. "Tidak usah! Biar Daehyun dan Appa yang akan selesaikan ini."

Eunae tetap keras kepala ingin membantu Daehyun, namun anak itu menahan tangan eomma nya. "Kata Appa, biarkan Eomma hari ini menjadi ratu. Eomma kan pasti lelah habis bekerja. Eomma mau apa? Biar Daehyun dan Appa buatkan! Appa pintar sekali, ia bisa melakukan apa saja." Ucap Daehyun dengan bersemangat dan bangga.

Eunae menahan senyumnya, ia melirik ke arah Taeyong yang juga sedang menahan tawa malu.

"Baiklah ratu, duduk dulu. Sebentar lagi hidangannya akan segera siap." Ucap Taeyong kemudian merangkul Eunae dan membawa perempuan itu untuk duduk di meja makan. Tak lupa, kerlingan mata Taeyong membuat Eunae salah tingkah sebelum laki-laki itu melanjutkan aktivitasnya bersama anak laki-lakinya itu.

***

Kang Soomin sedang berada di ruang make up karena sekitar tiga puluh menit lagi ia akan melangsungkan pemotretan untuk salah satu brand majalah di Korea.

Kali ini wajahnya akan menghiasi sampul majalah tersebut.

"Itu anakku." Ucap Soomin tiba-tiba membuat managernya menoleh.

"Kenapa?" Ucap Manager nya tidak paham.

Seluruh orang di ruangan itu sedang mempersiapkan berbagai keperluan, hingga yang tersisa hanyalah Soomin dan managernya disana.

"Anaknya Taeyong, dia adalah anakku!" Ucap Soomin aneh.

Managernya itu melayangkan tatapan bertanya. "Apa maksud mu? Taeyong NCT punya anak?"

Soomin menunjukkan beberapa cuitan di SNS yang menduga Taeyong NCT sudah memiliki anak.

Wanita dengan wajah yang belum dipoles make up itu pun mengangguk. "Ya! Dan itu adalah anak ku." Ucapnya tanpa alasan yang jelas.

A|N

Maaf ya aku jarang update karena lagi hectic bgt ni semester akhir. tp aku bakal terus nyempetin waktu buat nulis kok hehehehe.

jangan lupa voment~

open QnA seru kali ya ada yang mau nanya nanya sama tokoh di ff ini? boleh bgt nanya2 ke temen2 nya taeyong juga kayak "kiw kiw echan nomer hp nya berapa?" wkwkwk siapa tau dibales beneran tau.

yaudah segitu dulu deh yak. makaciii <3

bonus foto bapak dan anak




Continue lendo

Você também vai gostar

395K 2.1K 16
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
2.9M 42.8K 30
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
603K 26.1K 41
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
389K 29.8K 38
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...