BUCIN |KV

By kouxtaro

44.9K 3.9K 287

Jungkook itu super-extra-ultimate bucin. Dan Taehyung pacar yang kekanakan. *** Warn! BoysLove; Male×Male Tae... More

Cerewet
Tiga Orang
Bersin
Tebak
Sakit Kepala
Hilang
Penjelasan
Nasi
Bosan
Peliharaan
Pagar
Dua Sisi
Announcement

Yang Tersayang

1.7K 183 14
By kouxtaro

Taehyung seringkali bertanya-tanya, kenapa ya sampai saat ini Jeongguk—kekasihnya yang saat ini sudah terlelap setelah sebelumnya merajuk karena ada tumpukan guling yang memisahkan ranjang mereka—masih setia bersamanya?

Dalam tiga hampir empat tahun hubungan mereka, Jeongguk tidak pernah sama sekali berusaha memutuskan hubungan ini. Ataupun marah besar hingga berhari-hari dan membuat hubungan mereka merenggang—Jeongguk tidak pernah seperti itu. Kisahnya dengan Jeongguk selalu manis, dengan beberapa pertengkaran kecil seperti ketika Taehyung overthinking kemarin, hubungan ini tetap berjalan seperti tidak ada ujungnya. Iya, Jeongguk kadang bisa sangat pencemburu dan menyebalkan. Iya, Taehyung juga bisa sangat sensitif dan bebal. Iya, mereka pernah berbeda pendapat dan bertolak belakang hingga kadang terbentur lalu berjarak, namun kurang dari 24 jam mereka akan sadar dan saling memaafkan serta kembali bersama.

Seperti pada waktu itu...

Saat itu di tahun pertama hubungan mereka, masa di mana Taehyung masih canggung-canggungnya karena ini adalah pertama kalinya ia memiliki hubungan dengan orang yang sekelamin dengannya. Apalagi sebelumnya orang itu adalah musuhnya, laki-laki yang sudah mendapatkan tatapan jijik dan juga kata kasar dari mulutnya. Maka tidak heran kalau hubungannya dengar Jeongguk tidak terasa seperti hubungan pada umumnya.

Mereka tidak saling bertukar pesan, bertemu hanya saat di sekolah, dan tidak ada yang namanya kencan akhir pekan.

Mereka berpacaran, tapi interaksinya terlalu minim dan lebih cocok disebut teman.

Hingga waktu itu pun datang.

"Kau bersama dengan Jaehoon lagi?"

"Uh... ada yang harus aku bicara—"

"Apa lagi hyung? Kau bicara apa dengan Jaehoon?" Taehyung ingat sekali ia sempat mengkerut takut dengan tatapan marah yang dilayangkan Jeongguk padanya. "Kita hanya bertemu saat di sekolah. Kau bahkan tak mengizinkanku untuk mengantarmu pulang atau bahkan bertukar pesan denganmu. Aku tau kau canggung karena ini pertama kalinya bagimu. Aku memaklumi itu. Tapi haruskah aku memaklumi kalau kau dekat dengan teman seangkatanku juga?!"

Saat itu Taehyung hanya diam tanpa membalas apa-apa. Di matanya nampak rasa takut, tapi Jeongguk mengabaikannya.

"Apa kau menyukai Jaehoon, hyung?"

"Gguk—"

"Kau bahkan lebih sering bersama dia daripada denganku. Tawamu bahkan menguar dengan cantiknya saat dengan dia dan bukan denganku. Kau menyukai Jaehoon kan, hyung?"

"..."

"Tapi kenapa waktu itu kau menyatakan menyukaiku?"

Mata Taehyung berkaca-kaca. Ia ingin menjelaskan bukan begini maksudnya. Tapi menatap Jeongguk yang kini diselimuti dengan kesedihan dan kemarahan—Taehyung tidak bisa apa-apa. Lidahnya begitu kelu dan ia tidak bisa mengeluarkan satu patah kata karenanya.

Hingga Jeongguk berbalik pergi dan meninggalkannya di halaman belakang sekolah yang sudah sepi, Taehyung masih tidak berbicara.

Saat itu Taehyung tau, kalau lagi-lagi ia bersalah.

Pikirannya sudah melanglang jauh, rasa takut itu sudah menyelimuti otaknya hingga Taehyung berpikir mungkin ia besok tidak usah masuk sekolah saja. Taehyung bukannya takut bertemu Jeongguk. Ia hanya takut mendengar kata putus dari pria itu.

Lalu tiba-tiba saja jendela kamarnya seperti ada yang mengetuk.

Ketukannya pelan, juga bertempo lambat. Tapi Taehyung bisa mendengarnya jelas karena senyapnya malam.

Tentu saja saat itu Taehyung langsung bergelung dalam selimut dan memeluk gulingnya erat-erat. Pikiran sedihnya buyar dan yang Taehyung ingat hanya scene dalam film horor yang pernah ditontonnya saja. Ada hantu, ada hantu, ada hantu. Tolong, Taehyung ingin tidur saja tanpa harus repot-repot mengecek ada apa di balik jendelanya.

"Hyung, kau sudah tidur?"

Taehyung melotot, tubuhnya reflek terjaga dan melompat dari ranjang ke jendela, melihat ada Jeongguk dengan wajah kacaunya berdiri di baliknya.

"Gguk..."

"...hai." Taehyung bisa melihat ada sorot takut di mata Jeongguk saat itu. Suaranya juga terdengar ragu padahal hanya untuk menyapanya saja. "A-aku ingin bicara denganmu sebentar, hyung. Bolehkah?"

"..."

"..."

Taehyung mengangguk dan membuka jendelanya. Barulah ia bisa meihat dengan jelas bagaimana keadaan Jeongguk tanpa terhalang kaca. Raut kacau pria itu, tangannya yang gemetar juga mata dan pipi yang basah.

Jeongguk habis menangis.

"Gguk—"

"Hyung, maaf..."

"..."

"Aku salah tadi sudah mencercamu tentang Jaehoon, harusnya aku percaya kalau kau menyayangiku dan hanya aku satu-satunya. Ggukie bodoh." Tawa Jeongguk terdengar canggung dengan air mata yang siap tumpah sambil memandang Taehyung di depannya. "Aku bodoh sekali, hyung. Maaf. Jangan putuskan aku ya?"

Taehyung ingat sekali. Saat itu ia tidak bisa mengontrol tubuhnya sendiri untuk tidak melompat dan memeluk Jeongguk kuat-kuat. Tangis yang sedari tadi ditahannya pecah seketika dan Taehyung sama sekali tidak berusaha menutupinya.

"B-bodoh hiks. Bodoh. Aku takut—h-hiks, aku takut sekali bodoh. Kupikir kau akan memutuskanku Jeongguk. Sialan kau. Benar-benar," racaunya terbata-bata dengan kepalan tangan yang sesekali memukuli punggung Jeongguk. Tapi kekasihnya itu hanya tertawa pelan dengan air mata yang berderai.

Sejak saat itulah hubungan mereka sedikit demi sedikit mulai berubah. Interaksi yang kian meningkat, notifikasi yang selalu muncul dengan beragam canda yang terlewat, dan Taehyung yang mulai berani menunjukkan sikap manjanya. Hingga sampai sekarang, manis hubungan mereka tidak berkurang. Dengan bumbu-bumbu pertengkaran kecil sebagai pelengkap, Taehyung dan Jeongguk masih bersama di hubungan mereka yang hampir menginjak tahun ke empat.

Taehyung bersyukur, sungguh.

Hubungannya tidak pernah direcoki pihak ketiga dan rasa jenuh itu tidak pernah hinggap di benak Jeongguk maupun dirinya.

Hanya saja, terkadang Taehyung takut.

Ia takut hubungannya dengan Jeongguk seperti bom waktu. Yang akan meledak pada masanya dan membuat kedua belah pihak yang memegangnya hancur berkeping-keping.

"Hyung?"

Taehyung tersadar dari lamunannya dan menoleh, melihat Jeongguk dari sela-sela guling yang memisahkan bagian ranjangnya dengan bagian kekasihnya itu.

"Kau menangis?"

"Uh?" Taehyung menyeka pipinya dan matanya, basah. Ia tidak sadar kalau menangis sedari tadi. "Maaf, aku membangunkanmu ya?"

Jeongguk menggeleng. Berusaha sadar dan memaksakan matanya untuk tetap terbuka. "Hyung kenapa?"

"Tidak. Kembalilah tidur, Gguk."

"Katakan dulu kenapa, hm? Hyung bermimpi buruk?" katanya dengan suara serak.

"Tidak."

"Lalu?"

"Tidak apa, Jeongguk."

"..."

Taehyung pikir kekasihnya itu kembali tidur karena senyapnya suara. Tapi pada saat ia menoleh, yang dilihat Jeongguk tengah menatapnya dengan mata yang sipit khas bangun tidur dan merenggut.

Lucu.

"Tiduur..." suruh Taehyung dengan tawa kecilnya melihat ekspresi Jeongguk.

"Aku ingin memelukmu, hyung. Kalau saja guling-guling sialan ini tidak memisahkan ranjang kita begini," ucapnya sebal. "Kau tidak mau kupeluk?"

Taehyung menatap Jeongguk lamat-lamat, lalu mengangguk. Langsung saja Jeongguk menyingkirkan guling-guling yang menjadi perenggang antara dia dan kekasihnya, melemparnya asal ke lantai dan mendekat ke Taehyung. Gerakannya brutal sekali. Seolah-olah hal itu adalah hal yang daritadi ingin sekali ia lakukan.

Sedangkan Taehyung sendiri hanya tertawa, lalu dengan segera ia menelusup ke pelukan Jeongguk, menempelkan telinganya pada dada telanjang kekasihnya. Kebiasaan Jeongguk yang tidak memakai pakaian saat tertidur rupanya memiliki manfaat juga untuk Taehyung. Karena dengan begitu ia bisa mendengar debaran ribut dari dada kekasihnya tanpa terhalang apa-apa.

"Mau bercerita?"

"Aku tidak apa-apa," jawab Taehyung pelan.

Jeongguk menunduk hingga matanya bertemu dengan mata cantik Taehyung. Pria itu tersenyum teduh dan mengecup kening kekasihnya lamat-lamat.

"Aku sayang sekali padamu, Kim Taehyung. Tolong jangan menangis lagi, hm. Kau menyakitiku," bisiknya. Taehyung mengangguk pelan dan mendongak untuk meraih bibir Jeongguk, mereka berciuman sebentar hingga Taehyung kembali menarik kepalanya.

"Aku juga sayang sekali padamu, Gguk." Tolong jangan tinggalkan aku.

***

TBC!

Sabtu, 21 Agustus 2021

Continue Reading

You'll Also Like

YES, DADDY! By

Fanfiction

303K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
1.2K 91 5
tentang 2 kakak beradik yang diculik untuk dijadikan eksperimen gila yaitu menyatukan sel hewan dengan manusia hingga mereka dapat kabur dan berakhir...
89.9K 7.9K 40
[COMPLETE] "Dari manapun aku berasal, aku akan dapat menemukanmu. Karena kamulah tujuanku, rumahku" Hai semua! Kembali lagi denganku. Kali ini aku a...
101K 11K 10
[COMPLETE] "ya karena emang dia spesial, makanya gue panggil dia mas Jeongguk." KookV + au [Top! Kook Bottom!V] ©gukienuna, 2019.